Anda di halaman 1dari 6

AGAMA

Asbabun Nuzul QS. Luqman Ayat


13-14
Kelompok 2
Nama Kelompok :
› Claresta Buana R.Edhelwies Ratu D.
Dania Rava F. Niken Rahmawati
Desvira Poetri A. Nuraini
Dewi Hartiningsih Safiqoh Ulfa H.
‫‪QS. Luqman Ayat 13-14‬‬

‫ل اانن‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫با‬ ‫ك‬‫ك‬ ‫ر‬ ‫ك‬


‫ش‬ ‫ت‬
‫ت‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ي‬‫ن‬ ‫ل‬
‫ن‬ ‫ب‬
‫ت‬ ‫ي‬‫ل‬ ‫ه‬‫ه‬ ‫ت‬
‫ظ‬ ‫ع‬ ‫ي‬ ‫و‬ ‫ه‬
‫ت‬ ‫و‬ ‫ه‬
‫ه‬ ‫ن‬ ‫ك‬
‫ب‬ ‫ل‬ ‫ن‬
‫ت‬ ‫م‬‫ل‬ ‫ك‬
‫ق‬ ‫ت‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫قا‬‫ل‬ ‫ك‬
‫ذ‬ ‫لواا‬
‫ا ا ا‬ ‫ا‬ ‫ل ل ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ل‬
‫ك للـ ت‬
‫ظكلمم لعاظكيمم‬ ‫الششكر ل‬
‫صيينناَ ا ي للينسسنن بلنواللندييله ۚ نحنملنيتهه اهممهه نويهنناَ نعسلىٰ نويهنن‬ ‫نونو ص‬
‫صييهر‬‫ي ايلنم ل‬ ‫ك ۗ اللن ص‬ ‫صلههه فليي نعاَنمييلن انلن ايشهكير لليي نوللـِنواللنديي ن‬ ‫صوفل س‬
Artinya

"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia


memberi pelajaran kepadanya, Wahai anakku! Janganlah engkau
menyekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah
benar-benar kezaliman yang besar."
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik)
kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam
usia dua tahun. bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang
tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu."
(QS. Luqman 31: Ayat 13-14)
Asbabun Nuzul Surah Luqman Ayat 13-
14
ASBABUN NUZUL SURAT LUQMAN AYAT 13

Ketika ayat ke-82 dari surat Al-An’am diturunkan,para sahabat merasa keberatan.
Maka mereka datang menghadap Rasulullah SAW,seraya berkata “ Wahai Rasulullah,
siapakah diantara kami yang dapat membersihkan keimanannya dari perbuatan
zalim ?”.Jawab beliau “ Bukan begitu,bukanlah kamu telah mendengarkan wasiat Lukman
Hakim kepada anaknya : Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.
Allah menjelaskan bahwa luqman telah diberi hikmat, karena itu luqman bersyukur
kepada Tuhannya atas semua nikmat yang telah dilimpahkan Nya kepada dirinya.Allah
SWT mewasiatkan kepada mereka supaya memperlakukan orang-orang tua mereka
dengan cara yang baik dan selalu memelihara hak-haknya sebagai orang tua. Luqman
menjelaskan kepada anaknya, bahwa perbuatan syirik itu merupakan kezaliman yang
besar.Imam bukhori telah meriwayatkan sebuah hadist yang bersumber dari Ibnu
Mas’ud ,Ia telah menceritakan, bahwa ketika ayat ini diturunkan ,
ASBABUN NUZUL SURAT AL-LUQMAN AYAT 14
Al- Hafizh Ibnu Katsir berkata dalam Tafsirnya, dari Sa’ad bin Abi Waqqash ra. Ia berkata: Aku
adalah seseorang pria yang amat mencintai ibuku. Tetapi setelah aku masuk Islam, ibuku itu
berkata kepadaku: Hai sa’ad! Agama apa ini, kulihat engkau mengada-ada. Tinggalkan agamamu
ini atau aku akan mogok makan dan minum, sampai mati. Dengan begitu engkau akan tercemar
lantaran aku, yaitu engkau akan dituduh sebagai pembunuh ibunya. Begitulah lalu aku berkata
kepada ibuku: Hai Ibu! Jangan engkau kerjakan itu semua, tetapi aku juga tidak bakal
meninggalkan agamaku ini selama-lamanya karena faktor apapun.
Ibuku nekad, sehari semalam sudah mulai tidak makan dan tidak minum. Pagi harinya sudah
tampak sangat letih. Hari kedua dia tidak mau makan juga dan badannya sudah semakin
bertambah letih. Hari ketigapun tidak mau makan dan badannya semakin bertambah letih.
Melihat keadaan yang demikian itu, aku kemudian berkata kepadanya: Hai Ibu! Ketahuilah, demi
Allah! Seandainya engkau mempunyai seratus nyawa, lalu nyawa itu keluar satu persatu (dengan
bertahap), namun aku tetap tidak akan mau meninggalkan agamaku ini, karena faktor apapun. Jika
engkau sudi, makanlah dan jika engkau tidak sudi, jangan makan.
Melihat keteguhan Sa’ad yang demikian itu, akhirnya Ibunya mau makan. Lalu Allah menurunkan
ayat “Dan jika kedua orang tuamu itu sungguh-sungguh memaksamu agar engkau menyekutukan
aku
Bahwa Allah memerintahkan kepada manusia agar berbakti kepada orangtua,
lebih-lebih kepada Ibu yang telah mengandung. Ayat ini tidak menyebut jasa
Bapak, tetapi menekankan pada jasa Ibu. Ini disebabkan karena ibu berpotensi
untuk tidak dihiraukan oleh anak karena kelemahan Ibu, berbeda dengan Bapak. Di
sisi lain,,” peranana Bapak” dalam konteks kelahiran anak, lebih ringan dibanding
dengan peranan Ibu. Betapapun peranan tidak sebesar peranan ibu dalam proses
kelahiran anak, namun jasanya tidak diabaikan karena itu anak berkewajiban
berdoa untuk ayahya, sebagai berdoa untuk ibunya. Karena begitu besar jasa Ibu,
dalam sebuah hadis dinyatakan bahwa: Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah,
siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?" Nabi Saw
menjawab, "ibumu...ibumu...ibumu, kemudian ayahmu dan kemudian yang lebih
dekat kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu." (Mutafaq'alaih).

Anda mungkin juga menyukai