Anda di halaman 1dari 50

SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH

KOTA TEGAL

Lia Setiawati
21080113120004
Dosen Pembimbing : Ika Bagus Priyambada, ST, MEng
LATAR BELAKANG

• Sampah merupakan salah satu sumber


penyakit yang apabila tidak dikelola dengan
baik dapat menimbulkan penyakit bagi
1 masyarakat yang ada di sekitarnya.

• Masyarakat dalam mengelola sampah masih


bertumpu pada pendekatan akhir (end-of-pipe).
2

• Berdasarkan sensus BPS tahun 2014 jumlah


penduduk Kota Tegal sebesar 244.998 jiwa
dengan laju pertambahan penduduk sebesar
0,47 %.
3 • Timbulan sampah rata-rata Kota Tegal saat ini
tercatat sebanyak ± 734,99 m3/hari.
TUJUAN

Mengetahui sistem pengelolaan sampah perkotaan


1. di Kota Tegal ditinjau dari lima aspek.

Menganalisis sistem pengelolaan sampah perkotaan


2. di Kota Tegal ditinjau dari lima aspek dengan
literatur atau peraturan yang berlaku.
RUANG LINGKUP

ASPEK TEKNIK
OPERASIONAL

ASPEK HUKUM
ASPEK
DAN
KELEMBAGAAN
PERATURAN

ASPEK PERAN
ASPEK
SERTA
PEMBIAYAAN
MASYARAKAT
LOKASI DAN WAKTU PELAKSANAAN
Lokasi :
Dinas Permukiman dan Tata Ruang Kota Tegal,
Jalan Ki Gede Sebayu No.11 Kota Tegal,Telp. (0283)358165.
Waktu :
11 Juli - 11 Agustus 2016
GAMBARAN UMUM KOTA TEGAL

Letak Geografis ,Batas dan Luas Wilayah, Karakter Fisik Dasar


Kependudukan
• Lokasi geografis:
109o08’ sampai 109o10’ Bujur Timur dan • Topografi:
60o50’ sampai 60o53’ Lintang Selatan ketinggian ± 3 mdpl, merupakan
• Batas Wilayah: dataran rendah dengan hulu sungai ke
Laut Jawa
Sebelah Barat : Kabupaten Brebes
Sebelah Timur : Kabupaten Tegal • Klimatologi:
Sebelah Utara : Laut Jawa Iklim tropis basah,kelembaban udara
Sebelah Selatan : antara 69-85%,kisaran suhu 24,3°C–
Kabupaten Tegal 32,7°C
• Luas Wilayah: 39,68
km2 (0,11% dari luas Jawa Tengah), terbagi • Tata Guna Lahan: Bangunan
menjadi 4 Kecamatan dengan 27 Kelurahan 45,53% Pengairan teknis 19.57%
• Jumlah dan pertumbuhan Penduduk : Tambak 12,32% Tegalan 1,07
Pada tahun 2015 sebanyak 246.119 % Penggunanaan lain 21.48%
jiwa dengan pertumbuhan sebesar 0,47%,
GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH
KOTA TEGAL
1. Aspek Kelembagaan

Sumber: Analisis Praktikan, 2016


Sumber: Dinas Permukiman dan Tata Ruang Kota Tegal,2015
KLH Kota Tegal

Program Pelatihan Pengomposan Program Pelatihan 3R Program Pembentukan Bank Sampah

Sumber: KLH Kota


2. Aspek Hukum dan Peraturan

1. Undang-Undang No.18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah


2. Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
3. Peraturan Daerah Kota Tegal No. 1 tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum
4. Peraturan Walikota Tegal No.31 Tahun 2012 tentang Juklak Retribusi Sampah
5. Peraturan Walikota Tegal No.66 Tahun 2012 tentang Pengaturan Pembuangan dan
Pengangkutan Sampah
3. Aspek Teknik Operasional

• Daerah Pelayanan dan Tingkat Pelayanan

Kecamatan Volume Sampah yang Volume Sampah Tingkat Pelayanan


Dihasilkan (m3/hari) tertangani
(m3/hari)
Tegal Selatan 176 129 73%
Tegal Barat 190 168 88%
Tegal Timur 230 204 88%
Margadana 138 99 71%

Sumber: Dinas Permukiman dan Tata Ruang Kota Tegal,2015


• Sumber dan Total Timbulan Sampah

Total Timbulan Sampah Tahun 2015

735 m3

Permukiman
(rumah tangga):
612,5 m3
(83,33%)

Non-Permukiman
(pasar,komersil,dsb):
122,5 m3
(16,67%)
Sumber: Dinas Permukiman dan Tata Ruang Kota Tegal,2015
• Komposisi Sampah
Karet & Gelas
Kulit &
Kertas Kayu Kain Tiruan Plastik Logam Kaca Organik Lain2
Tahun (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)

2015 6,25 3,60 1,05 2,30 20,40 0,15 3,00 60,25 3,00

2014 6,25 3,40 1,10 2,31 21,05 0,15 3,01 60,64 2,08

2013 5,65 4,00 1,05 2,90 20,00 0,15 3,00 60,25 3,00

2012 5,65 3,30 1,05 2,90 20,00 0,15 3,00 60,25 3,70

2011 5,60 3,38 1,05 3,00 19,10 0,17 3,00 59,75 4,95

Sumber: Dinas Permukiman dan Tata Ruang Kota Tegal,2015


• Pola Pengelolaan Sampah

TIMBULAN PEWADAHAN PENGUMPULAN TPS/TPST


SAMPAH

TPA MUARAREJA PENGANGKUTAN PEMINDAHAN

Sumber: Analisis Praktikan, 2016


PEWADAHAN

WADAH INDIVIDUAL WADAH KOMUNAL

(a) permanen (a) perkantoran

Sumber: Dokumentasi (b) tidak permanen (b) Taman Kota


PENGUMPULAN

Sarana Operasional Pengumpulan Sampah

Motor Sampah Becak Sampah


Gerobak Sampah
11 Unit 72 Unit
711 Unit
individual tidak langsung
Sistem Pengumpulan Sampah

1. Pola Individual Tidak Langsung

Sumber sampah Gerobak sampah TPS/TPST Truk Sampah TPA Muara Reja

2. Pola Komunal Langsung


komunal langsung

Sumber sampah Wadah Komunal Truk Sampah TPA Muara Reja


atau kontainer

Sumber: Analisis Praktikan, 2016


3. Pola Komunal Tidak Langsung Komunal tidak langsung

Wadah Komunal Motor Sampah TPS/TPST Truk Sampah TPA Muara Reja

4. Penyapuan Jalan
Penyapuan Jalan
Tenaga Kerja Jumlah
Penyapuan jalan dilakukan di
sepanjang Jalan Protokol
Penyapu jalan 119 Orang

Mandor 7 Orang

Pukul 06.00 -11.00 WIB


Pengawas 2 Orang

Sumber: Analisis Praktikan, 2016


PEMINDAHAN

Sarana Operasional Pemindahan Sampah Proses Pemindahan Sampah

56
TPS

Manual
15
TPST

Sumber: Dokumentasi
TPST di Daerah Pelayanan Persampahan Kota Tegal
No Nama Lokasi Tahun Pembuatan

1 TPST Melati Jaya Jl.Wijaya Kusuma,Kel.Kejambon,Kec. Tegal Timur 2012


1 7 13
2 TPST Bersama Kita Jl.Sipelem ,Kel.Kratom ,Kec.Tegal Barat 2012
Maju
3 TPST Arum Karya Jl.Arum ,Kel.Randugunting, Kec.Tegal Selatan 2012

4 TPST Keminclong Jl.Samadikun,Kel.Pesurungan LorKec.Margadana 2013


2 8 14
5 TPST Fajar Jaya Jl. Abdul Sukur,Kel.Margadana, Kec.Margadana 2013

6 TPST Raga Sela Jl.Ragasela,Kel.Cabawan,Kec.Margadana 2013

7 TPST Bandeng Sari Jl. Bandeng,Kel.Tegalsari, Kec.Margadana 2014 3 9 15

8 TPST Rapi Jaya Jl.Pendidikan,Kel.Pesurungan Kidul,Kec.Margadana 2014

9 TPST Al Hikmah Jl.Gatot Subroto,Kel.Tunon.Kec.Tegal Selatan 2014

4 10
10 TPST Sumbodro Jl.Sumbodro,Kel.Slerok, Kec.Tegal Timur 2015

11 TPST Sejahtera Mandiri Jl.Sipelem,Kel.Pekauman, Kec.Tegal Barat 2015

12 TPST Bahari Asri Jl.Sul. Hasanudin,Kel.Kalinyamat Wetan,Kec.Margadana 2015

13 TPST Trukan Jaya Jl.Kalinyamat, Kel.Kalinyamat Kulon,Kec.Margadana 2015 5 11

14 TPST Rukun Bersih Jl.Pacitan,Kel. Sumur Panggang, Kec.Margadana 2015

15 TPST Mulya Jaya Jl. Banda Aceh 02,Kel.Krandon,Kec.Margadana 2015

6 12
Pengolahan Sampah di TPST
Tujuan
Diharapkan dengan melibatkan masyarakat dalam
pengelolaan sampah mampu memaksimalkan upaya
pengurangan sampah dalam rangka menanggulangi
masalah persampahan yang dihadapi Kota Tegal.

Pengelolaan
Kelompok Swadaya
Masyarakat (KSM) yang dibentuk oleh kelurahan.

Fasilitas
• Umum : kantor, gudang, kamar mandi, hanggar,
mesin pencacah kompos, alat press paving, dan alat
press kardus,motor sampah,becak sampah
• Tambahan : 6 buah insinerator (TPST Bahari Gambar Skema Pengolahan Sampah di
Asri, TPST Trukan Jaya, TPST Arum Karya, TPST TPST
Sumbodro, TPST Mulya Jaya, dan TPST Rukun
Bersih)
TPST Arum Karya

Lokasi
Jalan Arum ,Kelurahan Randugunting, Kecamatan Tegal
Selatan,Kota Tegal

Pengelola
KSM Arum Karya, dikoordinatori Bapak Hendro Sugito

Kegiatan pengolahan sampah


pemilahan, pengomposan dan pembakaran dengan insinerator

Inovasi
Ternak lele
Tabel Pengolahan Sampah TPST Arum Karya
Volume Volume Volume Volume Volume
Sampah
Sampah Sampah Sampah Sampah Sisa
Masuk
Dipilah Dikompos Dibakar
(m3)/hari
(m )/hari
3
(m3)/hari (m3)/hari (m3)/hari

±40 ±5 ±1 ±8 ±7

Sumber: Analisis Praktikan, 2016


PENGANGKUTAN

Sarana Operasional Pengangkutan Sampah Prosess Pengangkutan Sampah


Tiap unit kendaraan:
1 orang sopir
Dump 3 petugas petugas BM (bongkar muat)
Truck
19 Unit
05.30-12.00 untuk shift pagi
13.00-18.00 untuk shift siang

• Sesuai rute pengangkutan


• Pengambilan 3-6 TPS/TPST per unit
Arm Roll Truck : • 1-2 ritasi/hari
4 Unit
Kontainer:
26 Unit
PEMROSESAN AKHIR

TPA Sampah Kota Tegal

• Dikelola UPTD Pengolahan Sampah Kota Tegal


• TPA Muarareja
• Kelurahan Muarareja, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal
• Luas lahan 6,6 ha, dengan kapasitas operasi 132.000 m3
• Berstatus sewa sejak tahun 2005 dan sudah berakhir masa sewanya pada bulan November 2015
• Alternatif :
1.) “TPA Baru” diatas tanah milik Pemerintah Kota Tegal.
2.)Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di setiap kelurahan.
3.)“TPA Darurat” yang memanfaatkan lahan kosong seluas ± 2ha di belakang Kantor UPTD Pengolahan Sampa
(1 km dari bekas lahan TPA Muarareja).
Pemrosesan Akir Sampah
• TPA Kota Tegal yang sekarang berlokasi di Jalan Mataram, Kelurahan Muarareja, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.
• Sistem operasional yang digunakan oleh TPA Kota Tegal adalah open dumping.
• Rata-rata volume sampah yang masuk ke TPA adalah 449 m 3/hari.
• TPA Kota Tegal dilengkapi dengan fasilitas penunjang operasional TPA, antara lain:
a. Fasilitas Umum: Jalan masuk,jalan Operasi,bangunan penunjang,Pagar,Papan nama,Drainase
b. Fasilitas Perlindungan Lingkungan, fasilitas TPA yang ada untuk meminimasi dampak lingkungan di sekitar TPA
adalah sumur uji.
c. Peralatan Operasional TPA: Bulldozer (2 unit),Excavator (1 unit)

a.Pos Jaga (b.) Kantor (c.) Rumah Kompos (d.) Menara Air

(e.) Tempat Cuci Kendaraan ( f.)Sumur Uji (g.) Insinerator (h.) Bengkel
Kegiatan pemrosesan akhir yang dilakukan di TPA Kota Tegal
1.pengomposan,
2.pemilahan oleh pihak informal(pemulung),
3. pembakaran. dan
4. penimbunan.

1 2 3 4
4. Aspek Pembiayaan dan Retribusi

Retribusi

Sumber sampah TPA


TPS/TPST

Retribusi oleh petugas Retribusi mandiri oleh petugas retribusi


kebersihan RT/RW
Sesuai klasifikasi
Rp 30.000-40.000/bulan Peraturan Daerah Kota Tegal No. 1 tahun
2012 tentang Retribusi Jasa Umum
Pembiayaan

Biaya Operasional Dan Pemeliharaan Pengelolaan Sampah Kota Tegal Tahun 2015
Rp 2.398.575.000

APBD RETRIBUSI
Rp 2.061.150.000 Rp 337.425.000
5. Aspek Peran Serta Masyarakat
Bentuk peran serta masyarakat Kota Tegal dalam pengelolaan persampahan antara sebagai berikut:
1. Turut memperhatikan kebersihan rumah dan lingkungannya,
2. Membayar retribusi pelayanan kebersihan.
3. Masyarakat aktif memberi masukan (saran-saran) yang membangun dalam pengelolaan
persampahan.
4. Bermitra dengan Pemerintah Kota Tegal dalam mengelola sampah di lingkungannya.
Contoh bentuk peran serta masyarakat Kota Tegal dalam pengelolaan persampahan:

Mengelola TPST Mengelola Bank Sampah


HASIL
DAN
PEMBAHASAN
1. Aspek Kelembagaan
Standar Acuan Kondisi Eksisting Kesesuaian
Pedoman pengelolaan 1. Penyelenggaraan pengelolaan sampah 1. Penyelenggaraan pengelolaan 1. Sesuai
persampahan perkotaan merupakan kewajiban pemerintah dan sampah merupakan kewajiban
(Depkimpraswil, 2003) merupakan kewenangan otonomi daerah pemerintah dan merupakan
kewenangan otonomi daerah

2. Pengelola sampah kota berbentuk dinas 2. Sesuai


2. Pengelola sampah kota berbentuk
tersendiri dinas tersendiri

3. Pengelolaan sampah skala lingkungan, 3. Pengelolaan sampah skala 3. Sesuai


terutama pemukiman dilakukan oleh pemukiman dilakukan oleh swadaya
lembaga swadaya masyarakat masyarakat
2. Aspek Hukum dan Peraturan
Standar Acuan Kondisi Eksisting Kesesuaian
Pedoman pengelolaan persampahan 1. Peraturan hukum tentang bentuk lembaga dan organisasi 1. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 11 Tahun 1. Sesuai
perkotaan (Depkimpraswil 2003) pengelola sampah kota 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah Kota Tegal.
2. Peraturan hukum tentang tarif retribusi 2. Peraturan Daerah No.1 tahun 2012 tentang 2. Sesuai
Retribusi Jasa Umum
3. Peraturan hukum tentang tata cara penyelenggaraan 3. Peraturan Daerah No. 10 tahun 2013 tentang 3. Sesuai
pengelolaan sampah oleh instansi pengelola Pengelolaan Sampah
4. Peraturan hukum tentang ketertiban umum, kewajiban 4. Tidak Ada 4. Tidak Sesuai
melaksanakan pemenuhan sistem pengelolaan sampah
dan larangan memperlakukan sampah yang
mengakibatkan gangguan kesehatan, pencemaran
lingkungan dan keselamatan umum yang ditujukan
kepada setiap pemeran baik perorangan
5. Peraturan hukum tentang status perencanaan 5. Tidak sesuai

strategis/masterplan/rencana induk pengelolaan 5.Tidak ada

sampah kota
3. Aspek Teknik Operasional

• Daerah Pelayanan dan Tingkat Pelayanan

• Berdasarkan data pelayanan persampahan yang ada di Dinas Permukiman dan Tata Ruang (Diskimtaru) Kota Tegal, daerah
pelayanan persampahan di Kota Tegal menjangkau semua daerah Kota Tegal
• Tingkat pelayanan persampahan Kota Tegal adalah sebagai berikut:

tingkat pelayanan = (600 m3/hari) / (735 m3/hari) x 100%


= 81,63 %
Sumber : SNI 19-2545-2002

Standar Acuan Kondisi Eksisting Kesesuaian


Pedoman Pengelolaan Tingkat pelayanan 75% pada tahun 2015 Tingkat pelayanan 81,63% Sesuai
Persampahan Perkotaan
(Depkimpraswil 2003)
• Timbulan Sampah
Untuk menentukan timbulan sampah per kapita di wilayah pelayanan persampahan Kota Tegal,
digunakan data jumlah penduduk terlayani dan volume timbulan sampah di wilayah pelayanan
persampahan Kota Tegal.
Timbulan sampah per kapita =
=
= 3,000025 L/jiwa/hari

Standar Acuan Kondisi Eksisting Kesesuaian


SNI 19-3983-1995 Timbulan sampah kota kecil sebesar Timbulan sampah kota Tegal Tidak Sesuai
2,5-2,75 L/orang/hari
3,000025 L/jiwa/hari
• Pola Pengelolaan Sampah
PEWADAHAN
Acuan Kondisi Eksisting Kesesuaian

SNI 19-2454-2002 Individual Individual Individual


a. Berbentuk kotak, silinder, a. Berbentuk silinder, bin, tong a. Sesuai
kontainer, bin, tong dan kantong
plastik b. Sebagian belum tertutup, belum b. Tidak sesuai
b. Tertutup, Ringan, mudah kedap air dan ada yang rusak
dipindahkan, mudah dikosongkan,
tidak mudah rusak dan kedap air Komunal
Komunal Komunal a.Sesuai
a.Berbentuk kotak, silinder, kontainer, a.Berbentuk kotak, bak, tong,
bin, tong kontainer b.Tidak sesuai
b. Tertutup, ringan, mudah
dipindahkan, mudah dikosongkan, b.Sebagian besar tetutup dengan
tidak baik walau masih ada

Pedoman pengelolaan persampahan Individual Individual Individual


perkotaan (Depkimpraswil 2003) a. Volume 10 – 50 L a. Volume 10 – 40 L a. Sesuai
Komunal Komunal Komunal
b. Volume 100 – 500 L untuk pinggir b. Taman dan jalan kota volume b. Sesuai
jalan dan taman kota 100 - 500 L
PENGUMPULAN
Acuan Kondisi Eksisting Kesesuaian
Individual tidak langsung Individual tidak langsung Individual tidak langsung
SNI 19-2454-2002
a. Bagi daerah yang masyarakatnya pasif a. Masyarakat pasif a. Sesuai
b. Lahan untuk lokasi pemindahan tersedia b. Terdapat 56 TPS dan 15 TPST b. Sesuai
c. Topografi yang relatif datar menggunakan c. Topografi relatif datar 0-15 % c. Sesuai
alat pengumpul non mesin d. Alat pengumpul bisa menjangkau sumber d. Sesuai
d. Alat pengumpul dapat menjangkau sampah e. Sesuai
sumber secara langsung (individual & e. Pemerintah dibantu kelurahan dan instansi
komunal) terkait lainnya mengelola pengumpulan
e. Ada organisasi pengelola pengumpulan sampah
komunal langsung
sampah komunal langsung
komunal langsung f. Alat angkut terbatas f. Sesuai
f. Alat angkut terbatas g. Masyarakat cukup aktif dalam membantu g. Sesuai
g. Peran serta masyarakat tinggi pengelolaan sampah h. Sesuai
h. Untuk pemukiman tidak teratur h. Pemukiman kurang teratur i. Sesuai
i. Wadah komunal mudah di jangkau oleh i. Wadah komunal dapat dijangkau alat
alat pengangkuT pengumpul Komunal tidak langsung
Komunal tidak langsung Komunal tidak langsung j. Sesuai
j. Peran serta masyarakat tinggi j. masyarakat cukup aktif k. Sesuai
k. Wadah komunal ditempatkan sesuai l. Sesuai
k. Wadah komunal mudah dijangkau alat
m. Sesuai
dengan kebutuhan dan lokasi mudah pengumpul
dijangkau alat pengumpul c. Kondisi topografi datar
l. Kondisi topografi relatif datar d. Lebar jalan/gang dapat dilalui alat pengumpul
m. Lebar jalan/gang dapat dilalui alat
pengumpul
Acuan Kondisi Eksisting Kesesuaian
SNI 19-2454-2002 Operasi pengumpulan sampah Operasi pengumpulan sampah Operasi pengumpulan sampah
a. Ritasi antara 1 – 4 / hari a. Pengumpulan sampah 1-2 ritasi a. Sesuai
b. Periodisasi 1 – 3 hari per hari b. Sesuai
c. Pelaksana pengumpulan sampah c. Sesuai
b. Periodisasi 1 hari
institusi kebersihan kota,
lembaga swadaya masyarakat, c. Pengumpulan sampah dikelola
swasta atau masyarakat (RT/RW) oleh Diskimtaru Kota Tegal
dibantu kelurahan dan instansi
terkait lainnya
Pedoman pengelolaan persampahan Penyapuan Jalan Penyapuan Jalan Penyapuan Jalan
perkotaan (Depkimpraswil 2003)
1. Penyapuan Jalan pusat kota, area 1. Jalan pusat kota, area 1.Tidak sesuai
perbelanjaan 3x per hari perbelanjaan 2x per hari
2. Jalan kolektor pusat kota, jalan 2. Jalan kolektor pusat kota, jalan
pinggir kota pusat perbelanjaan, pinggir kota pusat perbelanjaan 2 2.Sesuai
jalan pemukim 2 hari sekali hari sekali
3. Tiap 1 km penyapuan dilakukan 3. Satu orang menyapu lebih dari 1 3.Tidak Sesuai
oleh satu orang km tergantung timbulan sampah
dijalan.
PEMINDAHAN
Acuan Kondisi Eksisting Kesesuaian
SNI 19-2454-2002 1. Lokasi pemindahan harus mudah 1. Lokasi pemindahan mudah 1. Sesuai
keluar masuk bagi sarana dimasuki sarana pengangkut dan 2. Sesuai
pengumpul dan pengangkut pengumpul 3. Sesuai
sampah 2. Tidak jauh dari sumber sampah
2. Tidak jauh dari sumber sampah 3. Lokasi pemindahan tersebar
3. Lokasi pemindahan tersebar

Pedoman pengelolaan persampahan 1. Dikosongkan setiap hari minimal 1. Dikosongkan setiap hari 1. Sesuai
perkotaan (Depkimpraswil 2003) dengan frekuensi 1 kali
2. Perlu adanya jadwal 2. Ada jadwal pengangkutan dan 2. Sesuai
pengangkutan dan pengisian pengisian
3. Terisolasi, tetap bersih 3. Sebaian tidak terisolasi dan 3. Tidak Sesuai
kotor
Acuan Kondisi Eksisting Kesesuaian
Permen PU No. 03/MRT/2013 TPS harus memenuhi kriteria TPS harus memenuhi kriteria
teknis: teknis:
a.Tidak sesuai
a. luas TPS sampai dengan 200 m 2
a. luas TPS kurang dari 200 m 2
b.Tidak sesuai
b. tersedia sarana untuk b. belum tersedia sarana untuk
mengelompokkan sampah menjadi mengelompokkan sampah menjadi
paling sedikit 5 (lima) jenis sampah; paling sedikit 5 (lima) jenis sampah; c. Sesuai
c. jenis pembangunan penampung c. jenis pembangunan penampung
sampah sementara bukan sampah sementara bukan
merupakan wadah permanen; merupakan wadah permanen; d. Sesuai
d. luas lokasi dan kapasitas sesuai d. luas lokasi dan kapasitas sesuai e. Sesuai
kebutuhan; kebutuhan;
e. lokasinya mudah diakses; e. lokasinya mudah diakses;
f. tidak mencemari lingkungan; f. masih mencemari lingkungan; f.Tidak Sesuai
g. penempatan tidak mengganggu g. beberapa lokasi mengganggu g.Tidak Sesuai
estetika dan lalu lintas; dan estetika dan lalu lintas; dan

h. memiliki jadwal pengumpulan dan h. memiliki jadwal pengumpulan dan h. Sesuai


pengangkutan. pengangkutan.
PENGANGKUTAN
Acuan Kondisi Eksisting Kesesuaian
SNI 19-2454-2002 1. Alat pengangkut sampah harus 1. Alat pengangkut sampah tidak 1. Tidak Sesuai
dilengkapi dengan penutup ditutup dengan jaring saat
sampah, minimal jaring mengangkut sampah
2. Tinggi bak maksimum 1,6 m 2. Tinggi bak 1,2 m 2. Sesuai
3. Bak truk / dasar kontainer 3. Tidak dilengkapi pengaman air 3. Tidak sesuai
sebaiknya dilengkapi dengan sampah
pengaman air sampah

Pedoman pengelolaan persampahan 1. Jumlah ritasi antara 1 -5 ritasi 1. Sebagian besar 2 ritasi per hari 1. Sesuai
perkotaan (Depkimpraswil 2003) 2. Perlu adanya pengaturan jadwal 2. Ada pengaturan jadwal dan rute 2. Sesuai
dan rute setiap kendaraan pengangkutan
3. Pengaturan jadwal pengangkutan 3. Pengangkutan dimulai jam 3. Tidak Sesuai
diluar jam sibuk dan kemacetan 06.00-12.00 saat lalu lintas
4. Peralatan pengangkutan menjadi cukup padat 4. Sesuai
tanggung jawab petugas 4. Peralatan pengangkutan menjadi
5. Cukup efisien memiliki bengkel tanggung jawab petugas 5. Sesuai
sendiri bila kendaraan lebih dari 5. Tidak memiliki bengkel sendiri
30 unit karena kendaraan ada 19 unit
dump truk dan 4 armroll truk
PEMROSESAN AKHIR
Acuan Kondisi Eksisting Kesesuaian
SNI 19-2454-2002 1. Penimbunan terkendali atau lahan 1. Belum ada penimbunan,pengolahan 1. Belum sesuai
urug saniter termasuk pengolahan gas
gas dan lindi
dan lindi
2. Peralatan dan perlengkapan yang 2. Peralatan dan perlengkapan yang
digunakan
digunakan 2. Sesuai
a. Buldozer
a. Buldozer
b. Crawl
c. Wheel dozer b. Excavator
d. Loader powershed
e. Dragline
f. Scraper
g. Kompaktor
Permen PU No: 21/PRT/M/2006 1. Untuk kota besar menggunakan 1. TPA Muarareja menggunakan 1. Belum sesuai
(KSN-SPP) TPA sanitary landfill, kota kecil dan sistem open dumping
sedang menggunakan TPA controlled
landfill, dengan sistem open dumping
tidak dioperasikan lagi
4. Aspek Pembiayaan dan Retribusi
Biaya operasional dan pemeliharaan pengelolaan sampah di Kota Tegal pada tahun 2015 mencapai Rp 2.398.575.000 dan
APBD untuk persampahan turun sebesar Rp 2.061.150.000 sedangkan retribusi yang terkumpul sebesar Rp 337.425.000. Dapat
dihitung prosentase sumber pembiayaan yang berasal dari :

1. APBD = (Rp 2.061.150.000 / 2.398.575.000) x 100%

= 85,9 %

2. Retribusi = (337.425.000/ Rp 2.398.575.000) x 100%

= 14,1%
Acuan Kondisi Eksisting Kesesuaian
Pedoman pengelolaan persampahan 1. Pendanaan berasal dari retribusi 1. Pendanaan berasal dari retribusi 1. Belum sesuai
perkotaan (Depkimpraswil, 2003) dan APBD, dengan presentase dan APBD, dengan presentase
retribusi lebih besar daripada APBD retribusi lebih kecil dari APBD
2. Yang menjadi objek retribusi:
2. Yang menjadi objek retribusi: 2. Yang menjadi objek retribusi:
a. Sesuai
a. Rumah tangga a. Rumah tangga
b. Sesuai
b. Daerah komersil (hotel, restoran, b. Daerah komersik (hotel, restoran,
toko, dsb) toko, dsb) c. Sesuai

c. Daerah perkantoran pemerintah c. Daerah perkantoran pemerintah


ataupun swasta ataupun swasta
SNI 3242:2008 Sumber biaya berasal dari: Sumber biaya berasal dari: Sumber biaya berasal dari:

a. Pembiayaan dari sumber sampah a. Pembiayaan dari sumber sampah a. Sesuai


sampai TPS untuk pemukiman sampai TPS untuk pemukiman
penduduk dari iuran warga penduduk dari iuran warga
b. Sesuai
b. Pengangkutan dari TPS menuju b. Pengangkutan dari TPS menuju
TPA dari retribusi TPA dari retribusi
5. Peran Serta Masyarakat
Acuan Kondisi Eksisting Kesesuaian
SNI 3242:2008 1. Melakukan pemilahan sampah 1. Belum melakukan pemilahan 1.Belum sesuai
organik dan anorganik sampah organik dan anorganik

2. Melakukan pengolahan sampah 2. Belum melakukan pengolahan


2. Belum Sesuai
dengan konsep 3R sampah dengan konsep 3R
3. Belum sesuai
3. Berkewajiban membayar retribusi 3. Wajib retribusi Belum semua
membayar retribusi

4. Belum sepenuhnya mematuhi 4. Belum sesuai


4. Mematuhi aturan pembuangan
aturan pembuangan sampah yang
sampah yang ditetapkan
ditetapkan

Sumber: Analisis Praktikan, 2016


NERACA MASSA SAMPAH KOTA TEGAL

Sampah
Non pemukiman Komposting
122,5 m3/ hari 7,5 m3/ hari
(1,67%)
(16,67%)
Sampah Tidak Terolah
326,5 m3/ hari TPA Pembakaran
(98%) 449 m3/ hari 18 m3/ hari
(100%) (4,01%)
Total
Timbulan Sampah Pemulung
735 m3/ hari 27,5 m3/ hari
(100%) Sampah Terlayani
(6,12%)
(TPS/TPST)
477,5 m3/ hari
Komposting
(77,96%) 10,85 m3/ hari
Dumping
396 m3/ hari
(7,19%)
(88,20 %)
Sampah Permukiman
612,5 m3/ hari Sampah Terolah
151 m3/ hari Pembakaran
46 m3/ hari
(83,33%) (31,62%)
(30,46%)
Sampah Tidak
Terlayani (TPS/TPST)
135 m3/ hari
Pemulung
(22,4%) 94,15 m3/ hari
(62,35%)

Sumber: Analisis Praktikan, 2016


KESIMPULAN

1. Secara umum kegiatan operasional pengelolaan persampahan di Kota Tegal meliputi kegiatan pewadahan, pengumpulan,
pemindahan, pengangkutan dan pemrosesan akhir di TPA. Kegiatan pengumpulan dan pewadahan timbulan sampah
permukiman menjadi tanggung jawab masyarakat, sedangkan untuk timbulan sampah non permukiman menjadi tanggung
jawab pengelolanya sendiri. Kegiatan pemindahan dan pengangkutan dari TPS/TPST menuju TPA menjadi tanggung
jawab Dinas Permukiman dan Tata Ruang Kota Tegal.
2. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sistem pengelolaan sampah di Kota Tegal, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Bidang Pertamanan dan Persampahan dibawah naungan Dinas Permukiman dan Tata Ruang Kota Tegal sebagai
lembaga yang berwenang mengelola sampah di wilayah pelayanan persampahan Kota Tegal dengan daerah
pelayanan menjangkau semua wilayah di Kota Tegal dan tingkat pelayanan sampah sebesar 81,63%.
b. Sistem operasional pengelolaan sampah yang diterapkan di Kota Tegal sebagian besar telah sesuai dengan ketentuan
berlaku antara lain SNI 19-2454-2002, SNI 3242:2008, Permen PU No: 21/PRT/M/200 , Permen PU No.
03/MRT/2013 dan Pedoman Pengelolaan Persampahan Perkotaan (2003).
c. Untuk aspek kelembagaan, secara umum telah dilakukan pembagian kewenangan yang baik.Permasalahan yang ada
pada aspek kelembagaan pengelolaan sampah di Kota Tegal antara lain; masih kurangnya kerja sama instansi
terkait dalam hal keterpaduan pengelolaan sampah, tata laksana kerja pada umumnya belum dinyatakan secara jelas
sehingga terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaannya, serta terbatasnya tenaga ahli dan penempatan personil
kurang terencana sehingga bidang persampahan dipegang bukan oleh ahlinya.
d. Untuk aspek pembiayaan, Bidang Pertamanan dan Persampahan masih mengandalkan APBD sebagai sumber dana
operasional yang utama. Biaya operasional dan pemeliharaan pengelolaan sampah di Kota Tegal pada tahun 2015
mencapai Rp 2.398.575.000 dengan pendapatan retribusi sebesar Rp 337.425.000,-. Permasalahan yang ada pada
aspek pembiayaan dan retribusi adalah realisasi penarikan retribusi yang masih rendah. Hal tersebut
disebabkan oleh personil penarikan yang belum memadai dan kurangnya kesadaran masyarakat.
e. Untuk aspek regulasi, Kota Tegal telah memiliki peraturan daerah yang mengatur tentang pengelolaan persampahan,
retribusi serta pembagian hak, kewajiban dan kewenangan mengenai pengelolaan sampah. Akan tetapi di dalamnya
belum memuat sanksi terhadap pelanggar peraturan.
f. Peran serta masyarakat masih belum maksimal ditandai dengan masih banyaknya sampah yang dibuang tidak pada
tempatnya,keberadaan sejumlah TPST yang ada di kelurahan belum berjalan sesuai harapan dan kegiatan pemilahan
sampah dari sumber yang tidak berjalan.
SARAN
Beberapa saran yang diajukan sebagai rekomendasi terhadap perbaikan sistem pengelolaan persampahan di Kota
Tegal adalah sebagai berikut:
1. Pada Aspek Kelembagaan, yang perlu dilakukan adalah;
a. Peningkatan kerja sama dengan instansi terkait, seperti dengan KLH Kota Tegal, swasta dan lain-lain sesuai
dengan kebutuhan.
b. Peningkatan tata laksana kerja dari masing-masing unit organisasi secara lebih jelas.
c. Peningkatan kualitas personil melalui pelatihan baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat, maupun oleh
Pemerintah Daerah di bidang persampahan.
2. Pada aspek peraturan dan regulasi, diperlukan adanya komitmen yang kuat dari pihak Pemerintah Kota Tegal dan
masyarakat dalam menegakkan aturan. Sanksi pidana hendaknya ditentukan dan benar-benar diaplikasikan sehingga
masyarakat lebih sadar dalam menjaga kebersihan lingkungan.
3. Pada aspek teknis operasional, yang perlu dilakukan adalah;
a. Upaya pengurangan dan penanganan sampah perlu dilakukan dari sumbernya dengan melibatkan masyarakat sebagai
objek utama penghasil sampah guna meningkatkan efisiensi kegiatan pengelolaan sampah.
b. Pemilahan sampah perlu dilakukan dari sumbernya dan sebagai solusi agar tidak tercampur kembali saat proses
pengangkutan, bak pengangkut dapat dirancang bersekat antara yang basah dengan kering atau yang organik dengan
anorganik.
c. Perlu dilakukan perencanaan dan pengembangan dalam teknis operasional pengelolaan sampah yang meliputi kegiatan
pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan dan pengolahan akhir sampah dalam rangka pemenuhan standar
prasarana dan sarana yang telah ada.
4. Pada aspek pembiayaan, dalam rangka meningkatkan efisiensi pengelolaan persampahan, diperlukan langkah konkret
terutama dari segi pembiayaannya yaitu menggali dana dari masyarakat secara optimal melalui peningkatan retribusi.
5. Pada aspek peran serta masyarakat, yang perlu dilakukan adalah;
a. Peran serta masyarakat perlu dibangun dan ditingkatkan agar kesuksesan sistem pengelolaan sampah di Kota Tegal
dapat dicapai.
b. Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat yang sebagian besar masih kurang disiplin dalam pengelolaan
persampahan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai