PKN Presentasi
PKN Presentasi
MKDU 4111
KELOMPOK 3
Bryant (1987) berpendapat bahwa ada dua bentuk desentralisasi yaitu yang bersifat administratif
dan politik.
a. Desentralisasi yang bersifat administratif yaitu pendelegasian wewenang pelaksanaan yang
diberikan kepada pejabat pusat di tingkat local.
b. Desentralisasi yang bersifat politik yaitu pendelegasian wewenang dalam pembuatan
keputusan dan control tertentu terhadap sumber daya yang diberikan kepada badan-badan
pemerintah regional dan local.
Konsep desentralisasi menurut Bryant menekankan kepada salah satu cara mengembangkan
kapasitas local,dapat kita aplikasikan dalam rangka mengembangkan pelaksanaan otonomi
daerah di Indonesia.
• Bryant,Rondinell (1988),ia membedakan empat bentuk desentralisasi yaitu :
1. deconcentration
2. delegation to semi-autonomous and prasstatal agencies,
3. devolution to local government, and
4. non government institutions
a. Integrated local administration adalah salah satu bentuk dekonsentrasi dimana tenaga
dan staf dari departemen pusat ditempatkan di daerah berada langsung dibawah
perintah supervise eksekutif di daerah,tetapi diangkat danbertanggung jawab kepada
pemerintah pusat.
b. dalam unintegrated local administration ,tenaga dan staf departemen pusat yang
berada di daerah dan kepala eksekutif wilayah masing-masing berdiri sendiri.
Konsep desentralisasi menurut rondinelli didasarkan pada perhatian yang besar untuk memberikan
keleluasaan kewenangan dalamperencanaan administrasi kepada daerah. karena:
• Tresna menyatakan bahwa desentralisasi mempunyai dua wajah yaitu:” Autonomie dan
medebewind atau zelfbestuur”
• Pendapat Rondinelli hampir sama dengan koesoemahatmadja(1979) yang membagi
desentralisasi menjadi dua yaitu dekonsentrasidan desentralisasi ketatanegaraan.
• Jadi perwujudan desentralisasi pada tingkat daerah adalah’otonom daerah” sistem suatu
negara bangsa menganut desentralisasi dan sentralisasi tidak dilawankan dan karenanya
tidak bersifat dikotomis,melainkan merupakan sub-sub sistem dalam kerangka organisasi
negara,karenanya pula,suatu negara bangsa merupakan genusnya,sedangkan sentralisasi
,desentralisasi,dekonsentrasi dan tugas pembantuan merupakan spesiesnya.
• Dengan mengacu pada berbagai pendapat para pakar dan rumusan undang-undang
mengenai pengertian otonomi, maka yang di maksud otonomi daerah adalah pemerintah’
oleh,dari,dan untuk rakyat dibagian wilayah suatu negara bangsa melalui lembaga-lembaga
pemerintah formal ysng berada di luar pemerintah pusat.otonomi tersebut mencakup
kebijakan pengambilan keputusan politik dan keputusan administrasi.
D. Kesalaha Strategi
Kemampuan pemerintah daerah sayang marjinal dalam melaksanakan
wewenangnya diakibatkan dominasi pemerintah pusat di daerah yang
berlebihan, sehingga pembangunan selama ini sangat sentralistik birokratis.
kurangnya integritas lembaga pemerintahan karena ketidaksiapan dan
ketidakmampuan saerah yang dahulu dijadikan alasan menunda otonomi kurang
diperhatikan.
MODUL 8 : OTONOMI DAERAH
Kegiatan Belajar 3
Good Goverment Kunci Mewujudkan Otonomi Daerah
• Penetapan secara jelas visi dan misi daerah dan lembaga pemerintah
daerah; Perbaikan sistem kebijakan publik di daerah; Perbaikan struktural
organisasi pemerintah daerah; Perbaikan kemampuan manajerial dan
kepemimpinan pemerintah daerah; Pengembangan sistem akuntabilitas
internal dan eksternal;
• eksternal; Perbaikan budaya organisasi pemerintah daerah; Peningkatan
sumber daya manusia aparat pemerintah daerah; Pengembangan sistem
jaringan antarkabupaten/kota dengan pihak lain; Pengembangan,
pemanfaatan, dan pemeliharaan lingkungan pemerintah daerah yang
kondusif.
B. ELEMEN-ELEMEN CAPACITY BUILDIN
Gerakan PKI Muso atau yang lebih dikenal dengan pemberontakan Madiun
tahun 1948
Gerakan DI TII di Aceh tahun 1953
G30S/PKI tahun 1965
Gerakan RMS (Republik Maluku Selatan) tahun 1950
Peristiwa PRRI PERMESTA tahun 1958
B. HAKIKAT PERANG DAN PERANG DEWASA INI
Perang adalah pertarungan antara dua kekuatan atau lebih yang saling
bertentangan dengan menonjolkan kekuatan bersenjata.
Sebab – sebabnya yaitu:
a) Perubahan dalam system dan moral
b) Perkembangan teknologi perang
c) Tumbuhnya kesadaran nasional dan demokrasi
d) Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang pesat
e) Pengalaman – pengalaman masa lampau sebagai akibat peperangan
Masalah Dalam Konsep Keseimbangan Diantara Nya: Masalah
Internal Dan Yuridiksi Dalam Negeri Yaitu Mengenai;
1. Prinsip inti dalam hubungan internasional.Prinsip ini memiliki dua sisi:
a. adanya garis yang membatasi perangai intrnasional
b. tindakan dalam negeri yang diambil pemerintah
1. Tahap persiapan yaitu dimulai dengan babak penggalangan dan pematangan daerah
melalui kegiatan – kegiatan subversi
2. Tahapan pelaksanaan,yaitu dilaksanakan dengan operasi – operasi khusus dengan
tujuan penghancuran ojek – objek vital.Tahapan pelaksanaan ini meliputi :
Kegiatan Belajar 2 :
Pengantar Sistem Pertahanan Keamanan
Negara Indonesia
b. Perang Wilayah
• Sejak tahun 1950 perlengkapan angkatan perang mulai diperbaiki mutunya,
pendidikan dan latihan kemiliteran mulai di adakan dan juga organisai pertahanan-
keamanan
• Tahun 1958 dengan bekal pengalaman pelaksanaan perang gerilya rakyat semesta
untuk menghadapi serangan dari luar.
1. Tahap ke-1
2. Tahap ke-2
3. Tahap ke-3
4. Tahap ke-4
c. Perang Rakyat Semesta
Pada seminar TNI-AD II yang diselenggarakan di Seskoad (Bandung) tanggal 1 Agustus
1966 telah menghasilkan konsep doktrin perang rakyat semesta
1. Perata merupakan bagian mutlak dan tidak terpisahkan dari pertahanan-keamanan
Nasional (Hankamnas)
2. Perata adalah perang yang bersifat semesta, yang menggunakan seluruh kekuatan
nasional secara total dan integral.
3. Pola Operasi
• Pola operasi keamanan dalam negeri (Operasi Kamdagri)
Bertujuan memelihara dan mengembalikan kekuasaan
pemerintah/Negara RI dan menggunakan jenis-jenis operasi intelejen
tempur dan teritorial
• Pola Operasi Pertahanan
Bertujuan untuk menggagalkan serangan dan ancaman nyata dari
kekuatan perang musuh .
d. Pertahanan Dan Keamanan Rakyat Semesta
pada rapat hankam dijakarta pada tnggal 17-28 November 1967 telah dapat dirumuskan
pelaksanaan doktrin Hankamnas yang selanjutnya kita kenal Sishankamrata.
Didalam Hankamrata, ABRI merupakan intinya dan mempunyai fungsi tempur, territorial,
intelejen dan keamanan-ketertiban masyarakat, dalam hubungannya dengan cadangan
nasional maupun rakyat sebagai landasannya
• Unsur-unsur ABRI
Unsur pembinaan dan pengendali kekuatan-kekuatan dan kemampuan-
kemampuan hankamnas terdiri dari TNI, meliputi AD, AL, AU kepolisian RI
(POLRI) dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas)
• Unsur-unsur Non ABRI
Pada dasarnya seluruh rakyat harus memperoleh latihan kemiliteran yang
ditujukan kepada perwujudan tannas, ideologi, dan fisik rakyat yang terlatih
dimasukan kedalam sector pertahanan sipil.
─ Pola operasi pertahanan ialah kerangka yang tetap dalam menggunakan
segala unsur , kekuatan, yang berfungsi sebagai alat untuk menjamin
kemerdekaan, kedaulatan Negara dan keutuhan bangsa Indonesia
─ Tujuan, untuk menggagalkan serangan dan ancaman nyata dari kekuatan
perang musuh.
─ Sifat, menggunakan sistatek dan sistasos secara serasi agar tercapai
maksimal sesuai dengan tingkat serangan dan ancaman nyata musuh.
B. POLITIK HANKAM
Politik hankam adalah asas haluan, usaha dan kebijakan Negara, untuk mencapai keamanan
nasional yang aman dan damai Meliputi prinsip prinsip sebagai berikut :
1. Jaminan terhadap ketidak pastian
2. Berdasarkan kepada kemampuan sendiri
3. Politik bebas aktif
4. Perdamaian dunia
5. Wawasan nusantara (WASANTARA)
6. Pertahanan dan keamanan rakyat semesta (HANKAMRATA)
C. KEBIJAKSANAAN HANKAMNAS
Kebijaksanaan hankamnas harus di dasarkan pada upaya mencegah
peperangan melalui usaha usaha dalam negri dan melalui usaha usaha sosial politik,
Pada hakikatnya adalah suatu sarana guna memaksa pihak lain tidak memerangi
Indonesia, dengan menunjukan kesungguhan kita dalam menangani masalah
hankamnas di sertai pameran kekuatan dan kemampuan hankamnas sedemikian rupa
sehingga lawan-lawan potensial akan kehilangan kemampuan atau enggan untuk
memerangi Indonesia.