• Live • Tetravalent • Chimeric yellow fever tetravalent dengue vaccine (CYD-TDV) Nama dagang = Dengvaxia Mengandung 4 serotipe virus dengua yang dilemahkan Efikasi vaksin CYD-TDV = 56,6% Efikasi vaksin terhadap semua serotipe = 65,6% Efikasi den-1,2,3,4 = 58,4%, 47,1%, 78,6% dan 73,2% • Valsin CYD-TDV mencegah : • DBD 92,9% • Dengue berat 93,2% • Perawatan 80,8% Merupakan tindakan preventif yg bersifat cost-effective dalam menurunkan morbiditas dan mortalita terkait infeksi dengue Rekomendasi WHO • Pemberian vaksin di negara endemis : • Usia ≥ 9 thn di populasi dgn seroprevalensi ≥ 70% • Usia ≥ 11 thn di populasi dgn seroprevalensi 50%-70% • Kemasan kering dgn pelarut NaCl steril • Vaksin CYD-TDV tidak mengandung pengawet dan dapat bertahan 36 bulan dalam suhu 2-8 C • 2 jenis kemasan : dosis tunggal & vial multidosis (5 dosis) • Dosis = 0,5ml subkutan 3x penyuntukan interval 6 bulan • Indikasi = pencegahan dengue serotipe 1,2,3,4 pada anak usia 9-16 thn di daerah endemis Kontraindikasi • Riwayat reaksi alergi berat terhadap komponen vaksin dengue • Imunodefisiensi kongenital • HIV • Wanita hamil atau menyusui • Demam • Efek samping = nyeri tempat penyuntikan 49,2%, eritema 8,4%, bengkak 6,9%, nyeri kepala 54,1%, malaise 42,2%, myalgia 42,0%, demam 16,4% IDAI 2017 • Vaksin Dengue yang beredar saat ini adalah vaksin buatan Sanofi Pasteur yang telah menyelesaikan penelitian uji klinis fase III. • Fase III dilakukan utamanya untuk mengetahui efikasi (manfaat) dan keamanan vaksin Dengue. Fase IV adalah post-marketing surveillance yang merupakan pengamatan terhadap obat yang telah dipasarkan. • Vaksin ini mempunyai efikasi 56,5 % dan vaksin Dengue ini dapat menurunkan resiko perawatan rumah sakit sebanyak 80% serta mengurangi resiko menderita Dengue yang berat sebesar 93% bila diberikan pada anak diatas usia 9 tahun. IDAI 2017 • Pada bulan September tahun 2016 lalu, vaksin Dengue pertama di dunia tersebut mendapat persetujuan dari BPOM. Sejak saat itu, vaksin Dengue tetravalen sudah resmi beredar di Indonesia. • Vaksin ini memiliki hasil efikasi terbaik pada anak usia 9-16 tahun, sedangkan apabila diberikan di bawah usia 9 tahun akan meningkatkan resiko untuk dirawat karena infeksi dengue dan meningkatkan resiko mendapatkan dengue yang berat, khususnya pada anak dengan kelompok usia 2-5 tahun. WHO 2018 • Pada bulan November, produsen vaksin itu, Sanofi Pasteur, mengatakan mereka yang belum pernah terjangkit oleh penyakit itu berisiko untuk menderita penyakit yang lebih serius setelah mendapatkan suntikan vaksin tersebut. • secara eksklusif pada orang-orang yang sebelumya pernah terjangkit penyakit demam berdarah. • Pada bulan Februari, Filipina menyatkan vaksin itu berpotensi terkait dengan kematian tiga orang: seluruhnya meninggal karena demam berdarah meskipun mereka telah divaksinasi.