Anda di halaman 1dari 44

BRONKITIS

I Ketut Arya Yoga Krismantara (161300003)


Made Ayu Indah Puspa Sari (161300006)
Ni Made Kristina Dewi (161300008)
ANATOMY BRONCHUS
BRONKITIS

Bronkitis adalah penyakit yang ditandai oleh inflamasi


pada bronkus. Bronkitis merupakan infeksi akut pada
saluran pernafasan paru (tracea dan broncus) yang
disebabkan infeksi virus atau bakteri. Bronkitis
berhubungan dengan respiratori atas. Ketika ada reaksi
peradangan di saluran napas, area tersebut akan
tampak kemerahan, sembab/ membengkak, serta
memproduksi lendir yang agak banyak.
4
PATOFISIOLOGI

Umumnya bronchitis disebabkan oleh virus seperti RSV,


koronavirus, rinovirus, influenza atau para influenza.
Mikroorganisme lain yang dapat menyebabkan bronchitis antara
lain mycobacterium pneunomia dan clamydia. Mikroorganisme ini
mengiritasi mukosa bronkus sehingga dapat menyebabkan batuk
dan produksi sputum yang berlebihan sehingga terjadi
Penyempitan dan dapat menyebabkan obstruksi jalan napas yang
berakibat sesak.

5
ETIOLOGI
Bronkitis bisa terjadi diakibatkan beberapa faktor :

1. Bronkitis infeksiosa, disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri atau


organisme lain yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan
Chlamyidia). Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok,
penderita penyakit paru-paru dan saluran pernapasan menahun. Infeksi
berulang bisa terjadi akibat sinusitus kronis, bronkiektasis, alergi,
pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak
2. Bronkitis iritatif, karena disebabkan oleh zat atau benda yang bersifat
iritatif seperti debu, asap (dari asam kuat, amonia, bromin), polusi udara
menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida serta tembakau dan
rokok.
6
KLASIFIKASI
Berdasarkan waktu :

Bronkitis akut Bronkitis kronis


Infeksi jangka pendek yang Iritasi terus-menerus di
menyebabkan saluran udara saluran bronkial, sering
di dalam paru-paru karena merokok. Bronkitis
membengkak dan terisi kronis bisa berlangsung
dengan lendir. Jenis akut selama berbulan-bulan atau
sering berlangsung selama bertahun-tahun. Bronkitis
beberapa minggu. kronis jauh lebih parah
daripada bronkitis akut.
7
TANDA DAN GEJALA

The Power of PowerPoint | thepopp.com 8


ASSESSMENT
1.IDENTITAS PASIEN
Nama : Mr.X
Umur : 60 tahun
Alamat : Klungkung
Pekerjaan : Buruh
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal MRS : 10 Mei 2019
Tanggal pemeriksaan : 12 Mei 2019 The Power of PowerPoint | thepopp.com 9
2.PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
• Keluhan Utama : Keluhan utama pada pasien ini adalah batuk
disertai sesaknapas
• Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengeluh batuk berdahak dan
sesak napas . Sesak napas timbul ketika posisi tidur dan berkurang
ketika posisi duduk, pasien juga mengeluh adanya penurunan berat
badan. Pasien ini merupakan rujukan dari RSUD Klungkung dan sudah
dirawat selama 2 minggu disana
• Riwayat Penyakit Dahulu : -
• Riwayar penyakit penyerta : -

10
2.PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
• Riwayat kesehatan keluarga : -
• Riwayar sosial ekonomi :
 Pasien tinggal bersama keluarga dan aktivitas di waktu
senggang pasien menonton film
 Pasien merupakan perokok aktif
 Pasien bekerja dilingkungan berdebu

11
3.PEMERIKSAAN OBJEKTIF
a.VITAL SIGN
BP : 120/60 mmHg
HR : 70 x/ menit
RR : 25 x/menit
Saturasi Oksigen : 86%
Suhu : 36 Celcius
Kesadaran : Compos Mentis (kesadaran normal)
TB : 170cm
BB : 60kg
12
b. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Hasil
Inspeksi statis • Nafas menggunakan mulut
• Tidak terlihat adanya deformitas pada
tubuh pasien
Inspeksi dinamis • Pasien kesulitan dalam menarik napas
• Frekuensi pergerakan thoraks cepat
Palpasi • Suhu badan normal
• Tidak ditemukan adanya oedema dan
spasme
Perkusi • Sonor
Auskultasi • Terdengar suara ronki dan mengi pada
paru-paru kanan lobus atas anterior
13
PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR

PEMERIKSAAN HASIL

Pasien mampu melakukan gerak aktif pada


ASSESSMENT AKTIF
ekstremitasnya dengan mandiri
Pada kasus ini gerak pasif yang dilakukan
PASIF terapis pada pasien mampu melakukannya
dengan LGS penuh
Pasien dapat melawan tahanan yang
ISOMETRIK
diberikan oleh terapis pada ekstremitasnya

14
PENGUKURAN EKSPANSI THORAK
 Axilla : 1 cm
ICS 4 : 2 cm
Processus xypoideus : 1 cm
ASSESSMENT NO LOKASI HASIL
PEMERIKSAAN
EKSPIRASI INSPIRASI
1 Axilla 66 65

2 ICS 4 72 70

3 Processus xypoideus 74 73

15
PENGUKURAN KEKUATAN OTOT

AGA : 4

AGB : 4

ASSESSMENT
PENGUKURAN NYERI
 Nyeri Diam :0
 Nyeri Tekan :0
 Nyeri Gerak :0

16
PENGUKURAN SESAK NAPAS

Pengukuran
derajat sesak
nafas dengan
ASSESSMENT menggunakan
skala BORG
Nilai : 3
(sedang)

17
Pengukuran Alat Ukur AKTIFITAS SCORE AKTIFITAS SCORE

Makan 1 BAK 2

Penggunaan
Mandi 0 0
Toilet

Merawat diri
0 Transfer 2
Aktivitas sendiri
Barthel Index
Fungsional Mengenakan
1 Mobilitas 2
pakaian

Naik turun
BAB 2 0
tangga

Total : 10 (Ketergantungan Sedang)


PEMERIKSAAN PENUNJANG

X-Ray
Diagnosis Medis: Bronkitis

19
IMPAIRMENT
• Pasien merasakan sesak ketika bernafas
• Adanya sputum disekitar jalur nafas
• Adanya penurunan ekspansi thorac

ACTIVITY LIMITATION
DIAGNOSA • Terhambat dalam merubah posisi baring ke duduk akibat sesak yang
dirasakan setelah lama berbaring
• Tidak mampu berjalan jauh karena mudah merasa sesak

PARTICIPATION RESTRICTION
• Pasien mengalami kesulitan dalam bersosialisasi di lingkungan, seperti
tidak bisa mengikuti kegiatan kerja bakti, dan bekerja

20
DIAGNOSIS FT
Gangguan aktifitas fungsional oleh karena mengalami sesak nafas yang
disebabkan oleh Bronkitis sehingga tidak dapat melakukan aktivitasnya
sehari-hari dengan maksimal
1.Quo Ad Vitam : Bonam
2.Quo Ad Sanam : Dubia Ad Bonam
PROGNOSIS 3.Quo Ad Fungtionam : Dubia Ad Bonam
4.Quo Ad Cosmeticam : Bonam

22
PLANNING

Jangka Pendek Jangka Panjang


1. Mengurangi sesak nafas 1. Meningkatkan aktivitas fisik dan
2. Mengurangi sputum kemampuan fungsional paru-
paru
3. Meningkatkan mobilisasi sangkar
thorac 2. Pasien mampu kembali ke
aktifitas sehari-hari secara
normal

23
UNDERLYING PROCESS
INTERVENSI FISIOTERAPI

25
Positioning

Positioning

Positioning sangat membantu ketika terjadi


nafas pendek atau sesak. Posisi tersebut
mengoptimalkan penggunaan diafragma dan
mendorong relaksasi bahu, lengan dan dada
bagian atas. Positioning berupa : Miring
kanan-kiri lalu Duduk maupun berdiri
Durasi: setiap 1-2 jam sekali
26
EVIDENCE BASED

Sobti, Achin. 2015. Positioning for


Breathless Patient. UK: Physiotherapy
Departement of Plymouth Hospitals
Postural
Drainage
Postural drainage suatu teknik
memposisikan pasien untuk memobilisasi
secret dari perifer ke central airway
dengan menggunakan bantuan gravitasi.

• 3-10 menit Tujuan : untuk membantu pengeluaran


sputum
28
EVIDENCE BASED

Pryor J and Prasad S (eds) (2008):


Physiotherapy for respiratory and
th
cardiac problems (4 ed). Edinburgh:
Churcill Livingstone. Page 151-154
Teknik Tapotement

Tapotement

Tapotement adalah gerakan menepuk atau memukul dan bersifat merangsang jaringan otot,
dilakukan dengan kedua tangan bergantian. Untuk memperoleh hentakan yang ringan, tidak
sakit pada klien tapi merangsang sesuai dengan tujuannya, maka diperlukan fleksibilitas
pergelangan tangan
30
EVIDENCE BASED

Jurnal : Jurnal Ilmu dan Teknologi


Kesehatan, Vol. 7, No.1 (2016)
Judul : Pengaruh Infra Red dan
Terapi Latihan terhadap Penderita
Asma Bronkhial
Batuk Efektif
Batuk efektif adalah suatu gerakan reflek untuk
mengeluarkan benda asing atau secret dari
dalam saluran pernapasan. Latihan batuk harus
dilakukan dengan benar, yaitu dengan
pengembangan daerah perut dan pinggang
secara perlahan-lahan yang bertujuan untuk
pengisian udara pada daerah bronkiolus tanpa
menyebabkan sekresi tersebut terbawa masuk
lebih dalam pada saluranbronkhiolus.
32
EVIDENCE BASED

Jurnal : Jurnal Ilmu dan Teknologi


Kesehatan, Vol. 7, No.1 (2016)
Judul : Pengaruh Infra Red dan
Terapi Latihan terhadap Penderita
Asma Bronkhial
BREATHING EXERCISE
SLIDE 34
DEEP BREATHING EXERCISE
1. Pasien dalam posisi duduk rileks
2. Letakkan satu tangan pasien diatas abdomen dan tangan lainnya pada tengah
dada.
3. Instruksikan pasien untuk menarik napas melalui hidung sampai dada dan abdomen
terasa terangkat maksimal dan tahan 4 detik.
4. Hembuskan nafas melalui mulut sambil mengencangkan otot-otot abdomen selama
4 detik.

Latihan ini baik untuk meningkatkan ventilasi udara sehingga mengurangi sesak
EVIDENCE BASED

Solomen, Subin dan Pravin Aaron. 2015.


Breathing Techniques-A Review. International
Journal of Physical Education, Sport and
Health
DIAFRAGMATIC BREATHING DAN MOBILISASI SANGKAR
THORAX

Diafragmatic
Breathing Dan
Mobilisasi
Sangkar Thorax

Tujuan pemberian latihan pernafasan difragama breathing dan mobilisasi sangkar thoraks
adalah untuk memperbaiki mobilitas sangkar thoraks mengatur dan mengkoordinasi
kecepatan pernafasan sehingga bernafas lebih efektif dan mengurangi kerja pernafasan
sehingga sesak nafas berkurang dan menjadikan kualitas hidupnya meningkat.
36
EVIDENCE BASED

Bhatt,S. Gulria,R. Luqman,A. Gupta,A.


Mohan,A. Nanda,S. Stoltzfus,J. 2009. Effect
of Diaphragmatic Breathing and Thoracic
Mobilization in Patient Chronic Obstructive
Pulmonary Disease. Indian. Indian J Chest
Dis Allied Sei 51:83-85
• Miring kanan/miring kiri
setiap 1-2 jam sekali untuk
mencegah dekubitus.
• Pasien diharapkan
EDUKASI melakukan latihan yang
telah diajarkan terapis
yaitu: batuk efektif,
diafragmatic breathing dan
mobilisasi sangkar thorax

38
PENGUKURAN KEKUATAN OTOT

AGA : 4

AGB : 4

EVALUASI
(17 MEI 2019)

PENGUKURAN NYERI
 Nyeri Diam :0
 Nyeri Tekan :0
 Nyeri Gerak :0
39
EKSPANSI THORAK SEBELUM TERAPI
NO LOKASI HASIL HASIL
PEMERIKSAAN SELISIH
INSPIRASI EKSPIRASI
1 Axilla 66 65 1
2 ICS 4 72 70 2
3 Processus xypoideus 74 73 1
EVALUASI
(17 MEI 2019) SESUDAH TERAPI
NO LOKASI HASIL HASIL
PEMERIKSAAN SELISIH
INSPIRASI EKSPIRASI
1 Axilla 71 68 3
2 ICS 4 76 79 3
3 Processus xypoideus 77 80 3
40
PENGUKURAN SESAK NAPAS

Pengukuran
derajat sesak
nafas dengan
EVALUASI
(17 MEI 2019) menggunakan
skala BORG
Nilai : 1
(Sangat Ringan)

41
PENGUKURAN PENGUKURAN ADL
INDEKS
BARTHEL

EVALUASI
(17 MEI 2019)

42
PENGUKURAN PENGUKURAN ADL
INDEKS
BARTHEL

EVALUASI
(17 MEI 2019)

43
THANK YOU FOR
ATTENTION!
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai