0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
58 tayangan14 halaman
Hernia nukleus pulposus (HNP) merupakan kondisi patologis dimana terjadi protusi dari anulus fibrosus dan nukleus pulposus ke dalam kanalis vertebral. Kasus HNP paling sering terjadi pada diskus intervertebral L5-S1 dan disebabkan oleh faktor usia, trauma, beban kerja berat, dan jenis kelamin. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik dan imaging seperti MRI yang dapat mengidentifikasi lokasi herniasi
Hernia nukleus pulposus (HNP) merupakan kondisi patologis dimana terjadi protusi dari anulus fibrosus dan nukleus pulposus ke dalam kanalis vertebral. Kasus HNP paling sering terjadi pada diskus intervertebral L5-S1 dan disebabkan oleh faktor usia, trauma, beban kerja berat, dan jenis kelamin. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik dan imaging seperti MRI yang dapat mengidentifikasi lokasi herniasi
Hernia nukleus pulposus (HNP) merupakan kondisi patologis dimana terjadi protusi dari anulus fibrosus dan nukleus pulposus ke dalam kanalis vertebral. Kasus HNP paling sering terjadi pada diskus intervertebral L5-S1 dan disebabkan oleh faktor usia, trauma, beban kerja berat, dan jenis kelamin. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik dan imaging seperti MRI yang dapat mengidentifikasi lokasi herniasi
protusi dari anulus fibrosus beserta nukleus pulposus ke dalam kanalis vertebralis.
HNP dapat terjadi pada semua
segmen vertebra, tetapi yang paling sering terjadi di segmnen lumbal.
Kasus HNP yang paling sering terjadi
yaitu pada diskus intervertebralis L5- S1, disusul oleh herniasi pada diskus intervertebralis L4-5, L3-4, dan L1-2. HNP pada diskus intervertebralis segmen thorakal relatif jarang, sedangkan pada segmen servikal dapat mengenai diskus intervertebralis C5-6 atau C6-7 Secara anatomis, kolumna vertebralis terdiri dari 33 buah vertebra, yaitu: 7 vertebra servikalis, 12 torakal, 5 lumbal, 5 sakral, dan 4 vertebra koksigeus.
Bagian anterior dari kolumna vertebralis terdiri dari korpus
vertebra yang dihubungkan satu dengan yang lain oleh diskus intervertebralis dan diperkuat oleh ligamentum longitudinalis anterior dan posterior.
Diskus intervertebralis berfungsi sebagai sendi yang memberi
keleluasaan bergerak kolumna vertebralis dan sebagai shock absorber agar kolumna vertebralis tidak cidera pada saat terjadi trauma.
Diskus intervertebralis terdiri dari lempeng rawan hialin (hyaline
cartilage plate), nukleus pulposus (gel), dan anulus fibrosus. Anulus fibrosis adalah struktur yang membungkus nukleus pulposus dan terdiri dari jaringan yang kaya akan kolagen. Anulus fibrosus tugasnya adalah menampung dan melindungi nucleus pulposus. Hyaline cartilage plate terdiri dari sejumlah kecil kartilago hialin yang terletak di antara endplate vertebral dan nukleus pulposus. Hyaline cartilage plate ini memiliki peran penting seperti bertindak sebagai penghalang mekanis dan mendukung transportasi nutrisi untuk disk intervertebralis. Nukleus Pulposus adalah suatu gel yang terdiri dari proteoglycan (hyaluronic long chain) mengandung kadar air yang tinggi (80%) dan mempunyai sifat sangat higroskopis. Nucleus pulposus berfungsi sebagai bantalan dan berperan menahan tekanan/beban.
Kemampuan menahan air dari nucleus pulposus
berkurang secara progresif dengan bertambahnya usia. Usia Usia merupakan faktor utama terjadinya HNP karena annulus fibrosus lama kelamaan akan hilang elastisitasnya sehingga menjadi kering dan keras, menyebabkan annulus fibrosus mudah berubah bentuk dan ruptur. Trauma Terutama trauma yang memberikan stress terhadap columna vertebralis, seperti jatuh. Beban bertambah Jika beban diskus terus bertambah, anulus fibrosus tidak kuat menahan, nucleus pulposus (gel) akan keluar. Akan timbul rasa nyeri oleh karena gel berada di kanalis vertebralis menekan radiks Pekerjaan Pekerjaan terutama yang sering mengangkat barang berat dan cara mengangkat barang yang salah, meningkatkan risiko terjadinya HNP Jenis Kelamin Pria lebih sering terkena HNP dibandingkan wanita (2:1), hal ini terkait pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan pada pria cenderung ke aktifitas fisik yang melibatkan columna vertebralis. Hernia Nukleus Pulposus terbagi dalam 4 grade berdasarkan keadaan herniasinya, yaitu: 1. Protrusi diskus intervertebralis : nukleus terlihat menonjol ke satu arah tanpa kerusakan annulus fibrosus.
2. Prolaps diskus intervertebral : nukleus berpindah, tetapi masih
dalam lingkaran anulus fibrosus.
3. Extrusi diskus intervertebral : nukleus keluar dan anulus fibrosus
dan berada di bawah ligamentum, longitudinalis posterior.
4. Sequestrasi diskus intervertebral : nukleus telah menembus
ligamentum longitudinalis posterior Nyeri spontan Sifat nyeri: tajam, seperti terbakar dan berdenyut, nyeri bertambah hebat ketika berubah dari posisi berbaring ke duduk, sedangkan bila berbaring nyeri berkurang atau hilang Nyeri mulai dari pantat menjalar ke bagian belakang lutut, kemudia ke tungkai bawah Nyeri semakin hebat ketika pasien mengejan, batuk, mengangkat barang berat Nyeri bertambah bila ditekan antara daerah di sebelah L5-S1 (garis antara dua krista iliaka) Tes Lassegue : Tungkai pasien diangkat secara perlahan tanpa fleksi dilutut sampai sudut 90 derajat, pada HNP 30 derajat sudah mengeluh nyeri Gangguan sensorik pada bagian lateral jari V (s1) atau bagian medial dari ibu jari kaki (L5) Gangguan motorik, pasien tidak dapat dorsofleksi, terutama jari kaki (L5) atau plantar fleksi (S1) Kadang terdapat ganggguan otonom, yaitu retensio urine (merupakan indikasi operasi) Kadang terdapat anestesia di perineum (indikasi operasi) 1. X-Foto Lumbosakral Tidak banyak didapatkan kelainan Kadang didapatkan artrosis => menunjukkan anda-tanda deformitas vertebra Penyempitan diskus intervertebralis 2. Mylogram Pada myelogram dilakukan injeksi kontras bersifat radio-opaque dalam columna spinalis. Kontras masuk dalam columna spinalis sehingga pada X-ray dapat nampak adanya penyumbatan atau hambatan kanalis spinalis 3. MRI Merupakan gold standard diagnosis HNP karena dapat melihat struktur columna vertebra dengan jelas dan mengidentifikasi letak herniasi. Tirah baring 3-6 minggu, dengan maksud bila anulus fibrosus masih utuh (intact), gel masih bisa kembali ke tempat semula simptomatis dengan menggunakan anti inflamasi untuk mengurangi nyeri dan muscle relaxant bermanfaat bila penyebab NPB adalah spasme otot Kompres dingin atau hangat terutama 24-48 jam pertama juga dapat membantu meredakan nyeri Bila tidak ada kelainan neurologis, kerjakan fisioterapi Terapi operatif pada pasien dilakukan jika: Pasien mengalami HNP grade 3 atau 4. Tidak ada perbaikan lebih baik, masih ada gejala nyeri yang tersisa, atau ada gangguan fungsional setelah terapi konservatif diberikan selama 6 sampai 12 minggu. Olahraga secara teratur untuk mempertahankan kemampuan otot, seperti berlari dan berenang. Hindari mengangkat barang yang berat, edukasi cara mengangkat yang benar. Hindari olahraga/kegiatan yang dapat menimbulkan trauma Kurangi berat badan. Pinzon, Rizaldy. Profil Klinis Pasien Nyeri Punggung Akibat Hernia Nukelus Pulposus. Vol 39. SMF Saraf RS Bethesda Yogyakarta. Indonesia. 2012. Hal 749-751. Company Saunder. B. W. Classification, diagnostic imaging, and imaging characterization of a lumbar. Volume 38. 2000 Autio Reijo. MRI Of Herniated Nucleus Pulposus. Acta Universitatis Ouluensis D Medica. 2006. Hal 1-31 Meli Lucas, Suryami antradi. Nyeri Punggung. Use Neurontin. 2003. Hal 133- 148 Sylvia A. Price. Lorraine M. Wilson. Patofisiologi Konsep-konsep proses penyakit. Jakarta : 1995. EGC. Hal 1023-1026. Rasad, Sjahriar. Radiologi Doagnostik. Jakarta. Balai Penerbit FK Universitas Indonesia. Jakarta.2005. Hal 337 S.M Lumbantobing. Neurologi Klinik. Badan Penerbit FK UI. Jakarta Badan Penerbit FK UI. Hal 18-19 Pfirman CWA, Hodler J, Zanetti M, Boos N. magnetic Resonance Classification of Lumbar Invertebral Disc Degeneration. Spine Journal.2001. DOI:10.1097/00007632-200109010-00011.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis