Anda di halaman 1dari 32

ETIK DAN HUKUM

DI BIDANG KEDOKTERAN
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ETIKA
• Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha
mengkaji segala sesuatu yang ada dan yang mungkin
ada dengan menggunakan pikiran.
• Bagian-bagiannya meliputi:
• 1. Metafisika yaitu kajian dibalik alam yang nyata,
• 2. Kosmologia yaitu kajian tentang alam,
• 3. Logika yaitu pembahasan tentang cara berpikir cepat
dan tepat,
• 4. Etika yaitu pembahasan tentang tingkah laku
manusia,
• 5. Teologi yaitu pembahasan tentang ketuhanan,
• 6. Antropologi yaitu pembahasan tentang manusia.
• Hubungan etika dengan ilmu filsafat menurut Ibnu Sina
seperti indera bersama, estimasi dan rekoleksasi yang
menolong jiwa manusia untuk memperoleh konsep-
konsep dan ide-ide dari alam sekelilingnya.

• Etika sebagai cabang ilmu filsafat sebenarnya yang


membedakan manusia daripada makhluk Tuhan lainnya
dan menempatkannya pada derajat di atas mereka.
CICERO :

“UBI SOCIETAS, UBI IUS”


INDIVIDU
KELUARGA
KOMUNITAS
MASYARAKAT
BANGSA
KESAMAAN DLM
KOMUNITAS

1. DAERAH ASAL (SUKU)


2. KESENANGAN (HOBI)
3. TRAH (KETURUNAN)
4. PROFESI
NORMA DALAM MASYARAKAT

1. Norma Agama
2. Norma Kesusilaan
3. Norma Sopan Santun
4. Norma Hukum
PRINSIP UMUM ETIK
(Belmont’s)

1. RESPECT FOR PERSON/AUTONOMY


- Informed Consent
- Veracity
- Confidentiality
- Empathy
2. BENEFICENCE
3. NONMALEFICENCE
4. JUSTICE
PENGERTIAN
ETIK
Kumpulan norma moral, sikap dan perilaku yang
bertujuan untuk ketertiban (orderly) bersama
dan membuat suasana yang beradab
(civilized) dalam suatu komunitas tertentu,
dibuat, diperuntukkan dan berlaku bagi
anggota komunitas tersebut.
Berbentuk lisan maupun tulisan (kode).
Sanksi berupa sanksi etik, mulai dari teguran
(warning) lisan, teguran tertulis sampai
pemecatan.
PENGERTIAN
HUKUM
Hukum adalah sekumpulan norma moral yang
bertujuan untuk ketertiban dan peradaban
bangsa, dibuat oleh negara, diperuntukkan
(adressed) dan berlaku (be in effect) bagi
warganegara dan penduduk yang tinggal di
negara tersebut.
Berbentuk tulisan.
Sanksi berupa sanksi hukum (pidana
(criminal), perdata (civil), dan atau
Indonesian Doctor’s Competence Standard
(Konsil Kedokteran Indonesia, 2007)

Competency areas:
1. Effective communication
2. Clinical Skill
3. Scientific based medical sciences
4. Health problem management
5. Information management
6. Self evaluation and development
7. Ethics, Moral, Medicolegal, Proffesionalism and Patients
safety
Attitude

Behavior

Skill

Knowledge
LANDASAN ETIK PROFESI
KEDOKTERAN
1. The Hippocratic Oath (1500 BC)
• 2. Deklarasi HAM (WMA,1968)
• 3. Lafal Sumpah Kedokteran Indonesia
(Depkes, 1981)
• 4. Kode Etik Kedokteran Indonesia
(KODEKI-IDI, 2002)
• 5. Kode Etik Rumah Sakit Indonesia
(KODERSI, 2000)
LAFAL SUMPAH KEDOKTERAN INDONESIA
(Mukernas Etik Kedokteran, Depkes, 1981)
Demi Allah saya bersumpah/berjanji, bahwa:

1. Saya akan membaktikan (dedicate) hidup saya guna


kepentingan perikemanusiaan (humanity purpose)
2. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat
(dignity) dan tradisi luhur (nobel tradition) jabatan
kedokteran
3. Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yg
terhormat (honored) dan bersusila (good moral), sesuai
dg martabat pekerjaan saya sebagai dokter
4. Saya akan menjalankan tugas saya dengan
mengutamakan kepentingan masyarakat
5. Saya akan merahasiakan (keep as a secret) segala
sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan
keilmuan saya sebagai dokter
6. Saya tidak akan mempergunakan pengetahuan
kedokteran saya untuk sesuatu yg bertentangan
dengan perikemanusiaan, sekalipun diancam
LAFAL SUMPAH KEDOKTERAN
INDONESIA
7. Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan penderita
8. Saya akan berikhtiar dg sungguh-sungguh (making every
effort) supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan
(consideration) keagamaan, kesukuan, perbedaan kelamin,
politik kepartaian, atau kedudukan sosial dalam menunaikan
kewajiban terhadap penderita
9. Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat
pembuahan (conception)
10. Saya akan memberikan kepada guru-guru dan bekas guru-
guru saya penghormatan (respect and giving honor) dan
pernyataan terimakasih yang selayaknya (proper grateful)
11. Saya akan memperlakukan (treat) teman sejawat saya
sebagaimana saya sendiri ingin diperlakukan (the way I want to
be treated)
12. Saya akan menaati (obey) dan mengamalkan (apply) Kode Etik
Kedokteran Indonesia
13. Saya ikrarkan sumpah/janji ini dengan sungguh-sungguh dan
dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya
SUMPAH HIPPOCRATES

• Sumpah Hippokrates adalah sumpah yang secara


tradisional dilakukan oleh para dokter tentang etika yang
harus mereka lakukan dalam melakukan praktek
profesinya. Sebagian besar orang menganggap bahwa
sumpah ini ditulis sendiri Hippocrates pada 400 tahun
sebelum masehi atau oleh salah seorang muridnya.
Seorang peneliti, Ludwig Edelstein mengajukan
pendapat lain bahwa sumpah tersebut ditulis oleh
Pythagorean. Akan tetapi teori ini masih diragukan
karena sedikitnya bukti yang mendukungnya.
• I swear by Apollo Physician and Asclepius and Hygieia and Panaceia and
all the gods and goddesses, making them my witnesses, that I fulfil
according to my ability and judgement this oath and this covenant.
Saya bersumpah demi (Tuhan) ... bahwa saya akan memenuhi sesuai
dengan kemampuan saya dan penilaian saya guna memenuhi sumpah dan
perjanjian ini.
• To hold him who has taught me this art as equal to my parents and to live
my life in partnership with him, and if he is in need of money to give him a
share of mine, and to regard his offspring as equal to my brothers in male
lineage and to teach them this art-if they desire to learn it-without fee and
covenant; to give a share of precepts and oral instruction and all the other
learning of my sons and to the sons of him who instructed me and to pupils
who have signed the covenant and have taken an oath according to medical
law, but to no one else.
Memperlakukan guru yang mengajarkan ilmu (kedokteran) ini kepada saya
seperti orangtua saya sendiri dan menjalankan hidup ini bermitra
dengannya, dan apabila ia membutuhkan uang, saya akan memberikan,
dan menganggap keturunannya seperti saudara saya sendiri dan akan
mengajarkan kepada mereka ilmu ini bila mereka berkehendak, tanpa biaya
atau perjanjian, memberikan persepsi dan instruksi saya dalam
pembelajaran kepada anak saya dan anak guru saya, dan murid-murid
yang sudah membuat perjanjian dan mengucapkan sumpah ini sesuai
dengan hukum kedokteran, dan tidak kepada orang lain.
• I will use treatment to help the sick according to my ability and
judgment, but never with a view to injury and wrongdoing. neither
will I administer a poison to anybody when asked to do so, not will I
suggest such a course.
Saya akan menggunakan pengobatan untuk menolong orang sakit
sesuai kemampuan dan penilaian saya, tetapi tidak akan pernah
untuk mencelakai atau berbuat salah dengan sengaja. Tidak akan
saya memberikan racun kepada siapa pun bila diminta dan juga tak
akan saya sarankan hal seperti itu.

• Similarly I will not give to a woman a pessary to cause an abortion.


But I will keep pure and holy both my life and my art. I will not use
the knife, not even, verily, on sufferers from stone, but I will give
place to such as are craftsmen therein.
Juga saya tidak akan memberikan wanita alat untuk menggugurkan
kandungannya, dan saya akan memegang teguh kemurnian dan
kesucian hidup saya maupun ilmu saya. Saya tak akan
menggunakan pisau, bahkan alat yang berasal dr batu pada
penderita(untuk percobaan), akan tetapi saya akan menyerahkan
kepada ahlinya.
• Into whatsoever houses I enter, I will enter to help the sick, and I will
abstain from all intentional wrongdoing and harm, especially from
abusing the bodies of man or woman, slave or free.
Ke dalam rumah siapa pun yang saya masuki, saya akan masuk
untuk menolong yang sakit dan saya tidak akan berbuat suatu
kesalahan dengan sengaja dan merugikannya, terutama
menyalahgunakan tubuh laki-laki atau perempuan, budak atau
bukan budak.

• And whatsoever I shall see or hear in the course of my profession,


as well as outside my profession in my intercourse with men, if it be
what should not be published abroad, I will never divulge, holding
such things to be holy secrets.
Dan apa pun yang saya lihat dan dengar dalam proses profesi saya,
ataupun di luar profesi saya dalam hubungan saya dengan
masyarakat, apabila tidak diperkenankan untuk dipublikasikan,
maka saya tak akan membuka rahasia, dan akan menjaganya
seperti rahasia yang suci.
• Now if I carry out this oath, and break it not, may
I gain for ever reputation among all men for my
life and for my art; but if I transgress it and
forswear myself, may the opposite befall me.
Apabila saya menjalankan sumpah ini, dan tidak
melanggarnya, semoga saya bertambah
reputasi dimasyarakat untuk hidup dan ilmu
saya, akan tetapi bila saya melanggarnya,
semoga yang berlawanan yang terjadi.
KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1
Setiap dokter wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan
sumpah dan atau janji dokter.
Pasal 2
Seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusan
profesional secara independen, dan mempertahankan perilaku profesional
dalam ukuran yang tertinggi.
Pasal 3
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh
dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan
kemandirian profesi.
Pasal 4
Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat
memuji diri .
Pasal 5
Tiap perbuatan atau nasihat dokter yang mungkin melemahkan daya
tahan psikis maupun sik, wajib memperoleh persetujuan pasien/
keluarganya dan hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien
tersebut.
Pasal 6
Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan atau
menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum
diuji kebenarannya dan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan
keresahan masyarakat.
Pasal 7
Seorang dokter waajib hanya memberi surat keterangan dan pendapat
yang telah diperiksa sendiri kebenarannya.
Pasal 8
Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik medisnya, memberikan
pelayanan secara kompeten dengan kebebasan teknis dan moral
sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan
atas martabat manusia.
Pasal 9
Seorang dokter wajib bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien
dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya pada
saat menangani pasien dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter
atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan.
Pasal 10
Seorang dokter wajib menghormati hak-hak- pasien, teman
sejawatnya,
dan tenaga kesehatan lainnya, serta wajib menjaga kepercayaan
pasien.
Pasal 11
Setiap dokter wajib senantiasa mengingat kewajiban dirinya melindungi
hidup makhluk insani.
Pasal 12
Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter wajib memperhatikan
keseluruhan aspek pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif ), baik sik maupun psiko-sosial-kultural pasiennya serta
berusaha menjadi pendidik dan pengabdi sejati masyarakat.
Pasal 13
Setiap dokter dalam bekerjasama dengan para pejabat lintas sektoral
di bidang kesehatan, bidang lainnya dan masyarakat, wajib saling
menghormati.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN
Pasal 14
Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan seluruh
keilmuan dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien, yang ketika ia
tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, atas
persetujuan pasien/ keluarganya, ia wajib merujuk pasien kepada dokter
yang mempunyai keahlian untuk itu.
Pasal 15
Setiap dokter wajib memberikan kesempatan pasiennya agar senantiasa
dapat berinteraksi dengan keluarga dan penasihatnya, termasuk dalam
beribadat dan atau penyelesaian masalah pribadi lainnya.
Pasal 16
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
Pasal 17
Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu wujud
tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan
mampu memberikannya.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN
SEJAWAT
Pasal 18
Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya
sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.
Pasal 19
Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien
dari teman sejawat, kecuali dengan persetujuan
keduanya atau berdasarkan prosedur yang
etis.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI
SENDIRI
Pasal 20
Setiap dokter wajib selalu memelihara
kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik.
Pasal 21
Setiap dokter wajib senantiasa mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran/ kesehatan.
Deklarasi HAM
Pasal 1 :Semua orang punya hak yang sama. Dikaruniai akal, hati
nurani dan kehendak.
Pasal 2 :Tidak ada pengecualian dalam penegakan HAM ( ras, warna
kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau pandangan lain ).
Pasal 3 :Hak atas kehidupan, kebebasan dan keselamatan sebagai
individu.
Pasal 4 :Tidak seorang pun boleh diperbudak atau diperhambakan.
Pasal 5 :Tidak seorangpun boleh disiksa atau diperlakukan secara
kejam dan tidak mausiawi.
Pasal 6 :Hak atas pengakuan sebagai pribadi di depan hukum
dimanapun ia berada.
Pasal 7 :Hak atas persamaan dan perlindungan di depan hukum.
Pasal 8 :Hak atas penyelesaian hukum yang efektif.
Pasal 9 :Tak seorang pun boleh ditangkap, ditahan, dibuang dengan
sewenang-wenang.
Pasal 10 :Berhak atas peradilan yang adil dan terbuka oleh pengadilan
yang bebas dan tidak memihak.
Pasal 11 :Hak untuk dianggap tidak bersalah sampai
segala tuntutannya terbukti.
Pasal 12 :Tidak boleh diganggu urusan pribadinya,
keluarganya, rumah tangganya atau hubungan surat
menyuratnya dengan sewenang – wenang, pelanggaran
atas nama baik.
Pasal 13 :Hak atas kebebasan bergerak dan berdiam di
dalam batas-batas negara.
Pasal 14 :Hak atas mencari suaka di negara lain.
Pasal 15 :Hak atas kewarganegaraan.
Pasal 16 :Laki-laki dan perempuan yang sudah dewasa
boleh menikah.
Pasal 17 :Hak atas kepemilikan dan tidak boleh dirampas
dengan sewenang-wenang.
Pasal 18 :Hak untuk berpindah agama.
Pasal 19 :Hak untuk bebas mengeluarkan pendapat.
Pasal 20 :Hak untuk berserikat dan berkumpul.
Pasal 21 :Hak untuk ikut andil dalam pemerintahan.
Pasal 22 :Hak atas ekonomi, sosial, dan budaya.
Pasal 23 :Hak atas pekerjaan dan menerima upah yang sama
untuk pekerjaan yang sama.
Pasal 24 :Hak atas istirahat, menikmati liburan, pembatasan jam
kerja yang layak dengan tetap mendapat gaji.
Pasal 25 :Hak atas mendapatkan taraf hidup yang memadai
untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya.
Pasal 26 :Hak atas memperoleh pendidikan yang cuma-cuma.
Pasal 27 :Hak seni dan kebudayaan, dan memperoleh material
atas karyanya.
Pasal 28 :Hak atas ketertiban/tatanan sosial dan internasional
Pasal 29 :Dalam menjalankan hak dan kebebasannya harus
tetap tunduk kepada undang-undang yang membatasinya
Pasal 30 :Tak satupun dalam deklarasi ini boleh ditafsirkan
memberi kebebaan suatu negara, kelompok atau
perseorangan untuk melakukan perbuatan yang bertujuan
merusak hak dan kebebasan yang mana pun termaktub
dalam deklarasi ini
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai