Anda di halaman 1dari 20

Perekonomian tertutup artinya tidak mengenal

hubungan luar negeri, sehingga tidak ada


kegiatan ekspor-impor. Perekonomian
sederhana tidak mengenal keterlibatan
pemerintah dalam kegiatan perekonomian.
Jadi, perekonomian tertutup sederhana adalah
perekonomian yang melibatkan dua pelaku,
yaitu rumah tangga dan perusahaan (swasta).
Perekonomian sederhana tidak mengenal
keterlibatan pemerintah dalam
kegiatan perekonomian
Keseimbangan perekonomian sederhana atau dua sektor dapat dituliskan
dengan notasi berikut:
Y = C+I
Dimana,C = Konsumsi
I = Investasi

Jika sebagian pendapatan digunakan untuk konsumsi dan sebagian digunakan


untuk menabung (saving atau diberi notasi S) maka dapat di tuliskan sebagai
berikut:
Y=C+S
Secara matematis, Pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut

SEGI PERORANGAN SEGI PERUSAHAAN


Y=C+S Y=C+I

Dimana,
Y = Income/pendapatan
C = Konsumsi
S = Tabungan
I = Investasi
Kecenderungan mengkonsumsi (Propensity to Consume = PC)

Kecenderungan Mengonsumsi Rata-rata


(APC)
Kecenderungan Mengkonsumsi Marginal
(MPC)
Perbandingan antara tingkat konsumsi (C)
dan tingkat pendapatan (Y)
Perbandingan antara pertambahan
konsumsi (∆C) dan pertambahan 𝐶
pendapatan (∆Y) APC = 𝑌

∆𝐶
MPC = ∆𝑌
Kecenderungan menabung (Propensity to Save = PS)

Kecenderungan Menabung Rata-rata


(APS)
Kecenderungan Menabung Marginal
(MPS)
Perbandingan antara tingkat tabungan (S)
dan tingkat pendapatan (Y)
Perbandingan antara pertambahan
tabungan (∆S) dan pertambahan 𝑆
pendapatan (∆Y) APC = 𝑌

∆𝑆
MPC = ∆𝑌
FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN

Fungsi Konsumsi dinyatakan


C = a + bY, Keterangan
Jika Pendapatan dirumuskan dengan a = konsumsi otonom, saat Y = 0
Y = C + S, a = (APC – MPC)Y
maka fungsi tabungan b = kecenderungan mengkonsumsi Marginal
S = -a + (1-b)Y (MPC)
1 – b adalah (1 – MPC) = MPS
Kesimpulan
MPC + MPS = 1

Untuk mencari fungsi konsumsi dan tabungan menggunakan rumus

Fungsi Rumus
Fungsi Konsumsi 𝐶 − 𝐶1 𝑌 − 𝑌1
=
𝐶2 − 𝐶1 𝑌2 − 𝑌1
Fungsi Tabungan 𝑆 − 𝑆1 𝑌 − 𝑌1
=
𝑆2 − 𝑆1 𝑌2 − 𝑌1

Dalam fungsi konsumsi dan tabungan, dikenal istilah BEP (Break Event Point), dimana
besar pendapatan sama dengan pengeluaran
Contoh Soal

Pada saat pendapatan Rp 800, besar konsumsi Rp 600. Dan pada saat pendapatan Rp 1.000,
besar konsumsi Rp 720.
Pertanyaan

a. Fungsi Konsumsi
b. Fungsi Tabungan
c. Titik pendapatan BEP
d. Gambarkan Kurvanya
a. Fungsi Konsumsi c. Titik Pendapatan BEP

𝐶 600 BEP → Y = C ; S = 0
APC = 𝑌 = = 0,75
800
Y=C
∆𝐶 720−600 Y = 120 + 0,6Y
MPC = ∆𝑌 = 1000−800 = 0,6 0,4Y = 120
Y = 300
a = (APC – MPC) Y
a = (0,75 – 0,6)800 Jadi, BEP terjadi ketika
a = 120 pendapatan Rp 300

Fungsi Konsumsi
C = a + bY
Maka ;
C = 120 + 0,6Y

b. Fungsi Tabungan

S = –a + (1 – b)Y
Maka;
S = –120 + (1 – 0,6)Y
S = –120 + 0,4)Y
C = 120 + 0,6Y Y=C S = -120 + 0,4Y

700

Y C (120 + 0,6Y) S (-120 + 0,4Y) Y=C


0 120 -72 0 600
30 138 -64.8 30
60 156 -57.6 60 500
90 174 -50.4 90
120 192 -43.2 120
400
150 210 -36 150
180 228 -28.8 180
210 246 -21.6 210 300

C/S
240 264 -14.4 240
270 282 -7.2 270 200
300 300 0 300
330 318 7.2 330
100
360 336 14.4 360
390 354 21.6 390
420 372 28.8 420 0
0 100 200 300 400 500 600 700
450 390 36 450
480 408 43.2 480 -100
510 426 50.4 510
540 444 57.6 540
-200
570 462 64.8 570
600 480 72 600 Y
INVESTASI

Investasi merupakan pengeluaran perusahaan untuk membeli barang-barang modal


dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan
memproduksi barang-barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Ada 3 bentuk pengeluaran investasi:
1. Investasi tetap bisnis (business fixed investment), yaitu pengeluaran
investasi untuk pembelian berbagai jenis barang modal yaitu mesin-mesin dan
peralatan produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri dan
perusahaan.
2. Investasi residensial (residential investment), yaitu pengeluaran untuk
mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik, dan
bangunan lainnya.
3. Investasi persediaan (inventory investment), yaitu berupa pertambahan
nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah, dan barang yang masih
dalam proses produksi pada akhir tahun perhitungan pendapatan nasional.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi investasi, diantaranya:
• Suku Bunga
Ketika suku bunga bank rendah atau tidak tinggi, calon investor (sebutan bagi
pelaku investasi) memprediksikan hasil investasi lebih besar dari pada jika
ditabung dan memperoleh bunga. Maksudnya adalah jika dana yang
digunakan hasil pinjaman, keuntungan investasi tidak besar, maka akan rugi,
karena untuk membayar cicilan dan bunganya (yang lebih tinggi dari hasil
investasi) tidak mencukupi.
• Tingkat Ekspetasi
Keuntungan Ekspektasi adalah harapan. Jadi bila harapan keuntungan tinggi,
tingkat investasi juga tinggi.
• Ramalan Keadaan Ekonomi
Investasi lebih tinggi pada saat keadaan ekonomi stabil karena suatu usaha
akan lebih mudah dikalkulasikan dan diprediksi keuntungannya. Kondisi
ekonomi yang tidak stabil menyebabkan sektor usaha tidak dapat diprediksi
keuntungannya, bahkan peluang untuk ambruk lebih besar sehingga
keinginan orang untuk berinvestasi akan menurun
9
8

Tingkat Bunga Nominal (%)


7
6
5
4
3
2
1
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
Investasi (Trilitun Dolar)

Dari kurva permintaan investasi di atas dapat dijelaskan jika


tingkat bunga naik menjadi 8%, belanja investasi menurun
menjadi $0,2 triliun. Dan jika tingkat bunga turun menjadi
6%, investasi naik menjadi $0,4 triliun. Sepanjang kurva
permintaan investasi yang diasumsikan konstan adalah
ekspektasi usaha tentang perekonomian. Jika perusahaan
semakin optimis tentang prospek adanya keuntungan, maka
permintaan investasi naik, dan kurvanya bergeser ke kanan.
Besar kecilnya pengeluaran investasi perusahaan ditentukan oleh
faktor-faktor berikut ini.
1. Tingkat keuntungan yang akan diperoleh dari investasi.
2. Tingkat bunga yang berlaku.
3. Prediksi atau ramalan keadaan ekonomi di masa depan.
4. Kemajuan teknologi suatu negara .
5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya
6. Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan.
Dalam analisis penghitungan pendapatan nasional suatu
negara, keseimbangan perekonomian negara dapat
dirumuskan sebagai berikut

Keadaan keseimbangan tersebut menunjukkan syarat keseimbangan dalam


perekonomian dua sektor, yaitu pendapatan (Y) sama dengan pengeluaran
konsumsi rumah tangga (C) ditambah dengan pengeluaran investasi
perusahaan ( I ) atau besarnya kebocoran (S) sama dengan besarnya
suntikan (I). Dengan adanya investasi, maka grafik keseimbangan
pendapatan dalam perekonomian dua sektor bergeser dari besarnya Break
Even Point atau Break Even Income ( Y = C ) menjadi Y = C + I.
Contoh:

Pada suatu perekonomian negara “Z” diketahui fungsi konsumsi C = 200


miliar + 0,75 Y, sedangkan besarnya pengeluaran investasi perusahaan (I)
sebesar Rp300 miliar.

Tentukan:
1. besarnya pendapatan nasional keseimbangan,
2. besarnya konsumsi keseimbangan,
3. besarnya tabungan keseimbangan,
4. gambar grafik fungsi konsumsi, tabungan, dan investasi dalam keadaan
keseimbangan.

Anda mungkin juga menyukai