Mutilation
Program Studi S1 Pendidikan Bidan
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Surabaya
2018
Kelompok 5
Dewi Sulistyawati ( 011711223021 )
Daranindra Dewi Saraswati ( 011711223022 )
Ziah Datul Kamilah ( 011711223023 )
Ni Made Widiani Utami ( 011711223024 )
Dyah Ayu Kusumaningsih ( 011711223025 )
Nuris Sa’adah Khoir ( 011511233022 )
Putri Arisma Dewi ( 011511233023 )
Juliatus Sholikha ( 011511233024 )
Dhiyaul Afifah ( 011511233025 )
Diana Rahima Tjahjani ( 011511233026 )
Latar Belakang
OUR
COUNTRY
OUR
COUNTRY
Pengertian FGM
Strabo penulis geografi asal Yunani mendokumntasikan praktik FGM pada tahun
25 SM, masyarakat Mesir memiliki kebiasaan praktik sunat alat kelamin yaitu
kaum laki-laki akan disirkumsisi dan kaum perempuan akan dipotong (excise)
Praktik FGM yang terjadi di Afrika selama ratusan tahun baru menjadi perhatian global
setelah jurnalis Fran Hosken (1981) mendokumentasikan praktik-praktik tersebut dalam
newsletter yang ia buat melalui Women’s International Network News. Terma Female
Genital Mutilation juga dicetuskan oleh Hosken sebagai pengganti terma Female
Circumcision.
Mackie (2000) menjelaskan bahwa praktik FGM ini dilakukan pada berbagai fase
kehidupan kaum perempuan yaitu pada masa bayi, sebelum pubertas, ketika
pubertas, pada masa beranjak dewasa, ketika proses bertunangan, ketika
kehamilan masuk bulan ketujuh, maupun setelah kelahiran dari anak pertama
Sejarah FGM
Dokumentasi Hosken dan
kenyataan brutal yang terjadi di
masyarakat benua Afrika
terhadap praktik FGM
memunculkan gagasan bahwa
perlunya instrumen hukum
internasional yang mengatur
mengenai eliminasi praktik-
praktik yang menyakitkan
perempuan, salah satunya FGM
Itulah mengapa kemudian,
muncul Protokol Maputo di
tahun 2003 sebagai instrumen
hukum internasional di benua
Afrika tentang hak-hak
perempuan
Kenapa FGM dilakukan?
Jaman dulu Jaman Sekarang
Praktik FGM
1. Menjaga kesucian
dipengaruhi oleh
2. Mencegah kehamilan kepercayaan
3. Meningkatkan daya jual agama dan
dan rasa percaya diri di budaya
depan majikan (budak) setempat
4. Kepercayaan bahwa klitoris
adalah hal yang menjijikan,
membahayakan bayi saat
dilahirkan dan alat kelamin
suami saat berhubungan
Upacara Bakayekan Suku Pasamah
5. Akseptasi perempuan di
dalam masyarakat
Mekanisme FGM (WHO 2018)
Alat kelamin
Memotong sebagian
perempuan akan
atau keseluruhan
ditutupi dan jahitan
bagian dari klitoris
kulit luar sehingga
pada alat kelamin
hanya menyisakan jalur
perempuan
kencing dan
(clitoridectomy)
pembuangan
menstruasi
Pemotongan sebagian
maupun keseluruhan Klasifikasi praktik FGM selain ketiga tipe diatas,
bagian dari klitoris dan seperti penusukan (pricking), pembuatan
labia minora, bisa juga lubang anting (piercing), pemotongan (incising)
disertai dengan pengguntingan (scraping), dan pembakaran
pemotongan labia (cauterizing) pada bagian atau keseluruhan alat
majora. kelamin perempuan.
FGM Type 4
Mekanisme FGM
Any questions?
Tradisi Bate’/ Mandi
Tradisi Makkatte’
Lemon Gorontalo
suku Bugis