Yoga Eranata
Dinda vega
Parkinson Disease pertama kali dijelaskan
pada tahun1817 oleh james parkinson
Ini adalah kondisi neurologis progresif kronis
yang mempengaruhi sistem motorik
Parkinson merupakan salah satu penyakit
akibat gangguan pada ganglia basalis di otak
Substansia
nigra
Neurotransmiter, Merupakan
disimpan dalam komponen dari basal
substansia nigra ganglia
Penurunan
dopamin
Lesi pada Bangsal ganglia
bangsal berperan
Lesi pada bangsal
ganglia sebagai
ganglia mengubah pengatur postur
karaktergerkan dari dan gerak
pada menghasilkan Bangsal
kelemahan atau ganglia
kelumpuhan
“TRAP”
TREMOR : Gemetar. Max saat
istirahat
RIGIDITY : kekakuan, peningkatan
tonus otot
AKINESIA : tidak ada gerakan,
lamban
POSTURE : tidak stabil, bungkuk
Gerakan leher terbatas
Penderita memiliki kesulitan membaca
Kognitif menurun
Tidak bisa tidur nyenyak
Parkinson’s postur
Akibat timbulnya rigidity, bradikinesia
dan akinesia pada penderita Parkinson,
maka akan terjadi perubahan postur
mulai dari postur pada neek yaitu
sedikit antefleksi trunk dan hip juga
dalam keadaan antefleksi serta dengan
gangguan titik kesimbangan sampai
terjadi perubahan kemampuan
keseimbangan.
Terjadi rigidity dan hipertoni akibat tonus yang
meninggi tadi di sertai dengan gangguan
keseimbangan antara agonis dan antagonis
sehingga terjadi gerak yang sedikit, sedangkan
tremor yang di kenal dengan resting tremor
terkait dengan posisi ketika akan bergerak
tremornya terutama pada extremitas superior,
sedangkan akinesia dan bradikinesia terjadi
bila dia melakukan suatu kegiatan yang
bersamaan dengan hilangnya gerakan
automatis, tersebut.
Penderita Parkinson dapat melakukan seluruh
aktivitas ADL kasar, dan sebagian ADL halus,
Secara grafis besar gejala yang muncul,
yaitu berupa :
Gangguan postur atau sikap seperti kyposis,
yakni posisi badan membungkuk ke depan,
leher ante fleksi dan hip antefleksi.
Hilangnya atau berkurangnya keseimbangan
Gangguan bentuk pada tubuh
Stadium I : sedikit unilateral mengalami gangguan
keseimbangan dan perasa, tetapi seluruh ADL setiap
hari dapat di lakukan dengan baik.
Stadium II : bilateral gangguan keseimbangan dan
perasa terutama pada badan sehingga mengalami
kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari terutama
dalam menyelesaikan aktivitas tersebut masih dapat
dilakukan.
Stadium III ; semua gejala Parkinson muncul, sehingga
pasien mengalami kesulitan dalam aktivitas sehari-hari
terutama dalam berjalan.
Stadium IV : pasien tidak bisa lagi berjalan
namun masih dapat duduk dan berdiri sehinggga
semua semua ADL harus di bantu.
Stadium V : Pasien tinggal tidur di tempat tidur.