Anda di halaman 1dari 14

MATERIALITAS

PT. BUKIT ASAM

Prepared By:
PRINSIP MATERIALITAS
Materialitas Dalam prinsip ini, sebuah laporan harus mencakup
dua aspek.

1. Sebuah laporan harus mencerminkan dampak ekonomi,


lingkungan dan sosial yang signifikan dari organisasi,

2. Sebuah laporan harus secara substansial memengaruhi


asesmen dan keputusan pemangku kepentingan
MATERIALITAS PTBA

Mempengaruhi
penilaian dan
keputusan pemangku
kepentingan

Memberikan dampak
signifikan pada
keberlanjutan PTBA
Uji materialitas atas
aspek dan topik yang
relevan
Aspek material : Kinerja ekonomi di dalam
PTBA
Aspek material : Dampak ekonomi tidak langsung di luar PTBA

DAMPAK EKONOMI WILAYAH PENAMBANGAN


Meski kehadiran Perseroan memiliki dampak positif, namun dampak
negatif kegiatan usaha Perseroan terhadap ekonomi di daerah juga
timbul. Pembukaan wilayah baru biasanya diikuti pertumbuhan
wilayah penduduk baru atau urban encroachment..

Urban encroachment ini menimbulkan tantangan di daerah operasi karena


pertumbuhan infrastruktur tidak selamanya sesuai dengan pertumbuhan karena
keterbatasan sumber daya pemerintah daerah. Sebaliknya, daerah-daerah yang
berada jauh dari pusat kota, belum terjangkau layanan mendasar, misalnya listrik.
Karena operasi Perseroan, wilayah ini menjadi terbuka, akses infrastruktur baru
terbentuk, dan roda perekonomian menjadi bergerak
Aspek material : Dampak sosial di luar PTBA
Permasalahan sosial juga timbul Bercermin dari adanya dampak-
karena terjadi relokasi penduduk dampak itu, maka Perseroan
yang lahannya diakuisisi untuk bersama Pemerintah Daerah dan
ditambang sehingga mereka komponen masyarakat berupaya
berisiko terganggu rutinitas untuk meminimalkan dampak sosial
sosialnya. Kegiatan pertambangan akibat aktivitas Perseroan ini dengan
juga menimbulkan dampak berbagai inisiatif CSR dan Bina
lingkungan karena mengubah Lingkungan, terutama di daerah
ekosistem, bahkan dapat sekitar operasi. Selama periode
pelaporan, tidak terjadi operasi
mempengaruhi peri kehidupan
dengan dampak negatif aktual dan
masyarakat lokal, terutama yang
potensial yang signifikan terhadap
bermata pencaharian dari bertani
masyarakat lokal. [G4-SO2]
dan berkebun.
Aspek material : Lingkunagn dengan batasan di dalam PTBA Indonesia
PENAMBANGAN YANG MEMPERHATIKAN LINGKUNGAN

Perseroan menerapkan praktik penambangan yang baik, yang sejalan


dengan pelestarian lingkungan. Praktik penambangan yang baik yang
dilakukan Perseroan adalah dengan metode selective mining,
yakni penambangan hanya dibuka pada lokasi tertentu yang sudah
dipastikan memiliki cadangan ekonomis dengan meminimalkan lahan yang
diganggu. Untuk melakukan selective mining diperlukan kecermatan pada
saat perencanaan tambang dan data survei geologi yang mencukupi.
Selective mining juga meminimalkan konsumsi energi dan emisi karena tidak
dilakukan pembukaan lahan yang luas. Selain itu, pada tahun 2017 juga
melakukan kontrol atas Stripping Ratio dan jarak tempuh pengangkutan.
Keduanya juga mengurangi konsumsi energi dan emisi dari alat berat dan
alat angkut pertambangan. Metode penambangan yang diterapkan di
Tanjung Enim adalah backfiling. Lapisan tanah paling atas dari lahan yang
baru dibuka atau lapisan tanah pucuk diambil dan disimpan di tempat
penimbunan tersendiri (stok tanah pucuk). Total pengambilan tanah pucuk
pada 2017, mencapai 1.038.257 Bcm.
Penurunan beban lingkungan juga dicapai dengan mengurangi kadar
limbah dalam air limbah. Pada proses operasi Perseroan, penurunan
beban pencemaran per tahun, yaitu Kekeruhan (TSS) rata-rata 2.491
Kg/ton batubara, Besi (Fe) rata-rata 0,059 Kg/ton batubara, dan
Mangan (Mn) rata-rata 0,107 Kg/ton batubara dengan penerapan
inovasi metode wetland.
Mempengaruhi penilaian dan keputusan pemangku kepentingan

• KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN [G4-24] [G4-25] [G4-


26] [G4-27]
• Pemetaan pemangku kepentingan PTBA dilakukan berdasarkan
relasi yang terbangun selama ini, yaitu adanya hubungan yang
saling memengaruhi, aktif, dan responsif. Dalam rangka
memfasilitasi keterlibatan para pemangku kepentingan,
• PTBA mengadakan pelatihan dan rapat secara reguler sesuai
kepentingan masing-masing pihak,

PTBA telah mengidentifikasi dengan seksama kelompok-kelompok


pemangku kepentingan utama, berdasarkan pengaruh dominan
kelompok-kelompok tersebut terhadap keberlangsungan usaha
Perseroan, atau sebaliknya, di bidang ekonomi, sosial, atau
lingkungan.
PTBA mengundang seluruh pembaca dan pemangku kepentingan
untuk memberikan saran, ide, kritik serta pendapat atas laporan
keberlanjutan ini melalui formulir tanggapan yang ada di bagian akhir
laporan keberlanjutannya.
Dengan adanya umpan balik dari seluruh pemangku kepentingan, PTBA
berharap dapat meningkatkan kualitas Laporan Keberlanjutan PT BA .
[G4-31]
PTBA membuka akses seluas-luasnya bagi seluruh pemangku
kepentingan untuk menyampaikan hal hal yang terkait dengan laporan
keberlanjutan melalui telephone/Fax, Email dan website
Kesimpulan
PTBA telah mengungkapkan dan menyampaikan aspek
materialitasnya dengan baik, hal ini dibuktikan dengan:
1. adanya kebijakan, strategi, prosedur, penerapan, dampak dan
informasi terkait kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan di PTBA
2. Dalam setiap siklus pelaporan, PTBA senantiasa mengkaji konten
laporan agar dapat menjaga relevansi dengan bisnis sekaligus untuk
memastikan bahwa Laporan Keberlanjutan telah memuat data dan
informasi mutakhir terkait keberlanjutan dan kepentingan para
pemangku kepentingan
3. Secara keseluruhan, tidak terdapat perubahan penting ataupun
perubahan pada prinsip komparabilitas data dari pelaporan pada
periode sebelumnya terkait cakupan dan batas-batas aspek material
informasi yang disajikan. Oleh karena itu, tidak ada pernyataan
ulang (restatement) dalam Laporan Keberlanjutan PTBA tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai