Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN KASUS

HORDEOLUM INTERNA

Izzatul Yazidah
I11112024
Pembimbing:
dr. Sri Yuliani Elida Sp.M, M.Sc

Kepaniteraan Klinik
Stase Ilmu Penyakit Mata
RS Pendidikan Universitas Tanjungpura
2017
Pendahuluan
• Palpebra adalah lipatan tipis yang terdiri atas kulit, otot dan jaringan fibrosa. Palpebra
merupakan bagian mata yang sangat penting, karena berfungsi untuk menutup dan melindungi
bola mata bagian anterior
• Kelainan pada kelenjar palpebral diantaranya hordeolum dan kalazion merupakan kasus yang
sering ditemukan sehari-hari
• Hordeolum merupakan peradangan supuratif kelenjar kelopak mata
• Nyeri, merah dan bengkak adalah gejala-gejala utamanya. Intensitas nyeri mencerminkan
hebatnya pembengkakan palpebral
Tinjauan Pustaka
- Lapisan superfisial
- Kulit
- Kelenjar Moll & Zeis
- Otot orbikularis okuli
- Otot Levator Palpebrae

- Lapisan dalam
- Tarsal plate
- Otot Tarsal
- Konjungtiva Palpebral
- Kelenjar Meibomian
Hordeolum
 Definisi
Hordeolum adalah infeksi atau peradangan pada kelenjar di tepi kelopak mata
bagian atas maupun bagian bawah yang disebabkan oleh bakteri, biasanya oleh
Stafilokok (Staphylococcus aureus).
 Hordeolum dapat timbul pada 1 kelenjar kelopak mata atau lebih. Kelenjar
kelopak mata tersebut meliputi kelenjar Meibom, kelenjar Zeis dan Moll
Hordeolum
• Etiologi: Staphylococcus aureus
• Patofisiologi
Infeksi bakteri » blokade kelenjar Zeis/Moll/Meibom » inflamasi » Kel.
Meibom mengalami inflamasi supuratif » komplikasi
Hordeolum Eksterna
• A) Pembengkakan
mendekati margin
palpebra
• B)Hordeolum eksterna
pada palpebra inferior
• C) Tampak titik nanah
di akar bulu mata
• D) Hordeolum eksterna
dengan preseptal
selulitis
Hordeolum Interna

• A) Pembengkakan menjauhi margin palpebra


• B) Titik nanah jauh dari akar bulu mata.
Hordeolum
Diagnosis
• anamnesis dan pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi
nodul pada palpebra, eversi)
• Gejala dan tanda klinis yang muncul pada pasien
berupa palpebra membengkak, merah, dan nyeri.
• pemeriksaan slit-lamp oleh oftalmologis untuk
mengevaluasi kelenjar meibom.
Diagnosis Banding
• Kalazion
• Blefaritis
• Preseptal selulitis
Kalazion

Pada kalazion terbentuk nodul pada


palpebra yang bersifat keras dan
tidak nyeri
Blefaritis
Blefaritis adalah
radang pada
kelopak mata.
Radang yang sering
terjadi pada kelopak
merupakan radang
kelopak dan tepi
kelopak atau margo
palpebra
Preseptal Selulitis

Muncul akibat edema kelopak mata dan kulit periorbita


akibat inflamasi namun tanpa keterlibatan bola mata.
Karakteristik yang akan muncul adalah pembengkakan
periorbita akut, eritem, dan hyperemia kelopak
Tatalaksana Hordeolum
• Non-medika mentosa:
 Kompres hangat 3-5 kali sehari selama 10-15
menit tiap kalinya untuk membantu drainase.
Lakukan dengan mata tertutup dengan pijatan
lembut
 Bersihkan kelopak mata dengan air bersih atau
pun dengan sabun atau sampo
Tatalaksana Hordeolum
• Medika Mentosa
▫ Antibiotik topikal: Oxytetrasiklin salep atau
kloramfenikol salep setiap 8 jam
▫ Antibiotik Sistemik: eritromisin 500mg / doksisiklin
100mg
▫ Anti inflamasi: deksametasone 0,1% diberikan 4-6x
sehari

▫ Pembedahan
• Pembeda
han
Prognosis
• Dengan pengobatan yang baik hordeolum
cenderung sembuh dengan cepat dan tanpa
komplikasi. Prognosis baik apabila hordeolum
tidak ditekan atau ditusuk karena infeksi dapat
menyebar ke jaringan sekitar
Komplikasi
• Komplikasi hordeolum adalah selulitis palpebra
yang merupakan radang jaringan ikat palpebra
di depan septum orbita. Selain itu komplikasi
yang dapat terjadi adalah abses palpebra
Penyajian Kasus
Identitas Pasien
• Nama : An. TIN
• Umur : 6 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Suku : Melayu
• Pekerjaan : Pelajar
• Alamat : Jl. Sultan Abdul Rahman
Gg. Suka Mulya No. 19
• Tanggal Periksa : 13 April 2017
Anamnesis Keluhan Utama
• Dilakukan secara • Bengkak di kelopak mata atas
autoanamnesis dan pada mata kanan
alloanamnesis agar informasi
yang didapatkan lebih akurat.
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke Balai Pengobatan Mata dengan


keluhan mata kanan bengkak pada bagian kelopak mata
atas sejak 2 hari yang lalu.
Kelopak mata langsung membesar disertai dengan rasa
nyeri. Kelopak mata akan lebih nyeri saat ditekan.
Bengkak pada kelopak mata ini tidak disertai sensasi
panas, juga tidak terasa gatal.
Keluhan penurunan tajam pengelihatan dan keluarnya
kotoran mata disangkal. Keluhan demam dan alergi
disangkal
Riwayat Penyakit Dahulu

• Pasien mengaku tidak pernah mengalami keluhan seperti ini


sebelumnya. Riwayat trauma dan operasi mata disangkal.
• Pasien juga mengaku tidak pernah mengalami keluhan mata
sebelumnya. Namun sebelum dibawa ke Balai Pengobatan
Mata, orangtua pasien mangaku bahwa telah memberikan
obat tetes mata yang dibeli sendiri di apotek namun tidak
terdapat perubahan.
• Pasien mengaku tidak pernah menggunakan kacamata.
• Pasien lahir sesar dengan berat badan normal (2,8kg) dengan
status imunisasi lengkap. Tidak terdapat kelainan pada saat
pasien lahir.
Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak terdapat keluhan yang sama seperti pasien


pada keluarga. Riwayat alergi disangkal oleh
pasien dan orangtua pasien.
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum: Baik • Tenggorokan: Tidak diperiksa
• Kesadaran : Compos Mentis • Thoraks: Tidak diperiksa
• Tanda Vital: Nadi 90x/menit • Abdomen: Tidak dilakukan
• Respirasi 20x/menit • Ekstremitas : Akral Hangat,
• Tekanan Darah: tidak diukur edema (-)
• Suhu: tidak diukur • KGB: Tidak didapatkan
pembesaran
• Kepala: Normocephali
• Telinga : Sekret (-)
• Hidung : Sekret (-)
Status Oftalmologi
Visus
Kedudukan Bola Mata
Tekanan Intraokular
Okuli dekstra: tidak dapat diidentifikasi
Okuli sinistra: teraba lembut
Tes Konfrontasi
Lapang pandang pasien dalam batas normal
Inspeksi
Resume
• Setelah dilakukan autoanamnesis, alloanamnesis dan
pemeriksaan yang dilakukan pada pasien a.n. TIN
dengan keluhan bengkak di kelopak mata atas pada mata
kanan sejak 2 hari yang lalu. Kelopak mata langsung
membesar disertai dengan rasa nyeri.
• Kelopak mata akan lebih nyeri saat ditekan. Bengkak
pada kelopak mata ini tidak disertai sensasi panas, juga
tidak terasa gatal. Keluhan penurunan tajam
pengelihatan disangkal. Keluarnya kotoran mata
disangkal.
Resume
• Keluhan demam dan alergi disangkal. Tidak ada keluhan
serupa, atau keluhan lainnya pada mata kiri. Pasien
telah diobati dengan obat obat tetes mata yang dibeli
sendiri di apotek, namun tidak ada perubahan.
• Pada pemeriksaan tajam pengelihatan didapatkan tajam
pengelihatan OD 5/20 setelah pinhole visus tetap.
Kemudian tajam pengelihatan OS adalah 5/5. Pada
pemeriksaan fisik terdapat nodul berukuran 1 cm x 1 cm
Diagnosis Kerja
Hordeolum interna palpebra superior dextra
Diagnosis Banding
Kalazion Palpebra superior dextra
Penatalaksanaan
Medika Mentosa Non-Medikamentosa
• Menjelaskan kepada pasien dan
• Amoxicilin dry syrup 60 ml keluarga pasien agar menjaga
Diminum sebanyak 3x/hari kebersihan mata dan mencuci
tangan secara rutin.
• Cendo Mycos eye ointment
• Menggunakan obat secara
tube no.I teratur dan kompres mata
Diberikan pada mata kanan dengan air hangat untuk
3x/hari mempercepat penyembuhan.
• Menjelaskan kepada penderita
mengenai komplikasi yang
mungkin terjadi
Prognosis
ANALISA KASUS
• Dari hasil anamnesis didapatkan bahwa pasien
memiliki keluhan utama yaitu kelopak mata
kanan bengkak. Keluhan ini dirasakan 2 hari
sebelum pasien datang ke Balai Pengobatan
Mata. Selain itu, pasien juga mengeluhkan
adanya warna kemerahan serta nyeri pada
kelopak mata kanan bagian atas. Terlebih saat
ditekan. -> hordeolum.
• Dari hasil pemeriksaan fisik dengan membalikan
kelopak mata inferior kanan terdapat benjolan yang
menghadap ke konjungtiva. Hal ini sesuai dengan
keadaan klinis hordeolum interna yang terjadi
apabila kelenjar Meibom terinfeksi sehingga tampak
benjolan yang agak besar dan mengarah ke
konjungtiva -> Ini merupakan gambaran khas
yang membedakan hordeolum interna
dengan eksterna.
• Pada pemeriksaan visus ditemukan penurunan
tajam pengelihatan pada mata kanan
dikarenakan pembengkakan palpebra yang
mempengaruhi media refraksi dari mata.
• Pasien mengaku tidak pernah mengalami
trauma pada mata sebelumnya. Pasien juga
mengaku tidak pernah ada riwayat operasi mata,
-> pasien merupakan hordeolum primer
yaitu hordeolum yang disebabkan oleh infeksi
bakteri, biasanya bakteri Staphylococcus.
• Pengobatan pada pasien ini berupa non-medika
mentosa yaitu kompres hangat 3-5 kali sehari
selama 10-15 menit agar dapat memperbaiki
drainase kelenjar sebum.
• Pengobatan medika mentosa berupa sediaan
topikal dan antibiotik oralApabila hordeolum
tidak membaik,maka dapat dilakukan insis dan
kuretase.
• Prognosis pada penderita baik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai