Anda di halaman 1dari 59

UPAYA PENINGKATAN

KEPATUHAN MINUM OBAT


PASIEN HIPERTENSI MELALUI
MEDIA INOVASI
Disusun oleh :
dr. Androcles Dwi Wirotama dr. Indra Nugraha
dr. Danang Nugroho dr. Nadia Dita
dr. Fadhilla Fitri Ami Hidayat dr. Rhahima Syafril
dr. Fitri Julianti

Pembimbing :
dr. Recky Chairunnas

PROGRAM DOKTER INTERNSIP INDONESIA


UPT PUSKESMAS SELAT BARU
PERIODE 18 JANUARI 2019 – 18 MEI 2018
PENDAHULUAN

Identitas Pasien  Hipertensi merupakan masalah global pola hidup


 Salah satu penyakit “The silent killer”
Anamnesis

Pemeriksaan  World Health organization , 972 orang


Objektif setara 26,4% (2014)
 Monitoring Trends and Determinants of
Foto Gigi
Pasien Cardiovascular Disease, Indonesia terjadi
peningkatan kejadian hipertensi sebanyak
Diagnosis 1% dari tahun 1993 hingga tahun 2000
 RISKESDAS: 26,5% (Indonesia), 20,9%
Rencana (Riau). Insidensi wanita >> laki-laki.
Perawatan  Urutan ke-3 setelah Influenza dan Diare
Pelaksanaan di
Puskesmas
UPT PUSKESMAS SELAT BARU: Maret 2019 hipertensi menduduki
peringkat ke-2 (226 kasus). Januari (131 kasus), Februari (145
Edukasi
kasus)
RUMUSAN MASALAH

Identitas Pasien

Anamnesis
Rendahnya kepatuhan minum obat
Pemeriksaan
Objektif pasien dengan hipertensi di wilayah
Foto Gigi
kerja UPT Puskesmas Selat Baru
Pasien

Diagnosis

Rencana
Perawatan

Pelaksanaan di
Puskesmas

Edukasi
TUJUAN PENELITIA

Identitas Pasien
Tujuan Umum
Anamnesis

Pemeriksaan Menciptakan media atau inovasi untuk meningkatkan kepatuhan minum obat
Objektif pada pasien dengan hipertensi di wilayah kerja UPT Puskesmas Selat Baru

Foto Gigi
Pasien
Tujuan Khusus
Diagnosis

Rencana
• Menciptakan alat peraga untuk meningkatkan pengetahuan tentang
Perawatan
hipertensi kepada pasien
• Menciptakan inovasi dalam evaluasi keteraturan minum obat dan target
Pelaksanaan di
terapi pasien hipertensi.
Puskesmas
• Meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam mengevaluasi perkembangan
target hipertensi pada pasien
Edukasi
MANFAAT PENELITIAN

Identitas Pasien PENELITI

Anamnesis Menambah pemahaman terhadap upaya promotif dan kuratif penyakit


Pemeriksaan hipertensi dalam rangka peningkatan kesehatan masyarakat
Objektif

Foto Gigi UPT Puskesmas Selat Baru


Pasien
Menambah inovasi dan strategi dalam upaya meningkatkan kepatuhan
Diagnosis
minum obat pada pasien dengan hipertensi di wilayah kerja UPT
Rencana Puskesmas Selat Baru
Perawatan
MASYARAKAT
Pelaksanaan di
Puskesmas Menambah pemahaman masyarakat terhadap penyakit hipertensi,
pentingnya kepatuhan minum obat dan komplikasi yang dapat
Edukasi ditimbulkan.
BAB III

Identitas Pasien
Identifikasi masalah
Anamnesis

Pemeriksaan
Objektif Berdasarkan laporan bulanan 10 penyakit
Foto Gigi
terbanyak di Puskesmas Selat Baru pada bulan
Pasien Maret tahun 2019 dipilih empat masalah:
1. penyakit infeksi saluran nafas bagian atas
Diagnosis
dengan angka kejadian sebanyak 24,7%
Rencana 2. hipertensi sebanyak 17,2%
Perawatan
3. dispesia 14,8%
Pelaksanaan di 4. osteoarthritis 14,3%
Puskesmas

Edukasi
BAB III
Identitas Pasien
Penentuan prioritas
Anamnesis masalah
Pemeriksaan
Objektif Kriteria penentuan prioritas masalah dengan metode USG
Foto Gigi
U Urgency Tingkat kepentingan yang mendesak
Pasien

Diagnosis
S Seriousness Tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu
Rencana
penanganan masalah
Perawatan
G Growth Tingkat perkiraan dan bertambah buruknya
Pelaksanaan di
Puskesmas keadaan pada saat masalah mulai terlihat
sesudahnya
Edukasi
BAB III

Identitas Pasien
Penilaian kriteria
metode USG
Anamnesis
NILAI URGENCY Kriteria seriousness GROWTH
Pemeriksaan
Objektif
5 Sangat urgen Sangat serius Sangat tumbuh
Foto Gigi
4 Cukup urgen Cukup serius Cukup
Pasien
3 Urgen serius Tumbuh
Diagnosis
2 Kurang urgen Cukup serius Kurang
Rencana tumbuh
Perawatan
1 Sangat kurang Sangat kurang serius Sangat kurang
Pelaksanaan di urgen tumbuh
Puskesmas
Dengan menjumlahkan (U + S + G), nilai tertinggi ditetapkan
Edukasi sebagai prioritas masalah
Bab III

Identitas Pasien
Masalah pokok dalam menentukan prioritas
Anamnesis
utama :

Pemeriksaan no Masalah Pokok U S G Total Rangking


Objektif
1 Penyakit ISPA 3 3 4 10 II
Foto Gigi
Pasien
2 Penyakit Hipertensi 4 4 4 12 I
Diagnosis

Rencana 3 Penyakit Dispepsia 2 3 4 9 III


Perawatan

Pelaksanaan di
Puskesmas
4 Penyakit osteoarthristis 2 3 3 8 IV

Edukasi
BAB III

Identitas Pasien Analisis Penyebab


Anamnesis Masalah
Pemeriksaan Fishbone Ishikawa Analysis
Objektif
Material Man
Foto Gigi Kurangnya informasi pada alat bantu Kurangnya pengetahuan masyarakat
Pasien edukasi mengenai hipertensi yang ada tentang penyakit hipertensi
di UPT Puskesmas Selat Baru
Kurangnya kesadaran pasien untuk
Diagnosis Kurang efektifnya sarana yang ada teratur minum obat
unuk mengevaluasi keteraturan minum Rendahnya
obat dan target terapi pasien hipertensi Kurangnya kesadaran pasien untuk
Rencana berkunjung ke puskesmas untuk
kepatuhan
minum obat
Perawatan megevaluasi tekanan darah dan terapi pasien lansia
dengan
Pelaksanaan di Kurangnya evaluasi dari tenaga hipertensi di
Puskesmas Selat
Puskesmas kesehatan terhadap perkembangan
Baru
target terapi pasien hipertensi

Edukasi Method
BAB III

Identitas Pasien Alternatif Pemecahan Masalah


1. Man
Anamnesis
Masalah :
Pemeriksaan •Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi
Objektif •Kurangnya kesadaran pasien untuk teratur minum obat
•Kurangnya kesadaran pasien untuk berkunjung ke puskesmas untuk
Foto Gigi
megevaluasi tekanan darah dan terapi
Pasien
Pemecahan Masalah :
Diagnosis •Memberikan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan
pengetahuan tentang hipertensi, gejalanya, pengobatan, komplikasi
Rencana yang dapat terjadi serta pentingnya memeriksakan tekanan darah
Perawatan dan minum obat teratur.
•Memberikan reward kepada pasien yang teratur minum obat dan
Pelaksanaan di rutin kontrol ke puskesmas berupa pemeriksaan kolesterol gratis
Puskesmas setelah kontrol pengambilan obat rutin sebanyak 6 kali berturut-
turut
Edukasi
BAB III

Identitas Pasien

2.Material
Anamnesis

Pemeriksaan Masalah :
Objektif •Kurangnya informasi pada alat bantu edukasi mengenai hipertensi
yang ada di UPT Puskesmas Selat Baru
Foto Gigi •Kurang efektifnya sarana yang ada unuk mengevaluasi keteraturan
Pasien minum obat dan target terapi pasien hipertensi
Diagnosis
Pemecahan Masalah :
Rencana •Membuat alat bantu edukasi yang berisi informasi mengenai
Perawatan hipertensi.
•Membuat kartu sakti hipertensi yang berisi jadwal minum obat dan
Pelaksanaan di jadwal kontrol ke Puskesmas.
Puskesmas

Edukasi
BAB III

Identitas Pasien

Anamnesis

Pemeriksaan 3. Metode
Objektif
Masalah :
Foto Gigi •Kurangnya evaluasi dari tenaga kesehatan terhadap perkembangan
Pasien target terapi pasien hipertensi
Diagnosis
Pemecahan Masalah :
Rencana •Sosialiasi tentang keseragaman upaya peningkatan kepatuhan
Perawatan minum obat kepada petugas medis dan para medis di UPT
Puskesmas Selat Baru.
Pelaksanaan di
Puskesmas

Edukasi
BAB III

Identitas Pasien

Anamnesis
Rancangan Kegiatan
Pemeriksaan
Objektif
•Pembuatan alat bantu peraga edukasi hipertensi yang diletakkan di
Foto Gigi meja pemeriksaan dokter.
Pasien
•Pengadaan kartu sakti hipertensi dan stick pemeriksaan kolesterol
Diagnosis sebagai reward kepada pasien yang teratur minum obat dan rutin
kontrol.
Rencana
Perawatan
•Sosialisasi rekomendasi upaya peningkatan kepatuhan minum obat
Pelaksanaan di kepada petugas kesehatan di UPT Puskesmas Selat Baru pada tanggal
Puskesmas 22-23 April 2019

Edukasi
LAPORAN KASU

Identitas Pasien

Anamnesis
Penatalaksanaan yang seharusnya dilakukan adalah:
Pemeriksaan
Objektif • Pemeriksaan keadaan rongga mulut.
• Rontgen gigi
Foto Gigi • Perawatan gigi berupa :
Pasien
- Perawatan gigi dengan nekrosis pulpa dan abses
Diagnosis periapikal pemberian antibiotik dan analgetik, rencana
perawatan saluran akar atau pencabutan gigi.
Rencana - Scalling untuk menghilangkan kalkulus.
Perawatan
- Penambalan pada gigi yang fraktur.
Pelaksanaan di
Puskesmas

Edukasi
LAPORAN KASU

Identitas Pasien
Di Puskesmas
Anamnesis

Pemeriksaan
Objektif • Pemeriksaan gigi
• Pengobatan gigi :
Foto Gigi
Pasien Diberikan antibiotik amoksisilin 3 x 500 mg dan analgetik
paracetamol 3x500 mg selama 5 hari.
Diagnosis • Kontrol setelah obat habis dan akan dilakukan pencabutan
gigi pada gigi 36 karena pasien menolak dilakukan perawatan
Rencana
Perawatan
saluran akar.

Pelaksanaan di
Puskesmas

Edukasi
LAPORAN KASU

Identitas Pasien
Umum
Anamnesis

Pemeriksaan
Objektif

Foto Gigi • Edukasi kepada pasien bahwa tatalaksana gigi yang disarankan
Pasien
pada pasien ini adalah perawatan saluran akar agar gigi bisa
Diagnosis dipertahankan, akan tetapi pasien harus rutin kontrol ke dokter
gigi selama pengobatan.
Rencana • Scalling pada gigi yang terdapat kalkulus.
Perawatan • Penambalan pada gigi yang fraktur.
Pelaksanaan di
Puskesmas

Edukasi
LAPORAN KASU

Identitas Pasien

Anamnesis
Pencegahan
Pemeriksaan
Objektif

Foto Gigi
Pasien • Sikat gigi minimal 2 kali sehari setelah sarapan pagi dan
sebelum tidur dengan cara yang benar.
Diagnosis • Kurangi makan makanan yang merangsang seperti manis,
asam dan dingin.
Rencana
Perawatan • Meningkatkan daya tahan tubuh.
• Periksa gigi rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
Pelaksanaan di
Puskesmas

Edukasi
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi

Infeksi

Infeksi
Odontogenik

Macam-macam
Infeksi
Odontogenik

Penatalaksanaan
Infeksi

Abses
Periapikal
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi

Infeksi

Infeksi
Odontogenik

Macam-macam
Infeksi
Odontogenik

Penatalaksanaan
Infeksi

Abses
Periapikal
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi
Definisi
Infeksi

Infeksi •Adanya berbagai kuman yang masuk ke dalam tubuh


Odontogenik manusia. Bila kuman berkembang biak dan
Macam-macam
menyebabkan kerusakan jaringan disebut penyakit
Infeksi infeksi.
Odontogenik
•3 faktor yang saling berinteraksi yaitu: faktor penyebab
Penatalaksanaan
Infeksi
penyakit (agen), faktor manusia atau pejamu (host),
dan faktor lingkungan.
Abses
Periapikal
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi

Infeksi
Penyebaran Infeksi
Infeksi
Odontogenik

Macam-macam
Infeksi
Odontogenik
Transmisi Transmisi
Penatalaksanaan
langsung tidak
Infeksi
langsung
Abses
Periapikal
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi Infeksi Non Infeksi

Infeksi

Infeksi Reaksi Inflamasi


Odontogenik

Macam-macam LIRS
Infeksi
Odontogenik (Local Inflammatory Syndrome)
Penatalaksanaan
Infeksi SIRS
(Systemic Inflammatory Syndrome)
Abses
Periapikal
Sepsis
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi

Infeksi
Sepsis
Infeksi
Odontogenik

Macam-macam
Infeksi Severe Sepsis
Odontogenik

Penatalaksanaan
Infeksi
Syok Septik

Abses
Periapikal
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi
Sepsis
Infeksi
Gejala Umum
Infeksi
Odontogenik
Inflamasi
Macam-macam
Infeksi Hemodinamik
Odontogenik

Penatalaksanaan Disfungsi Organ


Infeksi
Perfusi Jaringan
Abses
Periapikal
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi
Severe Sepsis
Infeksi Sepsis-induced hipotensi
Infeksi
Laktat diatas batas normal
Odontogenik

Macam-macam Urin < 0,5 mL/kg/jam selama lebih dari 2 jam dengan
Infeksi resusitasi cairan adekuat
Odontogenik

Penatalaksanaan
Acute Lung Injury dengan PaO2/FiO2 < 250 dengan tidak
Infeksi adanya pneumonia sebagai sumber infeksi

Abses Bilirubin > 2 mg/dL, Kreatinin > 2,0 mg/dL


Periapikal
Hitung platelet < 100.000 μL & Koagulopati
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi

Infeksi Syok Septik


Infeksi
Odontogenik
Fase Dini
Macam-macam
Infeksi
Odontogenik
Post Resusitasi Cairan
Penatalaksanaan
Infeksi

Abses
Tanda- tanda sepsis dan hipoperfusi
Periapikal
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi
Infeksi orofasia piogenik tersering
Infeksi

Infeksi
Odontogenik Penyebab tersering : Nekrosis pulpa
Macam-macam
Infeksi
Odontogenik Jenis Infeksi odontogenik:
Penatalaksanaan
Infeksi
- Abses periapikal
- Abses periodontal
Abses
Periapikal
- Perikoronitis
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi

Infeksi
Patogenesis Infeksi Odontogenik
Infeksi
Odontogenik
1. Tahap abses dentoalveolar
Macam-macam
Infeksi
Odontogenik 2. Tahap yang menyangkut spasium
Penatalaksanaan
Infeksi 3. Tahap komplikasi

Abses
Periapikal
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi
Patogenesis Infeksi Odontogenik
Infeksi

Infeksi
Odontogenik
Luka/ folikel rambut Bakteri masuk
Macam-macam
Infeksi Penyebaran melalui foramen
Abses
Odontogenik apikal dari karies
Penatalaksanaan
Infeksi
Inflamasi daerah Periodontitis
Abses periapikal apikalis
Periapikal
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi
subperiosteal

Infeksi parafaringeal
fosa
kanina
Infeksi
Odontogenik

Macam-macam
submental
Berdasarkan bukal
Infeksi
Odontogenik
spasium
Penatalaksanaan
Infeksi
submandibula intratemporal

Abses
Periapikal submasseter
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi
Prinsip penatalaksanaan infeksi odontogenik
Infeksi

Infeksi
Odontogenik 1. Mempertahankan dan meningkatkan faktor pertahanan
tubuh penderita.
Macam-macam
Infeksi 2. Pemberian antibiotik yang tepat dengan dosis yang
Odontogenik memadai.
3. Tindakan drainase secara bedah dari infeksi yang ada.
Penatalaksanaan 4. Menghilangkan secepat mungkin sumber infeksi.
Infeksi
5. Evaluasi terhadap efek perawatan yang diberikan.
Abses
Periapikal
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi
Prinsip penatalaksanaan infeksi dentoalveolar
Infeksi

Infeksi
Odontogenik 1. Riwayat kesehatan yang rinci dari pasien.
Macam-macam 2. Drainase nanah.
Infeksi 3. Pengeboran gigi.
Odontogenik
4. Antisepsis daerah sayatan.
Penatalaksanaan 5. Anestesi daerah abses.
Infeksi
6. Perencanaan sayatan.
Abses
Periapikal
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi
DEFENISI
Infeksi

Infeksi
Odontogenik
Infeksi pulpa yang menyebabkan jaringan pulpa
Macam-macam
Infeksi
menjadi nekrotik. Adanya akumulasi pus yang
Odontogenik dikelilingi oleh jaringan yang mengalami proses
Penatalaksanaan
inflamasi yang berlokasi di dekat apeks dari akar
Infeksi gigi yang sudah non vital.

Abses
Periapikal
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi
ETIOLOGI
Infeksi

Infeksi
Odontogenik

Macam-macam
-Infeksi  karies gigi atau infeksi pulpa
Infeksi
Odontogenik -Trauma pada gigi
Penatalaksanaan -Iritasi jaringan periapikal
Infeksi

Abses
Periapikal
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi
TAHAP PEMBENTUKAN ABSES
Infeksi
Tahap inokulasi  pembengkakan jaringan lunak,
Infeksi lengket, dan agak halus yang disertai dengan sedikit
Odontogenik
kemerahan.
Macam-macam
Infeksi Tahap selulitis  pembengkakan yang berwarna sangat
Odontogenik
merah, keras dan amat sakit disertai functio laesa
Penatalaksanaan
Infeksi Pembentukan abses  fluktuasi

Abses Pecahnya abses  secara spontan atau dengan drainase


Periapikal
terapeutik
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi
PATOGENESIS ABSES PERIAPIKAL
Infeksi

Infeksi Bakteri masuk ke jaringan periapikal


Odontogenik

Macam-macam
Infeksi
Odontogenik
Bisa melalui karies  bakteri masuk  merusak
Penatalaksanaan
Infeksi
pulpa  jaringan periapikal  respon inflamasi lokal
 kerusakan tulang dan resorpsi akar
Abses
Periapikal
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi
GAMBARAN KLINIS ABSES PERIAPIKAL AKUT
Infeksi

Infeksi • Gigi sedikit ekstrusi dari soketnya


Odontogenik • Tanda-tanda infeksi seperti demam, malaise dan
leukositosis.
Macam-macam
Infeksi
• Bengkak pada jaringan gigi.
Odontogenik • Gigi yang terlibat tidak menimbulkan respon terhadap
stimulasi elektrik dan termis.
Penatalaksanaan
Infeksi • Gigi terasa nyeri terhadap palpasi dan perkusi.
• Perluasan abses periapikal akut pada jaringan lunak yang
Abses akan menunjukkan gambaran yang biasa dari inflamasi
Periapikal akut yaitu merah, bengkak dan panas.
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi
GAMBARAN KLINIS ABSES PERIAPIKAL KRONIS
Infeksi

Infeksi
Odontogenik • Asimtomatik akibat drainase.

Macam-macam • Gigi tidak mengalami respon terhadap stimulus termis dan


Infeksi
Odontogenik
elektris.
• Perkusi terkadang nyeri.
Penatalaksanaan
Infeksi • Gigi sensitif terhadap palpasi.
• Adanya fistel.
Abses
Periapikal
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi
DIAGNOSIS
Infeksi

Infeksi ANAMNESIS
Odontogenik
Nyeri yang bersifat intermiten
Macam-macam
Infeksi
Odontogenik PEMERIKSAAN EKSTRAORAL
Penatalaksanaan
Asimetris wajah, pembengkakan, perubahan warna, kemerahan
Infeksi dan jaringan limfe servikal/wajah membesar

Abses
Periapikal
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi
DIAGNOSIS
Infeksi
PEMERIKSAAN INTRAORAL
Infeksi
Odontogenik
Tes visual dan digital jaringan rongga mulut yang
Macam-macam
Infeksi
lengkap dan teliti, bibir, mukosa oral, pipi, lidah,
Odontogenik palatum dan otot-otot
Penatalaksanaan
Infeksi Gigi : Mahkota yang berubah warna sering merupakan
tanda adanya penyakit pulpa
Abses
Periapikal
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi
DIAGNOSIS
Infeksi
PEMERIKSAAN INTRAORAL
Infeksi
Odontogenik

Macam-macam Tes perkusi : tes perkusi vertikal positif berarti


Infeksi terdapat kelainan di daerah periapikal
Odontogenik

Penatalaksanaan
Infeksi Tes palpasi : Palpasi menentukan seberapa jauh
proses inflamasi telah meluas ke arah periapikal
Abses
Periapikal
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi
DIAGNOSIS
Infeksi
PEMERIKSAAN INTRAORAL
Infeksi
Odontogenik

Macam-macam Sondase: sonde dapat berpenetrasi ke dalam lesi


Infeksi inflamasi periapikal yang meluas ke servikal.
Odontogenik

Penatalaksanaan
Infeksi Tes termal : Kekurangan respon panas atau dingin
dapat mengindikasikan pulpa yang nekrosis.
Abses
Periapikal
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi
DIAGNOSIS
Infeksi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Infeksi
Odontogenik

Macam-macam Gambaran radiografi :


Infeksi gambaran radiolusen berbatas difus di periapikal.
Odontogenik

Penatalaksanaan
Infeksi

Abses
Periapikal
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi
PENATALAKSANAAN
Infeksi
Terapi dari abses periapikal akut :
Infeksi
Odontogenik -Lakukan drainase.
-Berikan antibiotik bila drainase tidak produktif atau
Macam-macam
Infeksi bila ada pireksia, rasa sakit dan meningkatnya
Odontogenik limfadenopati.
Penatalaksanaan
Infeksi
Terapi dari abses periapikal kronis :
Abses Indikasi untuk mempertahankan atau untuk mencabut
Periapikal gigi dengan pertimbangan beberapa hal.
PEMBAHASAN
Faktor
predisposisi • Riwayat gigi berlubang yang tidak diobati

Epidemiologi

Perjalanan
penyakit Karise pada gigi 36 yang tidak diobati  nyeri pada gigi dan
bengkak pada gusi sejak 2 bulan lalu, hilang timbul  3 hari
SMRS, semakin nyeri, bengkak pada gusi, demam, mulut
berbau, sulit mengunyah.

Karies yang tidak diobati  jalan masuk bakteri  menuju ke


ruang pulpa  infeksi pulpa  nekrosis pulpa  invasi bakteri
ke jaringan lebih dalam  meluas ke jaringan periapikal 
abses periapikal
PEMBAHASAN

Epidemiologi Abses  mencari Terbentuk


jalan keluar fistula sebagai
drainase abses
Pada pasien telah
terbentuk fistula
Menyebar ke
fasial space
terdekat
PEMBAHASAN

Kemungkinan
adanya sepsis Sumber infeksi + gejala inflamasi
Epidemiologi
pada pasien sistemik (SIRS) = sepsis
- T > 38oC atau < 36oC
- HR > 90 x/menit
- RR > 20 x/menit atau Pa CO2< 32 mmHg
- Hitung leukosit > 12.000/mm3 atau > 10%
sel immature

Tidak ditemukan
pada pasien
PEMBAHASAN
Penegakan diagnosis nekrosis
pulpa dengan abses periapikal

Epidemiologi
Anamnesis Pada pemeriksaan fisik gigi 36:
-Nyeri pada gigi -Kavitas besar pada permukaan
-Bengkak pada gusi oklusio-bucal
-Kesulitan mengunyah -Fistula berwarna kemerahan pada
-Mulutnya cepat berbau gusi gigi 36
-Keluhan hilang timbul sejak 2 -Palpasi : nyeri tekan (+)
bulan lalu -Perkusi : nyeri (+)
-Riwayat gigi berlubang yang -Sondase : (+)
tidak diobati -Tes termal/suhu : (-)  gigi sudah
tidak vital
PEMBAHASAN

Epidemiologi Diagnosis pasti : Radiolusen berbatas


Radiologi difus di periapikal

Tidak dilakukan pada


pasien karena tidak ada
sarana
PEMBAHASAN

Tatalaksana abses Menghilangkan sumber


periapikal infeksi  drainase abses
Epidemiologi
Tidak dilakukan karena sudah terbentuk
fistula sebagai drainase alami

Antibiotik

Amoksisilin  kurang tepat, karena sudah


terjadi proses anaerob  seharusnya
pemberian AB sensitif bakteri anaerob
(metronidzol atau klindamisin)
PEMBAHASAN

Perawatan Mahkota gigi pada


Tatalaksana saluran akar pasien ini masih
Epidemiologi
nekrosis pulpa (tersedia di ada dan jaringan
Puskemas penopang gigi
Tapung) belum terganggu

Pasien menolak, karena tidak


bersedia bolak-balik ke
puskesmas  disarankan
pencabutan gigi
PEMBAHASAN

Tambahan diagnosis Fraktur kelas 2 gigi 35


Epidemiologi

Pemeriksaan fisik
Rencana
gigi 35 :
tatalaksana :
-fraktur pada
Anamnesis : Penambalan
mahkota gigi
Tidak ada (mencegah
-palpasi negatif
riwayat trauma masuknya bakteri)
-perkusi negatif
 pasien tidak
-tes termal :
bersedia
positif
PEMBAHASAN

Tambahan diagnosis Kalkulus pada gigi


31,32,33,34,3,36,41,42
Epidemiologi

Pemeriksaan fisik gigi :


Tampak kalkulus pada gigi Rencana tatalaksana :
31,32,33,34,3,36,41,42 scalling
PEMBAHASAN

Tambahan diagnosis un-erupted gigi 38,48


Epidemiologi

Belum menjadi masalah karena


erupsi gigi molar 3 berlangsung
hingga usia 21 tahun, sedangkan
pasien masih berusia 17 tahun.
SIMPULAN

Abses periapikal pada gigi dengan nekrosis pulpa dapat didiagnosis


berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, ditemukan fistula
pada ginggiva merupakan ciri khas dari abses periapikali.

Karies gigi merupakan proses awal terjadinya abses


periapikal pada pasien.
SIMPULAN

Tatalaksana gigi dengan nekrosis pulpa disertai abses


periapikal kronik dengan fistula adalah antibiotik dan
perawatan saluran akar.

Penanganan kalkulus pada pasien yaitu pasien disarankan


untuk melakukan scalling.

Penanganan fraktur dentin adalah penambalan gigi.


SARAN

Pasien :
kontrol kembali agar dapat dilakukan pencabutan gigi,
sehingga tidak terjadi infeksi lanjut pada gigi.

Dokter gigi ataupun tenaga kesehatan lainnya :


meningkatkan program penyuluhan dan edukasi tentang
menjaga kesehatan gigi dan mulut serta perawatan gigi
kepada masyarakat.
Prognosis
Definisi

Anda mungkin juga menyukai