Moluskum Kontagiosum

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

Moluskum

Kontagiosum

Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin


Rumah Sakit Umum Bahteramas
Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo
Kendari
2019
2

Moluskum kontagiosum
adalah penyakit kulit
Pendahuluan disebabkan oleh virus poks,
klinis berupa papul – papul,
pada permukaannya terdapat
lekukan, berisi massa yang
mengandung badan moluskum.
Epidemiologi 3

Penyakit ini terutama Jika pada orang dewasa


menyerang anak dan digolongkan dalam penyakit
kadang-kadang juga orang akibat Hubungan Seksual
dewasa. (PHS).

Transmisinya melalui kontak


kulit langsung dan
otoinokulasi
4

Etiologi

Disebabkan oleh DNA poxvirus yang disebut


virus moluskum kontagiosum (MCV).
Gejala Klinis
5

1. Terutama menyerang anak usia sekolah, dewasa mudayang aktif


secara seksual, dan pasien imunikompromais.
2. Tidak ada keluhan subyektif
3. Kelainan kulit berupa papul khas berbentuk kubah, di tengahnya
terdapat lekukan (delle). Jika dipijat akan tampak keluar massa
berwarna putih seperti nasi yang merupakan badan moluskum.
Kadang berukuran lentikular dan berwarna putih seperti lilin.
4. Dapat terjadi infeksi sekunder sehingga timbul supurasi.
5. Lokasi : wajah, badan, dan ekstremitas.
6

1. Veruka
Diagnosis 2. Granuloma Piogenik

Banding 3. Melanoma Amelanotik


7
1. Biasanya tidak diperlukan
2. Pada dermoskopi tampak gambaran orifisium dengan gambaran pembuluh darah
crown, punctiform, radial, dan flower pattern.
3. Pemeriksaan Giemsa terhadap bahan massa putih dari bagian tengah papul

Pemeriksaan
menunjukkan bahan inklsi moluskum di dalam sitoplasma.
4. Pemeriksaan histopatologik dilakukan apabila gambaran lesi tidak khas MK. Tampak

Penujang gambaran epidermis hipertrofi dan hiperplasia. Di atas lapisan sel basal didapatkan
sel membesar yang mengandung partikel virus disebut badan moluskum atau
Henderson-Paterson bodies
Penatalaksanaan

Non- Medikamentosa
Jaga higiene kulit dengan
mandi 2 kali sehari
menggunakan sabun.
Medikamentosa
Prinsip : mengeluarkan
badan moluskum.
Terdapat beberapa obat/
tindakan yang dapat
dipilih sesuai dengan
indikasi
10

Tindakan : Terapi Topikal


1. Bedah kuratase/ 1. Kataridin (0,7% atau 0,9%) dioleskan pada Terapi Sistemik
enukleasi. Setelah lesi dan dibiarkan selama 3-4 jam, setelah itu
tindakan diberikan dicuci. Setelah itu diberikan salep antibiotik Terapi sistemik hanya
untuk mencegah infeksi sekunder. Dapat diberikan untuk pasien
antibiotik topikal.
dilakukan sebulan sekali hingga tidak ada lesi imunokompromais yaitu
lagi. Interferon – α sub kutan.
2. Tindakan bedah
beku/ nitrogen 2. Podofilin (10%-25% dalam bentuk resin) atau
cair. (0,3% atau 0,5% dalam bentuk krim.
Dioleskan pada tiap lesi 2 kali sehari selama 3
hari berturut-turut, jika lesi masih persisten
hingga hari ke 7, terapi yang sama dilanjutkan
selama 3 minggu.

3. Pasta perak nitrat 40%

4. Gel Asam Salisilat 12%.


11

Edukasi

1. Menghindari kontak langsung

2. Pengobatan memakan waktu lama, diperlukan


ketekunan dan kesabaran.
12

Pada pasien imunokompeten dapat swasirna dalam


6-9 bulan tanpa meninggalakan parut, kecuali jika
mengalami infeksi.
Prognosis

Quo ad
Quo ad vitam :
functionam :
bonam
bonam

Quo ad
sanactionam :
bonam
13

Thanks!

Anda mungkin juga menyukai