Anda di halaman 1dari 6

11th Week

Seksualitas dan Gender


Latar Belakang
Seksualitas dan gender tidak serupa, tapi saling berkaitan. Seksualitas yang didefinisikan sebagai
keinginan atau hasrat dalam diri seseorang lebih mengacu kepada jenis kelamin (perempuan dan
laki-laki) yang diciptakan oleh Tuhan. Gender sendiri lebih banyak dikaitkan dengan kepribadian
dan identitas. Pandangan umum yang biasa dilakukan seorang perempuan atau
laki-laki sebagaimana mestinya, laki-laki yang identik dengan maskulin, kuat, gagah dan
perempuan yang identik dengan lembut, ayu, dan gemulai. Apabila terjadi kebalikan diantara itu
maka masyarakat akan menganggap hal tersebut sebagai kejadian abnormal dan melanggar
kodratnya. Itulah sebabnya kita mempelajarai psikologi sosial, yang mana lingkungan di sekitar
dan penilaian orang-orang di sekitar kita dapat memepengaruhi perilaku, tindakan, dan pikiran
kita.

Sisi Fisiologis Seksualitas Manusia


Pengertian
Seksualitas
→ Sesuatu yang berkaitan dengan alat kelamin atau hal-hal yang berkaitan dengan
hubungan intim antara laki laki dan perempuan. Karakter seksual dapat dibedakan dalam
dua golongan (dua kelamin), yaitu laki-laki dan perempuan.

Primary sex characteristics

Laki-laki: Terdapat testis yang bisa menghassilkan sel sperma

Perempuan: Terdapat ovarium yang dapat menghasilkan ovum (sel telur)

Secondary sex characteristics

Laki-laki: Jakun membesar, suara memberat, dada bidang, tumbuh bulu di area
kelamin, ketiak, dan wajah, dsb

Perempuan: Pinggul melebar, suara makin melengking, payudara membesar,


tumbuh bulu di area kelamin dan ketiak, dsb

Dari Sisi Genetik


→ Terdiri atas 46 kromosom (23 pasang), dimana ada 44 (22 pasang) autosom/sel somatik +
2 (1 pasang) gonosom/sel gonad

Laki-laki: XY; X: Wanita, Y: Laki-laki

Perempuan: XX

→ Jika sperma mewarisi kromosom Y (laki-laki), maka terbentuk janin berjenis kelamin
laki-laki → Kromosom janin: X dan Y

11th Week 1
→ Jika sperma mewarisi kromosom X (wanita), maka terbentuk janin berjenis kelamin
perempuan → Kromosom janin: X dan X

Sisi Psikologis Seksualitas Manusia


Pengertian
Identitas gender
→ Bagaimana persepsi individu terhadap dirinya sendiri, apakah sebagai laki-laki atau
perempuan
→ dipengaruhi oleh faktor biologis, lingkungan, dan bagaimana bentuk pola asuh seseorang

Dysphoria Syndrome → Individu merasa ada ketidakcocokkan antara jenis kelamin biologis
dengan identitas gender nya → Bisa menyebabkan orang jadi transgender → Membuat
individu tersebut jadi lebih percaya diri secara psikologis dan emosional

Konsep Pengembangan Peran Gender


Teori Belajar Sosial
→ Mengamati dan meniru orang lain di lingkungannya
→ Bisa membentuk peran gender positif ataupun negatif

Teori Skema Gender (pembelajar sosial + kogntif)


→ Diberi pemahaman apa itu laki-laki dan perempuan → Identifikasi sendiri identitas
gendernya

Streotype Gender
→ Melihat karakteristik umum di masyarakat terhadap laki-laki dan perempuan
Misal: Laki-laki biasanya dinilai maskulin, keras, agresif, ambisisus, dsb. Sedangkan
perempuan feminin, halus, lugu, lemah lembut, dsb

Subordinasi Gender
→ Merendahkan gender lainnya
Misal: Menurut sebagian laki-laki mungkin perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi,

11th Week 2
sebab akan membuang tenaga, uang, dan waktu karena ujung-ujungnya hanya akan di
rumah.

Perilaku Seksual Manusia


Masturbasi
→ Aktivitas pemberian stimulus atau rangsangan pada diri sendiri untuk mendapatkan suatu
kenikmatan seksual atau orgasme
→ Pada laki-laki biasanya menggosokan dan membelai penis; sedangkan pada wanita
menggososk klitoris atau area di dekatnya

Siklus Respon Seksual

Excitement (kebahagiaan) → Fase pembangkit gairah; peningkatan denyut nadi, tekanan


darah laju pernafasan

Laki-laki: Ereksi pada penis, pengencangan kulit skrotum, dan tertariknya penis

Perempuan: Kemerahan pada area dada atau payudara, puting mengencang,


pembengkakan klitoris, terbukanya dan melembabnya bibir vagina bagian dalam

Plateu (masa stabil) → Waktu cenderung lebih pendek dari fase pertama

Laki-laki: Ereksi lebih pada penis (memungkinkan keluar cairan); hanya


berlangsung hitungan detik

Perempuan: Peningkatan jumlah darah sehingga klitoris membengkak, memerah,


dan jadi lebih sensitif karena fase sebelumnya mulai tertarik ke bawah tudung
klitoris

Orgasme → Fase dengan waktu paling pendek; banyak otot berkontraksi

Laki-laki: Mengeluarkan mani, kontraksi otot di bagian dalam juga penis; sekali,
waktu lebih cepat, sedikit rangsangan

Perempuan: Otot dinding vagina akan mengalami kontraksi lebih dari sekali, butuh
waktu lebih lama, butuh banyak rangsangan

Resolution (Pengembalian) → Kembali ke kondisi normal sebelum adanya gairah


seksual

Perilaku Seksual Menyimpang

Homoseksual → Kelainan seksual berupa disorientasi pasangan seksual

Sadomasokisme → Kelainan seksual dimana kepuasaan seksual didapatkan ketika


menyakiti pasangan saat berhubungan seksual (Dom-sub)

Ekshibisionisme → Kelainan seksual dimana kepuasaan dimana yang mengalami


senang menunjukkan alat kelamin ataupun bermasturbasi di muka umum

Hypersexuality → Kelainan seksual dimana yang mengalami memiliki kebutuhan untuk


memuaskan seksulitas yang berlebihan

11th Week 3
Voyeurisme → Kelainan seksual dimana yang mengalami senang mengintip orang
masturbasi atau melakukan hubungan seksual

Fetishisme → Kelainan seksual dimana yang mengalami menyalurkan aktivitas


seksualnya dengan alat atau benda yang meningkatkan hasrat

Pedophilia → Kelainan seksual dimana yang mengalami senang berhubungan seks


ataupun kontak fisik dengan anak di bawah umur

Incest → Kelainan seksual dimana yang mengalami senang berhubungan seks ataupun
kontak fisik dengan keluarga yang memiliki ikatan darah

Necrofil → Kelainan seksual dimana yang mengalami senang berhubungan seks dengan
mayat atau orang yang sudah meninggal

Zoophilia → Kelainan seksual dimana yang mengalami senang berhubungan seks


dengan hewan

Sodomi → Kelainan seksual dimana yang mengalami senang berhubungan seks melalui
dubur

Frotteuris → Kelainan seksual dimana yang mengalami menyalurkan aktivitas


seksualnya dengan menggesekkan alat kelamin ke kepada lawan jenis di
kendaran/tempat umum

Gerontophilia → Kelainan seksual dimana yang mengalami senang berhubungan seks


dengan orang yang telah lanjut usia

Kesehatan Seksual
Dilihat Secara Holistik
→ Kesehatan seksual bukan hanya tergantung pada ada atau tidaknya
penyakit, disfungsi, atau kelemahan pada organ seksual kita, tetapi
kesehatan seksual juga berkaitan dengan pengalaman seksual yang
menyenangkan, aman, serta bebas dari paksaan, diskriminasi dan kekerasan. Menurut WHO,
elemen utama kesehatan seksual yaitu

Bukan hanya tentang ada atau tidaknya


penyakit seksual tetapi kesejahteraan

Melibatkan rasa hormat, rasa aman,


kebebasan dari diskriminasi, dan kekerasan

Tergantung pada pemenuhan hak asasi manusia tertentu

Berlaku untuk semua usia seumur hidup setiap individu

Diekspresikan melalui beragam seksualitas dan bentuk ekspresi seksual

Sangat dipengaruhi oleh norma-norma gender serta peran, harapan, dan dinamika
kekuasaan

Perlu dipahami dalam konteks sosial,


ekonomi, dan politik tertentu.

11th Week 4
Pendidikan Seksual

Abstinence-only approach → Mengajarkan untuk abstain dari aktivitas seksual

Abstinence-plus → Mulai diajarkan dan dikenalkan dengan alat kontrasepsi dan


kondom, sehingga ada persiapan bagi siswa sebelum kelak melakukan hubungan
seksual

Comprehensive sex education

Abstain bukan gol utama

Pengenalan dan pemberian informasi dari banyak alternatif dan sumber

Decision-making skull adalah tujuan utama

Penyakit Menular Seksual

Chlamydia

Infeksi bakteri Chlamydia trachomatis di dalam sel tubuh

Laki-laki: Testis bengkak, keluar, terbakar saat buang air kecil; Perempuan:
Mungkin tidak mengalami gejala

Sifilis

Infeksi bakteri Treponema pallidum

Luka yang muncul pada atau di area genital dan dapat menyebar ke bagian tubuh
dan otak

Gonorrhoeae

Disebabkan oleh Infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae yang tumbuh dengan cepat
di daerah yang hangat dan lembab di tubuh (mulut, anus, tenggorokan, dan alat
kelamin)

Laki-laki; Cairan berbau busuk dan keruh dari penis, terbakar saat buang air kecil;
Perempuan: Serviks meradang, keputihan ringan

Genital Herpes

Disebabkan oleh virus Herpes simplex

Luka pada area genital; gatal, terbakar, berdenyut, "pin-andneedles" sensasi di


mana luka akan muncul

AIDS

Disebabkan oleh virus Human immunodeficiency virus (HIV)

Kerusakan parah dan kerusakan akhirnya dari sistem kekebalan tubuh

→ Penyakit yang disebabkan oleh virus, cenderung lebih sulit sembuh

Cara Penularan HIV

Memiliki kontak seksual vaginal, oral, atau anal yang tidak terlindungi

Berbagi jarum, jarum suntik, atau larutan obat yang


terkontaminasi

11th Week 5
Kehamilan, persalinan, dan menyusui.

Paparan pekerjaan (cedera jarum suntik yang tidak disengaja


atau paparan yang terkontaminasi darah atau cairan tubuh
lainnya).

Menjaga Kesehatan Seksual

Menjaga pola makan

Tidak melakukan seks bebas

Menikah

Tidak melakukan pemakaian jarum suntik secara bersama

Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang.

Dosen Pengampu:
Dwi Puspasari, M.Psi., Psikolog
Mafaza, S. Psi, M.Sc
Liliyana Sari, S.Psi., M.Sc

11th Week 6

Anda mungkin juga menyukai