Anda di halaman 1dari 45

Oleh :

Tri Suyud Nusanto,S.Si.,SH.,MA.,MM


Kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan

REGULASI
1. UNDANG UNDANG No : 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit.
Pada BAB V. Persyaratan Bagian
Kesatu Umum mengenai Sarana
Prasarana, Pasal 10 point (2).q Ruang
Laundry.
1. KEPMENKES Nomor 1204 Tahun 2004
Tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit.

PENGELOLAAN LINEN
1.

Sistem Sentralisasi yaitu suatu sistem pengelolaan linen yang


meliputi perencanaan, pengusulan, pengadaan, distribusi,
pencucian, pemeliharaan sampai inventorinya dikelola oleh
satuan kerja yaitu Laundry.

2.

Sistem Desentralisasi yaitu suatu sistem pengelolaan linen


dimana perencanaan, pengusulan pengadaan serta inventorinya
dilakukan oleh masing-masing satuan kerja, sedangkan Laundry
hanya melaksanakan pencucian dan pemeliharaan linen saja.

DASAR DALAM PENGELOLAAN


LINEN
TEKSTIL dan TEKNOLOGINYA
a. Jenis:- Katun (serat alami): tidak tahan proses dan mudah kusut, serap
keringat
- Polyester(serat buatan/sintetis): tahan proses,tidak mudah
kusut,
tahan panas dan tidak serap keringat.
b. Teknologi
- SR (Soil Release): dilapisi bahan kimia untuk menghilangkan noda
dan mudah dicuci dan biasa dipakai di: RANAP, RAJAL Khususnya
banyak
diperuntukan ICU,NICU, PICU, IGD, IBS.
- WR(Water Repelant):dilapisi bahan kimia, tidak tembus air(seperti
daun talas),
biasa dipakai apron dokter di IBS.

PENGERTIAN LAUNDRY
Laundry adalah tempat pencucian
linen yang
dilengkapi dengan sarana pendukung
operasional berupa mesin cuci, alat
dan
desinfektan, mesin uap (steam boiler),
pengering, meja dan mesin setrika.

- Suatu tempat/ unit kerja yang


memberikan pelayanan cuci dan setrika
linen orang sakit dan linen rumah tangga
rumah sakit, yaitu linen kotor menjadi linen
bersih.
- Linen yang disediakan; bersih, rapih, lembut
dan wangi.
- Berperan untuk melakukan pencegahan
infeksi nosokomial

PERSYARATAN LAUNDRY
1. Suhu air panas untuk pencucian 70 C
dalam
waktu 25 menit atau 95 C dalam
waktu 10 menit
2. Penggunaan jenis deterjen dan
disinfektan
untuk proses pencucian yang ramah
lingkungan
agar limbah cair yang dihasilkan
mudah terurai
oleh lingkungan

Linen Rumah Sakit terdiri dari :


1.
2.

1.

4.

- Sprei dan selimut, handuk, baju pasien, baju kerja, stik


laken, Gowns (baju operasi), dll
- Potensi bahaya dari linen yang terkontaminasi :
paparan
darah atau kategori infeksius.
- Linen terkontaminasi berat biasanya mengandung 10 6

108 CFU/ 100 cm2


- Jenis-jenis agen penyakit bersumber dari linen
terkontaminasi :
a. Bakteri (Salmonella spp, Bacillus Cereus)
b. Virus (Hepatitis B)
c. Jamur (Microsporum Canis)
d. Ektoparasit (Skabies)
e. Jalur transmisi : kontak langsung atau aerosol
(udara)

JENIS LINEN RUMAH SAKIT

IDENTITAS LINEN

RUMAH SAKIT
Tgl. Beredar

: 20 MEI 2007

Item ukuran

: Laken 160 x 200

No. ID : 005 - 125

RU : IRNA

PENANGANAN DAN
PENGANGKUTAN LINEN
- Troli harus dibedakan antara linen
kotor
dengan linen bersih (pembedaan
warna/kode)
- Troli/wadah mampu menampung beban
linen
- Muatan tidak berlebih
- Pembersihan troli linen dengan chlorin
0,5%
- Waktu pengangkutan linen bersih dan
kotor
tidak boleh dilakukan bersamaan
dalam
satu troli.

PENCUCIAN LINEN
Pencucian mempunyai tujuan selain
menghilangkan noda (bersih) awet
(tidak cepat rapuh) namun
memenuhi persyaratan sehat (bebas
dari microorganisme phatogen)

PERSYARATAN TEKNIS
PENCUCIAN
WAKTU
Prewash, lebih kurang 3 menit
Pembuangan I dilanjutkan pencucian utama
selama lebih kurang 15 menit dengan
memasukan jenis detergent dan alkali
Pembuangan II dilanjutkan dengan
pencucian II selama lebih kurang 10 menit,
tanpa detergent/bersifat pembilasan
Pembuangan III dilanjutkan dengan
pencucian akhir dengan memasukan
pelembut dan pewangi.

SUHU
Suhu yang direkomendasikan untuk
tekstil :
Katun 900 C
Polykatun 800 C
Polyster 75 0C
Wool dan Silk 300 C

BAHAN KIMIA
Proses pencucian membutuhkan bahan
kimia yang dapat berbeda-beda
menurut kegunaannya, baik bisa
bersifat asam atau basa
Harus ada MSDS(Material Safety Data
Sheet) yaitu bahan tsb zat aktifnya apa
/ kandungan-nya serta komposisinya
bagaimana ?. TDS(Technical Data
Sheet) adalah prosedur cara memakai,
aturan pakai, suhu dll.

MESIN
Harus ada Data Tehnis Handbook dari
produsen
Dibuat SOP pemakaian dan
perawatan internal
SDM kunci utama

Laundry Rumah Sakit adalah tempat pencucian


linen yang dilengkapi :
- Mesin cuci
- Alat dan desinfektan
- Mesin uap
- Pengering
- Meja dan Mesin setrika

Pemerasan :
Pemerasan merupakan proses pengurangan kadarair
setelah tahap pencucian selesai. Pemerasan dilakukan
dengan mesin cuci yang juga memiliki fungsi pemerasan.

Pengeringan :
Pengeringan dilakukan dengan mesin pengering/drying
, pada proses ini,microorganisme yang belum mati atau
terjadi kontaminasi ulang diharapkan dapat mati.

Penyetrikaan:
Penyetrikaan dapat dilakukan dengan mesin
strikabesar dapat disetel sampai dengan suhu 120 C,
( 70-80 C)

Pelipatan :
Melipat linen mempunyai tujuan selain kerapihan juga
mudah digunakan pada saat penggantian linen, saat
pasien berada di tempat tidur.

AIR
- Baku mutu air bersih (Khusus).
- Air yang masih mengandung kadar Besi (Fe ) dan
Mangan
( Mn ) tinggi dapat menyebabkan flek - flek pada linen.
- Air kesadahan tinggi(Hardness) dan pH rendah bisa
menyebabkan penggunaan sabun banyak dan bahan
kimia tidak dapat maksimal.
- Air kesadahan (Hardness soft to medium) antara 0
sampai 75 mg/L, meningkatkan daya kualitas bersih
pada linen.
- Air pH-nya netral : Hasil bisa maksimal kebutuhan
sabun cukup.
- Air pH-nya tinggi: Hasil kurang bagus tetapi sabun
membutuhkan sedikit.

PROSEDUR UNTUK LINEN


KOTOR INFEKSIUS
1.

2.
3.

4.
5.
6.

Biasakan mencuci tangan hygienes dengan


sabun 10 15 detik sebelum dan sesudah
melakukan pekerjaan.
Gunakan APD : sarung tangan, masker dan apron
Persiapkan alat dan bahan : sikat, ember dengan
tulisan infeksius,kantung dalam linen infeksius,
kantung luar linen infeksius dan tali untuk
pengikat.
Lipat bagian terinfeksi di bagian dalam
Siapkan trolly linen kotor dekat spoel hock
Beberapa kantung linen kotor yang sudah
tertutup siap dimasukan dan dikumpulkan ke
trolly linen kotor untuk dibawa ke laundry

PROSEDUR UNTUK LINEN


KOTOR
TIDAK TERINFEKSI
1.

2.
3.
4.
5.

Biasakan mencuci tangan hygienes dengan


sabun 10 15 detik sebelum dan sesudah
melakukan pekerjaan.
Gunakan APD : sarung tangan, masker dan
apron
Persiapkan alat dan bahan : sikat, ember
dengan tulisan ,kantung linen tidak terinfeksi.
Siapkan trolly linen kotor dekat spoel hock
Beberapa kantung linen kotor yang sudah
tertutup siap dimasukan dan dikumpulkan ke
trolly linen kotor untuk dibawa ke laundry

Nomor
Revisi
Tgl

INSTRUKSI KERJA

PENCUCIAN LINEN KOTOR

RS BETHESDA

Pengesahan
Jabatan
Nama
Tanda Tangan

Diperiksa
Kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan
Tri Suyud Nusanto,S.Si.,SH.,MA.,MM
Urutan Pekerjaan

Pengertian : Linen yang kotor dicuci menjadi bersih


Persiapan : - Form/IKL/
- Alat tulis
Prosedur :
1.Linen kotor yang telah dipilah-pilah diserahkan ke petugas pencuci yang sebelumnya telah dilakukan
penimbangan berat linen kotor.
2.Linen kotor dimasukkan ke mesin cuci sesuai dengan kapasitas dan sesuai dengan tingkat kekotoran linen
oleh petugas mesin cuci.
3.Mesin dihidupkan untuk dilakukan pencucian awal/pre wash menggunakan air dingin tanpa bahan
pencuci, waktu 5 menit dengan level air penuh.
4.Proses selanjutnya linen dicuci/wash untuk menghilangkan seluruh kotoran yang masih melekat pada
kain, dengan memasukkan bahan pencuci (brodklin )dengan dosis tertentu sesuai tingkat kekotoran linen
dan menggunakan suhu tertentu pula yaitu untuk noda berat digunakan suhu 80-90oC sedangkan untuk
noda ringan/sedang menggunakan suhu 40-60 oC, dengan level air tabung mesin. Waktu pencucian linen
dengan noda berat 90 menit, dan untuk linen dengan noda ringan/sedang 15 menit. Bahan desinfektan
( Heviklir ) dimasukkan bila suhu telah mencapai 50oC
5.Setelah proses pencucian selesai, dilakukan proses pembilasan/ drain, sebelumnya air sabun dibuang
semua, kemudian dilakukan pembilasan dengan mengalirkan air dingin hingga temperatur 30-40 oC dengan
level air penuh ( dilakukan 2x dengan waktu 5 menit untuk masing-masing pembilasan )
6.Proses terakhir adalah pembilasan akhir ( final drain ) menggunakan air dingin, level air tabung dengan
waktu 5 menit dan dilakukan pemberian bahan kimia pelembut/pewangi ( softy ) dengan dosis tertentu.
7.Setelah selesai, mesin dimatikan, buka tutup mesin cuci, linen diambil dan dimasukkan ke troly penirisan
untuk diperas

: IK / IKL / 024
:1
: 16 Maret 2007

Halaman : 01 dari 01

Disetujui
QMR
Dr.Sudharmadji,Sp.Rad
Keterangan

Petugas memakai APD :


1.Jas plastik.
2.Sarung tangan karet panjang.
3.Masker.
4.Sepatu karet.
5.Topi.
6.Tutup telinga.
Dosisi pemakaian bahan pencuci :
1.Untuk mesin cuci kapasitas 100 kg

a.noda berat : Brodklin 1250 gr,


Heviklir 1250 gr, softy 600 mL
a.noda ringan/sedang : brodklin 400
gr, Heviklir 400 gr, Softy 400 mL
1.Untuk mesin cuci kapasitas 50 kg

a.noda berat : Brodklin 625 gr,


Heviklir 625 gr, softy 300 mL
a.noda ringan/sedang : brodklin 200 gr,
Heviklir 200 gr, Softy 200 mL

LINEN KOTOR DILOKASI


CUCIAN

MENIMBANG LINEN

PROSES PRODUKSI

DIMASUKKAN MESIN
CUCI

PENGGANTIAN LINEN PASIEN

Sebelum penggantian linen pasien, wadah untuk


menempatkan linen kotor sudah disiapkan
Pada waktu penggantian linen pasien, petugas diwajibkan
menggunakan masker,sarung tangan dan apron
Pisahkan antara linen kotor biasa dan linen ternoda (darah
dan cairan tubuh lainnya)
Linen kotor dilipat, bagian yang bernoda tempatkan dibagian
dalam
Tidak meletakan linen kotor dilantai
Tidak mengibaskan linen kotor
Linen kotor yang bernoda darah (darah dan cairan tubuh
lainnya) dibersihkan dulu diruangan direndam dengan
disinfektan.
Linen kotor dari pasien langsung dimasukan ke wadah atau
kantong plastik berwarna kuning untuk linen kotor bernoda ,
kantong plastik berwarna hitam untuk linen kotor tanpa
noda dan disegel
Biasakan cuci tangan sebelum dan sesudah melaksanakan
tindakan.

PENYIMPANAN LINEN
BERSIH SIAP PAKAI
- Tangan petugas harus bersih sebelum memegang linen
- Pastikan semua permukaan lemari dalam keadaan
bersih dan kering dengan suhu ruangan 22-27 C
- Simpan linen sesuai dengan jenis linennya
- Pisahkan area linen kotor dan linen bersih
- Pencatatan linen yang masuk dan keluar dengan sistim
FIFO
( merupakan singkatan dari First in first out atau dalam
bahasa Indonesia, Pertama masuk pertama keluar yang
berarti bahwa persediaan yang pertama kali masuk
itulah yang pertama kali dicatat sebagai linen yang
didistribusikan).
- Persediaan linen di Ruang Rawat minimal 3 parstok
- Pengambilan linen/distribusiharus menggunakan form
pengambilan.

Nomor
Revisi
Tgl

INSTRUKSI KERJA

RS BETHESDA

Pengesahan
Jabatan
Nama
Tanda Tangan

PENYIMPANAN LINEN BERSIH

Diperiksa
Kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan
Tri Suyud Nusanto,S.Si.,SH.,MA.,MM
Urutan Pekerjaan

Pengertian : Linen yang telah selesai dicuci dan dikeringkan


dan dilipat, disimpan ke almari linen bersih sesuai dengan jenis
dan kepemilikannya
Persiapan : - Form/IKL/024
- Alat tulis
Prosedur :
1.Linen bersih yang telah dilipat diserahkan ke petugas gudang
linen bersih yang telah dipilah sesuai dengan kepemilikannya
2.Linen bersih diterima oleh petugas penyimpanan linen bersih
dan dimasukkan ke almari yang ada sesuai dengan kepemilikan
linen masing-masing.
3.Inventarisasi linen bersih yang ada di almari setiap bulan
dilakukan oleh petugas penyimpanan linen bersih bersama
dengan petugas ruangan dan hasil inventarisasi dilaporkan
kepada atasan langsung.

: IK / IKL / 029
:1
: 16 Maret 2007

Halaman : 01 dari 01

Disetujui
QMR
Dr.Sudharmadji,Sp.Rad
Keterangan

Petugas memakai APD :


1.Masker.
2.Topi.
3.Pakaian kerja.
4.Sepatu kerja
5.Penutup telinga

TROLY LINEN BERSIH

LOGISTIK LINEN BERSIH

MONITORING DAN EVALUASI


1.

Kualitas dan kuantitas linen


Kualitas : bersih, tidak bernoda, tidak berbau, cemerlang,
tekstur, dan bebas kuman
Kuantitas : jumlah linen, frekuensi pencucian, 150 x (VIP), 200
(biasa)
Selain itu, pemakaian detergent, pelembut, pengharum,
pemutih dan bahan kimia lainnya harus dievaluasi guna
menguji keefektifannya.

2. Aspek Sanitasi
Kualitas linen : angka kuman (Standar kuman : 6 x 103 spora spesies
bacillus per inci persegi)

Lingkungan : Suhu, pencahayaan, kebisingan, kelembaban,


debu (frekuensi : minimal 6 bulan sekali
Kualitas air : persyaratan air bersih, kadar garam, kesadahan
dan
Pemeriksaan air limbah : pH, Temp., NH3, PO4, Phenol,
Detergent

UJI KUALITAS
MIKROBIOLOGI
Bakteri dalam linen dapat sebagai
penyebab INOS.
Proses dari Ruang perawatan sampai
dengan penyimpanan harus
diperhatikan.

PENGELOLAAN LIMBAH LINEN


Limbah Padat
- Pemilahan
- Penimbangan Serabut
Limbah Cair
- Screen
- Pretreatmant
Gunakan produk Chemical Ramah
Lingkungan

MAINTENANCE LIMBAH PADAT


DAN CAIR DARI LAUNDRY

Anda mungkin juga menyukai