Anda di halaman 1dari 18

spektofotometri

Penetapan kadar cyanocobalamin


(b12)
Tujuan
• Menentukan absorbsi vitamin b12
• Menentukan kadar vitamin b12
pengertian
• Spektofotometri adalah pengukuran suatu interaksi
antara radiasi elektromagnetik dan molekul atom
dari suatu zat kimia
• Tehnik yang sering digunakan dalam analisis farmasi
meliputi : spektroskopi serapan , ultra violet , cahaya
tampak , inframerah , dan serapan atom
• Jangkauan gelombang yang tersedia untuk
pengukuran membentang dari panjang gelombang
pendek ultra violet sampai ke infra merah
Pengujian dan penetapan kadar secara
spektofotometri biasanya memerlukan suatu
baku pembanding .

Baku pembanding : vit B12 BPFI


Sampel : vit B12
SPEKTOFOTOMETER
Spektofotometer UV-VIS merupakan alat dengan
teknik spektofotometer pada daerah ultra-violet
dan sinar tampak. Alat ini digunakan guna
mengukur serapan sinar ultra-violet atau sinar
tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan.
Konsentrasi nlarutan yang dianalisis sebanding
dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang
terdapat dalam larutan tersebut.
ALAT & BAHAN
Alat
• Spektofotometer uv-vis
• Kuvet
• Labu ukur 100 ml
• Pipet volume
• Pipet filter
• Beaker glass

Bahan
• Aquades
• Vitamin B12 BPFI (Baku pembanding FI )
• Sampel vitamin B12
Perhitungan
•PERHITUNGAN LARUTAN INDUK
1. Pembuatan larutan baku induk 1000 mg/ml
(vitamin B12 BPFI baku pembanding langsung
digunakan )
2. Pembuatan deret standar ( 10, 20, 30, 40, 50,
60 mg/ml) rumus :
• Larutan 10 mg/L → pipet baku induk 1000 mg/L
sebanyak 1 mL , larutkan kedalam labu ukur 100 mL
• Larutan 20 mg/L → pipet baku induk 1000 mg/L
sebanyak 2 mL , larutkan kedalam labu ukur 100 mL
• Larutan 30 mg/L → pipet baku induk 1000 mg/L
sebanyak 3 mL , larutkan kedalam labu ukur 100 mL
• Larutan 40 mg/L → pipet baku induk 1000 mg/L
sebanyak 4 mL , larutkan kedalam labu ukur 100 mL
• Larutan 50 mg/L → pipet baku induk 1000 mg/L
sebanyak 5 mL , larutkan kedalam labu ukur 100 mL
• Larutan 60 mg/L → pipet baku induk 1000 mg/L
sebanyak 6 mL , larutkan kedalam labu ukur 100 mL
Uraian Prosedur
1. Hubungkan alat pada sumber listrik
2. Kemudian nyalakan alat dengan menekan tombol power yang berada di
unit belakang, instrumen dipanaskan minimal 20 menit
3. Perlakuan kuvet dan larutan uji :
• Kuvet berbentuk tabung dibersihkan menggunakan aquades
• Bersihkan bagian luar tabung dengan tisu dengan cara ditotol
• Bilas kuvet dengan larutan uji dan kuvet dibersihkan kembali
• Masukkan larutan uji ke dalam kuvet dan kuvet dibersihkan
kembali
• Masukkan kuvet ke dalam tempat pengukuran mengikuti arah jam
dimulai pada posisi pukul 12
4. Tentukan kebutuhan pengukuran : penentuan panjang
gelombang atau pengukuran kadar
5. Penetuan panjang gelombang : pilih menu SUR pada layar,
tenttukan panjang gelombang dan interval yang diinginkan
tekan tombol AUTO ZERO kemudian tekan tombol MEASURE
lalu catat hasilnya
6. Pengukuran kadar : pilih menu ATC pada layar tentukan
panjang gelombang dan interval yang diinginkan tekan
tombol AUTO ZERO kemudian tekan tombol MEASURE lalu
catat hasilnya
7. Setelah selesai keluarkan kuvet dari tempat pengukuran
8. Matikan tombol power
Panjang gelombang maksimum BPFI vitamin
B12
Absorbansi deret standar BPFI
NO Konsentrasi (ppm) sumbu X Absorbansi (Abs) sumbu Y
1 10 0,014
2 20 0,070
3 30 0,184
4 40 0,178
5 50 0,238
6 60 0,284
Perhitungan
a = 0,042
b = 0,00556
r = 0,9998

Persamaan garis yang diperoleh


y = a + bx
y= 0,042 + 0,00556x
Kadar
• y = a + bx

0,284 = 0,042 + 0,00556x
x = 43,52
Kadar = x . Fp
= 43,52 x
= 725,33

% kadar = X 100%

= X 100%

= 72,533%
Pembahasan
Pada praktikum penetapan kadar ini didapatkan
hasil kadar 72,533%. Dimana hasil kadar yang di
dapat tidak masuk ke dalam range kadar yang
terdapat dalam farmacope indonesia
Hal ini dapat terjadi karena
1. Kesalahan dalam pemipetan
2. Kurang bersihnya alat yang digunakan
3. Bagian bening pada kuvet tidak sengaja
tersentuh
Kesimpulan
Kadar vitamin B12 yang didapatkan adalah
72,533% dan tidak masuk ke dalam range ( 95 –
115 % ) yang terdapat dalam farmacope
indonesia

Anda mungkin juga menyukai