Anda di halaman 1dari 101

PSAK 16 – ASET TETAP

IAS 16 - PROPERTY PLANT & EQUIPMENT

Presented by: Dwi Martani


Agenda

1 Pengertian

2 Akuntansi

3 Pengungkapan

4 Ilustrasi dan Kasus

2
Aset Tetap

 Aset tetap merupakan CONTOH


komponen signifikan dalam • Tanah
Neraca. • Bangunan
• Gedung Kantor
 Aset Tetap bersifat tangible. • Gedung Pabrik
 Masa manfaat jangka panjang • Land improvement
(lebih dari satu tahun) • Peralatan
• Kendaraan
 Digunakan dalam operasi :
• Mesin
produksi, disewakan,
• Peralatan kantor
administrasi, dll
 Pembebanan melalui
depresiasi

3
Perspektif Pengguna Informasi

Pengakuan aset
Penilaian aset dalam laporan keuangan
Pembebanan dalam depresiasi
Pengungkapan informasi yang relevan

Kualitas aset yang dimiliki


Penentuan nilai jaminan
Penilaian tingkat efisiensi perusahaan
Kepemilikan, keberadaan (sewa, jaminan kredit)
Penilaian dengan harga perolehan  Acc. Analysis

4
Ikhtisar Perubahan 2011

No Perihal PSAK 16 Rev 2011 PSAK 16 Rev 2007


1 Pengecualian Menambahkan pengecualian Hanya mengatur
terhadap ruang ruang lingkup untuk: pengecualian ruang lingkup
lingkup a. aset tetap diklasifikasikan untuk untuk hak
sebagai dimiliki untuk dijual penambangan dan
sesuai dengan PSAK 58. reservasi tambang, seperti
b. pengakuan dan minyak, gas alam, dan
pengukuran aset eksplorasi sumber daya alam sejenis
dan evaluasi PSAK 64 yang tidak dapat
diperbarui.

2 Ruang lingkup Tidak mengatur lagi mengenai Ruang lingkup mencakup


properti investasi yang sedang properti yang dibangun
dibangun atau dikembangkan. atau dikembangkan untuk
digunakan di masa depan
sebagai properti investasi.

5
Ikhtisar Perubahan 2011

No Perihal PSAK 16 Rev 2011 PSAK 16 Rev 2007


3 Hibah Tidak mengatur syarat Pengakuan aset tetap yang
Pemerintah pengakuan aset tetap yang berasal dari hibah
berasal dari hibah. Hanya pemerintah mempunyai
mengatur nilai tercatat aset syarat bahwa:
tetap yang dapat dikurangi dari a. entitas telah memenuhi
hibah pemerintah. kondisi atau prasyarat
hibah tersebut;
b. hibah akan diperoleh.

4 Aset tetap yang Pengaturan aset tetap yang Mengatur perlakuan


tersedia untuk tersedia untuk dijual dihapus akuntansi terhadap suatu
dijual karena sudah diatur dalam aset tetap yang tersedia
PSAK 58 untuk dijual.

6
Ikhtisar Perubahan 2011

No Perihal PSAK 16 Rev 2011 PSAK 16 Rev 2007


5 Depresiasi atas Menjelaskan bahwa pada Perlakuan akuntansi untuk
tanah umumnya tanah memiliki umur tanah yang diperoleh
ekonomis tidak terbatas dengan Hak Guna Usaha,
sehingga tidak disusutkan, Hak Guna Bangunan dan
kecuali entitas meyakini umur lainnya mengacu pada
ekonomis tanah terbatas. PSAK 47: Tanah.
Perlakuan akuntansi tanah
yang diperoleh dengan Hak
Guna Usaha, Hak Guna
Bangunan dan lainnya
mengacu pada ISAK 25: Hak
Atas Tanah

7
Ikhtisar Perubahan 2007

No Perihal PSAK 16 Revisi 2007 PSAK 16 Lama


1 Istilah Aset Aktiva
2 Penyusutan Digabung di PSAK 16. Bagian Diatur di PSAK lain
yg signifikan disusutkan
terpisah.
3 Komponen Biaya Termasuk: Tidak mengatur 2 hal tsb
Perolehan • biaya imbalan kerja secara spesifik.
• biaya pengujian aset – hasil
penjualan dari pengujian
4 Bukan Komponen Kegiatan insidental ini Tidak mengatur hal tsb
Biaya Perolehan mungkin terjadi sebelum atau secara spesifik.
selama konstruksi atau
aktivitas pengembangan
(misal : parkir)
5 Pertukaran Aset Membedakan antara ada Membedakan pertukaran
substansi komersial atau sejenis dan tidak sejenis
tidak.
8
Ikhtisar Perubahan 2007

No Perihal PSAK 16 Revisi 2007 PSAK 16 Lama


6 Pengukuran Cost Model atau Revaluation Hanya Cost Model,
Setelah Model revaluasi boleh dilakukan
Pengakuan Awal jika sesuai ketentuan
pemerintah
7 Telaah Ulang Nilai Harus dilakukan minimum tiap Telaah nilai residu tidak
Residu, Umur akhir tahun dan perubahannya diatur, perubahan umur
Manfaat & Metode diperlakukan sebagai manfaat diperlakukan
Penyusutan perubahan estimasi prospektif, perubahan
(prospektif). metode penyusutan
retrospektif.
8 Aktiva Lain-lain Diatur di PSAK lain Mengatur Aktiva Lain-lain
9 Dismantling Cost Diakui sebagai biaya perolehan Tidak diatur
dan kewajiban

9
Hubungan PSAK 16 dan PSAK Lain

Penurunan
Aset
Bunga
PSAK PSAK
Pinjaman
26 48

Aset Tetap
PSAK
16
PSAK - Terkait
PSAK
58

Aset Tidak Lancar yang


PSAK Dimiliki untuk Dijual dan
13 & 19 Operasi yang Dihentikan
PSAK
Sewa IAS 25
30
Investasi Properti
Aset tidak berwujud
Hak atas Tanah 10
Pengertian Aset Tetap

 Definisi  Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)


1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan
kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu
periode.

 Ciri
► “Used in operations” and not
for resale.  Tidak berlaku untuk
► Long-term in nature and
1. Hak penambangan
usually depreciated.
2. Reservasi tambang
► Possess physical substance.
11
Pengakuan Aset Tetap

Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai


aset jika dan hanya jika : (par 7)
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis
di masa depan berkenaan dengan aset
tersebut akan mengalir ke entitas; dan
b) Biaya perolehan aset dapat diukur
secara andal.

 Tidak membedakan kriteria pengakuan pada


saat pengakuan awal dan untuk biaya setelah
perolehan awal
12
Pengakuan Aset Tetap

 Suku cadang utama dan peralatan siap pakai


termasuk aset tetap jika
 digunakan lebih dari satu periode
 hanya digunakan untuk aset tertentu
 komponen yang diganti tidak diakui lagi.
 Unit ukuran dalam pengakuan sesuai kondisi
entitas. Kriteria agregasi atau invidual.
 Mempengaruhi nilai aset
 Mempengaruhi biaya depresiasi atau biaya operasi
 Laba (potensi earning management)
 Evaluasi prinsip pengakuan 
 Biaya awal memperoleh aset
 Biaya selanjutnya untuk menambah, mengganti,
memperbaiki
13
Biaya Perolehan awal

 Seluruh biaya terkait aset yang memiliki manfaat di


masa mendatang.
 Aset lain yang berfungsi agar suatu aset dapat
memiliki manfaat di masa mendatang.
 Alat yang dipasang agar pabrik dapat berjalan
sesuai dengan ketentuan pengolahan limbah industri.

14
Biaya Setelah Perolehan Awal

 Biaya pemeliharaan dan perbaikan  diakui beban di


laporan laba rugi periode berjalan
 Perawatan
 Suku cadang kecil
 Penggantian aset akan menambah aset jika:
 Memenuhi kriteria aset (Memiliki masa manfaat lebih dari
satu periode dan diukur dengan andal)
 Komponen yang diganti tidak lagi dicatat sebagai aset
 Inspeksi yang signifikan dapat diakui sebagai jumlah
tercatat aset jika:
 Memenuhi kriteria aset
 Nilai inspeksi terdahulu (dibedakan dari fisik) dihentikan
pencatatanya

15
Pengukuran Awal

Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi


untuk diakui sebagai aset tetap pada awalnya
harus diukur sebesar biaya perolehan. (par 15)

Harga Perolehan

Biaya yang dapat


diartibusikan secara
langsung
Biaya pembongkaran dan
pemindahan aset tetap
dan restorasi lokasi aset

16
Komponen biaya Perolehan

a) Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian


yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon
pembelian dan potongan lain;
b) Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk
membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset
siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud
manajemen
c) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap
dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul
– ketika aset tersebut diperoleh, atau
– karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode
tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan.

17
Biaya diatribusikan langsung

a) Biaya imbalan kerja yang timbul dari


pembangunan atau akuisisi aset tetap.
b) Biaya penyiapan lahan untuk pabrik;
c) Biaya handling dan penyerahan awal;
d) Biaya perakitan dan instalasi
e) Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi
dengan baik (setelah dikurangi hasil
penjualan produk tersebut)
f) Komisi profesional

18
Bukan komponen biaya

a) Biaya pembukaan fasilitas baru


b) Biaya pengenalan produk baru
c) Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru
termasuk biaya pelatihan staf
d) Administrasi dan overhead umum
e) Biaya saat alat belum beroperasi penuh
f) Kerugian awal operasi
g) Biaya relokasi dan reorganisasi operasi entitas.
h) Hasil dari aset sebelum dimanfaatkan (hasil parkir
dari lahan yang belum digunakan).
i) Laba internal jika aset tersebut merupakan
persediaan perusahaan.

19
Pengukuran Awal – Dismantling Cost
Contoh

Perusahaan menyewa sebuah lahan selama 5 tahun untuk didirikan


bangunan sementara untuk kegiatan operasional kantor. Biaya untuk
mendirikan bangunan tersebut sebesar 1.200 juta.
Bangunan tersebut menurut perjanjian sewa, harus dibongkar di akhir
masa sewa. Estimasi biaya pembongkaran rumah tersebut 200 juta
Harga perolehan bangunan adalah 1.200 juta ditambah estimasi biaya
pembongkaran. 200 juta : (1 + 8%)5 = 135,1167 jt)

Biaya partisi diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:


Dr Aset Tetap 1.335,167 jt
Cr Kas 1.200 jt
Kewajiban diestimasi 135,1167jt

Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1


Cr Biaya bunga 10,889 jt
Kewajiban diestimasi 10,889 jt
20
Pengukuran Awal – Dismantling Cost
Example

PT. Melati menyewa gedung selama 4 tahun mulai


tahun 2011. Perusahaan mengeluarkan uang sebear
800 juta untuk membuat partisi ruang tersebut sesuai
keinginan perusahaan.
Dalam kontrak disebutkan bahwa perusahaan harus
mengembalikan ruangan seperti kondisi semula.
Biaya untuk melakukan restorari sebesar 50 juta
dengan tingkat diskon yang berlaku 5%. (PV n=5,
i=5%) = 39,176 jt.

21
Ilustrasi Biaya Perolehan
Contoh

Berikut ini biaya yang dikeluarkan PT. Kelana dalam


rangka perolehan mesin baru untuk produk barunya:
1. 5 milyar untuk pembelian mesin
2. 50 juta biaya tenaga kerja untuk merubah interior pabrik
agar sesuai dengan penggunaan mesin.
3. 100 juta untuk penyiapan lokasi pabrik Diskusikan
4. 80 juta untuk pengiriman mesin mana yang
5. 500 juta PPN dan 500 juta bea masuk. merupakan
6. Biaya promosi produk baru 800 juta biaya
perolehan??
7. Biaya instalasi mesin sebesar 120 juta
8. Biaya pengetesan awal 50 juta
9. Biaya grand opening 130 juta
10.Biaya tenaga enginering yang melakukan pengetesan
dan instalasi 30 juta
11.Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya
overhead 25 juta
22
Pengukuran Awal
Example

 Biaya dari pembukaan pabrik tersebut sebesar


5.000+50+100+80+500+500+120+50+30=6.430
milyar
 Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan
perolehan dan pemasangan mesin pabrik tersebut
tidak boleh diakui.
 Biaya yang tidak boleh dimasukkan adalah:
1. Biaya grand opening 130 juta
2. Biaya promosi produk baru 800 juta
3. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya
overhead 25 juta

23
Perolehan Gedung

Semua biaya terkait dengan akuisisi atau konstruksi :

 Material, tenaga kerja, overhead selama proses


konstruksi , biaya bunga  jika membangun sendiri

 Harga beli bangunan dan pengurusan hak


perolehan bangunan.

 Fee profesional

 Ijin pendirian bangunan

24
Perolehan Tanah

Semua biaya terkait dengan akuisisi dan penyiapan


tanah sesuai dengan tujuan penggunaan :
(1) Harga Beli
(2) Biay a pengurusan hak tanah (sertifikat,
pajak/BPHTB, biaya notaris, dll.
(3) Biaya untuk perataan tanah, penghancuran
bangunan yang tidak diperlukan.

25
Tanah dan Bangunan  Investasi Properti

 Properti Investasi menurut PSAK 13 adalah:


 properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari
bangunan—atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau
lessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental
atau untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan tidak
untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau
jasa atau untuk tujuan administratif; atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
 Kriteria Pengakuan Sama dengan PSAK 16
 Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya
perolehan. Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran
awal tersebut.
 Setelah pengukuran awal perusahaan dapat memilih
menggunakan metode biaya atau nilai wajar
26
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Example

Fair value model (PSAK 13) Revaluation model (PSAK 16)

• Menggunakan nilai wajar • Menggunakan nilai wajar

• Perubahan nilai wajar diakui dalam • Perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode laporan laba rugi atau ekuitas.
terjadinya.

• Tidak ada penyusutan. • Penyusutan.

• Mencerminkan kondisi pasar pada • Tidak spesifik, hanya


tanggal neraca. mengharuskan secara reguler.

27
Perolehan Peralatan

 Peralatan dapat meliputi mesin, kendaraan, peralatan


kantor, peralatan pabrik dan peralatan lain.
 Biaya perolehan meliputi
(1) Harga beli,
(2) Pajak atau Bea yang tidak dapat dikreditkan
(3) Biaya transportasi
(4) Biaya asuransi selama pengiriman barang
(5) Biaya instalasi dan biaya penyiapan tempat untuk
melakukan instalasi
(6) Biaya untuk pengetesan peralatan

LO 2 Identify the costs to include in initial valuation of


28
property, plant, and equipment.
Biaya Perolehan

Pengeluaran dan penerimaan berikut terkait dengan tanah, land


improvement dan pembelian gedung. Tentukan bagaiaman
perusahaan mengklasifikasikan pengeluaran tersebut?
Classification
(a) Uang yang dipinjam untuk mendanai konstruksi Utang Bank
(b) Pengeluaran untuk konstruksi dari pinjaman Bangunan
(c) Biaya untuk perataan tanah Tanah
(d) Biaya pajak dan pengurusan ijin pembangunan Tanah
(e) Pembayaran asuransi selama proses Bangunan
pembangunan konstruksi
(f) Pengembalian polis asuransi satu bulan karena (Bangunan)
konstruksi selesai lebih awal.

29
Perolehan Aset

Pengeluaran dan penerimaan berikut terkait dengan tanah, land


improvement dan pembelian gedung. Tentukan bagaiaman
perusahaan mengklasifikasikan pengeluaran tersebut?
Classification
1. Architect’s fee on building Building
2. Cost of real estate purchased as a plant site Land
(land €200,000 and building €50,000)
Land
3. Commission fee paid to real estate agency
4. Installation of fences around property Land Improvements
5. Cost of razing and removing building Land
6. Proceeds from salvage of demolished building (Land)
7. Cost of parking lots and driveways Land Improvements
8. Cost of trees and shrubbery (permanent) Land
30
Perolehan Aset yang Dibangun Sendiri

 Biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut


siap digunakan:
 Material dan tenaga kerja
 Overhead  biaya variabel dan porsi dari fixed
overhead yang terkait langsung dengan
pembangunan aset.
 Biaya bunga selama proses pembangunan

31
Bunga selama Proses Konstruksi

 Alternatif pembebanan biaya bungan yang


muncul selama proses konstruksi

Rp 0 Menambah Nilai Aset Rp ?

Biaya bunga Kapitalisasi


Kapitalisasi biaya
tidak semua biaya
bunga aktual
dikapitalisasi bunga
selama konstruksi
selama
(dengan modifikasi)
konstruksi

IFRS
32
Bunga Pinjaman (PSAK 26)

 PSAK 26 (IFRS 23) mengkapitalisasi biaya bunga aktual (dengan


modifikasi), konsisten dengan prinsip harga perolehan
 Dalam kapitalisasi ada tiga pertimbangan
1. Qualifying assets
2. Periode kapitalisasi
3. Jumlah yang dikapitalisasi
 Bunga yang dikapitalisasi, jumlah yang lebih kecil antara
 Biaya bunga aktual
 Avoidable interest – bunga yang dapat dihindarkan yaitu biaya bunga
yang tidak akan muncul jika kegiatan pembangunan tersebut tidak
dilaksanakan.

• Pinjaman khusus  menggunakan • Pinjaman umum  menggunakan


aktual biaya bunga yang terjadi rata-rata tertimbang dana yang
dikurangi pendapatan bunga yang terpakai dikalikan dengan bunga
dihasilkan dari pinjaman khusus rata-rata.
sebelum digunakan.
LO 4 Describe the accounting problems associated with interest capitalization.
33
Pengukuran Biaya Perolehan

 Diskon — Diskon harus dikurangkan dari harga


perolehan aset
 Pembayaran ditangguhkan— Aset yang dibeli dengan
pembayaran ditangguhkan dinilai setara nilai tunainya.
Perbedan nilai tunai dengan pembayaran diakui sebagai
beban bunga.
 Pertukaran aset — menggunakan nilai wajar kecuali
tidak ada substansi ekonomi atau tidak ada nilai wajar
yang andal.
 Pembelian dengan lumpsum — dialokasikan nilai total
biaya perolehan ke masing-masing aset dengan dasar
nilai wajar aset. (jika asetnya diklasikan atau memiliki
masa manfaat berbeda).

34
Pengukuran Biaya Perolehan

 Penerbitan saham — menggunakan dasar nilai


wajar dari saham sebagai indikator nilai wajar aset,
jika nilai saham dapat diandalkan.
 Mana yang lebih andal antara nilai wajar saham atau aset.
 Jika keduanya andal maka nilai wajar aset yang
diserahkan digunakan untuk mengukur aset yang diterima.

 Hibah pemerintah — tidak boleh diakui sampai


diperoleh keyakinan bahwa entitas memenuhi
persyaratan dan hibah akan diperoleh.

35
Pertukaran Aset

Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur


sebesar nilai wajar
kecuali:
– Tidak memiliki substansi komersial, Substansi
Komersial
atau
– Nilai wajar aset yang diterima dan Nilai wajar
diserahkan tidak dapat diukur Aset dipertukarkan
secara andal

 Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat


dari aset yang diserahkan.

36
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Entitas harus memilih antara:

 Sebagai kebijakan
Cost Model akuntansinya, dan
 Menerapkan kebijakan
tersebut terhadap seluruh
aset tetap dalam kelompok
Revaluation Model
yang sama.

37
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Cost Model Setelah diakui sebagai aset, aset tetap


dicatat sebesar :
 Biaya perolehan dikurangi
 Akumulasi penyusutan dan Akumulasi
rugi penurunan nilai aset

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap


Revaluation Model
dicatat sebesar :
– Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar
pada tanggal revaluasi, dikurangi
– Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset
yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
38
Nilai Wajar

Nilai di mana suatu aset dapat


dipertukarkan atau suatu kewajiban
diselesaikan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar (arm’s
length transaction)

Bukan nilai yang akan diterima atau


dibayarkan entitas dalam suatu transaksi
yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan,
atau penjualan akibat kesulitan keuangan.

39
Hirarki Penentuan Nilai Wajar

 Kuotasi harga di pasar aktif;


 Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan
teknik penilaian yang meliputi:
 penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar yang
terkini antara pihak-pihak yang mengerti,
berkeinginan, jika tersedia;
 referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain
yang secara substansial sama;
 analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash
flow analysis); dan
 model penetapan harga opsi (option pricing model)

40
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Appraisal
Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai
karena sifat aset yang khusus dan jarang diperjualbelikan, maka
 Entitas perlu mengestimasi nilai wajar menggunakan
pendekatan
 penghasilan atau
 depreciated replacement cost.

41
Penentuan Nilai Wajar

 Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya ditentukan melalui


penilaian yang dilakukan oleh penilai yang memiliki kualifikasi
professional berdasarkan bukti pasar.
 Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya menggunakan nilai
pasar yang ditentukan oleh penilai.

42
Tidak ada nilai wajar

 Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan


nilai wajar karena sifat dari asset tetap yang khusus dan jarang
diperjual-belikan, kecuali sebagai bagian dari bisnis yang
berkelanjutan, entitas mungkin perlu mengestimasi nilai wajar
menggunakan pendekatan penghasilan atau biaya pengganti
yang telah disusutkan (depreciated replacement cost
approach).

43
Frekuensi Penilaian

 Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajar dari


suatu asset tetap yang direvaluasi.
 Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara
material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perlu
dilakukan.
 Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara
signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu direvaluasi secara
tahunan.
 Revaluasi tahunan seperti itu tidak perlu dilakukan apabila
perubahan nilai wajar tidak signifikan.
 Namun demikian, asset tersebut mungkin perlu direvaluasi
setiap tiga atau lima tahun sekali.

44
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan secara


reguler
– Untuk memastikan jumlah tercatat
tidak berbeda secara material dengan
nilai wajar pada tanggal neraca.

Akumulasi penyusutan pada


tanggal revaluasi diperlakukan
dengan metode:
proporsional, atau eliminasi.

45
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Example

Metode Proporsional Peralatan senilai 2.000.000 diperoleh tanggal


1 Januari 2010 dengan masa manfaat
ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31
Desember 2010 nilai wajar aset adalah
2.400.000.

1/1/08 Aset tetap 2.000,000


Kas 2.000,000
31/12/08 Beban Penyusutan 400.000
Akumulasi Penyusutan 400.000

31/12/08 Aset Tetap 1.000,000


Akumulasi Penyusutan 200.000*
Surplus Revaluasi 800.000

*((2.400.000-1.600.000)/1.600.000) x 400.000 = 200.000

46
4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Example

Metode Eliminasi Peralatan senilai 2.000.000 diperoleh tanggal 1


Januari 2010 dengan masa manfaat ekonomis 5
tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2010
nilai wajar aset adalah 2.400.000.

1/1/08 Aset tetap 2.000,000


Kas 2.000,000
31/12/08 Beban Penyusutan 400.000
Akumulasi Penyusutan 400.000

31/12/08 Akumulasi Penyusutan 400.000


Aset Tetap 400.000

Aset Tetap 800,000


Surplus Revaluasi 800.000

47
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Revaluation Model

 Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka


 seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama Entire
harus direvaluasi class
 Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat
revaluasi, kenaikan tersebut langsung
dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus To Equity
revaluasi. directly
 Diakui dalam L/R sejumlah penurunan akibat
revaluasi terdahulu (jika ada).
 Jika jumlah tercatat aset menurun akibat
revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam
laporn laba rugi. Negative
to P/L
 Didebit ke ekuitas – sejumlah saldo kredit surplus
revaluasi (jika ada).

48
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Revaluation Model

 Surplus revaluasi yang disajikan di ekuitas dapat dipindahkan


langsung ke sado laba pada saat aset tersebut dihentikan
penggunaannya.
 Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan
penggunaan aset oleh entitas. (partially realized)
 Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian
dan penyusutan dengan biaya perolehan. (atau nilai surplus
revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)

Dr Surplus Revaluasi
Cr Saldo Laba

Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan


Laba Rugi.

49
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Example

 Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 3.000.000 dan akumulasi


penyusutan Rp 1.650.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan
nilai Rp 1.950.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 1.650.000


Cr – Aset Tetap 1.650.000

Dr – Aset Tetap 600.000


Cr – Surplus Revaluasi 600.000

50
4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 3.000.000 dan akumulasi


penyusutan Rp 1,650.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan
nilai Rp 1.950.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan
penurunan Rp 200.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 1.650.000


Cr – Aset Tetap 1.650.000
Dr – Aset Tetap 600.000
Cr – Keuntungan Revaluasi 200.000
Cr - Surplus Revaluasi 400.000

51
4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Example

 Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 3.000.000 dan


akumulasi penyusutan Rp 1.650.000 dilakukan revaluasi
dan menghasilkan nilai Rp 1.000.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 1.650.000


Cr – Aset Tetap 1.650.000

Dr – Rugi Revaluasi 350.000


Cr – Aset Tetap 350.000.

52
4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Example

 Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 3.000.000 dan


akumulasi penyusutan Rp 1.650.000 dilakukan revaluasi
dan menghasilkan nilai Rp 1.000.000. Sebelumnya pernah
direvaluasi dengan surplus Rp 200.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 1.650.000


Cr – Aset Tetap 1.650.000

Dr – Rugi Revaluasi 150.000


Dr – Surplus Revaluasi 200.000
Cr – Aset Tetap 350.000

53
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Contoh

Revaluation Model
31.12.2009
 PT. Kenanga membeli Dr Aset tetap 50,000
mesin dengan harga Cr Kas 50,000
50.000 pada 1 Jan 2009
dan menggunakan
metode revaluasi Dr Beban Penyusutan 10,000
Cr Akumulasi Penyusutan 10,000
 Mesin tersebut
disusutkan dengan Dr Akumulasi Penyusutan 10,000
metode garis lurus 5thn. Cr Aset tetap 2,000
 Pada 31 Desember 2009 Cr Surplus Revaluasi 8,000
direvaluasi sebesar 31.12.2010
48.000
Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000
 Buat jurnal untuk tahun
Cr Akumulasi Penyusutan 12,000
2009 dan 2010.
Dr Surplus Revaluasi 2,000
Cr Saldo Laba 2,000
54
Penyusutan

Cost Model
Penyusutan
Revaluation Model

Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat


disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama
umur manfaatnya (useful life).

55
Penyusutan

Penyusutan
 Setiap bagian aset tetap yang
memiliki biaya perolehan cukup
signifikan terhadap total biaya
perolehan seluruh aset harus
disusutkan secara terpisah.
 Contoh : rangka dan mesin
pesawat
 Beban penyusutan untuk setiap
periode harus diakui dalam
laporan laba rugi kecuali jika
beban tersebut dimasukkan
dalam jumlah tercatat aset lain.
56
Penyusutan

 Penyusutan aset dimulai pada saat Penyusutan


aset tersebut siap digunakan
– Pada saat aset berada di lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset Implikasinya,
siap digunakan sesuai dengan penyusutan tidak
keinginan dan maksud manajemen. dihentikan sekalipun
 Penyusutan aset dihentikan lebih aset:
awal ketika: – sedang tidak
digunakan atau
– Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki
– dihentikan
untuk dijual; dan
penggunaannya
– Aset dihentikan pengakuannya.
 Tanah dan bangunan diperlakukan
sebagai aset terpisah walaupun
diperoleh sekaligus.
57
Penyusutan

Nilai residu dan umur manfaat


suatu aset harus di-review
minimum setiap akhir tahun buku
 Jika hasil review berbeda dengan
estimasi sebelumnya maka
perbedaan tersebut harus
diperlakukan sebagai perubahan
estimasi akuntansi.

58
Penyusutan

Umur Manfaat

Faktor yang harus diperhitungkan dalam


menentukan umur manfaat.
• Prakiraan daya pakai aset;
• Prakiraan tingkat keausan fisik;
• Keusangan teknis dan keusangan komersil;
• Pembatasan penggunaan aset karena aspek hukum
(misal : sewa).

59
Penyusutan

Metode penyusutan yang Metode Penyusutan


digunakan:
 Harus mencerminkan ekspektasi
pola konsumsi manfaat ekonomis
masa depan atas aset oleh
entitas.
 Harus di-review minimum setiap
akhir tahun buku, dan
 Perubahan metode diperlakukan
sebagai perubahan estimasi.

60
Penyusutan

Metode Penyusutan

Menghasilkan pembebanan yang tetap


Garis Lurus sepanjang umur manfaat selagi nilai
residu tidak berubah

Menghasilkan pembebanan yang


Saldo Menurun menurun sepanjang umur manfaat

Jumlah Unit Menghasilkan pembebanan berdasarkan


penggunaan

61
Penurunan Nilai – PSAK 48

 PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas:


1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset,
2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan
3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.
 Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi
dibandingkan nilai terpulihkan (recoverable amount)
 Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar
dikurangi biaya penjualan dengan nilai kini penggunaan aset.
 Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi
 Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan
 Penurunan boleh dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi

62
Penurunan Nilai

Setiap tanggal pelaporan perusahaan harus menguji


apakah terdapat indikasi (external or internal)
penurunan nilai, jika ada maka dilakukan pengujian
berikut:

63
Ilustrasi Penurunan Nilai

Example: Assume that Cruz Company performs an impairment


test for its equipment. The carrying amount of Cruz’s equipment is
$200,000, its fair value less costs to sell is $180,000, and its
value-in-use is $205,000.
Illustration 11-15
$200,000 $205,000
No
Impairment

$180,000 $205,000
64
Penurunan Nilai

Example: Assume the same information for Cruz Company


except that the value-in-use of Cruz’s equipment is $175,000
rather than $205,000.
$20,000 Impairment Loss

Illustration 11-15
$200,000 $180,000

$180,000 $175,000
65
Ilustrasi Penurunan Nilai

Example: Assume the same information for Cruz Company


except that the value-in-use of Cruz’s equipment is $175,000
rather than $205,000.
$20,000 Impairment Loss

Illustration 11-15
$200,000 $180,000

Cruz makes the following entry to record the impairment loss.

Loss on Impairment 20,000


Accumulated Depreciation—Equipment 20,000

66
Penghentian Pengakuan

 Jumlah tercatat aset tetap dihentikan


pengakuannya pada saat:
a)dilepaskan; atau
b)Tidak ada manfaat ekonomis masa
depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya.
 Laba atau rugi yang timbul dari penghentian
pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam
laporan laba rugi pada saat aset tersebut
dihentikan pengakuannya (kecuali transaksi jual-
sewa balik).
 Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai
pendapatan.

67
Penghentian Pengakuan

 Penghentin pengakuan pada saat penggantian sebagian aset


tetap
 Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam jumlah
tercatat aset,
 Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian yang
digantikan tanpa memperhatikan bagian yang digantikan telah
disusutkan secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya perolehan
penggantian = biaya perolehan yang digantikan .
 Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu
aset tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara :
 Jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan
 Jumlah tercatat dari aset.

68
Pengungkapan

 Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah


tercatat bruto
 Metode penyusutan yang digunakan
 Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
 Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan
akhir periode.
 Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
 Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena
penjaminan utang
 Jumlah pengeluaran yang diakui dalam pembangunan
 Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan
 Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang
mengalami penurunan nilai, hilang / dihentikan.
 Pemilihan metode akuntansi
 Perubahan estimasi
69
Pengungkapan Revaluasi

 Dasar yang digunakan untuk menilai kembali


aktiva
 Tanggal efektif penilaian
 Nama penilai independen, bila ada
 Hakekat setiap petunjuk yang digunakan
untuk menentukan biaya pengganti
 Jumlah tercatat setiap jenis aktiva tetap
 Surplus penilaian kembali neraca

70
Transisi dan Tanggal Efektif

 Transisi:
 Entitas yang sebelum PSAK ini melakukan revaluasi dan
kemudian menggunakan model biaya sebagai kebijakan
akuntansi pengukuran aset tetapnya, maka nilai revaluasi aset
tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost).
Biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK ini
diterbitkan.
 Entitas yang sebelum penerapan PSAK ini pernah melakukan
revaluasi aset tetap dan masih memiliki selisih saldo revaluasi
aset tetap, maka pada saat penerapan pertama kali harus
mereklasifikasi seluruh saldo selisih revaluasi aset tetap tersebut
ke saldo laba dan hal tersebut harus diungkapkan
 Efektif 1 Januari 2008

71
Kasus – Model Revaluasi & Cost

An asset was acquired January 1, 2006, for $10,000 and is expected to


have a 5-year life without any salvage value. Straight-line depreciation
is used.
• On January 1, 2007 the asset is appraised at a sound value
(depreciated replacement cost) of $12,000
• On January 1, 2008 the asset is appraised at a sound value
(depreciated replacement cost) of $4,500
• On January 1, 2009 the asset is appraised at a sound value
(depreciated replacement cost) of $5,000
Required:
a.Prepare all necessary journal based on revaluation model!
b.Prepare all necessary journal based on cost model! Assume that the
condition of January 1, 2008 fulfills the criteria for impairment!

72
Jawaban – Revaluation -Proportional

1/1/06 Asset 10,000


Cash. 10,000
31/12/06 Depreciation expense 2,000
Accumulated depreciation 2,000
1/1/07 Asset 5,000*
Accumulated depreciation 1,000**
Revaluation surplus 4,000

*((12,000-8,000)/8,000) x 10,000
**((12,000-8,000)/8,000) x 2,000

73
Jawaban – Revaluation -Proportional

31/12/07 Depreciation expense 3,000 (12,000/4)

Accumulated depreciation 3,000


Revaluation surplus 1,000 (4000/4)

Retained earnings 1,000


1/1/08 Accumulated depreciation 3,000*
Revaluation surplus 3,000
Loss from asset impairment 1,500
Asset 7,500**

*((9,000-4,500)/9,000) x 6,000
**((9,000-4,500)/9,000) x 15,000
74
Jawaban – Revaluation -Proportional

31/12/08 Depreciation expense 1,500 (4,500/3)


Accumulated depreciation 1,500
1/1/09 Asset 5,000*
Accumulated depreciation 3,000**
Profit/Loss 1,500
Revaluation surplus 500

*((5,000-3,000)/3,000) x 7,500
**((5,000-3,000)/3,000) x 4,500

75
Jawaban – Revaluation -Elimination

1/1/06 Asset 10,000


Cash. 10,000
31/12/06 Depreciation expense 2,000
Accumulated depreciation 2,000
1/1/07 Accumulated Depreciation 2,000
Asset 2,000
Asset 4,000
Revaluation Surplus 4,000

76
Jawaban – Revaluation -Proportional

31/12/07 Depreciation expense 3,000 (12,000/4)

Accumulated depreciation 3,000


Revaluation surplus 1,000 (4000/4)

Retained earnings 1,000


1/1/08 Accumulated depreciation 3,000
Asset 3,000
Revaluation surplus 3,000
Loss from asset impairment 1,500
Asset 4,500

77
Jawaban – Revaluation - Proportional

31/12/08 Depreciation expense 1,500 (4,500/3)


Accumulated depreciation 1,500
1/1/09 Accumulated depreciation 1,500
Asset 1,500

Asset 2,000
Profit/Loss 1,500
Revaluation surplus 500

78
Jawaban – Cost Model

1/1/06 Asset 10,000


Cash. 10,000
31/12/06 Depreciation expense 2,000
Accumulated depreciation 2,000
1/1/07 No journal
31/12/07 Depreciation expense 2,000
Accumulated depreciation 2,000
1/1/08 Loss from asset impairment 1,500
Accumulated depreciation 1,500
31/12/08 Depreciation expense 1,500
Accumulated depreciation 1,500
1/1/09 Accumulated Depreciation 1,000
Profit/Loss 1,000

79
Ilustrasi Pembayaran Tangguhan

 PT. Mulia membeli mesin pabrik dengan melalui angsuran.


Uang muka yang dibayarkan sebesar 500 juta, angsuran 5
tahun yang dibayarkan 200juta per tahun.
 Tingkat bunga yang berlaku 12%
 Nilai tunai mesin tersebut adalah PVA i=12%, n=5. Nilai tunai
angsuran = 720,95
 Nilai mesin pabrik 730,95+500 = 1.230,95
Jurnal perolehan
 Mesin 1.230,95
Kas 500
Utang 720,95
Pembayaran angsuran 1
 Utang 113,49
Beban bunga 86,51
Kas 200
80
Ilustrasi Perubahan Estimasi

Arcadia HS, purchased equipment for $510,000 which was


estimated to have a useful life of 10 years with a residual value
of $10,000 at the end of that time. Depreciation has been
recorded for 7 years on a straight-line basis. In 2010 (year 8), it
is determined that the total estimated life should be 15 years
with a residual value of $5,000 at the end of that time.

Questions:
 What is the journal entry to correct No Entry
the prior years’ depreciation? Required

 Calculate the depreciation expense


for 2010.
81
Ilustrasi Perubahan Estimasi
After 7 years

Equipment cost $510,000 First, establish NBV


Salvage value - 10,000 at date of change in
Depreciable base 500,000 estimate.
Useful life (original) 10 years
Annual depreciation $ 50,000 x 7 years = $350,000

Balance Sheet (Dec. 31, 2009)


Equipment $510,000
Accumulated depreciation 350,000
Net book value (NBV) $160,000

82
Ilustrasi Perubahan Estimasi
After 7 years
Net book value $160,000 Depreciation
Salvage value (new) 5,000 Expense calculation
Depreciable base 155,000 for 2010.
Useful life remaining 8 years
Annual depreciation $ 19,375

Journal entry for 2010

Depreciation expense 19,375


Accumulated depreciation 19,375

83
Ilustrasi Penghentian Pengakuan
Example

Same laser machine example as before


At 1 Jan. 2006, Celia bought a laser At 31 Dec. 2007, replacement of the
printing machine of $50 million laser head is needed after 400
hours of operation
The machine will be used for The carrying amount of the laser
5 years (maximum useful life) and head alone would be
then dispose of at zero value $ 2 million at that date
The machine’s laser head can [$10M – ($10M  500 x 400)]
operate 500 hours, after that The cost of a new laser head is $
replacement of a new laser head 8 million.
is needed
The cost of a new laser head was If the laser head is replaced
Replaced laser head with $ 2
$10 million at that time and its
million shall be derecognised
residual value is zero.
New laser head of $ 8 million shall
be recognised

84
Ilustrasi Penghentian Pengakuan
Example

Dr. Akumulasi Penyusutan 8M


Dr. Rugi 2M
Cr. Aset Tetap 10 M

Dr. Aset Tetap 8M


Cr. Kas 8M

85
Ilustrasi Penjualan Aset

Sale of Plant Assets


BE10-15: Ottawa Corporation owns machinery that cost
$20,000 when purchased on July 1, 2007. Depreciation has
been recorded at a rate of $2,400 per year, resulting in a
balance in accumulated depreciation of $8,400 at December 31,
2010. The machinery is sold on September 1, 2011, for
$10,500.
Prepare journal entries to
a) update depreciation for 2011 and
b) record the sale.

86
Ilustrasi Penjualan Aset

a) Depreciation for 2011

Depreciation expense ($2,400 x 8/12) 1,600


Accumulated depreciation 1,600

b) Record the sale

Cash 10,500
Accumulated depreciation 10,000 *
Machinery 20,000
Gain on sale 500
* $8,400 + $1,600 = $10,000
87
Ilustrasi Pertukaran Aset – Non Commercial 3

Exchanges - Gain Situation

Lacks Commercial Substance.


Now assume that Interstate Transportation Company
exchange lacks commercial substance. That is, the
economic position of Interstate did not change significantly
as a result of this exchange. In this case, Interstate defers
the gain of $7,000 and reduces the basis of the semi-truck.

88
Ilustrasi Pertukaran Aset 3

Illustration: Interstate records the exchange transaction as


follows:

Semi-truck 53,000
Accumulated Depreciation—Trucks 22,000
Trucks 64,000
Cash 11,000

Illustration 10-15

89
Kasus Pertukaran Aset

E10-19: Santana Company exchanged equipment used in its


manufacturing operations plus $2,000 in cash for similar
equipment used in the operations of Delaware Company. The
following information pertains to the exchange.
Santana Delaware
Equipment (cost) $28,000 $28,000
Accumulated Depreciation 19,000 10,000
Fair value of equipment 13,500 15,500
Cash given up 2,000

Instructions: Prepare the journal entries to record the


exchange on the books of both companies.

90
Kasus Pertukaran Aset

Calculation of Gain or Loss


Santana Delaware
Fair value of equipment received $15,500 $13,500
Cash received / paid (2,000) 2,000
Less: Bookvalue of equipment
($28,000-19,000) (9,000)
($28,000-10,000) (18,000)
Gain or (Loss) on Exchange $4,500 ($2,500)

91
Kasus Pertukaran Aset

Has Commercial Substance


Santana:
Equipment 15,500
Accumulated depreciation 19,000
Cash 2,000
Equipment 28,000
Gain on exchange 4,500

Delaware:
Cash 2,000
Equipment 13,500
Accumulated depreciation 10,000
Loss on exchange 2,500
Equipment 28,000

92
Kasus Pertukaran Aset

Santana (Has Commercial Substance):


Equipment 15,500
Accumulated depreciation 19,000
Cash 2,000
Equipment 28,000
Gain on disposal of equipment 4,500

Santana (LACKS Commercial Substance):


Equipment (15,500 – 4,500) 11,000
Accumulated depreciation 19,000
Cash 2,000
Equipment 28,000

93
Kasus Pertukaran Aset

Delaware (Has Commercial Substance):


Cash 2,000
Equipment 13,500
Accumulated depreciation 10,000
Loss on disposal of equipment 2,500
Equipment 28,000

Delaware (LACKS Commercial Substance):


Cash 2,000
Equipment 13,500
Accumulated depreciation 10,000
Loss on disposal of equipment 2,500
Equipment 28,000

94
Kasus Revaluasi

Recognizing Revaluations
Companies may value long-lived tangible asset after
acquisition at cost or fair value.
Network Rail (GBR) elected to use fair values to account for its
railroad network.

► Increased long-lived tangible assets by £4,289 million.

► Change in the fair value accounted for by adjusting the


asset account and establishing an unrealized gain.

► Unrealized gain is often referred to as revaluation surplus.

95
Kasus Revaluasi

Revaluation—Land
Illustration: Siemens Group (DEU) purchased land for
€1,000,000 on January 5, 2010. The company elects to use
revaluation accounting for the land in subsequent periods. At
December 31, 2010, the land’s fair value is €1,200,000. The
entry to record the land at fair value is as follows.

Land 200,000
Unrealized Gain on Revaluation - Land 200,000

Unrealized Gain on Revaluation—Land increases other comprehensive


income in the statement of comprehensive income.

LO 7 Explain the accounting for revaluations.


96
Kasus Revaluasi

Revaluation—Depreciable Assets
Illustration: Lenovo Group (CHN) purchases equipment for
¥500,000 on January 2, 2010. The equipment has a useful life
of five years, is depreciated using the straight-line method of
depreciation, and its residual value is zero. Lenovo chooses to
revalue its equipment to fair value over the life of the
equipment. Lenovo records depreciation expense of ¥100,000
(¥500,000 5) at December 31, 2010, as follows.

Depreciation Expense 100,000


Accumulated Depreciation—Equipment 100,000

97
Kasus Revaluasi

Revaluation—Depreciable Assets
After this entry, Lenovo’s equipment has a carrying amount of
¥400,000 (¥500,000 - ¥100,000). Lenovo receives an
independent appraisal for the fair value of equipment at
December 31, 2010, which is ¥460,000.

Accumulated Depreciation—Equipment 100,000


Equipment 40,000
Unrealized Gain on Revaluation—Equipment 60,000

98
Kasus Revaluasi

Revaluation—Depreciable Assets
Illustration 11-22
Financial Statement
Presentation—Revaluations

Lenovo reports depreciation expense of ¥100,000. The Accumulated Other


Comprehensive Income account related to revaluations cannot have a negative
balance.
99
Main References

 Intermediate Accounting
Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley

 Standar Akuntansi Keuangan


Dewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI

 International Financial Reporting Standards – Certificate Learning


Material
The Institute of Chartered Accountants, England and Wales

100
TERIMA KASIH
Dwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
08161932935 atau 081318227080

101

Anda mungkin juga menyukai