Anda di halaman 1dari 36

Gambaran Pengetahuan Ibu Terhadap

Ketersediaan Obat Demam pada Balita di


Puskesmas Teling Atas Manado
Oleh :
dr. Stephanie Maria Poli
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usia balita adalah usia yang paling rawan dalam pertumbuhan,

dikarenakan pada usia tersebut anak mulai berinteraksi dan

bereskplorasi dengan lingkungan sehingga meningkatkan resiko terkena

paparan beberapa penyakit baik itu dari virus, bakteri ataupun jamur.
PENDAHULUAN

• Sampai usia 2 tahun rata-rata anak menderita demam sekitar empat


sampai enam kali serangan. Sebagai manifestasi klinis, maka demam
terjadi pada sebagian besar penyakit infeksi yang ringan dan serius, dari
demam saja tak dapat dipakai untuk memprediksi beratnya penyakit.

• Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penanganan demam pada anak


mulai dari yang ringan yaitu berupa self management, sampai yang
serius dengan cara non self management yang mengandalkan pengobatan
tenaga medis. Penelitian Kazeem dkk di Nigeria menunjukkan 66.7% ibu
melalukan self management sebagai penanganan pertama terhadap
anaknya yang mengalami demam.
PENDAHULUAN

• Pada dasarnya mengatasi demam pada anak secara self management


salah satunya yaitu dengan pemberian obat penurun demam.

• Tapi beberapa penelitian menunjukkan ada juga beberapa orang tua


yang tidak melakukan self management karena tidak ada ketersediaan
obat demam dirumah.

• Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meniliti tentang gambaran


pengetahuan ibu terhadap ketersediaan obat demam pada balita di
Puskesmas Teling Atas Manado.
PENDAHULUAN

B. Rumusan Masalah

• Peneliti ingin mengetahui gambaran pengetahuan ibu terhadap


ketersediaan obat demam pada balita di Puskesmas Teling Atas
Manado.

C. Tujuan Penelitian

• Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu terhadap ketersediaan


obat demam pada balita di Puskesmas Teling Atas Manado
PENDAHULUAN

B. Manfaat Penelitian
• Bagi peneliti : memperoleh pengalaman, wawasan, dan pengetahuan
mengenai gambaran pengetahuan ibu terhadapat ketersediaan obat
demam pada balita dan sebagai tugas dalam melaksanakan program
dokter Internsip.
• Bagi Masyarakat : memberikan informasi dan meningkatkan
pengetahuan terhadap penanganan awal demam pada balita dengan
menyediakan obat demam dirumah.
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Demam

Menurut Patient information: fever in children (beyond the


basic) demam merupakan respon normal untuk berbagai kondisi,
yang paling umum dari infeksi, tidak ada nilai tunggal yang
didefinisikan sebagai demam. Namun terdapat nilai-nilai yang
berlaku untuk demam yaitu, suhu rektal diatas 100.4F (38C), suhu
oral diatas 100F (37.8C), aksila (ketiak) suhu diatas 100.4F
(38C) dalam mode rektal atau 99.5F (37.5C), Dahi (arteri
temporalis) suhu diatas 100.4F (38C).
TINJAUAN PUSTAKA

• Pada umumnya demam adalah suatu gejala dan bukan merupakan


penyakit tersendiri. Para ahli berpendapat bahwa demam adalah
suatu reaksi tangkis yang berguna dari tubuh terhadap infeksi.
Pada suhu di atas 37C limfosit dan makrofag menjadi lebih aktif.
Bila suhu melampaui 40-41C, barulah terjadi situasi kritis yang
bisa menjadi fatal, karena tdak terkendalikan lagi oleh tubuh.
TINJAUAN PUSTAKA

2. Penyebab Demam
Secara garis besar, ada dua kategori demam yang sering kali
diderita oleh anak balita (dan manusia pada umumnya), yaitu
demam noninfeksi dan demam infeksi
TINJAUAN PUSTAKA

1) Demam Nonifeksi

Demam noninfeksi adalah demam yang bukan disebabkan oleh


masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh. Demam ini timbul karena
adanya kelainan pada tubuh yang dibawa sejak lahir, dan tidak
ditangani dengan baik. Contoh demam noninfeksi antara lain demam
yang disebabkan oleh adanya kelainan degenerative atau kelainan
bawaan pada jantung, demam karena stress, atau demam yang
disebabkan oleh adanya penyakit-penyakit berat, misalnya leukemia
atau kanker darah.
TINJAUAN PUSTAKA

2) Demam Infeksi

Demam infeksi adalah demam yang disebabkan oleh


masuknya pathogen, misalnya kuman, bakteri, viral atau virus
atau binatang kecil lainnya ke dalam tubuh. Bakteri, kuman,
atau virus dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui
berbagai cara, misalnya melalui makanan, udara atau
persentuhan tubuh.
TINJAUAN PUSTAKA

3. Mekanisme Demam
• Demam mengacu pada peningkatan suhu tubuh yang berhubungan langsung dengan
tingkat sitokin pirogen yang diproduksi untuk mengatasi berbagai rangsang.
• Sebagai respon terhadap rangsangan pirogenik, maka monosit, makrofag, dan sel
kupfer mengeluarkan sitokin yang berperan sebagai pirogen endogen (IL-1, TNF-α,
IL-6, dan interferon) yang bekerja pada pusat thermoregulasi hipotalamus.
• Sebagai respon terhadap sitokin tersebut maka terjadi sintesis prostaglandin,
terutama prostaglandin E2 melalui metabolisme asam arakidonat jalur
siklooksigenase-2 (COX-2) dan menimbulkan peningkatan suhu tubuh.
• Hipotalamus akan mempertahankan suhu sesuai patokan yang baru dan bukan suhu
normal.
TINJAUAN PUSTAKA

• Mekanisme demam dapat juga terjadi melalui jalur non prostaglandin


melalui sinyal afferen nervus vagus yang dimediasi oleh produk local
Macrophage Inflammatory Protein-1 (MIP-1), suatu kemokin yang
bekerja langsung terhadap hipotalamus anterior.

• Berbeda dengan demam dari jalur prostaglandin, demam melalui MIP-1


ini tidak dapat dihambat oleh antipiretik.

• Dengan demikian, pembentukan demam sebagai respon terhadap


rangsangan pirogenik adalah sesuatu yang disengaja dan bukan
disebabkan oleh kerusakan mekanisme termoregulasi.
TINJAUAN PUSTAKA

4. Penanganan Demam

Menurunkan demam pada anak dapat dilakukan secara self

management maupun non self management.


TINJAUAN PUSTAKA

1) Penanganan demam secara Self Management :


• Terapi Fisik

• Terapi Obat

2) Penanganan demam secara Non Self Management :

Non self management merupakan pengelolaan demam yang tidak dilakukan sendiri
melainkan menggunakan bantuan tenaga kesehatan. Pengelolaan secara non self
management memang merupakan salah satu jalan keluar untuk mengatasi anak yang
menderita demam, tetapi belum tentu merupakan pilihan yang terbaik karena penanganan
demam pada anak tidak bersifat mutlak dan tergantung kepada tingginya suhu, keadaan
umum, dan umur anak tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA

BALITA

• Balita adalah anak yang menginjak usia di atas satu tahun atau lebih sering
dikenal anak usia di bawah lima tahun.

• Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada
masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan selanjutnya.

• Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas,


kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan
merupakan landasan perkembangan berikutnya. Jadi disayangkan apabila anak
sakit maka dapat berpengaruh pada proses tumbuh kembangnya.
METODOLOGI PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Jenis penilitian yang digunakan oleh peneliti adalah


penelitian deskriptif kuantitatif

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Teling Atas Manado


sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober -
November 2018.
METODOLOGI PENELITIAN

C. Populasi dan Sampel

• Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki balita di


Puskesmas Teling Atas Manado.

• Sampel pada penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki balita dengan
beberapa kriteria inklusi sebagai berikut:

1. Pernah melakukan tindakan pengobatan terhadap balitanya

2. Bersedia menjadi responden

3. Bertempat tinggal di Wilayah Puskesmas Teling Atas Manado

4. Berpendidikan dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi


METODOLOGI PENELITIAN

D. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengisi


data demografi yang ada pada kuisioner yang terdiri dari nama
orang tua, umur, pekerjaan dan pendidikan terakhir, dan mengisi
kuisioner terkait sumber informasi.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen pada penelitian ini yaitu menggunakan kuisioner yang


dibuat oleh peneliti berdasarkan literature ilmu yang ada dan
dikonsultasikan pada pakar.
METODOLOGI PENELITIAN

F. Analisi Data

Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini dengan


menggunakan komputer, yaitu analisa univariat. Analisis
univariat adalah analisis yang menggambarkan dan meringkas
data tiap variable dengan cara ilmiah dalam bentuk table
atau grafik.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Demografi responden
1) Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur

Umur (Tahun)
Hasil Umur
10%
Frekuensi Presentase (%)
36.7%
16 - 25 11 36.7

26 - 35 16 53.3

36 - 45 3 10 53.3%

Total 30 100 16 - 25 26 - 35 36 - 45
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2) Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Hasil Pekerjaan Pegawai


Pekerjaan Negeri
Frekuensi Presentase (%) 16.7%
Pegawai Negeri 5 16.7 Wiraswasta
10%
Wiraswasta 3 10
Ibu Rumah
Tangga IRT)
Mahasiswa/Pelajar 3 10 63.3%
Mahasiswa/
Pelajar
10%
Ibu Rumah Tangga 19 63.3

Total 30 100 Pegawai Negeri Wiraswasta


Mahasiswa/Pelajar Ibu Rumah Tangga IRT)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3) Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat


Pendidikan
Tingkat Pendidikan
Tingkat Hasil Diploma/Sarj
Pendidikan ana/Pascasar
Frekuensi Presentase (%) Tamat SMP
jana 16.7%
16.7%
Tamat SD - -

Tamat SMP 5 16.7

Tamat SMA/SMK 20 66.6

Diploma, Sarjana,
5 16.7 Tamat SD
Pascasarjana
Tamat SMP Tamat
SMA/SMK
Total 30 100 Tamat SMA/SMK 66.6%
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Ketersediaan Obat Demam


1) Tindakan Ibu Bila Mendapati Balita Demam

Hasil
Tindakan
Tindakan Mengompres
Presentase
Frekuensi dahinya
(%) 13.3%
Membawanya
ke
Membawanya ke
15 50 dokter/puskes
Memberi Obat
dokter/puskesmas/RS mas/RS
Panas
50%
Memberi Obat Panas 11 36.7 36.7%

Mengompres dahinya 4 13.3 Membawanya ke dokter/puskesmas/RS


Membiarkannya - - Memberi Obat Panas
Total 30 100 Mengompres dahinya
Membiarkannya
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2) Banyaknya Dalam Sebulan Balita Mengalami Demam

Hasil Banyaknya
Banyaknya
Frekuensi Presentase (%)

< 5 kali 30 100

5 – 10 kali - -

10 – 15 kali - -
100%
> 15 kali - -

Total 30 100 < 5 kali 5 - 10 kali 10 - 15 kali > 15 kali


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3) Persediaan Obat Demam Dirumah Ketika Balita Demam

Hasil
Persediaan

Persediaan 17%
Frekuensi Presentase (%)

Ya 25 83.3

83%
Tidak 5 16.7

Total 30 100

Ya Tidak
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4) Jenis Obat Demam yang Digunakan Ibu Ketika Balita Demam

Jenis Obat
Hasil
Proris
Jenis Obat
Ibuprofen
Frekuensi Presentase (%)
13.3%
Sanmol
Sanmol (Paracetamol)
26 86.7 Sanmol
(Paracetamol) Proris Ibuprofen
(Paracetam
ol)
Proris Ibuprofen 4 13.3 86.7%
Total 30 100
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5) Tempat Ibu Mendapatkan Obat Demam Pada Balita

Hasil
TEMPAT
Tempat
Frekuensi Presentase (%)

Apotik 30 100

Warung - -

Toko Obat - - Apotik


100%
Total 30 100
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

6) Alasan Ibu Melakukan Pengobatan Sendiri Dirumah

Hasil
Alasan Alasan
Frekuensi Presentase (%) Menghemat
Penyakit masih biaya
Menghemat biaya 4 14.4 cukup ringan 14.4%
25.6%
Cepat Mengatasi
18 60
Penyakit
Cepat
Penyakit Masih
7 25.6 mengatasi
Cukup Ringan penyakit
60%
Obat Mudah Di
- -
Dapat Menghemat biaya
Cepat mengatasi penyakit
Total 30 100 Penyakit masih cukup ringan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

7) Tindakan bila Pengobatan Belum Memberikan Kesembuhan


Pada Balita

Hasil
Tindakan
Frekuensi Presentase (%)
Tindakan
Langsung dibawa ke Langsung dibawa ke
30 100 dokter/puskesmas/R
dokter/puskesmas/RS
S
Pergi ke pengobatan Langsung Pergi ke pengobatan
- - tradisional
tradisional dibawa ke
dokter/pus
kesmas/RS Membiarkannya
Membiarkannya
- - sampai sembuh
100%
sampai sembuh

Total 30 100
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

8) Pertimbangan Ibu Dalam Memberikan Obat Demam pada Balita

Pertimbangan

10% Obat tersebut pernah


diresepkan
26.7% Informasi dari petugas apotik
63.3%
Iklan

Informasi dari teman, tetangga


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

9) Lamanya Pengobatan Sendiri Dirumah Pada Balita sebelum


Membawa ke Petugas Kesehatan

Hasil LAMANYA
Lamanya
Frekuensi Presentase (%)
26.7%
< 2 hari 22 73.3

2 – 5 hari 8 26.7

73.3%
> 5 hari - -

Total 30 100
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

10)Efek Samping Penggunaan Obat Demam pada Balita

Hasil
EFEK SAMPING
Efek Samping
Frekuensi Presentase (%)

33.3%
Tidak Ada 20 66.7

Ada - -

Mengantuk 10 33.3
66.7%

Muntah - -

Total 30 100
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
1. Karakteristik responden berdasarkan umur diperoleh hasil bahwa sebagian
besar responden berusia 26 – 35 tahun yaitu 16 responden (53.5%).
Berdasarkan pekerjaan terbanyak adalah sebagai ibu rumah tangga yaitu
sebanyak 19 responden (63.3%). Dan berdasarkan tingkat pendidikan
terbanyak adalah SMA/SMK yaitu sebanyak 20 responden (66.6%).
2. Pengetahuan ibu terhadap ketersediaan obat demam dirumah hampir
semua responden mengerti dan memahami penanganan awal demam pada
balita dirumah yaitu dengan menyediakan obat demam dirumah.
KESIMPULAN DAN SARAN

B. SARAN
• Bagi Puskesmas

Melakukan penyuluhan kepada orang tua yang memiliki balita mengenai


kesehatan anak bahwa pentingnya orang tua menyediakan obat demam
dirumah sebagai penanganan awal demam pada balita.
• Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat mengembangkan penelitian yang serupa dengan


menambah variabel dan jumlah penelitian, sehingga di dapatkan hasil
penelitian yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai