Anda di halaman 1dari 30

ALAT BERAT (DOZER)

Di susun oleh :
Sudarsih Risa Salsabilla XII TGB 1/ 32
 Bulldozer adalah jenis peralatan konstruksi (biasa disebut alat
berat atau construction equipment)
bertipe traktor menggunakan track/ rantai serta dilengkapi
dengan pisau (dikenal dengan blade) yang terletak di depan
 Bulldozer diaplikasikan untuk pekerjaan menggali, mendorong
dan menarik material (tanah, pasir, dsb).

DEFINISI
 Pada 1904, penemu asal amerika yang bernama benjamin holt
diberikan penghargaan oleh beberapa sejarawan atas
penemuannya
 Pada 1904, penemu asal amerika yang bernama benjamin holt
diberikan penghargaan oleh beberapa sejarawan atas
penemuannya
 Pada agustus 1925 dibentuklah perusahaan traktor caterpillar yang
merupakan gabungan dari perusahaan holt dan pesaing
utamanya, c. L. Best gas tractor co.
 Pada 1886 dengan sedikit variasi dalam ejaan “bulldozer” diartikan
sebagai pistol kaliber besar, dan di akhir 1800-an menjadi
“bulldozing” yang berarti menggunakan kekuatan keras untuk
mendorong

SEJARAH
 Pembabatan atau penebasan (cleraring) lokasi proyek.
 Merintis (pioneering) jalan proyek.
 Gali/angkut jarak pendek
 Pusher loading.
 Menyebarkan material.
 Penimbunan kembali
 Trimming dan sloping
 Ditching
 Menarik
 Memuat.

PRODUKSI HASIL DOZER


 Berdasarkan Alat Geraknya
 Crawler Tractor Dozer

 Wheel Tractor Dozer

JENIS-JENIS DOZER
PERBANDINGAN CRAWLER TRACTOR DOZER DAN WHEEL
TRACTOR DOZER
 Berdasarkan Alat Kendali
 Cable controlled

 Hydraulic controlled

JENIS-JENIS DOZER
PERBANDINGAN CABLE CONTROLLED DAN
HYDRAULIC CONTROLLED
 Berdasarkan Blade/Pisau
 Universal Blade (U – Blade)
 Straight Blade (S – Blade)
 Angling Blade (A – Blade)
 Cushion Blade (C – Blade)
 Bowl Dozer
 Light material U Blade (U – Blade, material ringan)

JENIS-JENIS DOZER
 Universal Blade (U – Blade)  Straight Blade (S – Blade)
 Angling Blade (A – Blade)  Cushion Blade (C – Blade)
 Bowl Dozer  Light material U Blade (U – Blade,
material ringan)
 Pada dasarnya bulldozer adalah alat mekanis yang
menggunakan tractor sebagai penggerak utama (prime mover)
yang dilengkapi dengan dozer attachment. Bentuk
attachmentnya yaitu blade. Bulldozer dirancang sebagai alat
berat yang diberi kemampuan untuk mendorong ke depan

PRODUKTIFITAS BULLDOZER
 Dalam menentukan durasi suatu pekerjaan maka hal-hal yang
perlu diketahui adalah volume pekerjaan dan Produktivitas alat
tersebut. Produktivitas alat bergantung pada kapasitas dan
waktu siklus alat. Dasar untuk mencari Produktivitas alat adalah:
Kapasitas Alat
 Produktivitas =
CM ( Cyle Time)

PRODUKSI DAN DURASI PEKERJAAN


 Adapun waktu yang diperlukan untuk melakukan satu siklus kegiatan
diatas disebut dengan waktu siklus edar.
 Cycle time = dozing + reversing + gear shifting
 Keterangan:
 Dozing = Waktu mendorong material
 Reversing = Waktu kembali mundur
 Gear shifting = Waktu ganti perseneling
 (Sumber : Specification and Application Handbook (Komatsu), edition 30)
 Kecepatan maju berkisar antara 3-5 km/jam dan kecepatan mundur
berkisar antara 5-7 km/jam. jika menggunakan mesin dengan torqflow,
kecepatan maju diambil 75% maksimum, dan mundur 85% kecepatan
maksimum.

WAKTU SIKLUS (CYCLE TIME)


Produktivitas Terbesar
 Jumlah Alat =
Produktivitas Alat

 Setelah jumlah masing-masing alat diketahui maka selanjutnya


perlu dihitung durasi pekerjaan alat-alat tersebut. Salah satunya
cara dengan menentukan berapa Produktivitas total alat setelah
dikalikan jumlahnya. Kemudian dengan menggunakan
Produktivitas jumlah alat maka durasi dapat dicari dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
 Durasi =
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

MENGHITUNG JUMLAH ALAT & WAKTU (DURASI)


 Produksi (q) = L x H² x a
 Dimana :
 L = lebar blade/ sudut (m/yd)
 H = tinggi blade (m)
 a = faktor blade

PRODUKSI PER SIKLUS


 1. Ukuran Blade (Blade capacity)
 2. Faktor Pengembang (Swell Factor)
 Cara yang sangat umum dipakai untuk menentukan efisiensi alat adalah
dengan menghitung berapa menit alat tersebut berjeda secara efektif dalam
satu jam, diformulasikan sebagai berikut:
 E=CT/(CT+DT) x 100%
 Keterangan:
 E = Efisiensi
 CT = Cycle Time
 DT = Delay Time
 (Sumber : Susy Fatena Rostiyanti, 2008)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS DOZER


 Produktivitas adalah hasil dari proses produksi dalam satuan bcm/jam, yang
dapat diperoleh dari:
 Q =q×60 menit/Cm×e ×E
 Keterangan:
 Q = Produksi (BCM/jam)
 q = Kapasitas blade × Faktor blade
 Cm = Cycle time
 E = Faktor kelandaian (grade factor)
 E = Efesiensi kerja
 (Sumber : Specification and Application Handbook (Komatsu), edition 30)

PRODUKTIVITAS ALAT GUSUR


Perawatan/Kondisi Baik sekali Baik Sedang Buruk Buruk sekali

Baik sekali 0,83 0,81 0,76 0,7 0,63

Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,6

Sedang 0,72 0,69 0,65 0,6 0,54

Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45

Buruk sekali 0,52 0,5 0,47 0,42 0,32

EFISIENSI KERJA ALAT


 Prestasi kerja Caterpillar adalah sebesar 5,56 Ha/hari lebih tinggi dibandingkan
Komatsu yang sebesar 5,07 Ha/hari;
 Jam kerja efektif bulldozer tipe Caterpillar adalah 21 hari/bulan lebih tinggi
dibandingkan Komatsu yang hanya sebesar 17 hari/bulan;
 Total biaya operasional per jam dan per hektar untuk Caterpillar lebih besar
dibandingkan Komatsu;
 Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya prestasi kerja alat dalam
kegiatan clearing meliputi kondisi lahan yang akan dilakukan clearing, topografi,
umur alat, kondisi alat, iklim, kondisi operator, dan pengalaman kerja operator;
 Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas alat antara lain jenis alatnya,
kondisi alat, iklim, kemampuan operator, dan kondisi di lapangan.

PRESTASI KERJA ALAT


CONTOH PRODUKSITIVITAS DOZER
PERAWATAN DOZER
 pemeriksaan atau pengecekan-pengecekan,
 penambahan minyak pelumas, bahan bakar (tergantung sistem kerjanya),
air batere
 penceratan atau pembuangan air dan endapan di tangki bahan bakar
dan pemisah air (water separator)
 penyetelan yang mempergunakan kunci (tools) tidak dilakukan (dilakukan
oleh mekanik)

PEMELIHARAAN HARIAN BULLDOZER


 Pemeriksaan dengan mengelilingi bulldozer
 Memeriksa dan menambah bahan bakar, air pendingin, minyak
pelumas dan air accu
 Membersihkan dari kotoran dan terutama bahan yang berbahaya
terhadap manusia (operator dan mekanik) dan alat (Bulldozer)
 Melakukan penceratan bahan bakar untuk mengeluarkan air dan
endapan kotoran

KEGIATAN PEMELIHARAAN HARIAN


 Pemeriksaan Dengan Mengelilingi Alat (Walk Arround Inspection)
 Memeriksa dan Menambah Air Pendingin
 Memeriksa Level Minyak Pelumas Engine
 Pemeriksaan Level Minyak Power Train
 Pemeriksaan Bahan Bakar
 Penceratan (Drain) Air dan Endapan Dari Tangki Bahan Bakar
 Pembuangan Air dan Endapan Dalam Water Separator (Pemisah Air)
 Pemeriksaan Air Batere (Accu)
 Periksa Level Minyak Damper Case
 Pemeriksaan Level Minyak Hidrolik
 Pemeriksaan Level Minyak Hidrolik
 Pemeriksaan Pedal Rem
 Pemeriksaan Kabel-Kabel Listrik

PEMELIHARAAN SEBELUM MENGHIDUPKAN ENGINE


 Setelah engine hidup lakukan hal-hal berikut :
 Tarik tuas kendali gas (bahan bakar) (1), ke posisi tengah antara LOW
IDLING dan HIGH IDLING dan jalankan engine pada putaran sedang
selama kurang-lebih 5 menit tanpa beban (pemanasan engine).
 Setelah pemanasan selesai, cek meteran-meteran dan lampu-lampu
peringatan untuk memastikan bekerja dengan baik Periksa/cek
warna gas bekas, suara, atau getaran. Periksa/cek kemungkinan
ada kebocoran minyak, air atau bahan bakar Bila ada yang tidak
normal laporkan ke atasan untuk perbaikannya.

KONDISI NORMAL
 Perhatikan/pantau semua indikator (instrumen) pada panel monitor
untuk mendeteksi adanya kelainan (tidak berfungsi dengan baik)
 Perhatikan/pantau pergerakan dari attachment, untuk mendeteksi
adanya kelainan operasinya atau adanya kerusakan
 Lakukan tindakan yang diperlukan sesuai dengan prosedur bila
terdapat kelainan atau kerusakan.

PEMERIKSAAN SELAMA PENGOPERASIAN


 Selang waktu, atau periode, atau interval pelaksanaan pemeliharaan
bulldozer ini adalah :
 250 jam service
 500 jam service
 1000 jam service
 2000 jam service
 4000 jam service

PEMELIHARAAN BERKALA
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai