Anda di halaman 1dari 29

Kelompok 6:

Haola andani
Rina wati
Kanker payudara adalah keganasan yang
berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan
jaringan penunjang payudara, tidak termasuk
kulit payudara (Depkes RI, 2009).
Kanker payudara dimulai di jaringan
payudara, yang terdiri dari kelenjar untuk
produksi susu, yang disebut lobulus, dan
saluran yang menghubungkan lobulus ke
puting. Sisa dari payudara terdiri dari lemak,
jaringan ikat, dan limfatik (American Cancer
Society, 2011).
Menurut WHO, di Indonesia, setiap
tahunnya terdapat sekitar 19.730 wanita yang
meninggal akibat dikarenakan kanker
payudara. Kanker payudara sendiri menempati
angka 21.4% dari seluruh penyebab kematian
pada wanita.
Kanker Payudara Primer
Sebagian besar kanker payudara ditandai
dengan fibrosis jaringan stroma dan epitel
payudara. Seiring dengan pertumbuhan
kanker dan penyebaran ke jaringan sekitar
terjadinya respon desmoplastik menyebabkan
pemendekan ligamentum suspensorium
Cooper sehingga terjadi gambaran retraksi
kulit payudara. Saat aliran limfatik dari kulit
ke kelenjar getah bening lokal terhambat,
terjadilah edema lokal yang ditandai oleh
tampilan kulit jeruk (peau d’orange).
Metastasis Kelenjar Getah Bening Aksila
Saat kanker payudara primer membesar,
sel kanker menyusup ke celah antar sel dan
pindah ke sistem limfatik menuju kelenjar
getah bening regional, terutama kelenjar
getah bening aksila. Kelenjar getah bening
yang terlibat awalnya teraba lunak namun
menjadi keras dan mengalami konglomerasi
seiring pertumbuhan sel kanker.
 Sel kanker mampu tumbuh hingga kelenjar
getah bening dan struktur lain di ketiak dan
dinding dada.
Metastasis Jauh
Metastasis jauh terjadi secara
hematogenik setelah neovaskularisasi. Aliran
darah vena yang terlibat dalam metastasis
jauh antara lain vena interkostal dan aksila
menuju paru-paru dan plexus vena Batson
yang menuju kolumna vertebra.
 Jenis kelamin wanita
 Peningkatan usia
 Faktor endokrin
 Faktor genetik
 Faktor lingkungan
• Payudara :
 Benjolan dengan berbagai ukuran
 Perubahan bentuk atau ukuran
 Tersumbatnya pembuluh vena atau bentuk
kulit payudara seperti kulit jeruk
 Puting susu
 Keluarnya cairan dengan bercak darah
 Retraksi (puting masuk ke dalam payudara)
• Ketiak
 kelenjar getah bening bengkak
 Tanda awal lebih dari 90% wanita dengan
kanker payudara adalah benjolan tidak nyeri
yang biasanya soliter, unilatral, solid, keras,
tidak beraturan dan tidak dapat digerakkan.
Tanda awal yang kurang umum adalah nyeri
dan perubahan puting .Selanjutnya terdapat
edema, kulit yang terlihat kemerahan, hangat
dan pengerasan
 Gejala kanker metastasis payudara tergantung
dari tempat metastasisnya namun terdapat
nyeri tulang, kesulitan bernafas, nyeri atau
pembesaran abdominal, jaundice dan
perubahan status mental.
TNM Interpretasi
T0 Tidak ditemukan tumor primer
T1 Ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang
T2 Ukuran tumor diameter antara 2-5 cm
T3 Ukuran tumor diameter > 5 cm
Ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit
T4
atau dinding dada atau pada keduanya
N0 Tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak / aksilla
N1 Ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan
N2 Ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan
N3 Ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka
Mx Terdapat metastasis jauh
M1 Tidak terdapat metastasis jauh
M2 Metastasis jauh belum dapat dinilai
N M
T x
0-4 0-3
0-1
A. Stadium Awal
TERAPI STADIUM TINDAKAN

Terapi Lokal- Stadium I dan II Lumpektomi diikuti


Regional dengan terapi
radiasi TR
Terapi Adjuvan Stadium I dan II Kemoterapi dan
Sistemik Terapi Hormonal

Kemoterapi Adjuvan Stadium I dan II Doksorubisin dan


epirubisin
Terapi Adjuvan Stadium I dan II Obat trastuzumab
Biologi kombinasi dengan
kemoterapi adjuvan
Endokrin Adjuvan Stadium I dan II Obat Tamoksipen

B. Stadium 3
-Kemoterapi nonadjuvan
C. Stadium 4
1. Terapi endokrin ( obat aminoglutetimid,
anastrozol)
2. Kemoterapi
Obat antrasiklin dan taksan
3.Terapi biologi
Obat lapatinib
Paclitaxel Vinorelbine
2 2
175 mg/m IV selama 3 jam, diulang tiap 21 hari 30 mg/m IV, hari 1 dan 8, diulangi tiap 21 hari
atau atau
2 2
80 mg/m IV selama 1 jam tiap minggu 25-30 mg/m IV tiap minggu, ulangi siklus tiap 21 hari
Docetaxel Gemcitabine
2
60-100 mg/m IV tiap 21 hari atau 2
2
30-35 mg/m IV diatas 30 menit tiap minggu 600-1000 mg/m IV, tiap minggu, hari 1, 8 dan 15
Capecitabine Doxorubicin Liposomal
2
2000-2500 mg/m PO, setiap hari, dibagi menjadi menjadi 2
selama 2 minggu, diulang tiap 21 hari 30-50 mg/m IV diatas 90 menit, diulangi tiap 28 hari
Kelas Obat Dosis Efek samping
Anastrozol 1 mg per hari secara oral
Inhibitor Hot flashes, artralgia, sakit
Letrozol 2,5 mg per hari secara oral
aromatase kepala, diare, mual sedang
Eksemestan 25 mg per hari secara oral
Tamoksifen 20 mg per hari secara oral Hot flashes, mual sedang,
Antiestrogen Toremifen 60 mg perhari secara oral tromboembolisme, kanker
Fulvestran 250 mg i.m. tiap 28 hari endrometrial
Goserelin 3,6 mg s.k. tiap 28 hari
Hot flashes, amenorea, reaksi
LHRH Leuprolid 3,75 mg i.m. tiap 28 hari
tempat injeksi
Triptorelin 3,75 mg i.m. tiap 28 hari
Magestrol asetat 40 mg 4 kali sehari secara oral Penambahan berat badan, Hot
Progestin
Modroksi- 400-1.000 mg i.m tiap minggu flashes, edema,
Androgen Fluoksimesteron 10 mg dua kali sehari secara oral Alopesia, jerawat fasial/pada
Dietilstilbestrol 5 mg tiga kali per hari secara oral Mual/muntah, retensi cairan,
Estrogen Etinil estradiol 1 mg tiga kali sehari secara oral anoreksia, tromboembolisme,
Estrogen- 2,5 mg tiga kali sehari secara oral disfungsi hati
 Efektivitasterapi
 Efek samping yang mungkin muncul seperti
muntah, penurunan jumlah sel darah
 Pemeriksaan fungsi hati
 Pemeriksaan densitas tulang
 Pemeriksaan kemungkinan metastasis ke
organ lainnya
 Mammografi
 Ultrasonografi
• Dengan pemeriksaan ini hanya dapat dibedakan
lesi solid dan kistik.
• Pemeriksaan lain seperti thorax foto, bone
scanning/bone survey, USG abdomen/liver
dilakukan untuk mencari jauhnya ekstensi tumor
atau mencari metastasis jauh
 Biopsi
 Menjaga berat badan tetap ideal
 Utamakan makanan sehat
 Rutin berolahraga
 Hentikan kebiasaan merokok
 Membatasi minuman beralkohol
 Menyusui bayi secara teratur
 Membatasi terapi hormon
 Hindari terkena paparan radiasi
Nn. i berumur 21 tahun awalnya
mengeluh ada benjolan dibawah ketiak dan
juga ada benjolan di payudara sebelah kanan.
Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata
benjolan di payudara sudah sebesar lebih dari
5 cm. Hasil diagnosanya adalah breast cancer
stadium III.
Analisa kasus

Nama: Nn. I
Umur: 21 tahun
jenis kelamin: wanita
Keluhan: Breast cancer stadium III (kanker
payudara)
Hasil pemeriksaan darah lengkap, CT, BT,
Ureum, Kreatinin, GDS dan elektrolit dalam
batas normal
TERAPI OBAT DOSIS INDIKASI
1. Kemoterapi Pakliktaxel 135-175 Pengobatan
Adjuvan mg/m2/24 jam Kanker payudara
infus
2. Sistemik Tamoxsifen 20 mg/hari Mengurangi
Adjuvan pembesaran sel
Aksila
3. Anti Emetik Ondansteron 16 mg diberi 1 Mual, muntah
jam sebelum pasca
pemberian kemoterapi,
anastesi pasca
radioterapi
8 mg 1-2 jam
sebelum
radioterapi
24 mg 30 menit
sebelum terapi
4. Pembedahan
Dilakukan pembedahan limpectomy
5. Terapi radiasi
untuk menghilangkan sisa sel kanker setelah
pembedahan
 Terapinon farmakologi
Istirahat yang cukup, konsumsi buah dan
sayuran yang cukup, lakukan pemeriksaan
payudara sendiri setiap bulan, Hindari
penggunaan BH yang terlalu lama dan ketat.
Hindari makanan yang berlemak.

Anda mungkin juga menyukai