Anda di halaman 1dari 64

Terapi Skizofrenia

Dicky Sanjaya, dr

Pembimbing: dr. Linda Kartikasari, SpKJ


Terapi Skizofrenia
Fase akut
Fase stabilisasi
Fase rumatan
Farmakoterapi
Generasi I

= menurunkan kerja
Antipsikotik dopaminergic neurotransmission

Generasi II
Penggolongan Antipsikotik
Anti psikotik tipikal
 Phenothiazin: Chlorpromazine, Levomepromazine, Perphenazine, Trifluoperazine, thioridazine
Butyrophenon: haloperidol
Diphenyl-butylpiperadine: pimozide

Anti psikotik atipikal:


Benzamide: sulpiride
Dibenzodiazepine: clozapine, olanzapine, quetiapine
Benzisoxazole: risperidone, aripripazole
Antipsikotik Generasi I
Antipsikotik Generasi II
Efek Samping Obat
Video
video video
video
vdeo
video
Terapi Elektrokonvulsif (TEK)/ Electro
Convulsive Therapy (ECT)
Kontra indikasi
Absolut
 Peningkatan tekanan intra kranial dan SOL (Space Occupying lesion) di otak
 Myokard Infark 3 bulan terakhir
 Hipertensi berat
 Intoleransi narkotik
 Glaukoma akut
Relative:
 Perubahan pada arteri serebralis: (Contoh: aneurisma, angioma)
Terapi Psikososial
Tujuan: mempersiapkan ODS agar dapat hidup mandiri dengan mengembangkan kemampuan sosial dan
pekerjaan

• Social Skills Training


• Family oriented Therapies
Prognosis
Prognosis
• 10-20% pasien dapat dikategorikan mengalami hasil
yang baik
• Labih dari 50% pasien dideskripsikan mengalami hasil
yang buruk, dengan rawat inap berulang, eksaserbasi,
episode gangguan mood mayor, dan percobaan
bunuh diri.
Prognosis (lanjutan)
 Remisi: 10-60%
 Dapat menjalani hidup “normal”: 20-30%
 Mengalami gejala sedang: 20-30%
 Mengalami hendaya selama hidup: 40-60%
Terima kasih….mohon bimbingannya

Anda mungkin juga menyukai