Anda di halaman 1dari 61

Bersama:

AGUS HERMAWAN
PEMBEKALAN BAHAN PENYIAPAN USBN
2018 TAHAP 1 (MATEMATIKA DAN IPA)
BANDUNG
15 OKTOBER 2018
Kilas Balik UN Tahun 2018
Kurikulum 2013

Tantangan Tantangan Eksternal


Internal (Globalisasi)

Kemajuan
Lingkungan Kemajuan Industri
Pendidikan
Hidup Teknologi Kreatif
Internasional

Sistem
Konten
Evaluasi
*) Permendikbud No. 59 Tahun 2014
(Lampiran I)
8
• Veteran Generation lahir sebelum 1945 perang kemerdekaan
• Baby Boomers Generation lahir 1946-1965 orde lama
• X (Xers Generation) lahir 1966-1982 orde baru
• Y (Millenials Generation) lahir 1983-1999 reformasi
• Z (N-Gen Generation) lahir setelah 2000 globalisasi

Indonesia melalui berbagai zaman dengan kondisi lingkungan yang berbeda-beda,


dimana masing-masing kelompok generasi berkembang dalam situasi dan kondisi 9yang
beraneka ragam
MENCERMATI TANTANGAN AKIBAT GAP ANTAR GENERASI

Tantangan dunia pendidikan di seluruh


dunia

MEMPERSIAPKAN GENERASI ABAD KE-21

OLEH GURU ABAD KE-20

MELALUI SEKOLAH ABAD KE-19

DENGAN METODA PEMBELAJARAN


ABAD KE-18

Untuk dapat memahami dan mendalami fenomena pembelajaran


abad ke-21 dibutuhkan kemauan untuk membuka hati (open
heart) dan membuka pikiran (open mind) 10
Jawablah soal-soal berikut
kemudian berikan komentar
terhadap butir-butir soal
tersebut.
1

Atom tidak dapat dimusnahkan. Reaksi kimia


hanyalah penataan ulang atom-atom yang
bereaksi. Pendapat tersebut dikemukakan oleh ….
A. John Dalton
B. J. J. Thomson
C. Ernest Rutherford
D. Henry Moseley
E. Marie Curie

12
2

Andi tinggal di kota Jakarta sedangkan Jane tinggal di kota


Amsterdam, Belanda. Waktu di kota Jakarta 5 jam lebih awal dari
K:D

waktu di kota Amsterdam. Jam kantor di kedua kota tersebut sama,


yaitu pada pukul 09.00 hingga pukul 16.00 waktu setempat. Andi
ingin menelepon Jane pada saat mereka berdua berada di jam
kantor.
Antara pukul berapa Andi harus menelepon?
A. 09.00 – 11.00
B. 09.00 – 14.00
C. 11.00 – 16.00
D. 11.00 – 21.00
E. 13.00 – 21.00

13
3
Eubacteria yang dapat menghasilkan zat racun
pada makanan kemasan dalam kaleng adalah ....

A. Pseudomonals sp.
B. Thiobacillus ferrooksidans
C. Clostridium botulinum
D. Escherichia coli
E. Acetobacter xylinum
4
5
MEROKOK TEMBAKAU

Tembakau dihisap melalui rokok, cerutu, dan pipa.


Penelitian menunjukkan bahwa penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh tembakau membunuh hampir 13.500
orang setiap hari di dunia. Diramalkan bahwa pada tahun
2020 penyakit-penyakit yang disebabkan oleh tembakau
akan mencapai jumlah 12% dari semua kematian secara
global.
Asap tembakau mengandung banyak zat berbahaya. Zat-
zat yang paling berbahaya adalah tar, nikotin, dan karbon
monoksida.
5
Berbagai macam metode digunakan untuk mempengaruhi
orang agar berhenti merokok.
Apakah cara-cara berikut ini berdasarkan pada teknologi?
Lingkari “Ya” atau “Tidak” untuk setiap kasus.

Apakah metode untuk mengurangi kebiasaan Ya atau Tidak?


merokok ini berdasarkan pada teknologi?
Menaikkan harga rokok. Ya / Tidak
Memproduksi plester nikotin untuk membantu Ya / Tidak
secara bertahap seseorang berhenti merokok.
Larangan merokok di tempat umum. Ya / Tidak
Penyediaan penyuluhan bagi orang-orang yang Ya / Tidak
mencoba berhenti merokok.
Menemukan satu tablet bebas nikotin yang Ya / Tidak
dapat membantu seseorang berhenti merokok.
6

Andaikan ilmuwan yang bekerja di bagian pengujian kualitas air pada perusahaan
air minum menemukan bahwa terdapat bakteri yang berbahaya di dalam air setelah
selesai diproses.
Apa yang harus dilakukan orang di rumah sebelum meminumnya?
Perhatikan stimulus berikut.
LIP GLOSS

20
Refleksi
1. Buatlah minimal dua soal dengan stimulus
wacana di atas.
2. Mari kita cermati apakah soal-soal yang dibuat
Bapak/Ibu termasuk soal yang hanya:
– me-RECITE (merujuk)
– me-RESTATE (menyatakan kembali)
– me-RECALL (mengingat kembali)
ataukah sudah higher order thinking (HOT)?

21
Apakah pertanyaan kita seperti di bawah ini.

 Bahan yang kadarnya paling sedikit pada pembuatan lip


gloos adalah ….
me-RECITE (merujuk)

 Bagaimana cara membuat kedua kosmetik tersebut?


me-RESTATE (menyatakan kembali)

 Bahan-bahan apakah yang membedakan untuk


membuat lip gloos dengan lipstick?
me-RECALL (mengingat kembali)
Bagaimanakah pertanyaan soal yang
Higher Order Thinking/Penalaran
berdasarkan wacana tersebut?
 Dalam pembuatan lip gloss dan lipstik, minyak dan lilin dicampur. Bahan pewarna dan
pewangi kemudian ditambahkan. Lipstik yang dibuat dari resep ini keras dan tidak mudah
digunakan. Bagaimana kamu mengubah komposisi bahan-bahan untuk membuat lipstik
yang lebih lunak?

 Minyak dan lilin adalah bahan-bahan yang dapat bercampur dengan baik. Air tidak dapat
bercampur dengan minyak dan lilin tidak dapat larut dalam air. Manakah berikut ini yang
paling mungkin terjadi jika kita memasukkan banyak air ke dalam campuran lipstik yang
sedang dipanaskan?
A. Campuran yang lebih lunak dan lebih seperti krim dihasilkan.
B. Campuran menjadi lebih kaku.
C. Campuran sama sekali tidak berubah.
D. Campuran mengapung seperti gumpalan lemak di permukaan air.
E. Campuran menjadi sangat lembut.

 Bila suatu bahan yang disebut emulgator ditambahkan, minyak dan lilin akan dapat
bercampur baik dengan air. Mengapa sabun dan air dapat menghilangkan lipstik?
A. Air mengandung emulgator yang menyebabkan sabun dan lipstik dapat bercampur.
B. Sabun bertindak sebagai emulgator yang membuat air dan lipstik bercampur.
C. Emulgator dalam lipstik membuat air dan sabun bercampur.
D. Sabun dan lipstik bergabung membentuk emulgator yang bercampur dengan air.
E. Air dan lipstik bergabung membentuk emulgator yang bercampur dengan air.
Mari kita mengerjakan hal
yang sama dengan mereka.
Refleksi
1. Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah mengerjakan
soal pembuka kegiatan?
2. Tahukah Bapak/Ibu bahwa soal tersebut diujikan bagi
siswa usia maksimum 15 tahun?
3. Ungkapkan pendapat Bapak/Ibu perihal “standar” soal-
soal tersebut.
4. Dapatkah soal-soal tersebut diujikan sehari-hari?
5. Pembelajaran yang bagaimana agar peserta didik
terbiasa mengerjakan soal di atas?

26
Hadapkan pada situasi yang
tidak rutin.
Non routine Situation
Routine Situation
Routine Situation

30
Routine Situation

31
Non routine Situation

Pada perlombaan seni pencak silat, empat orang juri


memberikan tiga kriteria penilaian pada
peserta lomba dengan interval skor 1-10. Hasil
penilaian tampak pada tabel berikut .

Skor akhir adalah rata-rata tertinggi dari ketiga kriteria. Disyaratkan juga pemenang tidak
memiliki skor kurang dari 6.
Berdasarkan aturan tersebut, siapakah yang menjadi pemenang?
A. Toni
B. Rizki
C. Yanto
D. Bowo
32
Non routine Situation

33
Sumber:
Ada http://intisari.grid.id/read/0394759
9/sesar-palu-koro-belah-pulau-

komentar? sulawesi-jadi-2-dan-paling-
berpotensi-sebabkan-gempa-serta-
tsunami-di-palu?page=all

34
Sumber:
Ada https://www.liputan6.com/news/read/
3655498/saat-gempa-berkekuatan-200-
kali-bom-hiroshima-guncang-sulawesi-
komentar? tengah

35
Sumber:
Ada http://www.rmolbanten.com
/read/2018/09/22/3273/San
komentar? di-Cium-Tangan-Kiai-Maruf-

36
PERUBAHAN PARADIGMA PEMBELAJARAN

HOTS

Pengintegrasian

• 4C,

RPP • Pendidikan
Karakter,
• Literasi.

37
Pembelajaraan HOTS
• Pembelajaran HOTS adalah pembelajaran kompetensi berpikir.
• Pembelajaran HOTS menggunakan pengetahuan untuk melatih
kompetensi berpikir HOTS.
• Pembelajaran HOTS dilakukan dengan memberikan latihan yang banyak
bagi siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui
materi baru yaitu materi yang belum digunakan guru sebagai contoh
dalam menjelaskan kemampuan analisis, mengevaluasi, mencipta.
• Materi baru dapat berupa sumber lain untuk pokok bahasan yang sama
atau materi pokok bahasan berikutnya yang digunakan sebagai latihan
untuk mengembangkan ketrampilan berpikir HOTS.
• Berdasarkan prinsip pengembangan kompetensi ketrampilan berpikir
pembelajaran kemampuan LOTS dan HOTS tidak berbeda.
• Penguasaan kemampuan berpikir harus dinilai dengan cara penilaian
dan instrumen penilaian kompetensi ketrampilan berpikir.
Langkah Utama
Proses Pembelajaran HOTS
Langkah I:
pemantapan pemahaman materi substantif,
kemampuan berpikir LOTS dan kemampuan berpikir
HOTS dengan contoh baru (berpikir logik,
menganalisis, mengevaluasi, mencipta, penyelesaian
masalah)

Langkah II:
pelatihan memahirkan kompetensi berpikir
(dengan materi substantif baru) untuk
mengembangkan kemampuan berpikir logik,
menganalisis, mengevaluasi, mencipta,
penyelesaian masalah

Langkah III:
penilaian (formatif) dan pemantapan kemampuan
berpikir (materi substantif baru) untuk membuktikan
kemampuan berpikir logik, menganalisis,
mengevaluasi, mencipta, penyelesaian masalah
 Bersifat divergen, memungkinkan munculnya
beberapa alternatif respons atau jawaban
 Tidak hanya mengukur kompetensi pengetahuan,
tetapi juga keterampilan proses, dan sikap
 Stem soal menggunakan stimulus berupa konteks
kehidupan nyata atau fenomena yang dekat dengan
kehidupan siswa
 Tidak hanya mengukur pengetahuan tentang IPA,
tetapi juga mengukur sikap dan bagaimana
menggunakan pengetahuan tersebut dalam
kehidupan nyata
 Tidak cukup hanya berbentuk pilihan ganda
1. Pilih materi yang sesuai dengan indikator soal (disebut “stimulus”)
2. Periksa materi (stimulus)
• Apakah bermanfaat?
• Apakah merefleksikan kurikulum?
• Apakah menarik? Relevan? Cocok?
• Pertanyaan penting apa yang dapat diidentifikasi dari stimulus?
3. HOTS
• Menganalisis
• Mengevaluasi
• Mengkreasi
4. Soal pilihan ganda dapat muncul dari pertanyaan HOTS
5. Untuk mendapatkan soal PG yang baik:
• ekstensif (menjangkau secara luas)
• ketat (teliti, cermat dan rapi)
• dipanelkan
41
Ciri soal HOTS

1. transfer satu konsep ke konsep lainnya


2. memproses dan menerapkan informasi
3. mencari kaitan dari berbagai informasi yang
berbeda-beda
4. menggunakan informasi untuk menyelesaikan
masalah
5. menelaah ide dan informasi secara kritis
1. Menganalisis KD yang dapat dibuatkan soal HOT.
2. Menyusun kisi-kisi soal.
3. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi
soal. Butir-butir pertanyaan ditulis agar sesuai
dengan kaidah penulisan butir soal.
4. Membuat pedoman penskoran atau kunci
jawaban.

43
Menyusun Stimulus Soal HOT

a. Pilihlah beberapa informasi dapat berupa gambar,


grafik, tabel, wacana, dll yang memiliki keterkaitan
dalam sebuah kasus.
b. Stimulus hendaknya menuntut kemampuan
menginterpretasi, mencari hubungan, menganalisis,
menyimpulkan, atau menciptakan.
c. Pilihlah kasus/permasalahan konstekstual dan menarik
(terkini) memotivasi peserta didik untuk membaca.
Pengecualian untuk mapel Bahasa, Sejarah boleh tidak
kontekstual.
d. Terkait langsung dengan pertanyaan (pokok soal),
berfungsi.
44
Rambu
Penyusunan Soal HOT

1. Soal yang disusun harus


mengukur kompetensi yang
akan diukur.
2. Kontekstual “ya”
keberfungsian stimulus
“WAJIB”.
3. Higher bukanlah Highest,
menulis soal orde berfikir
lebih tinggi bukan level
tertinggi.
45
KISI KISI SOAL
KISI-KISI SOAL
Mata Pelajaran : .............................................................

Kelas/ Level Bentuk No.


No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
Semester Kognitif Soal Soal

..............................., ....................................
Mengetahui Koordinator MGMP .....................................
Kepala SMA .........................................

................................................................ ................................................................
NIP. NIP.
Mata Pelajaran : ……..
Kelas/Peminatan : ……..
Semester : ……..
No Jawaban Skor
1. Langkah ke-1 …………………………… 1
Langkah ke-2 …………………………… 1
Langkah ke-3 …………………………… 1
……………. ….

Jumlah 5

47
Bagaimana membuat kisi-kisi
dan soal USBN?
RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN
1. Instrumen terdiri atas: Kisi-Kisi dan Soal
2. Kisi-kisi memuat indikator soal, materi, dan
level/tingkat kompetensi mengacu pada kisi/SKL
UN/USBN
3. Indikator soal mengacu pada A (Audience), B
(Behavior), C (Condition), dan D (Degre)
4. Level/tingkat kompetensi terdiri atas:
Pengetahuan dan pemahaman (Level 1), Aplikasi
(Level 2), dan Penalaran (Level 3) dengan
komposisi yang seimbang dan proporsional  KD
5. Soal HOTS mengacu pada kisi/soal pada level 3
MEKANISME BEDAH KISI KISI UJIAN
1. Lakukan koneksi silang antara kompetensi (KKO) dengan materi tiap lingkup dengan kombinasi
sebisa mungkin
2. Pilihlah secara selektif hasil langkah 1 sesuai dengan kompetensi dan dimensi pengetahuan
(materi)
3. Rumuskan indikator soal untuk dijadikan kisi-kisi soal ujian
Lingkup Materi
Level Kognitif
1. ... 2. ... 3. ... 4. ...
Peserta didik
Level 1 Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
mampu
memahami memahami memahami
Pengetahuan dan memahami
pengetahuan pengetahuan pengetahuan
Pemahaman pengetahuan
mengenai: mengenai: mengenai:
mengenai:

 Kompetensi 1  Materi 1  Materi 1  Materi 1  Materi 1

 Kompetensi 2  Materi 2  Materi 2  Materi 2  Materi 2

 Kompetensi 3  Materi 3  Materi 3  Materi 3  Materi ...

 Kompetensi ..  Materi 4  Materi 4  Materi 4

 Materi ...  Materi ...


MEKANISME BEDAH KISI KISI UJIAN
1. Lakukan koneksi silang antara kompetensi (KKO) dengan materi tiap lingkup dengan kombinasi
sebisa mungkin
2. Pilihlah secara selektif hasil langkah 1 sesuai dengan kompetensi dan dimensi pengetahuan
(materi)
3. Rumuskan indikator soal untuk dijadikan kisi-kisi soal ujian
Lingkup Materi
Level Kognitif
1. ... 2. ... 3. ... 4. ...
Peserta didik
Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
mampu
mengaplikasi-kan mengaplikasi-kan mengaplikasi-kan
Level 2 Aplikasi mengaplikasi-kan
pengetahu-an pengetahu-an pengetahu-an
pengetahu-an
mengenai: mengenai: mengenai:
mengenai:

 Kompetensi 1  Materi 1  Materi 1  Materi 1  Materi 1

 Kompetensi 2  Materi 2  Materi 2  Materi 2  Materi 2

 Kompetensi 3  Materi 3  Materi 3  Materi 3  Materi ...

 Kompetensi ..  Materi 4  Materi 4  Materi 4

 Materi ...  Materi ...


CONTOH
CONTOH
KOMPETENSI DASAR
Ruang Lingkup Materi
Tantangan
 Bagaimana menularkan “HOT”-
nya PISA pada classroom
based assessment?

 Soal-soal bentuk HOT akan semakin


besar proporsinya diujikan pada
penilaian skala nasional.
58
Direktur PSMA, Batam-17 April 2018

1. Konferensi pers:
 Peserta didik merasa bisa menjawab apabila kami
diajarkan pada pembelajaran
 Soal-soal UNBK sangat menarik
2. Akan dievaluasi soal sumatif
Sumber:

1. Berbagai Presentasi (ppt) HOTS, Puspendik, 2014 s.d 2018


2. Naskah Penyusunan Soal HOTS, Dit. PSMA, 2015
3. Presentasi HOTS, Dit. PSMA, 2015
4. Presentasi HOTS, Dr. Rachmawati, Puspendik, 2016 s.d
2018
5. Presentasi Pengembangan Soal HOTS, Iwan Suyawan, Dit.
PSMA, 2017
6. Dokumen Pribadi, Agus Hermawan, 2016-2018
7. Medsos, WA Grup, 2018
8. Presentasi Pembelajaran dan Penilaian HOTS, Prof. Hamid
Hasan, 2018
9. Presentasi HOTS, Dra. Zul Arsiah, M.Si, Puspendik, 2018

60
Terima Kasih
Selamat Berkarya

Agus Hermawan
61
0817-623-258

Anda mungkin juga menyukai