Anda di halaman 1dari 23

GANGGUAN SEKSUAL &

IDENTITAS GENDER

1. Aisya Adinda Q
2. Karima Widyapuspa
3. Nailah K
4. Rivitha LS
GANGGUAN
IDENTITAS GENDER
KARAKTERISTIK GANGGUAN IDENTITAS GENDER
PENYEBAB GANGGUAN IDENTITAS GENDER
FAKTOR BIOLOGIS FAKTOR SOSIOLOGIS & PSIKOLOGIS

Pengaruh hormon Pengembangan identitas gender


selaras dengan apa yang diajarkan
selama masa pengasuhan
Penelitian pada sebuah keluarga batih
di Republik Dominika

NATURE VS NURTURE
TERAPI GANGGUAN IDENTITAS GENDER

 Perubahan Tubuh

 Operasi Perubahan Kelamin

 Perubahan Identitas Gender


PARAFILIA FETISHISME
Sekelompok gangguan yang mencakup Ketergantungan pada benda-
ketertarikan seksual terhadap objek benda mati untuk menimbulkan
yang tidak wajar atau aktivitas seksual gairah seksual.
yang tidak pada umumnya.

Terdapat devia (para) dalam Ketertarikan yang dirasakan fetisis


ketertarikan seseorang (filia) bersifat kompulsif; dialami secara
spontan dan tidak dapat ditahan.
Berlangsung >6 bulan dan
menyebabkan distress atau hendaya
signifikan
DENDROPHILIA

AUTONEPIOPHILIA

OCULOLINCTUS
Fetishisme Transvestik
Kondisi dimana seorang laki-laki mengalami
gairah seksual dengan memakai pakaian
perempuan, meskipun dirinya tetap merasa
sebagai laki-laki.

Praktik transvestisme dimulai dari memakai


pakaian dalam perempuan di balik pakaian
konvensional sampai berpakaian perempuan
lengkap, biasanya beberapa dari transvestit
menyukai muncul di depan umum.

Para transvestit selalu laki-laki, secara umum


hanya menggunakan pakaian lawan jenis secara
episodik, bukan rutin. Memakai pakaian lawan
Living latex female doll jenis biasanya dilakukan secara diam-diam dan
hanya diketahui oleh sedikit anggota keluarga.
Pedofilia dan Incest

Kriteria DSM IV-TR


• Berulang, intens, dan terjadi selama periode minimal 6
Incest
bulan, fantasi, dorongan, perilaku yang menimbulkan gairah
• Hubungan seksual antarkerabat dekat yang dilarang untuk
seksual yang berkaitan dengan melakukan kontak seksual
menikah
dengan seorang anak prapubertas
• Incest dicantumkan dalam DSM IV-TR sebagai subtipe
• Orang yang bersangkutan bertindak berdasarkan dorongan
pedofilia
tersebut, atau dorongan dan fantasi tersebut menyebabkan
• 2 perbedaan utama antara incest dan pedofilia:
orang yang bersangkutan mengalami distress atau masalah
1. Incest dilakukan antar anggota keluarga
personal
2. Korban incest cenderung lebih tua dari korban pedofil
• Orang yang bersangkutan minimal berusia 16 tahun dan 5
tahun lebih tua dari anak yang menjadi korbannya
Voyeurisme
Voyeurisme
• Suatu kondisi dimana seseorang memiliki preferensi tinggi
untuk mendapatkan kepuasan seksual dengan melihat
orang lain yang sedang tanpa busana atau sedang
melakukan hubungan seksual
• Umumnya berawal di masa remaja
• Tindakan mengintip yang dilakukan berfungsi sebagai
pemuasan pengganti dan kemungkinan memberikan rasa
kekuasaan atas orang yang diintipnya

Kriteria DSM IV-TR


• Berulang, intens, dan terjadi selama periode minimal 6
bulan, fantasi, dorongan, atau perilaku yang menimbulkan
gairah seksual yang berkaitan dengan tindakan mengintip
orang lain yang sedang tanpa busana atau sedang
melakukan hubungan seksual tanpa diketahui yang
bersangkutan
• Orang yang bersangkutan bertindak berdasarkan dorongan
tersebut, atau dorongan dan fantasi menyebabkan oarng
tersebut dangat menderita atau mengalami masalah
interpersonal
Eksibisionisme
Eksibisionisme
• Preferensi tinggi dan berulang untuk mendapatkan
kepuasan seksual dengan memamerkan alat kelamin
kepada orang yang tidak dikenal yang tidak
menginginkannya, kadang kepada seorang anak
• Gangguan ini umumnya berawal di masa remaja
• Gairah seksual terjadi dengan berfantasi memamerkan
alat kelaminnya atau benar-benar melakukannya dan
melakukan masturbasi ketika berfantasi atau ketika
benar-benar memamerkannya
• Pameran bersifat impulsif/berulang

Kriteria DSM IV-TR


• Berulang, intens, dan terjadi selama periode minimal 6
bulan, fantasi, dorongan, atau perilaku yang menimbulkan
gairah seksual yang berkaitan dengan memamerkan alat
kelamin kepada orang yang tidak dikenal yang tidak
menduganya
• Orang yang bersangkutan bertindak berdasarkan dorongan
tersebut, atau dorongan dan fantasi tersebut
menyebabkan orang tersebut mengalami distress atau
mengalami masalah interpersonal
Froteurisme

Froteurisme
• Gangguan yang berkaitan degnan melakukan sentuhan
yang berorientasi seksual pada bagian tubuh
seseorang yang tidak menaruh curiga akan terjadinya
hal itu
• Tindakan ini umumnya dilakukan di tempat umum
• Gangguan ini tampakhnya berawal di masa remaja dan
umumnya diidap bersama dengan tipe parafilia lainnya

Kriteria DSM IV-TR


• Berulang, intens, dan terjadi dalam periode minimal 6
bulan, fantasi, dorongan, atau perilaku yang
menimbulkan gairah seksual yang berkaitan dengan
menyentuh atau menggosokkan bagian tubuhnya pada
orang yang tidak menghendakinya
• Orang yang bersangkutan bertindak berdasarkan
dorongan tersebut, atau dorongan dan fantasi tersebut
menyebabkan distress atau mengalami masalah
interpersonal
Sadisme Seksual dan Masokisme Seksual
Kriteria Sadisme Seksual dalam DSM IV-TR
• Berulang, intens, dan terjadi selama periode minimal 6
bulan, fantasi, dorongan, atau perilaku yang
menimbulkan gairah seksual yang berkaitan dengan
tindakan (bukan fantasi) mempermalukan atau
menyebabkan penderitaan fisik pada orang lain
• Menyebabkan distress bagi orang yang bersangkutan
atau mengalami hendaya dalam fungsi sosial atau
pekerjaan atau orang tersebut bertindak berdasarkan
dorongan tersebut kepada orang lain yang tidak
menghendakinya

Kriteria Masokisme Seksual dalam DSM IV-TR


• Berulang, intens, dan terjadi dalam periode minimal 6
Karakteristik Utama bulan, fantasi, dorongan, atau perilaku yang
• Sadisme Seksual: Preferensi kuat untuk menimbulkan gairah seksual yang berkaitan degnan
mendapatkan/meningkatkan kepuasan seksual dengan tindakan (bukan fantasi) yang dilakukan oleh orang lain
menimbulkan rasa sakit atau penderitaan psikologis pada untuk mempermalukan atau memukul dirinya
orang lain • Menyebabkan distress bagi orang yang bersangkutan
• Masokisme Seksual: Preferensi kuat untuk atau mengalami hendaya dalam fungsi sosial atau
mendapatkan/meningkatkan kepuasan seksual dengan pekerjaan
menjadikan diri sendiri sebagai subjek rasa sakit/kondisi
dipermalukan
Etiologi Parafilia
• Persepktif Psikodinamika – sebagai tindakan defensif melindungi ego agar
tidak menghadapi rasa takut dan memori yang di repres dan
mencerminkan fiksasi di tahap pregenital dalam perkembangan
psikoseksual.
• Perspektif Behavioral dan Kognitif – Parafilia terjadi karena pengondisian
klasik yang secara tidak sengaja menghubungkan gairah seksual dengan
sekelompok stimuli yang oleh masyarakat dianggap sebagai stimuli yang
tidak tepat.
• Perspektif Biologis – Karena sebagian besar orang yang mengidap parafilia
adalah laki-laki, terdapat spekulasi bahwa androgen, hormon utama laki –
laki berperan dalam gangguan ini.
Terapi Parafilia

Terapi Psikoanalisis –gangguan itu timbul karena


adanya gangguan karakter.
Teknik Behavioural –
Penanganan kognitif – prosedur kognitif sering kali
digunakan untuk mengatasi distorsi pikiran pada
individu yang mengidap parafilia
Penangan Biologis –

• Hukum Megan
PERKOSAAN

1. Secara Paksa hubungan seksual dengan orang yang


tidak bersedia melakukannya
2.Secara hukum hubungan seksual dengan seseorang
yang berusia dibawah umur dewasa (18 tahun)
• Tuntutan perkosaan secara hukum dapat diajukan meskipun
jika orang yang terlibat mengatakan bahwa ia melakukan
hubungan tersebut atas kesadarah dan kehendaknya sendiri
• Perkosaan juga terjadi dalam suasana kencan yg disebut
perkosaan oleh kenalan kencan
• Perkembangan mutakhir berkaitan dengan perkosaan oleh
teman kencan adalah penggunaan obat penenang Rohypnol
Korban, Serangan dan Pascakejadian

Usia dan fisik buka halangan bagi beberapa pemerkosa


Korban perkosaan biasanya menjadi trauma oleh serangan tersebut
fisik maupun mental.
Depresi, hilangnya harga diri, phobia umumnya terjadi pada korban
perkosaan
 DSM-IV TR menyebut perkosaan terhadap penyerangan trauma yang
dapat mengakibatkan terjadinya gangguan stres pascatrauma
Karakteristik dan durasi gangguan yang oleh beberapa orang disebut
sindrom trauma perkosaan
Faktor-faktor yang dapat mengurangi kondisi negatif pasca perkosaan :

Teman yang supportif Pasangan


PEMERKOSA
TERAPI PEMERKOSA – teknik kognitif yang
bertujuan meluruskan distorsi dan keyakinan
untuk mengubah sikap yg tidak benar terhadap
perempuan
TERAPI KORBAN PERKOSAAN – Konseling

3 alasan tidak melaporkan pemerkosaan :

1. Menganggap pemerkosaan masalah pribadi


2. Takut akan menerima pembalasan
3. Meyakini bahwa polisi akan bertindak tidak
efisien, tidak efektif, tidak sensitif
Berbagai masalah seksual yang
dianggap mencerminkan
hambatan dalam siklus respons
seksual normal
Ada empat kategori utama disfungsi seksual :
1. Gangguan Nafsu Seksual
2. Gangguan Gairah Seksual
3. Gangguan Orgasme
4. Gangguan Nyeri Seksul
Disfungsi Seksual dan
Siklus Respon Seksual
Manusia Empat fase dalam siklus seksual manusia:
1. Keinginan (Appetitive)
2. Kegairahan (Excitement)
3. Orgasme
4. Resolusi
Gangguan Nafsu Seksual
Merujuk pada kurangnya
atau tidak adanya fantasi
dan dorongan seksual

Gangguan Gairah Seksual


Dua subkategori gangguan
Gangguan Orgasme
Deskripsi dan Tiga jenis gangguan orgasme
gairah adalah gangguan
gairah seksual perempuan
Etiologi yang tercantum yaitu, dan gangguan ereksi laki -
gangguan orgasme pada laki
perempuan, gangguan
orgasme pada laki – laki, dan
ejakulasi prematur (dini)
Gangguan Nyeri Seksual
Dua ganggguan rasa nyeri yang
berhubungan dengan seks,
yaitu dispareunia dan
vaginismus
Teori – Teori Mengenai Disfungsi Seksual

Penyebab di Masa Kini dapat


Model Teoritis dibagi menjadi dua: takut terhadap
Masters dan Johnson performa dan mengambil peran
pengamat

Penyebab Historis
1. Kekolotan dalam beragama
Pandangan Kontemporer Lain, 2. Trauma Psikoseksual
berasumsi bahwa pasangan yang 3. Kecenderungan Homoseksual
mengalami disfungsi seksual memiliki 4. Konseling yang tidak Berlebihan
masalah seksual sekaligus masalah 5. Penyebab Biologis
interpersonal. 6. Faktor Sosiokultural
Terapi Disfungsi Seksual
Prosedur untuk Mengubah
Mengurangi Kecemasan Sikap dan Pikiran
Mastubrasi Terarah

Pelatihan Ketrampilan dan


Komunikasi Terapi Pasangan

Teknik dan Perspektif Prosedur Medis dan Fisiologis


Psikodinamika

Anda mungkin juga menyukai