Anda di halaman 1dari 14

 HNP didefinisikan sebagai suatu

keadaan patologis dimana terjadi


protusi dari anulus fibrosus beserta
nukleus pulposus ke dalam kanalis
vertebralis.

 HNP dapat terjadi pada semua


segmen vertebra, tetapi yang paling
sering terjadi di segmnen lumbal.

 Kasus HNP yang paling sering terjadi


yaitu pada diskus intervertebralis L5-
S1, disusul oleh herniasi pada diskus
intervertebralis L4-5, L3-4, dan L1-2.
HNP pada diskus intervertebralis
segmen thorakal relatif jarang,
sedangkan pada segmen servikal
dapat mengenai diskus
intervertebralis C5-6 atau C6-7
 Secara anatomis, kolumna vertebralis terdiri dari 33 buah
vertebra, yaitu: 7 vertebra servikalis, 12 torakal, 5 lumbal, 5 sakral,
dan 4 vertebra koksigeus.

 Bagian anterior dari kolumna vertebralis terdiri dari korpus


vertebra yang dihubungkan satu dengan yang lain oleh diskus
intervertebralis dan diperkuat oleh ligamentum longitudinalis
anterior dan posterior.

 Diskus intervertebralis berfungsi sebagai sendi yang memberi


keleluasaan bergerak kolumna vertebralis dan sebagai shock
absorber agar kolumna vertebralis tidak cidera pada saat
terjadi trauma.

 Diskus intervertebralis terdiri dari lempeng rawan hialin (hyaline


cartilage plate), nukleus pulposus (gel), dan anulus fibrosus.
 Anulus fibrosis adalah struktur yang
membungkus nukleus pulposus dan
terdiri dari jaringan yang kaya akan
kolagen.
 Anulus fibrosus tugasnya adalah
menampung dan melindungi
nucleus pulposus.
 Hyaline cartilage plate terdiri dari
sejumlah kecil kartilago hialin yang
terletak di antara endplate
vertebral dan nukleus pulposus.
 Hyaline cartilage plate ini memiliki
peran penting seperti bertindak
sebagai penghalang mekanis dan
mendukung transportasi nutrisi untuk
disk intervertebralis.
 Nukleus Pulposus adalah suatu gel yang terdiri dari
proteoglycan (hyaluronic long chain) mengandung kadar
air yang tinggi (80%) dan mempunyai sifat sangat
higroskopis. Nucleus pulposus berfungsi sebagai bantalan
dan berperan menahan tekanan/beban.

 Kemampuan menahan air dari nucleus pulposus


berkurang secara progresif dengan bertambahnya usia.
 Usia
Usia merupakan faktor utama terjadinya HNP karena annulus
fibrosus lama kelamaan akan hilang elastisitasnya sehingga
menjadi kering dan keras, menyebabkan annulus fibrosus mudah
berubah bentuk dan ruptur.
 Trauma
Terutama trauma yang memberikan stress terhadap columna
vertebralis, seperti jatuh.
 Beban bertambah
Jika beban diskus terus bertambah, anulus fibrosus tidak kuat
menahan, nucleus pulposus (gel) akan keluar. Akan timbul rasa
nyeri oleh karena gel berada di kanalis vertebralis menekan radiks
 Pekerjaan
Pekerjaan terutama yang sering mengangkat barang berat dan
cara mengangkat barang yang salah, meningkatkan risiko
terjadinya HNP
 Jenis Kelamin
Pria lebih sering terkena HNP dibandingkan wanita (2:1), hal ini
terkait pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan pada pria
cenderung ke aktifitas fisik yang melibatkan columna vertebralis.
Hernia Nukleus Pulposus terbagi dalam 4 grade berdasarkan
keadaan herniasinya, yaitu:
1. Protrusi diskus intervertebralis : nukleus terlihat menonjol ke satu
arah tanpa kerusakan annulus fibrosus.

2. Prolaps diskus intervertebral : nukleus berpindah, tetapi masih


dalam lingkaran anulus fibrosus.

3. Extrusi diskus intervertebral : nukleus keluar dan anulus fibrosus


dan berada di bawah ligamentum, longitudinalis posterior.

4. Sequestrasi diskus intervertebral : nukleus telah menembus


ligamentum longitudinalis posterior
 Nyeri spontan
 Sifat nyeri: tajam, seperti terbakar dan
berdenyut, nyeri bertambah hebat ketika
berubah dari posisi berbaring ke duduk,
sedangkan bila berbaring nyeri berkurang
atau hilang
 Nyeri mulai dari pantat menjalar ke bagian
belakang lutut, kemudia ke tungkai bawah
 Nyeri semakin hebat ketika pasien mengejan,
batuk, mengangkat barang berat
 Nyeri bertambah bila ditekan antara daerah di
sebelah L5-S1 (garis antara dua krista iliaka)
 Tes Lassegue : Tungkai pasien
diangkat secara perlahan tanpa
fleksi dilutut sampai sudut 90
derajat, pada HNP 30 derajat
sudah mengeluh nyeri
 Gangguan sensorik pada bagian
lateral jari V (s1) atau bagian
medial dari ibu jari kaki (L5)
 Gangguan motorik, pasien tidak
dapat dorsofleksi, terutama jari
kaki (L5) atau plantar fleksi (S1)
 Kadang terdapat ganggguan
otonom, yaitu retensio urine
(merupakan indikasi operasi)
 Kadang terdapat anestesia di
perineum (indikasi operasi)
1. X-Foto Lumbosakral
 Tidak banyak didapatkan kelainan
 Kadang didapatkan artrosis =>
menunjukkan anda-tanda
deformitas vertebra
 Penyempitan diskus intervertebralis
2. Mylogram
Pada myelogram dilakukan injeksi
kontras bersifat radio-opaque dalam
columna spinalis. Kontras masuk dalam
columna spinalis sehingga pada X-ray
dapat nampak adanya penyumbatan
atau hambatan kanalis spinalis
3. MRI
Merupakan gold standard diagnosis
HNP karena dapat melihat struktur
columna vertebra dengan jelas dan
mengidentifikasi letak herniasi.
 Tirah baring 3-6 minggu, dengan maksud bila
anulus fibrosus masih utuh (intact), gel masih
bisa kembali ke tempat semula
 simptomatis dengan menggunakan anti
inflamasi untuk mengurangi nyeri dan muscle
relaxant bermanfaat bila penyebab NPB
adalah spasme otot
 Kompres dingin atau hangat terutama 24-48
jam pertama juga dapat membantu
meredakan nyeri
 Bila tidak ada kelainan neurologis, kerjakan
fisioterapi
Terapi operatif pada pasien dilakukan jika:
 Pasien mengalami HNP grade 3 atau 4.
 Tidak ada perbaikan lebih baik, masih ada
gejala nyeri yang tersisa, atau ada gangguan
fungsional setelah terapi konservatif diberikan
selama 6 sampai 12 minggu.
 Olahraga secara teratur untuk
mempertahankan kemampuan otot,
seperti berlari dan berenang.
 Hindari mengangkat barang yang berat,
edukasi cara mengangkat yang benar.
 Hindari olahraga/kegiatan yang dapat
menimbulkan trauma
 Kurangi berat badan.
Pinzon, Rizaldy. Profil Klinis Pasien Nyeri Punggung Akibat Hernia Nukelus
Pulposus. Vol 39. SMF Saraf RS Bethesda Yogyakarta. Indonesia. 2012. Hal
749-751.
Company Saunder. B. W. Classification, diagnostic imaging, and imaging
characterization of a lumbar. Volume 38. 2000
Autio Reijo. MRI Of Herniated Nucleus Pulposus. Acta Universitatis Ouluensis
D Medica. 2006. Hal 1-31
Meli Lucas, Suryami antradi. Nyeri Punggung. Use Neurontin. 2003. Hal 133-
148
Sylvia A. Price. Lorraine M. Wilson. Patofisiologi Konsep-konsep proses
penyakit. Jakarta : 1995. EGC. Hal 1023-1026.
Rasad, Sjahriar. Radiologi Doagnostik. Jakarta. Balai Penerbit FK Universitas
Indonesia. Jakarta.2005. Hal 337
S.M Lumbantobing. Neurologi Klinik. Badan Penerbit FK UI. Jakarta Badan
Penerbit FK UI. Hal 18-19
Pfirman CWA, Hodler J, Zanetti M, Boos N. magnetic Resonance
Classification of Lumbar Invertebral Disc Degeneration. Spine
Journal.2001. DOI:10.1097/00007632-200109010-00011.

Anda mungkin juga menyukai