Anda di halaman 1dari 41

Tutorial Modul Bintik Kehitaman

Skenario
Seorang perempuan umur 20 tahun, datang ke
Puskesmas dengan keluhan timbul bentol-bentol
berisi cairan yang kemudian pecah dan mengering
pada tangan kanan. Keluhan ini dirasakan sejak 2
hari yang lalu disertai panas badan dan sakit kepala.
Penderita bekerja di peternakan sapi, dimana
beberapa sapi mati tanpa penyebab jelas. Pada
pemeriksaan TD 120/80 mmHg, HR 70X/menit, RR
20X/menit, T 37 derajat C Status Lokalis : tampak
papula dan vesikel berisi cairan, ulkus dengan
jaringan nekrotik hitam, kering disekitarnya.
Kata Sulit
Papula : penonjolan kulit yang solid dengan diameter < 1cm
dengan bagian terbesar diatas permukaan kulit.
Vesikel : penonjolan kulit berbatas tegas, berisi cairan dengan
diameter < 1cm.
Ulkus : Ulkus adalah hilangnya seluruh ketebalan epitel
sehingga jaringan ikat dibawahnya terbuka yang disebabkan
oleh peradangan yang menembus membran mukosa atau kulit
(Bakar, 2012; Harty dan Ogston, 2012).
Jaringan Nekrotik : proses degenerasi yang menyebabkan
kerusakan sel yang terjadi setelah suplai darah hilang ditandai
dengan pembengkakan sel, denaturasi protein dan kerusakan
organ yang menyebabkan disfungsi berat jaringan.
Pertanyaan
• Anatomi dan Fisiologi Kulit (secara singkat)
• Efloresensi kulit (khusus pada papula dan vesikel)
• Klasifikasi penyakit zoonosis
• Patogenesis penularan penyakit dari hewan ternak
• Interpretasi TTV
• Hubungan antargejala
• Hubungan pekerjaan dengan keluhan yang dialami pasien
• Tindakan pencegahan terhadap penularan penyakit dari
hewan ternak
• Penatalaksanaan yang dapat diberikan di Puskesmas
• Alur diagnosis
• DD
Anatomi dan Fisiologi Kulit
Efloresensi Kulit
Efloresensi
• Kelainan kulit yang dapat dilihat dengan mata
telanjang (secara obyektif)

• Ada 2 macam :
– Primer : kelainan kulit yang terjadi pada
permulaan penyakit
– Sekunder : kelainan kulit yang terjadi
selama perjalanan penyakit / pengaruh
lingkungan
PRIMER SEKUNDER

• Makula •Skuama
• Papula •Erosi
• Plaque •Ulkus
• Vesikel
•Krusta
• Bula
• Pustula •Sikatrik
• Purpura •Ekskoriasi
• Kista •Fisura
• Teleangiektasis
• Komedo
Efloresensi Primer
Makula

Makula:Perubahan warna kulit yang tegas dengan ukuran dan bentuk


bervariasi tanpa disertai perubahan konsistensi dan permukaannya.
<1cm:Makula
>1cm: Patch
Makula
Papula

Penonjolan kulit yang solid dengan


diameter <1 cm dan bagian terbesarnya
berada diatas permukaan kulit
Papul
Permukaan papul
Vesikel dan bula
Vesikel

Penonjolan kulit
berbatas tegas,berisi
cairan dan
diameternya <1 cm
Pustula

Penonjolan kulit berbatas tegas,diameter <1


cm,berisi cairan pus/nanah
Efloresensi Sekunder
Skuama:lapisan tanduk dari
Skuama epidermis mati yang menumpuk
pada kulit yang dapat
berkembang sebagai akibat
perubahan inflamasi.
Erosi

ErosiDefek pada
sebagian atau seluruh
epidermis tetapi tidak
sampai membran
basalis,sehingga pada
proses penyembuhannya
tidak meninggalkan bekas
sikatrik
Ulkus

Ulkus
Defek yang mengenai
seluruh epidermis dan
melebihi membran
basalis bahkan
mungkin sampai
dermis atau
subkutis,sehingga
meninggalkan sikatrik
Krusta
Bahan cair,eksudat,
darah atau serum
maupun jaringan
nekrotik yang
mengering
Sikatrik

penonjolan kulit
akibat
penumpukan
jaringan fibrosa
sebagai pengganti
jaringan kolagen
normal.
Ekskoriasi

Ekskoriasi:
kerusakan kulit sampai
ujung stratum papilaris
sehingga kulit tampak
merah disertai bintik-
bintik perdarahan
Contoh penyakit dengan efloresensi Eritropapulaskuamosa
• Penyebab diketahui :
– Dermatomikosis superfisialis
– Lues II
– MH

• Penyebab tak diketahui :


– Psoriasis vulgaris
– Pytiriasis rosea
– Dermatitis seboroik
– Lichen planus
– Pityriasis Rubra Pilaris
Contoh penyakit dengan efloresensi vesikobulosa
Akut :
• Varisela
• Herpes zoster
• Herpes virus
• Impetigo
• SJS / TEN

Kronik :
• Pemfigus vulgaris
• Penyakit Duhring
• Pemfigoid bulosa
Referensi
• Andrews` diseases of the skin. 10th ed. 2006.
James WD, Berger TG, Elston DM.
• Fitzpatrick`s dermatology in general
medicine.
– 7th ed. 2008. Freedberg IM, Katz IS, Wolf K,
Goldsmith LA, Frank AK.
Penanganan di Puskesmas
(terpapar/profilaksis)
Type Pengobatan Dewasa Anak-anak

Ciprofloxacin, dosis 500 mg, setiap 12 jam Ciprofloxacin, 10-15 mg per


Atau Kg BB, oral setiap 12 jam
Pengobatan awal
Doxycycline, 100 mg oral, Atau Doxycycline, 100 mg
2 kali/hari per oral, 2 kali/ hari ( > 8 th
dan > 45 th)

Amoxicilin 500 mg per oral


setiap 8 jam
Amoxicilin 500 mg per oral setiap 8 jam
( BB > 20 kg)
Pengobatan Optimal Atau
Untuk BB < 20 kg diberikan
Doxycycline, 100 mg oral, setiap 12 jam
40mg/kg BB per oral dibagi
3 dosis ( setiap 8 jam )
Penanganan di Puskesmas (klinis)
Type Pengobatan Dewasa Anak-anak

Ciprofloxacin, 20-30 mg, per


Ciprofloxacine, dosis 400
Pengobatan awal kg BB per hari ( IV ), dibagi 2
mg, intra vena setiap 1 jam
dosis

Ciprofloxacin, 20-30 mg, per


kg BB per hari setiap 12 jam
Penicilin G, 4 juta U, intra Atau
vena setiap 4 jam Penicilin G, 50.000 Unit,
Pengobatan Optimal Atau intra vena setiap 6 jam ( <12
Doxycycline, 100 mg Intra th )
Vena , setiap 12 ja Umur >12 th diberikan
Penicilin G, 4 juta U, intra
vena setiap 4 hari

Anda mungkin juga menyukai