Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

DENGAN HEPATITIS B
KELOMPOK 2 / A2-A15
WOC Infeksi virus Hepatitis B

Hepatitis B

Peradangan sel hepar

Pembesaran hati Peradangan meluas, nekrosis dan Aktivasi neutrofil dan makrofag
regenerasi sel-sel

Mendesak organ
intraabdominal Rangsangan sel endotel
Kegagalan hati untuk melakukan hipotalamus
Hipertensi porta di hati
detoksifikasi dan gangguan zat gizi
Kuadran kanan atas terasa
sakit Pengeluaran asam akaridonat
Pengumpulan cairan cairan di
rongga peritoneum Pelepasan toksin oleh hati yang
rusak
Nyeri pada bagian
Memicu pengeluaran
abdomen
prostaglandin
Asites SGOT SGPT meningkat
MK : Nyeri akut
Aktivitas kerja thermostat
terganggu
MK : Kelebihan volume cairan Mual dan Muntah

Peningkatan suhu tubuh


Anoreksia
Kelemahan, rasa capek, letargi
MK : Hipertermi
MK : Ketidakseimbangan Nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
MK : Intoleransi aktifitas
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Anamnesa
 Identitas Klien
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, lingkungan, pendidikan, agama, status
sosial ekonomi, alamat, tanggal MRS, tanggal pengkajian, diagnosa masuk.
 Keluhan Utama
Klien merasakan mual muntah, demam, ikterus pada daerah mata dan kulit,
nyeri abdomen kanan atas.
 Riwayat Penyakit Sekarang
Klien awalnya mengalami mual, nyeri perut kuadran kanan atas, kemudian
perut klien membesar dan sesak nafas. klien merasakan mual muntah,
demam, ikterus pada daerah mata dan kulit, nyeri abdomen kanan atas.
 Riwayat Penyakit Dahulu
Ada riwayat kontak dengan penderita hepatitis, ada riwayat penggunaan
alkohol dan obat-obatan terlarang/zat kimia hepatotoksik, mendapat tranfusi
darah/cuci darah. Kaji riwayat penyakit hepatitis, penyakit empedu, trauma
hati, perdarahan gastrointestinal, sirosis hepatis. Kaji apakah salah satu dari
keluarga klien menderita penyakit hepatitis.
PENGKAJIAN

Anamnesa
 Riwayat Kesehatan Keluarga
Adanya anggota keluarga lain yang mengidap hepatitis.
 Riwayat Imunisasi
Tanyakan pada klien apakah sudah melakukan imunisasi hepatitis, biasanya
klien belum melakukan imunisasi hepatitis.
PEMERIKSAAN FISIK

 B1 (Breathing)
Biasanya dalam batas normal (RR: 16-20x/mnt).
 B2 (Blood)
Bradikardi (Nadi normal 60-100x/menit), ikterik pada sclera, ikterik pada
kulit dan membran mukosa kering, warna lidah pucat, hipertermi (demam
sub febris 37-38oC), konjunctiva tidak anemis.
 B3 (Brain)
Letargi, sakit kepala, asteriksis, pusing.
 B4 (Bowel)
Nyeri tekan pada abdomen kuadran kanan atas, kram abdomen, teraba
pembesaran hepar dan limpa, feses berwarna kuning muda (pucat),
anorexia, mual, muntah, dan asites serta diare/konstipasi.
 B5 (Bladder)
Urin kuning pekat seperti teh.
 B6 (Bone)
Kulit tampak kuning dan kering, kelemahan, malaise.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK & PENUNJANG

 Pemeriksaan serologi
 Adanya HBsAg dalam serum merupakan pertanda serologis infeksi
hepatitis B. Titer HBsAg yang masih positif lebih dari 6 bulan
menunjukkan infeksi hepatitis kronis. Munculnya antibodi terhadap
HBsAg (anti HBs) menunjukkan imunitas dan atau penyembuhan proses
infeksi.
 Adanya HBeAg dalam serum mengindikasikan adanya replikasi aktif virus
di dalam hepatosit. Titer HBeAg berkorelasi dengan kadar HBV DNA.
Namun tidak adanya HBeAg (negatif) bukan berarti tidak adanya replikasi
virus, keadaan ini dapat dijumpai pada penderita terinfeksi HBV yang
mengalami mutasi (precore atau core mutant).
 Pemeriksaan virologi
Pemeriksaan virologi untuk mengukur jumlah HBV DNA serum sangat
penting karena dapat menggambarkan tingkat replikasi virus.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK & PENUNJANG

 Pemeriksaan biokimiawi
Salah satu pemeriksaan biokimiawi yang penting untuk menentukan
keputusan terapi adalah kadar ALT. Peningkatan kadar ALT
menggambarkan adanya aktifitas nekroinflamasi. Oleh karena itu
pemeriksaan ini dipertimbangkan sebagai prediksi gambaran histologi.
Pasien dengan kadar ALT yang meningkat menunjukkan proses
nekroinflamasi lebih berat dibandingkan pada ALT yang normal. Kadar
normal ALT adalah 5-35 unit/ml.
 Pemeriksaan histologi (biopsi)
Tujuan pemeriksaan histologi adalah untuk menilai tingkat kerusakan hati,
menyisihkan diagnosis penyakit hati lain, prognosis dan menentukan
manajemen anti viral. Ukuran spesimen biopsi yang representatif adalah
1-3 cm (ukuran panjang) dan 1,2-2 mm (ukuran diameter) baik
menggunakan jarum Menghini atau Tru-cut.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Domain 12. Kenyamanan, Kelas 1. Kenyamanan Fisik (00132),


Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi hati.
 Domain 2. Nutrisi, Kelas 1. Makan (00002), Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan anoreksia.
 Domain 2. Nutrisi, Kelas 5. Hidrasi (00028), Risiko kekurangan
volume cairan berhubungan dengan muntah, diare, dan perdarahan.
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
1. Domain 12. Kontrol Nyeri Manajemen Nyeri
Kenyamanan, Kelas 1. 1. Mampu mengontrol 1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi,
Kenyamanan Fisik nyeri. karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau
(00132), Nyeri akut 2. Mampu mengenali nyeri, beratnya nyeri dan faktor pencetus.
berhubungan dengan (skala, intensitas, 2. Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai
inflamasi hati. frekuensi dan tanda ketidaknyamanan terutama pada mereka yang tidak dapat
nyeri). berkomunikasi secara efektif.
3. Menyatakan rasa nyaman 3. Pastikan perawatan analgesic bagi pasien dilakukan dengan
setelah nyeri berkurang. pemantauan yang ketat.
4. Tanda vital dalam 4. Gali pengetahuan dan kepercayaan pasien mengenai nyeri
rentang normal. 5. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon
pasien terhadap ketidaknyamanan (misalnya, suhu ruangan,
pencahayaan, suara bising)
6. Pilih dan implementasikan tindakan yang beragam (misalnya,
farmakologi, nonfarmakologi, interpersonal) untuk
memfasilitasi penurunan nyeri, sesuai dengan kebutuhan.
7. Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu
penurunan nyeri
8. Libatkan keluarga dalam modalitas penurunan nyeri, jika
memungkinkan.
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
1. Domain 12. Kontrol Nyeri Pemberian Analgesik
1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan keparahan
Kenyamanan, Kelas 1. Mampu mengontrol nyeri sebelum mengobati pasien.
1. Kenyamanan Fisik nyeri. 2. Cek perintah pengobatan meliputi obat, dosis, dan
frekuensi obat analgesik yang diresepkan.
(00132), Nyeri akut 2. Mampu mengenali 3. Cek adanya riwayat alergi obat.
berhubungan dengan nyeri, (skala, 4. Evaluasi kemampuan pasien untuk berperan serta
dalam pemilihan analgetik, rute dan dosis dan
inflamasi hati. intensitas, frekuensi keterlibatan pasien, sesuai kebutuhan.
dan tanda nyeri). 5. Tentukan pilihan obat analgesik (narkotik, non-
narkotik, NSAID), berdasarkan tipe dan keparahan
3. Menyatakan rasa nyeri.
nyaman setelah nyeri 6. Monitor tanda vital sebelum dan setelah memberikan
analgesik narkotik pada pemberian dosis pertama kali
berkurang. atau jika ditemukan tanda-tanda yang tidak biasanya.
4. Tanda vital dalam 7. Informasikan pasien yang mendapatkan narkotika
bahwa rasa mengantuk kadang terjadi selama 2-3 hari
rentang normal. pertama pemberian dan selanjutnya akan menghilang.
8. Evaluasi keefektifan analgesik dengan interval yang
teratur pada setiap setelah pemberian khususnya
setelah pemberian pertama kali, juga observasi adanya
tanda dan gejala efek samping (misalnya, depresi
pernafasan, mual dan muntah, mulut kering, dan
konstipasi).
9. Lakukan tindakan-tindakan untuk menurunkan efek
samping analgesik (misalnya, konstipasi dan iritasi
lambung).
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
2. Domain 2. Nutrisi, Status Nutrisi: Asupan Manajemen Nutrisi
Kelas 1. Makan Makanan dan Cairan 1. Tentukan status gizi pasien dan kemampuan [pasien] untuk
(00002), 1. Adanya peningkatan memenuhi kebutuhan gizi.
Ketidakseimbangan berat badan. 2. Identifikasi adanya alergi atau intoleransi makanan yang
nutrisi: kurang dari 2. Berat badan ideal dimiliki pasien.
kebutuhan tubuh sesuai dengan tinggi 3. Tentukan apa yang menjadi preferensi makanan bagi pasien.
berhubungan dengan badan. 4. Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan
intake nutrisi yang 3. Mampu untuk memenuhi persyaratan gizi.
tidak adekuat akibat mengidentifikasi 5. Atur diet yang diperlukan.
mual dan anoreksia. kebutuhan nutrisi. 6. Pastikan makanan disajikan dengan cara yang menarik dan
4. Tidak ada tanda-tanda pada suhu yang paling cocok untuk konsumsi secara optimal.
malnutrisi. 7. Tawarkan makanan ringan yang padat gizi.
5. Tidak terjadi 8. Pastikan diet mencakup makanan tinggi kandungan serat
penurunan berat badan untuk mencegah konstipasi.
yang berarti. 9. Monitor kalori dan asupan makanan.
10. Monitor kecenderungan terjadinya penurunan dan kenaikan
berat badan.
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
2. Domain 2. Nutrisi, Status Nutrisi: Asupan Monitor Nutrisi
Kelas 1. Makan Makanan dan Cairan 1. Timbang berat badan pasien.
(00002), 1. Adanya peningkatan 2. Monitor pertumbuhan dan perkembangan.
Ketidakseimbangan berat badan. 3. Lakukan pengukuran antropometrik pada
nutrisi: kurang dari 2. Berat badan ideal komposisi tubuh.
kebutuhan tubuh sesuai dengan tinggi 4. Identifikasi perubahan berat badan terakhir.
berhubungan badan. 5. Monitor turgor kulit dan mobilitas.
dengan intake 3. Mampu 6. Identifikasi abnormalitas kulit.
nutrisi yang tidak mengidentifikasi 7. Identifikasi adanya abnormalitas rambut.
adekuat akibat kebutuhan nutrisi. 8. Monitor adanya mual dan muntah.
mual dan 4. Tidak ada tanda- 9. Identifikasi abnormalitas eliminasi bowel.
anoreksia. tanda malnutrisi. 10. Tentukan pola makan.
5. Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti.
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
3. Domain 2. Nutrisi, Keseimbangan Cairan Manajemen Cairan
Kelas 5. Hidrasi Hidrasi 1. Timbang berat badan setiap hari dan monitor status pasien.
(00028), Risiko 1. Mempertahankan urine 2. Jaga intake/asupan yang akurat dan catat output pasien.
kekurangan volume output sesuai dengan 3. Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi
cairan berhubungan usia dan BB, BJ urine adekuat, tekanan darah ortostatik).
dengan muntah, diare, normal, HT normal. 4. Monitor hasil laboratorium yang relevan dengan retensi
dan perdarahan. 2. Tekanan darah, nadi, cairan (misalnya, peningkatan berat jenis, peningkatan
suhu tubuh dalam batas BUN, penurunan Hematokrit, dan peningkatan kadar
normal. osmolaritas urin).
3. Tidak ada tanda-tanda 5. Monitor status hemodinamik, termasuk CVP, MAP, PAP,
dehidrasi, Elastisitas dan PCWP, jika ada.
turgor kulit baik, 6. Monitor tanda-tanda vital pasien.
membrane mukosa 7. Monitor indikasi kelebihan cairan/retensi.
lembab, tidak ada rasa 8. Monitor makanan/cairan yang dikonsumsi dan hitung
haus yang berlebihan. asupan kalori harian.
9. Berikan terapi IV, seperti yang ditentukan.
10. Berikan cairan, dengan tepat.
11. Berikan diuretik yang diresepkan.
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
3. Domain 2. Nutrisi, Keseimbangan Cairan Monitor Cairan
Kelas 5. Hidrasi Hidrasi 1. Tentukan jumlah dan jenis intake/asupan cairan serta
(00028), Risiko 1. Mempertahankan urine kebiasaan eliminasi.
kekurangan volume output sesuai dengan 2. Tentukan faktor-faktor risiko yang mungkin menyebabkan
cairan berhubungan usia dan BB, BJ urine ketidakseimbangan cairan.
dengan muntah, diare, normal, HT normal. 3. Tentukan apakah pasien mengalami kehausan atau gejala
dan perdarahan. 2. Tekanan darah, nadi, perubahan cairan.
suhu tubuh dalam batas 4. Periksa isi ulang kapiler dengan memegang tangan pasien
normal. pada tinggi yang sama seperti jantung dan menekan jari
3. Tidak ada tanda-tanda tengah selama lima detik, lalu lepaskan tekanan dan hitung
dehidrasi, Elastisitas waktu sampai jarinya kembali merah.
turgor kulit baik, 5. Periksa turgor kulit dengan memegang jaringan sekitar
membrane mukosa tulang seperti tangan atau tulang kering, mencubit kulit
lembab, tidak ada rasa dengan lembut, pegang dengan kedua tangan dan lepaskan.
haus yang berlebihan. 6. Monitor berat bdan.
7. Monitor asupan dan pengeluaran.
8. Monitor nilai kadar serum dan elektrolit urine.
9. Monitor membrane mukosa, turgor kulit, dan respon haus.
10. Monitor tanda dan gejala sites.
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
3. Domain 2. Nutrisi, Keseimbangan Cairan Monitor Tanda Tanda Vital
Kelas 5. Hidrasi Hidrasi 1. Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan status
(00028), Risiko 1. Mempertahankan pernafasan dengan tepat.
kekurangan volume urine output sesuai 2. Monitor tekanan darah, denyut nadi, dan pernafasan
cairan berhubungan dengan usia dan BB, sebelum, selama, dan setelah beraktivitas dengan tepat.
dengan muntah, BJ urine normal, HT 3. Monitor irama dan tekanan jantung.
diare, dan normal. 4. Identifikasi kemungkinan penyebab perubahan tanda-
perdarahan. 2. Tekanan darah, nadi, tanda vital.
suhu tubuh dalam
batas normal.
3. Tidak ada tanda-tanda
dehidrasi, Elastisitas
turgor kulit baik,
membrane mukosa
lembab, tidak ada
rasa haus yang
berlebihan.
YUK LIHAT JURNALNYA 

JURNAL 1 JURNAL 2
YUK LIHAT VIDEO INI 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai