BAHAN AJAR PERBEDAAN Perbankan-Syariah
BAHAN AJAR PERBEDAAN Perbankan-Syariah
SEMINAR
PERBANKAN SYARIAH
Disampaikan oleh
Abdul Gofur
BANK MUAMALAT
Definisi Bank
Pertama Murni Syariah
Proses
Penghimpunan Dana
Masyarakat Masyarakat
Pemilik Dana Proses
Pengguna Dana
Penyaluran Dana
Konsep & Sistem
Bank Konvensional Pertama Murni Syariah
Proses Proses
Penghimpunan Dana Penyaluran Dana
Masyarakat Masyarakat
Pemilik Dana Pengguna Dana
BAGI HASIL
Proses Proses
Penghimpunan Dana Penyaluran Dana
Masyarakat Masyarakat
Pemilik Dana Pengguna Dana
BAGI HASIL
Konsep Penyaluran Dana :
Konsep Penghimpunan Dana : 1. Bagi Hasil (Mudharabah &
1. Al Wadiah Musyarakah)
2. Mudharabah 2. Jual Beli (Murabahah, Istishna &
Salam)
3. Ujroh (Ijarah & Ijarah Muntahiah
Bitamlik)
Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Pertama Murni Syariah
Corn flag
Penghimpunan dana :
MANAGER Prinsip wadiah
INVESTASI Prinsip mudharabah
TAMWIL
Penyaluran dana
INVESTOR Prinsip jual beli (murabahah, salam,
istishna dsb)
Prinsip bagi hasil (mudharabah, musyarakah)
Produk jasa
JASA LAYANAN Wakalah, Kafalah, Sharf, Qardh
Hawalah, Rahn dsb
MAAL
Dana kebajikan
SOSIAL Penghimpunan dan penyaluran Qardhul Hasan
Penghimpunan dan penyaluran ZIS
Produk dan jasa Bank Syariah
Pertama Murni Syariah
1. Titip barang/uang
Nasabah Bank
(Penitip) (Penyimpan)
2. Bebankan biaya penitipan
1. Titip Barang/uang
Nasabah Bank
(Penitip) (Penyimpan)
4. Beri Bonus
2.
3.Bagi Hasil Pemanfaatan
Barang/uang
• Wadiah Yad adh Dhamanah
– Penyimpan boleh memanfaatkan
barang/uang titipan.
– Keuntungan sepenuhnya menjadi milik
penyimpan. Pengguna
– Penyimpan dapat memberikan insentif
(bonus) kepada penitip. Dana
Prinsip Mudharabah
Pertama Murni Syariah
Proyek/Usaha Nisbah
Y%
Nisbah
X% Pembagian Keuntungan
Modal
Pengembalian
Modal Pokok
Mudharabah Muqayyadah
Pertama Murni Syariah
6. Bagi
2 Hubungi
Hasil
3 Inv Investor
dana
INVESTOR
Shahibul Maal
(Pemilik modal)
Contoh perhitungan Bagi Hasil
Pertama Murni Syariah
B 1
E = --- X D X --- X 1.000
C A
Contoh Perhitungan Bagi Hasil
Pertama Murni Syariah
Contoh :
Tuan Ahmad memiliki deposito Mudharabah di BMI sebesar Rp. 10 juta
dengan nisbah nasabah 55 dan BMI 45, dan masa pengendapatan
selama satu bulan
Pendapatan Investasi dari setiap 1000 DPKM E 15,83
F G
H = ------- X E X ------
1.000 100
Kesimpulan Pertama Murni Syariah
MURABAHAH
• Merupakan akad jual beli antara bank dengan
nasabah, Bank membeli barang dan menjual
kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah
dengan keuntungan yang disepakati.
ISTISHNA
• Akad jual beli (mashnu’) antara pemesan (mustashni’)
dengan penerima pesanan (shani)
• spesifikasi (jenis, macam, ukuran, mutu, jumlah) dan
harga barang pesanan disepakati diawal akad dengan
pembayaran dilakukan sesuai kesepakatan ( dimuka,
cicilan dan dibelakang)
• Apabila bank bertindak sebagai shani’ kemudian
menunjuk pihak lain untuk membuat barang disebut
istishna paralel
• Aplikasi di perbankan, manufaktur, industri kecil
menengah dan konstruksi
Skema Istishna Pertama Murni Syariah
PRODUSEN
(PEMBUAT)
3.Kirim
BarangPesanan
1.Negosiasi
2. Tagih Pesan
BANK
SYARIAH
Skema Istishna Paralel
Pertama Murni Syariah
6.Bayar
2.Negosiasi 3. Tagih
4. Tagih Pesan
1.Negosiasi
BANK dan Pesan
SYARIAH
Pertama Murni Syariah
SALAM
• Akad jual beli barang pesanan (muslam fiih)
antara pembeli (muslam) dengan penjual
(muslam ilaih)
• Spesifikasi (jenis, ukuran, jumlah, mutu) dan
harga barang disepakati diawal akad dan
pembayaran dilakukan dimuka secara penuh
• Apabila bank bertindak sebagai penjual,
kemudian memesan kepada pihak lain untuk
menyediakan barang disebut salam paralel.
PENJUAL
(PETANI)
3.Kirim
BarangPesanan
1.Negosiasi
2. Kirim Bayar
Dokumen
BANK
SYARIAH
Skema Salam Paralel
Pertama Murni Syariah
PENJUAL 5.Kirim
PEMBELI
(PETANI) BarangPesanan
3.Negosiasi 2.Bayar
4. Kirim Bayar 1.Negosiasi
Dokumen dan Pesan
BANK
SYARIAH
Prinsip bagi hasil Pertama Murni Syariah
Proyek/Usaha Nisbah
Y%
Nisbah
X% Pembagian Keuntungan
Pengembalian
Modal Pokok
Modal
Skema Musyarakah
Pertama Murni Syariah
•Nisbah X%
Proyek/Usaha
•Nisbah Y%
•Porsi modal Nasabah •Porsi modal bank
Pembagian Keuntungan
•Porsi modal Nasabah
Pembagian Kerugian •Porsi modal bank
Pengembalian
Modal Modal Pokok
Prinsip ujroh (ijarah) Pertama Murni Syariah
IJARAH
• Akad sewa menyewa barang antara bank (muaajir)
dengan penyewa (mustajir) setelah masa sewa
berakhir barang sewaan dikembalikan kepada muaajir
Penjual/
Supplier
Obyek Sewa Nasabah
3. Sewa
2. Beli Beli 1. Butuh
Obyek Obyek Sewa
Sewa
Bank Syariah
Milik Nasabah
Milik Bank Syariah Setelah Pelepasan
selama masa sewa
Jasa Perbankan
Pertama Murni Syariah
Rahn • Gadai
WAKALAH
• Akad pemberian kuasa dari pemberi kuasa (muwakil)
kepada penerima kuasa (wakil) untuk melaksanakan
suatu kegiatan (taukil) atas nama pemberi kuasa
Pertama Murni Syariah
Skema al-Wakalah
Nasabah
Muwakil KONTRAK + FEE
• Transfer
• Kliring
• Collection BANK
• L/C
•Dll WAKIL
TAUKIL
Pertama Murni Syariah
KAFALAH
• Akad pemberian jaminan (makful alaih) yang
diberikan satu pihak kepada pihak lain dimana
pemberi jaminan (kafiil) bertanggung jawab atas
pembayaran kembali suatu hutang yang menjadi
hak penerima jaminan.
Pertama Murni Syariah
Skema al-Kafalah
PENANGGUNG DITANGGUNG
TERTANGGUNG
(Jasa/Objek)
BANK NASABAH
JAMINAN KEWAJIBAN
Pertama Murni Syariah
HIWALAH
• Akad perpindahan piutang nasabah (muhil) kepada
bank (muhal’alaih) dari nasabah lain ( muhal)
• Muhil meminta muhal’alaih untuk membayar terlebih
dahulu piutang yang timbul dari jual beli
• Pada saat jatuh tempo muhal akan membayar ke
muhal’alaih
• Muhal’alaih memperoleh imbalan sebagai jasa
pemindahan
Pertama Murni Syariah
Skema al-Hiwalah
MUHAL’ALAIH
(BANK)
2 Dokumen 5 Bayar
3 Bayar 4 Tagih
MUHIL MUHAL
(PENYUPLAI) 1 Suplai Barang
(PEMBELI)
Pertama Murni Syariah
RAHN
• Akad penyerahan fisik barang/ harta (marhun) dari
nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai
jaminan atas pinjaman yang diterima
Pertama Murni Syariah
Skema ar-Rahn
Marhun Bih
Pembiayaan 2 Permohonan Pembiayaan
1c
3 Akad Pembiayaan
Murtahin Rahin
Bank 4 Utang + fee
Nasabah
1a
Marhun
1 b Titipan/Gadai Pembiayaan Jaminan
Pertama Murni Syariah
QARDH
• Akad pinjaman dari Bank (muqridh) kepada pihak
tertentu (muqtaridh) untuk tujuan sosial yang wajib
dikembalikan dengan jumlah yang sama sesuai
dengan pinjamannya.
Pertama Murni Syariah
Skema al-Qardh
PERJANJIAN
QARDH
NASABAH BANK
TENAGA
MODAL
KERJA
100 %
KEUNTUNGAN
Pertama Murni Syariah
SHARF
Akad jual beli Valuta asing yang dilakukan secara tunai
maupun non tunai dengan tujuan tidak untuk berspekulasi
FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Pertama Murni Syariah
IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA SE-INDONESIA
(Jakarta, 16 Desember 2003 / 22 Syawal 1424 H)
MEMUTUSKAN/MENETAPKAN
3. Telah adanya ketetapan akan keharaman bunga bank oleh tiga Forum Ulama
Internasional, yaitu :
a. Majma’ul Buhuts al-Islamiyyah di al-Azhar Mesir pada Mei 1965
b. Majma’ al-Fiqh al-Islamy Negara-negara OKI yang diselenggarakan
di Jeddah tanggal 10-16 Rabi’ul Awal 1406 H / 22-28 Desember 1985
c. Majma’ Fiqh Rabithah al-’Alam al-Islamy Keputusan 6 Sidang IX
yang diselenggaran di Makkah tanggal 12-19 Rajab 1406 H
d. Keputusan Dar al-Itfa, Kerajaan Saudi Arabia, 1979
e. Keputusan Supreme Shariah Court Pakistan 22 Desember 1999
4. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI)
tahun 2000 yang menyatakan bahwa bunga bank tidak sesuai dengan syari’ah
6. Munas Alim Ulama dan Konbes Nahdlatul Ulama (NU) tahun 1992 di Bandar
Lampung yang mengamanatkan berdirinya Bank Islam dengan sistem tanpa
bunga
Perkembangan Bank Syariah :
Pertama Murni Syariah
Ketentuan Undang-Undang:
UU tentang Perbankan Tahun 1967 (tidak
mengenal bank syariah)
UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan (hanya
mengenal bank bagi hasil) ; Dual Banking System
UU No. 10 tentang perbankan Tahun 1998 (baru
mengakui bank syariah);
UU No. 23 Tahun 1999 tentang BI memberikan
kewenangan untuk pengaturan bank syariah
‘MILESTONE’ PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH INDONESIA
SEJAK 1990
Pertama Murni Syariah
1998 1999 2000
1990 1992 2001 2003
Diperbolehkannya Kebijakan
Lokakarya Pengenalan bank beroperasi moneter Keluarnya Reg. BPS BPS
MUI Dual banking secara dual system berdasarkan Operasional & lahir menjadi
system prinsip syariah Kelembagaan DPbS
• BI membuat dan
• UU no. 10/1998, Bank Indonesia menetapkan
mengakui keberadaan bank peraturan
Peserta
syariah dan bank konvensional
sepakat untuk kelembagaan
• Bank konvensional
segera perbankan syariah
diperkenankan membuka KC
mendirikan syariah. Pengemb PUAS &
bank syariah SWBI
• UU no.23/1999:
• BI bertanggungjawab terhadap pengaturan dan Penyempurnaan jaringan
Bank Muamalat pengawasan perbankan termasuk bank syariah kantor. PBI No. 41/2002
Indonesia berdiri • BI dapat menetapkan kebijakan moneter dg Konversi BUK menjadi
sebagai hasil dari menggunakan prinsip syariah BUS
Konversi KCK menjadi KCS
pertemuan • Berdiri BUS kedua Konversi KCP/KK menjadi
tahunan MUI pd • Dibuka kantor cabang syariah untuk yang pertama KCS
bulan Agustus kalinya Membuka window syariah
1990 • BI memiliki Tim Penelitian dan Pengaturan di KCK
Perbankan Syariah
Perkembangan Jaringan
Pertama Murni Syariah
Perbankan Syariah