Anda di halaman 1dari 24

TUGAS BACA

Luh Putu Eka Sari Kresnandari

Pembimbing:
dr. I Putu Gede Karyana, Sp.A(K)
dr. IGN Sanjaya Putra, Sp.A(K)
dr. Ni Nyoman Metriani Nesa, M.Sc., Sp.A
ANALISA FESES
DEFINISI
• Feses  bahan buangan yang dikeluarkan dari tubuh manusia
melalui anus sebagai sisa dari proses pencernaan makanan
disepanjang sistem saluran pencernaan (tractus digestifus)

• Feses (tinja) juga merupakan hasil pemisahan dan terdiri dari sisa-
sisa makanan yang tidak dapat dicerna, pigmen dan garam empedu,
sekresi intestinal termasuk mucus, leukosit yang bermigrasi dari
aliran darah, epitel, bakteri, material inorganic terutama kasium dan
fosfat, makanan yang tercerna (dalam jumlah yang sangat sedikit)
dan gas

(Soeparman & Suparmin, 2001 ; Azwar, 1995)


(Banundari)
INDIKASI PEMERIKSAAN

Adanya diare dan konstipasi

Adanya darah/lendir dalam tinja

Adanya ikterus

Adanya gangguan pencernaan

Kecurigaan penyakit gastrointestinal

Corwin, Elisabeth J.2001.Buku Saku Patofisiologi.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran


EGC.(Halaman 518-519)
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK
1. JUMLAH
• Pada keadaan normal rata-rata jumlah tinja pada anak-anak
berkisar 100 gram/hari
• Pada orang dewasa rata-rata 80-170 gram

2. KONSISTENSI
• Pada keadaan normal ukuran feses dan konsistensi
menggambarkan keadaan lumen dan kolon
• Jenis makanan serta gerak peristaltic mempengaruhi bentuk dan
jumlah maupun konsistensi feses

Gandasoebrata,R.1999.Penuntun Laboratorium Klinik.Jakarta: PT Dian Rakyat. (Halaman 180-185)


Corwin, Elisabeth J.2001.Buku Saku Patofisiologi.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran. EGC.(Halaman 518-519)
(Gastroenterologists at the University of Bristol)
http://www.kalbe.co.id/consultation/14/apa-itu-pemeriksaan-tinja-dg-koh-dan-bedanya pemeriksaan-tinja-rutin.html
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK

Kuning coklat tinja dibiarkan pada udara menjadi lebih tua  urobilin lebih banyak dan
urobilinogen yang dieksresikan lewat usus

Hijau dipengaruhi oleh sayuran mengandung klorofil atau bayi baru lahir yang
disebabkan oleh biliverdin dan porphyrin dalam meconium

Kelabu (akholis) tidak ada urobilinogen dalam saluran pencernaan  terdapat pada ikterus
obstruktif

Merah perdarahan pada bagian distal atau kaudal

Coklat perdarahan di bagian proksimal saluran pencernaan

Coklat tua disebabkan urobilin yang berlebihan  anemia hemolitik

Hitam disebabkan obat yang mengandung zat besi, bismuth atau melena akibat
perdarahan usus bagian atas

http://health.detik.com/bila-feses-berwarna-hitam. frances. K. widmann. 1994. Tinjauan klinis atas hasil pemeriksaan laboratorium. Jakarta: EGC
https://www.jcer.info/orange-diarrhea/ (Diakses pada 11 Juli 2019, pkl 15.00 WITA)
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK

3. BAU
• Indol, skatol, H2S (asam butirat) menyebabkan bau normal pada tinja
• Bau busuk seperti bau bacin pada disentri baciller  pembusukan protein
yang tidak dicerna oleh kuman
• Bau tengik  disebabkan oleh peragian (fermentasi) zat-zat gula yang tidak
dicerna

4. DARAH ATAU NANAH


• Perhatikan apa darah itu segar (merah muda), cokelat, atau hitam dan
apakah bercampur atau hanya di bagian luar tinja tersebut
• Bila menemukan nanah dapat disebabkan oleh penyakit Chron, fistula colon
sigmoid, lokal abses

Gandasoebrata,R.1999.Penuntun Laboratorium Klinik.Jakarta: PT Dian Rakyat. (Halaman 180-185)


Corwin, Elisabeth J.2001.Buku Saku Patofisiologi.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran. EGC.(Halaman 518-519)
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK
5. LENDIR
• Pada disentri, intususepsi dan ileokolitis dapat ditemukan lendir
tanpa tinja
• Tinja dengan lendir dan bercampur darah terjadi pada keganasan
serta peradangan rektal anal
• Tinja dengan lendir bercampur nanah dan darah dikarenakan
adanya ulseratif colitis, disentri basiler, diverticulitis ulcerative,
intestinal TB
• Tinja dengan lendir yang banyak dapat disebabkan adanya vilous
adenoma colon

6. PARASIT
Diperiksa adanya caxing ascaris, anylostoma dan lain-lain yang mungkin
didapatkan dalam tinja

Gandasoebrata,R.1999.Penuntun Laboratorium Klinik.Jakarta: PT Dian Rakyat. (Halaman 180-185)


Corwin, Elisabeth J.2001.Buku Saku Patofisiologi.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran. EGC.(Halaman 518-519)
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK
7. SISA MAKANAN
Sisa makanan dapat dilihat berupa serat atau sayur yang tidak dicerna

8. pH
• pH sangat dipengaruhi oleh fermentasi usus dan proses pembusukan
yang akan menghasilkan indol, skatol yang menyebabkan bau pada
feses
• Makanan yang mengandung karbohidrat akan mengubah pH menjadi
asam
• Protein akan mengubah pH menjadi basa
• Lemak akan menyebabkan bau tengik

Gandasoebrata,R.1999.Penuntun Laboratorium Klinik.Jakarta: PT Dian Rakyat. (Halaman 180-185)


Corwin, Elisabeth J.2001.Buku Saku Patofisiologi.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran. EGC.(Halaman 518-519)
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK
1. Pemeriksaan protozoa
Biasanya didapatkan dalam bentuk kista, bila konsistensi tinja cair akan
didapatkan bentuk trofozoit

Nurrahmah, S. Feses. In : Parasitologi, Bakteriologi. https://www.slideshare.net/Sistin/feses-29286316.


(Diakses tanggal 11Juli 2019 pkl 15.05 WITA)
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK
2. Telur cacing dan larva cacing  ada empat jenis telur cacing yang biasa
ditemukan
• telur cacing gelang (Ascaris lumbricoides)
• telur cacing tambang (Necator americanus dan Acylostoma
dudodenale)
• telur cacing cambuk (Thricuris trichiura)
• telur cacing pita ( Taenia saginata dan Taenia solium)

3. Leukosit
Pada disentri basiler, colitis ulserosa dan peradangan didapatkan
peningkatan jumlah leukosit, leukosit menandakan adanya peradangan

4. Eritrosit
Hanya terlihat bila terdapat lesi dalam kolon, rektum atau anus. Adanya
eritrosit dalam tinja selalu berarti abnormal

5. Epitel
Dalam keadaan normal dapat ditemukan beberapa sel epitel yaitu berasal
dari dinding usus bagian distal
Nurrahmah, S. Feses. In : Parasitologi, Bakteriologi. https://www.slideshare.net/Sistin/feses-29286316.
(Diakses tanggal 11Juli 2019 pkl 15.05 WITA)
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK
6. Kristal
• Pada tinja normal akan terlihat Kristal fosfat, kalsium oksalat dan asam
lemak
• Kristal Charcot Leyden didapat pada ulkus saluran pencernaan seperti
amubiasis
• Pada perdarahan saluran pencernaan akan didapatkan Kristal
hematoidin

7. Sel ragi
Hampir selalu dapat ditemukan pada keadaan normal

8. Makrofag
Sel besar berinti satu dengan daya fagositosis dalam sitoplasmanya sering
dapat dilihat bakteri selain eritrosit, leukosit

Nurrahmah, S. Feses. In : Parasitologi, Bakteriologi. https://www.slideshare.net/Sistin/feses-29286316.


(Diakses tanggal 11Juli 2019 pkl 15.05 WITA)
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK
Parameter Nilai Rujukan

Warna Kuning - Coklat

Konsistensi Lunak

Lendir Negatif

Darah Negatif

Leukosit 0-2

Eritrosit 0-1

Amoeba Negatif

Vegetatif (TL) Negatif

Kista (TL) Negatif

Helminth Negatif

Telur Cacing Negatif

Frances. K. widmann. 1994. Tinjauan klinis atas hasil pemeriksaan laboratorium. Jakarta: EGC.
http://health.detik.com/bila-feses-berwarna-hitam
Azwarini, R. 2014,’ Pemeriksaan feses’, In Makalah Kimia Klinik I.
PEMERIKSAAN DARAH SAMAR
Pemeriksaan untuk mengetahui
adanya perdarahan kecil yang tidak
dapat dinyatakan secara makroskopik
atau mikroskopik

Tes Guaiac
Negatif : tidak berubah
Pada keadaan normal tubuh warna
kehilangan darah 0.5-2 ml/hari, +1 :hijau
namun keadaan abnormal dengan
tes darah samar positif (+) tubuh +2: hijau kebiruan
kehilangan darah >2 ml/hari +3: biru
+4: biru tua

FOBT  mendeteksi antigen


eritrosit menggunakan antibodi

Nurrahmah, S. Feses. In : Parasitologi, Bakteriologi. https://www.slideshare.net/Sistin/feses-29286316.


(Diakses tanggal 11Juli 2019 pkl 15.05 WITA)
Fecal Occult Blood Test
(FOBT)
• Pemeriksaan darah samar di tinja memiliki peranan penting untuk
mengenali (deteksi) dini keganasan usus besar, perdarahan saluran
cerna, dan anemia.
• Pada tahap awal penyakit, darah di dalam tinja jumlahnya masih
sedikit sehingga tidak tampak secara kasat mata. Oleh karena itu
pemeriksaan darah samar tinja memiliki arti penting untuk dapat
mengenali dan mengobati penyakit di tahap awal.
• Dari beberapa penelitian disimpulkan bahwa pemeriksaan benzidine
dikatakan sensitif tetapi kurang spesifik, karena banyak dipengaruhi
oleh diet dan obat yang diminum oleh penderita. Di samping itu
benzidine memiliki efek karsinogenik dan mulai banyak ditinggalkan.
Guaiacum test masih banyak memberi hasil positif palsu, dan
dipengaruhi oleh diet, obat, dan non-human hemoglobin, rehidrasi.

Liana, & Prihatini. 2006,’ Korelasi antara periksaan darah samar tinja menggunakan anti-hemoglobin manusia dan pengamatan mikroskopis’,
Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, vol.13, no.1, pp.34-37
PEMERIKSAAN DARAH SAMAR
1. Urobilin
Jumlah urobilin akan berukurang pada ikterus obstruktif, pada kasus
obstruktif total hasil tes menjadi negatif

2. Bilirubin
Pemeriksaan bilirubin akan negative pada tinja normal karena bilirubin
dalam usus akan berubah menjadi urobilinogen dan kemudian oleh udara
akan teroksidasi menjadi urobilin

Nurrahmah, S. Feses. In : Parasitologi, Bakteriologi. https://www.slideshare.net/Sistin/feses-29286316.


(Diakses tanggal 11Juli 2019 pkl 15.05 WITA)
Israr, Y. A. 2010. Sedikit mengenai : Metabolisme Bilirubin.http://yayanakhyar.wordpress.com/2010/04/06/sedikit-mengenai metabolisme-bilirubin.
(Diakses tanggal 11 Juli 2019 pkl 15.49 WITA)
Israr, Y. A. 2010. Sedikit mengenai : Metabolisme Bilirubin.http://yayanakhyar.wordpress.com/2010/04/06/sedikit-mengenai metabolisme-bilirubin.
(Diakses tanggal 11 Juli 2019 pkl 15.49 WITA)
MATUR
SUKSMA

Anda mungkin juga menyukai