SRIYATI , AMK ,CVRN

Rencana Kebutuhan & Anggaran Belanja

Linen
 Pengertian → Proses perencanaan meliputi menghitung
kebutuhan jumlah linen dalam setahun dan anggaran
belanja yang dibutuhkan untuk pengadaannya.
POKOK BAHASAN
 I. Membuat Rencana Kebutuhan Linen Setahun

 II. Membuat Rencana Anggaran Belanja Linen

Sentralisasi linen
 Siklus sistem pengadaan satu pintu

PERENCANAAN


EVALUASI
PEMANTAUAN

PENGELOLAAN
I. Membuat Rencana Kebutuhan Linen
Setahun

 Faktor – faktor yang mempengaruhi :

 Ratio Pasien : Linen
 Masa pakai linen
 Lama pencucian linen di laundry

 Data yang harus ada :

 ∑ Linen yang beredar ( Dipakai + Cadangan )
 ∑ Linen yang ada digudang
 ∑ Linen yang rusak + hilang / setahun
 Membuat Rencana Kebutuhan Linen Setahun
1. Faktor – faktor yang mempengaruhi :
 Ratio Pasien : Linen → 1 : 5 , 1 : 4 , 1 : 3

2. Masa pakai linen

 Klasifikasi Sangat Cepat habis ( VFM ) → 90 X Pakai
 Klasifikasi Cepat habis ( FM ) → 120 X Pakai
 Klasifikasi Lambat habis ( SM ) → 240 X Pakai

3. Lama pencucian di Laundry → 1 x 24 jam / 1 hari

2 x 24 jam / 2hari
Penghitungan Linen Rawat Inap
 Faktor – faktor yang mempengaruhi :
 Ratio Pasien : Linen
 Masa pakai linen
 Lama pencucian linen di laundry
 Jumlah TT
 BOR RS
Menghitung Jumlah Linen untuk Ruang Rawat
RUMUS 1
Linen kamar Ruang Rawat
 Penggantian linen bervariasi dari 1 x / 1hari sampai
1 x / 3hari
 Rata – rata ganti linen 1 x /2 hari
 Jumlah tempat tidur 300
 BOR 80 %
 Lama pencucian 1 hari
 Rencana Par Stok 3
Kebutuhan Linen :
½ x 300 x 80 % x 1 x 2 = 240 set
Persediaan linen
3 Par Stok → 3 x 240 set = 720 set
Penghitungan Linen Ruang Rawat
RUMUS 2 ( Permapkin , Manajemen Linen laundry 2005 )
Rumus Kebutuhan Ideal :
( Jumlah TT X BOR X 3 ) + TT Kosong

Rumus Kebutuhan minimal :

( Jumlah TT X BOR X 2 ) + TT Kosong

Contoh :
RS dengan Jumlah TT 100, BOR 80 %
Kebutuhan Ideal : ( 100 x 80 % x 3 ) + 20 = 260 set

Kebutuhan Minimal : ( 100 x 80 % x 2 ) + 20 = 180 set

Penghitungan Linen Rawat Inap
RUMUS 3
Contoh : Sprei / Laken
 Ratio Pasien : Linen → 1 : 4
 Masa pakai linen → 200 X pakai
 Lama pencucian linen di laundry → 1 hari
 Jumlah TT → 300
 BOR RS → 80 %
 Data yang harus ada / tersedia :
 ∑ Linen yang beredar ( Dipakai + Cadangan )
 ∑ Linen yang ada digudang
 ∑ Linen yang rusak + hilang / setahun
 Data yang harus tersedia

 ∑ Linen yang beredar ( Dipakai + Cadangan )

→ 600 potong
 ∑ Linen yang ada digudang
→ 150 potong
 ∑ Linen yang rusak + hilang / setahun
→ 100
Penghitungan Linen Rawat Inap
RUMUS 3

Contoh : Sprei / Laken

 Ratio Pasien : Linen → 1 : 4
 Masa pakai linen → 200 X pakai
 Lama pencucian linen di laundry → 1 hari
 Jumlah TT → 300
 BOR RS → 80 %
 Data yang harus ada / tersedia :
 ∑ Linen yang beredar (Dipakai + Cadangan) = 600
 ∑ Linen yang ada digudang = 150
 ∑ Linen yang rusak + hilang / setahun = 100
Rumus 3 : ratio x ∑ TT x BOR – ( Masa pakai : 360 hr x linen
beredar ) x ( Lama pencucian ) – stok baru di gudang + ( rusak &
hilang )

 Data yang harus ada / tersedia :

 ∑ Linen yang beredar (Dipakai + Cadangan) = 600
 ∑ Linen yang ada digudang = 150
 ∑ Linen yang rusak + hilang / setahun = 100

 Kebutuhan 1 tahun:
 Sprei /laken = 4 x 300 x 80% - ( 120 /360 x 600) x 1 )- 150 + 100
= 960 – 200 – 150 + 100 = 710 potong
Penghitungan Linen Rawat Inap
RUMUS 3

Contoh : Sarung Bantal

 Ratio Pasien : Linen → 1 : 5
 Masa pakai linen → 120 X pakai
 Lama pencucian linen di laundry → 1 hari
 Jumlah TT → 300
 BOR RS → 80 %
 Data yang harus ada :
 ∑ Linen yang beredar ( Dipakai + Cadangan ) : 600
 ∑ Linen yang ada digudang : 150
 ∑ Linen yang rusak + hilang / setahun : 100
Rumus 3 : Ratio x ∑ TT x BOR – ( Masa pakai : 360 hr x linen
beredar ) x ( Lama pencucian ) – stok baru di gudang + ( rusak &
hilang )
 Data yang tersedia
 ∑ Linen yang beredar ( Dipakai + Cadangan ) → 600 potong
 ∑ Linen yang ada digudang → 150 potong
 ∑ Linen yang rusak + hilang / setahun → 100 potong

Kebutuhan 1 tahun:
Sarung bantal = 5 x 300 x 80% - ( 120/360 x 600) x 1 ) - 150 +
100 = 1200 – 200 – 150 + 100 = 950 potong
Penghitungan Linen Rawat Inap
RUMUS 3

Contoh : Boven Laken

 Ratio Pasien : Linen → 1 : 4
 Masa pakai linen → 120 X pakai
 Lama pencucian linen di laundry → 1 hari
 Jumlah TT → 300
 BOR RS → 80 %
 Data yang harus ada / tersedia :
 ∑ Linen yang beredar ( Dipakai + Cadangan ) : 600
 ∑ Linen yang ada digudang : 150
 ∑ Linen yang rusak + hilang / setahun : 100
Rumus 3 : Ratio x ∑ TT x BOR – ( Masa pakai : 360 hr x linen
beredar ) x ( Lama pencucian ) – stok baru di gudang + rusak &
hilang

 Contoh :
 Data yang harus ada / tersedia :
 ∑ Linen yang beredar ( Dipakai + Cadangan ) : 600
 ∑ Linen yang ada digudang : 150
 ∑ Linen yang rusak + hilang / setahun : 100

 Kebutuhan 1 tahun:
Boven laken = 4 x 300 x 80% - ( 120/360 x 600) x 1 )- 150
+ 100 = 960 – 200 – 150 + 100 = 710 potong
LINEN KAMAR OPERASI
Menghitung Jumlah Linen untuk OK
RUMUS 1

Menghitung Kebutuhan Linen OK → Jas Operasi

 Jumlah OK 5 ruang
 Frekwensi operasi 5 kali /hari
 Jumlah operator 7 orang
 Lama cuci linen 1 hari
 Rencana par stok 4 ( 1 Par stok untuk safety stock )
Kebutuhan linen :
5 x 5 x 7 x 1 x 4 = 700
Penghitungan Linen Kamar Operasi /OK
RUMUS 2
Faktor – faktor yang mempengaruhi :
 Ratio Pasien : Linen
 Masa pakai linen
 Lama pencucian linen di laundry
 ∑ Pemakaian linen /pasien
 ∑ Operasi / hari
Data yang harus ada / tersedia :
 ∑ Linen yang beredar (Dipakai + Cadangan)
 ∑ Linen yang ada digudang
 ∑ Linen yang rusak + hilang / setahun
Penghitungan Linen OK
RUMUS 2
Jas operasi
 Ratio Pasien : Linen → 1 : 5
 Masa pakai linen → 90 x
 Lama pencucian linen di laundry → 1 hari
 ∑ Pemakaian linen /pasien → 10
 ∑ Operasi / hari → 5
Data yang harus ada / tersedia :
 ∑ Linen yang beredar (Dipakai + Cadangan) 300
 ∑ Linen yang ada digudang = 150
 ∑ Linen yang rusak + hilang / setahun = 200
Kebutuhan 1 tahun:
Linen Kamar Operasi / OK
RUMUS 2
Rumus : Ratio x ∑ Pemakaian / Pasien X ∑ Operasi / Hari – (
Masa pakai : 360 hr x linen beredar ) x ( Lama pencucian ) –
(stok baru di gudang) + (rusak & hilang )

 ∑ Linen yang beredar ( Dipakai + Cadangan ) → 300

 ∑ Linen yang ada digudang → 150 potong
 ∑ Linen yang rusak + hilang / setahun → 200 potong

Kebutuhan Jas Operasi Setahun =

5 X 10 X 5 – (90/360 X 300)X 1 – ( 150 ) + (200 ) = 225 potong
Penghitungan Linen OK
RUMUS 2
Contoh Duk operasi
 Ratio Pasien : Linen → 1 : 5
 Masa pakai linen → 90 x
 Lama pencucian linen di laundry → 1 hari
 ∑ Pemakaian linen /pasien → 20
 ∑ Operasi / hari → 5
Data yang harus ada / tersedia :
 ∑ Linen yang beredar (Dipakai + Cadangan) 600
 ∑ Linen yang ada digudang = 300
 ∑ Linen yang rusak + hilang / setahun = 200
Kebutuhan 1 tahun:
Linen Kamar Operasi / OK
RUMUS 2
Rumus : Ratio x ∑ Pemakaian / Pasien X ∑ Operasi / Hari –
( Masa pakai : 360 hr x linen beredar ) x ( Lama pencucian
) –( stok baru di gudang )+ (rusak & hilang )

Data yang harus ada / tersedia :

 ∑ Linen yang beredar (Dipakai + Cadangan) 600
 ∑ Linen yang ada digudang = 300
 ∑ Linen yang rusak + hilang / setahun = 200

Kebutuhan Duk Operasi Setahun =

5 X 20 X 5 – (90/360 X 600)X 1 – ( 300 ) + (200 ) = 350
POKOK BAHASAN
II. Membuat Rencana Anggaran Belanja Linen
→ Membuat Harga Perkiraan Sendiri ( HPS ) / Owner
Estimate ( OE ) untuk setiap jenis / item linen

Faktor – faktor yang dipertimbangkan :

Spesifikasi
Harga bahan
Lebar bahan
Biaya – biaya → produksi ,operasional
PPN + PPH
Keuntungan
∑ linen yang dibutuhkan
 Contoh
 Duk Operasi
 Spesifikasi Data /Survey
 Bahan : Taipan Drill Harga / m 2 = Rp 40 000
 Warna : Hijau Tosca Lebar bahan 145 cm
 Ukuran : 70 X 70 cm Biaya operasional = Biaya
 Berat : 100 gram / potong Produksi + Transportasi +
 Berlogo RS
 Contoh
Data /Survey
Harga / m 2 = Rp 40 000
Lebar bahan 145 cm
Biaya bahan = 1,5 X 40 000 : 4 = 15 000 / potong
Biaya operasional / Potong = Biaya
Produksi + Transportasi +
PPN + PPH = 10 % + 1,5 %
Keuntungan % = +
Harga Duk Operasi / potong
 RENCANA ANGGARAN BELANJA KEBUTUHAN LINEN LAUNDRY TAHUN 2016

SPESIFIKASI
HARGA
JUMLAH SATUAN
KEBUTUHAN ( DALAM
SETAHUN Rupiah ) TOTAL HARGA
No KATEGORI NO ITEM KLASS BAHAN WARNA UKURAN BERAT SATUAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I LINEN UMUM

1 BAJU PASIEN BERLOGO 10.001 FM OXFORD CENTEX BIRU B 13 M 250 gram POTONG 300 50 000 15 000 000
2 BAJU BESUK 10.002 SM VERLANDO DRILL BIRU 321 ALL SIZE 450 gram Potong 200 50 000 10 000 000
3 BARACKSHOT 10.003 FM VERLANDO DRILL BIRU 321 ALL SIZE 450 gram Potong 200 40 000 8 000 000
4 BOVEN LAKEN BERLOGO 10.004 FM COTTON 200 THREAD PUTIH 250 x 180 cm 500 gram Potong 300 100 000 30 000 000
5 CELANA PASIEN BERLOGO 10.005 FM OXFORD CENTEX BIRU B 13 M,L,XL.XXL.4L 250 gram Potong 300 50 000 15 000 000
6 HANDUK PASIEN BERLOGO 10.006 VFM HANDUK, 550 GRAM / M 2 PUTIH 115 X 60 cm 400 gram Potong 500 60 000 30 000 000
7 HANDUK FONTAIN 10.007 FM HANDUK, 550 GRAM / M 2 PUTIH 65 X 35 cm 100 gram Potong 200 30 000 6 000 000
8 IKATAN TANGAN DEWASA 10.008 SM COTTON PUTIH Lihat contoh 100 gram Potong 50 20 000 1 000 000
9 KAIN PENUTUP JENASAH ( MORI ) 10.009 FM COTTON PUTIH 250 X 115 cm 200 gram Potong 1000 40 000 40 000 000
11 KANTONG PARASIT 10.011 FM PARASIT KUNING Lihat contoh 100 gram Potong 100 45 000 4 500 000
COTTON , 140 THREAD
12 LAKEN BERLOGO TENUN 10.012 FM DOBEL PUTIH 280 x 190 cm 500 gram Potong 500 150 000 75 000 000
13 PERLAK 10.013 FM KALEP KREM 140 X 86 cm 500 gram Potong 200 35 000 7 000 000
14 SARUNG BANTAL BERLOGO 10.014 VFM COTTON 200 THREAD PUTIH 70 X 50 cm 100 gram Potong 1000 25 000 25 000 000
15 SARUNG BANTAL KALEP 10.015 SM KALEP KREM 65 X 45 cm 200 gram Potong 200 45 000 9 000 000
16 SELIMUT LURIK BERLOGO 10.016 FM COTTON PUTIH,BIRU 190 X 120 cm 500 gram Potong 200 60 000 12 000 000

17 SELIMUT WOLL BERLOGO 10.017 FM WOLL COKLAT / HIJAU 260 X 160 cm 500 gram Potong 300 150 000 45 000 000
18 STEEK LAKEN BERLOGO 10.018 VFM COTTON 200 THREAD PUTIH 200 X 120 cm 200 gram Potong 500 40 000 20 000 000
19 TAPLAK MEJA BATIK 10.019 SM BATIK MERAH / BIRU 100 X 100 cm 200 gram Potong 100 50 000 5 000 000
20 WASHLAP 10.020 FM HANDUK , 400 GRAM / M 2 PEACH 20 x 14 cm 50 gram Potong 1000 5 000 5 000 000
TOTAL BIAYA
TERIMA KASIH