Anda di halaman 1dari 33

PRESENTASI

BANDUL FISIS (G2)


Jurusan Fisika
Fakultas Ilmu Alam
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember
Surabaya 2018
NAMA:
Hermawan Radityo
01111840000080
Muhammad Rifqi Khamdi 01111840000081
Nadila Ayu Novanti 01111840000082
Patricia Tanjung
01111840000083
Regina Diaz 01111840000084
Audiena Gelung Prayitno
01111840000085
Gading Ayu Cahya Dewanti
01111840000086
Mohammad Dwinta Harits Cahyana
01111840000087
Wahyuning Fitri Mulyaning Insani
01111840000088
Safira Salsabila
01111840000089
Arno Irsyaady Rachman 01111840000090
Mochmamad Reza Ghifari Rerangin
01111840000091
Aisyah Fildzah Hekel 01111840000092
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
 Keseharian kita tidak terlepas dari gerak bolak-
balik. Antara lain ayunan, jungkat-jungkit, dan jam
pendulum. Percobaan Bandul Fisis sendiri
merupakan penerapan gerak bolak-balik
 Dalam fisika, gerak bolak-balik masuk kedalam
suatu kategori gerak yang disebut dengan Gerak
Harmonis Sederhana
Permasalah
an
Permasalahan dalam
percobaan ini yaitu
bagaimana cara untuk
mengetahui nilai
percepatan gravitasi
dengan menggunakan
bandul fisis. Tujuan
Tujuan dilakukannya percobaan ini
adalah untuk mengetahui nilai
percepatan gravitasi dengan
menggunakan bandul fisis.
BATASAN MASALAH
Pada praktikum kali ini, batasan masalah yang
ditetapkan oleh praktikan adalah sebagai
berikut :
1. Membahas hasil percepatan grafitasi bumi
dengan menggunakan bandul fisis.
2. Dalam praktikum bandul fisis, dasar teori
yang akan dibahas meliputi Hukum I Newton,
Hukum II Newton, hukum gravitasi, momen
gaya, momen inersia, dan gerak harmonik
sederhana.
3. Variasi sudut simpangan yang digunakan
adalah 5o, 10o, dan 15o. Sedangkan variasi
porosnya adalah titik ke satu, ke dua, dan
ke empat.
BAB II
LANDASAN TEORI
Hukum I Newton
Semua benda cenderung
mempertahankan keadaannya:
benda yang diam tetap diam dan
benda yang bergerak, tetap
bergerak dengan kecepatan
konstant.
Hukum II Newton
Percepatan dari suatu obyek
berbanding lurus dengan gaya total
yang bekerja pada obyek, dan
berbanding terbalik dengan massa
obyek.

Ʃ𝑭
a=
𝒎
Hukum Gravitasi
Setiap partikel materi di jagat raya
melakukan tarikan terhadap setiap
partikel lainnya dengan suatu gaya yang
berbanding langsung dengan hasil kali
massa partikel-partikel itu dan
berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak yang memisahkan
Momen Gaya
Momen gaya / torsi adalah gaya pada
sumbu putar yang dapat menyebabkan
benda bergerak melingkar atau
berputar. .Setiap gaya yang arahnya
tidak berpusat pada sumbu putar benda
atau titik massa benda dapat dikatakan
memberikan Torsi pada benda tersebut.

𝝉 = 𝑴𝒈𝒂𝟏 𝒔𝒊𝒏𝜽
a1 = jarak AC
Momen Inersia
Ukuran kecenderungan suatu benda untuk
melakukan rotasi berdasarkan ketentuan
keadaan benda maupun partikel penyusunnya.
Kecenderungan tersebut digunakan untuk
mempertahankan keadaan benda apakah
tetap bergerak lurus beraturan ataupun tetap
diam.

I = mR2
Gerak Harmonik Sederhana
Gerak bolak balik secara teratur melalui titik
keseimbangannya dengan banyaknya
getaran benda dalam setiap detik selalu
sama atau konstan
Disebabkan oleh gaya atau torsi
konservatif yang memiliki arah
berlawanan dengan arah gerak
benda, gaya atau torsi disebut gaya
atau torsi pemulih
𝑰𝒑𝒎 + 𝒎𝒂𝟐
𝑻 = 𝟐𝝅
𝒎𝒈𝒂
BAB III
METODOLOGI
Alat dan Bahan

Stopwatch Roll meter

Bandul Fisis
Skema Alat

poros

Busur ½
lingkaran

Batang logam

beban

Kaki
statif
Diagram Alir
BAB IV
ANALISA DATA DAN
PEMBAHASAN
Data Percobaan
Tabel 4.1. Data percobaan pada jarak a1(A ke pusat massa)
Sudut (°) a1 (m) t1 (sekon)
9,7
9,72
5 60 9,72
9,73
9,8
10,43
10,28
10 60 10,31
10,37
10,13
10,03
10,07
15 60 10
9,94
9,98
Tabel 4.2. Data percobaan pada jarak a2(B1 ke pusat massa)
Sudut (°) a2 (m) t2 (sekon)
9,62
Tabel 4.1. Data percobaan pada jarak a1(A ke pusat massa)
9,59
Sudut (°) a1 (m) t1 (sekon)
5 55 9,46
9,7
9,53
9,72
5 60 9,72
9,45
9,73
9,42
9,8
9,61
10,43
10,28
10 55 9,73
10 60 10,31
9,58
10,37
9,68
10,13
10,03
9,69
10,07
15 60 9,63
10
15 55 9,69
9,94
9,98
9,62
9,75
Tabel 4.3. Data percobaan pada jarak a3(B2 ke pusat massa)
Sudut (°) a3 (m) t3 (sekon)
9,07
9,19
5 45 9,1
9,09
9,07
9,2
9,12
10 45 9,12
9,18
9,16
9,16
9,23
15 45 9,2
9,28
9,14
Contoh Perhitungan
10,00
Diketahui: T1 = s 𝑎1 = 0,60 m
6
9,69
T2 = s 𝑎2 = 0,55 m 𝜃 =
6
15o
𝜋 = 3,1415
Ditanya: g?
Jawab:
Persamaan yang digunakan:
𝑇12 + 𝑇22 𝑇12 − 𝑇22 𝜋2
+ =
8(𝑎1 + 𝑎2 ) 8(𝑎1 − 𝑎2 ) 𝑔
Data disubtitusi:
10,00 9,69 10,00 9,69
( 6 )2 +( 6 )2 ( 6 )2 −( 6 )2 𝜋 2
+ =
8(0,60 + 0,55) 8(0,60 − 0,55) 𝑔
Didapatkan nilai 𝑔 sebesar:
𝜋2
𝑔=
1.01
𝑔 = 9,778 𝑚ൗ 2
𝑠
Data Perhitungan

Tabel 4.4. Data Perhitungan percepatan gravitasi jarak a1 dan a2

g
Sudut (°) a1 (m) t1 (s) a2 (m) t2 (s) T1 (s) T2 (s) (m.s-
2)
0,6 9,7 0,55 9,62 1,617 1,603 14,712
0,6 9,72 0,55 9,59 1,620 1,598 13,387
5 0,6 9,72 0,55 9,46 1,620 1,577 10,945
0,6 9,73 0,55 9,53 1,622 1,588 11,926
0,6 9,8 0,55 9,45 1,633 1,575 9,606
0,6 10,43 0,55 9,42 1,738 1,570 4,963
0,6 10,28 0,55 9,61 1,713 1,602 6,479
10 0,6 10,31 0,55 9,73 1,718 1,622 6,980
0,6 10,37 0,55 9,58 1,728 1,597 5,818
0,6 10,13 0,55 9,68 1,688 1,613 8,144
0,6 10,03 0,55 9,69 1,672 1,615 9,374
0,6 10,07 0,55 9,63 1,678 1,605 8,307
15 0,6 10 0,55 9,69 1,667 1,615 9,778
0,6 9,94 0,55 9,62 1,657 1,603 9,749
0,6 9,98 0,55 9,75 1,663 1,625 10,931
Tabel 4.5. Data Perhitungan percepatan gravitasi jarak a1 dan a3

g
Sudut(°) a1 (m) t1 (s) a3 (m) t3 (s) T1 (s) T2 (s)
(m/s2)
0,6 9,7 0,45 9,07 1,617 1,512 11,52
0,6 9,72 0,45 9,19 1,620 1,532 11,98
5 0,6 9,72 0,45 9,1 1,620 1,517 11,52
0,6 9,73 0,45 9,09 1,622 1,515 11,41
0,6 9,8 0,45 9,07 1,633 1,512 10,86
0,6 10,43 0,45 9,2 1,738 1,533 8,235
0,6 10,28 0,45 9,12 1,713 1,520 8,616
10 0,6 10,31 0,45 9,12 1,718 1,520 8,495
0,6 10,37 0,45 9,18 1,728 1,530 8,415
0,6 10,13 0,45 9,16 1,688 1,527 9,400
0,6 10,03 0,45 9,16 1,672 1,527 9,903
0,6 10,07 0,45 9,23 1,678 1,538 9,946
15 0,6 10 0,45 9,2 1,667 1,533 10,22
0,6 9,94 0,45 9,28 1,657 1,547 10,90
0,6 9,98 0,45 9,14 1,663 1,523 10,09
Percepatan Gravitasi pada Jarak a1 dan a2
(m/s^2)

1.08

1.07
y = -0,0093x + 1,1303
R² = 0,9513
1.06

Percepatan Gravitasi pada


1.05 Jarak a1 dan a2 (m/s^2)
T1 / T2

Linear (Percepatan Gravitasi


1.04 pada Jarak a1 dan a2 (m/s^2))

1.03

1.02

1.01
0 5 10 15
PERCEPATAN GRAVITASI (M/S^2)
Percepatan Gravitasi pada Jarak a1 dan a3
(m/s^2)
1.13

1.12

1.11 y = -0.0201x + 1.2965


R² = 0.9814

1.1 Percepatan Gravitasi pada Jarak a1


T1 / T2

dan a3 (m/s^2)

1.09 Linear (Percepatan Gravitasi pada


Jarak a1 dan a3 (m/s^2))

1.08

1.07

1.06
0 5 10 15
PERCEPATAN GRAVITASI (M/S^2)
Gejala Fisis

• Persamaan gerak bandul fisis  Hukum


II Newton

• Bentukbandul fisis  Momen inersia

• Torsi pemulih bandul fisis  Momen gaya


Faktor Error
• Selisih waktu penekanan stopwatch

• Gesekan batang pada poros

• Parallax error
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Melalui percobaan ini, percepatan gravitasi
dapat ditentukan dengan menggunakan bandul
fisis dan diperoleh nilai rata- rata
gravitasi, yaitu:
1. 12.115 m/s2 pada jarak a1 dan a2 dengan
sudut 5
2. 6.477 m/s2 pada jarak a1 dan a2 dengan
sudut 10
3. 9.628 m/s2 pada jarak a1 dan a2 dengan
sudut 15
4. 11.459 m/s2 pada jarak a1 dan a3 dengan
sudut 5
5. 8.632 m/s2 pada jarak a1 dan a3 dengan
sudut 10
SARAN

Agar kedepannya
praktikan dapat
memilih alat yang
baik dan lebih
teliti dalam
mengukur jarak pusat
massa dan waktu,
sehingga
meminimalisir faktor
error yang ada

Anda mungkin juga menyukai