Anda di halaman 1dari 58

Pendahuluan

• Konstruksi Menara
Pisa dimulai tahun
1173
• Dihentikan 1178
• Studi menunjukkan
bahwa tanah
sebenarnya tidak dapat
menahan beban yang
lebih lanjut pada saat
penghentian
Pendahuluan
• Konstruksi dimulai
lagi pada tahun 1278
• Kondisi menara
miring ke arah Utara
• Konstruksi selesai
pada tahun 1370,
dengan ketinggian 53 m
Pendahuluan
• Pembebanan di atas tanah  bertambahnya
tegangan dalam tanah
• Tegangan yang terjadi di dalam tanah perlu
dianalisis untuk selanjutnya diketahui
dampaknya terhadap deformasi tanah
Penambahan tegangan dapat menyebabkan:
• Proses konsolidasi pada lempung jenuh
• Penurunan segera pada tanah pasir
• Keruntuhan pada tanah
Pendahuluan
Pendahuluan
• Hitungan tegangan-tegangan yang terjadi pada
tanah berguna untuk analisis tegangan-regangan
(stress-strain) dan penurunan (settlement).
• Sifat-sifat tegangan-regangan dan penurunan
bergantung pada sifat tanah bila mengalami
pembebanan
• Dalam hitungan, tanah dianggap elastis,
homogen dan isotropis
Pendahuluan
Regangan volumetrik pada material yang
bersifat elastis dinyatakan oleh persamaan:
V 12 
 ( x   y   z )
V E
• ΔV = perubahan volume
• V = volume awal
• μ = rasio Poisson
• E = modulus elastis
• σx,σy,σz = tegangan-tegangan dalam arah x,y dan z
Pendahuluan
• Regangan volumetrik pada material yang
bersifat elastis dinyatakan oleh persamaan:
V 12 
 ( x   y   z )
V E
• Pada kondisi tanpa drainase (undrained) 
volume konstan  ΔV/V = 0
• Pada kondisi ini μ = 0,5
• Jika pembebanan menyebabkan perubahan volume
(ΔV/V > 0), maka μ < 0,5
Teori Boussinesq
Pernyataan dari teori boussinesq (1885)
• Tanah merupakan bahan yang bersifat elastis,
homogen, isotropis, dan semi tak terhingga
• Tanah tidak mempunyai berat tapi mempunyai
massa
• Hubungan tegangan-regangan mengikuti
hukum Hooke
• Distribusi tegangan tidak tergantung pada jenis
tanah
• Distribusi tgangan simetri terhadap sumbu vertikal
(z)
• Perubahan volume tanah diabaikan
• Tanah tidak sedang mengalami tegangan
sebelum beban Q diterapkan
Teori Boussinesq
Dalam pernyataan:
tegangan yang diakibatkan
beban struktur merupakan tambahan
tegangan pada tekanan overburden
(tekanan vertikal akibat berat
tanahnya sendiri)
jadi, tanah sudah mengalami
tegangan sebelum beban struktur
bekerja.
Beban Titik
Tambahan tegangan vertikal (σz)
akibat beban titik dianalisi dengan
meninjau sistem tegangan pada
koordinat silinder(gambar disamping).
Dalam teori ini, tambahan tegangan
vertikal (σz) pada suatu titik dalam
tanah akibat beban titik Q
dipermukaan, dinyatakan oleh
persamaan

Keterangan:
 Δσz = tambahan tegangan
vertikal
 z = kedalaman titik yang di
tinjau
 r = jarak horizontal titik didalam
tanah terhadap
garis kerja beban
Beban Titik
Nilai pengaruh beban titik

Intensitas tambahan tegangan vertikal


Beban Titik

Beban Titik
Beban Garis
Beban Garis
Beban Terdistribusi Memanjang
Beban Garis
BebanTerdistribusi Memanjang
Beban Garis
Contoh Soal :
Beban Garis

Penyelesaian:


Beban Merata Empat
Persegi Panjang
• Beban merata
bersifat
flexibel
• Tegangan
yang dihitung
adalah pada
titik dibawah
sudut beban
Beban Merata Empat Persegi Panjang
• Tinjauan
sembarang titik
• Contoh : Beban
terbagi merata
ABCD  Titik
yang ditinjau: X
dan Y
• X berada tepat
di bawah beban
Y di luar area
luasan beban
Beban Merata Empat Persegi Panjang
• Beban terbagi
merata ABCD
 Titik yang
ditinjau: Y
• Y di luar area
luasan beban

Δσz(Y)= Δσz(YIBJ)- Δσz(YLCJ) - Δσz(YIAK) + Δσz(YLDK)


Beban Merata Empat Persegi Panjang
• Beban terbagi
merata ABCD
a b
 Titik yang
ditinjau: Y
• Y di luar area
c d luasan beban

a b c d _ b d = a c
_
a c a b = c -b

c -b + b = c
Beban Merata Empat Persegi Panjang
F
B C
• Beban terbagi
merata ABCD
a b  Titik yang
ditinjau: H

G D
Δσz(H)= Δσz(HEBF)+
A
Δσz(HFCI) - Δσz(HEAG) -
Δσz(HGDI)
c d

E H I (a+b)=(a+c)+(b+d)-c-d
Contoh soal
• Q = 120
A
kN/m2
• Hitung
1,5 m Δσz pada
titik A dan
B B
3m

1,5 m

2m 2m
Beban Merata Berbentuk Lingkaran
Beban Merata Berbentuk Lingkaran

• Persamaan tegangan di
bawah pusat lingkaran:

 1 
z  q1  2 3/ 2

 [1 (r / z) ] 

z  qI

1
I  1
[1 (r / z) 2 ]3 / 2
Contoh Soal

a) Tangki di permukaan b) Tangki pada kedalaman 1 m

• Diameter tangki 4m; q = 120 KPa


• Hitung Δσz di titik A dan B pada dua kondisi
a) Tangki di permukaan b) Tangki pada
kedalaman 1 m

Δσz di titik A
• z= 2 m
• r=4/2=2
• x=0
• z/r= 2/2 = 1
• x/r=0
• I=64%
• Δσz = qI = 120 x
0,64 =76,8 KPa
a) Tangki di permukaan b) Tangki pada
kedalaman 1 m

Δσz di titik B
• z= 2m
• r=4/2=2
• x=2
• z/r= 2/2 = 1
• x/r=2/2=1
• I=33%
• Δσz = qI = 120
x 0,33 =39.6
KPa
Beban Merata Segitiga Memanjang
• Tambahan tegangan arah vertikal di
titik A:

 z 
q x 
 x     sin 2 
2 b 

• Tambahan tegangan arah


horizontal di titik A:

q x z R12 
 x     2,303 log 2  sin 2 
2 b b 
 R2 
Beban Merata Trapesium Memanjang
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai