Anda di halaman 1dari 27

Asuhan Keperawatan Tumor Jinak Pada

Kulit

Risniawati 131511133070
Yenny Paramitha 131511133071
DEFINISI
(Arif Muttaqin, 2010)

• Tumor kulit adalah suatu penyakit yang ditandai dengan


pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali, dapat merusak
jaringan di sekitarnya, dan mampu menyebar ke bagian tubuh
lainnya.

• Tumor kulit adalah suatu benjolan yang dapat berbentuk dari


berbagai jenis sel-sel dalam kulit (sel-sel epidermis, melanosit).
Tumor ini dapat merupakan tumor jinak atau ganas, dapat
terletak dalam epidermis atau menembus ke dalam dermis dan
jaringan subkutan.

• Tumor jinak merupakan suatu kelainan dengan pertumbuhan


yang lambat, yang biasanya tidak menembus jaringan sekitarnya
atau menyebar ke bagian lain dalam tubuh.
KLASIFIKASI
(Imam Budi Putra, 2008)

1. Neurofibromatosis
 Gangguan genetis yang mengganggu pertumbuhan sel pada sistem saraf
pusat sehingga menyebabkan munculnya tumor pada jaringan saraf. Tumor
ini dapat muncul di otak, tulang belakang, saraf yang besar maupun yang
kecil.
 Biasanya didiagnosis pada anak usia dini atau orang dewasa.
KLASIFIKASI
(Imam Budi Putra, 2008)

2. Kista
 Suatu rongga patologis yang dilapisi oleh epitel.
 Terjadi akibat pembentukan cairan antara lapisan sisa-sisa epitel luar dan
dalam atau antara lapisan organ.

KISTA SEBASEA KISTA DERMOID


KLASIFIKASI
(Imam Budi Putra, 2008)

a. Kista Sebasea

• Suatu kantung tertutup yang ditemukan


tepat dibawah kulit dan mengandung kulit
mati. Kusta sebasea berasal dari selubung
akar rambut yang membengkak atau
sumbatan dari kelenjar sebasea.

• Kista ini berukuran kecil da ditemukan


dibagian tubuh manapun, paling sering
dijumpai pada area kulit kepala, telinga,
leher, punggung, dan skrotum.

• Tanda dari kista ini yaitu terba kenyal dan


mudah digerakkan, biasanya tidak
KISTA SEBASEA menimbulkan nyeri. Warnanya bisa
kekuningan atau berarna daging. Jika
pecah akan mengeluarkan bahan
berminyak yang menyerupai keju.
KLASIFIKASI
(Imam Budi Putra, 2008)

b. Kista Dermoid

• Umumnya terjadi pada usia muda


dibawah 20 tahun.

• Gejala yang sering timbul adanya


massa tumor disertai nyeri perut,
gangguan miksi, kadang-kadang
nyeri pada punggung.

• Karakteristik tumor ini berkapsul,


KISTA DERMOID tebal, serta berlapiskan eputel
skuamosa dengan ketebalan yang
bervariasi.
KLASIFIKASI
(Imam Budi Putra, 2008)

3. Keratosis
 Papula atau plak yang berbatas tegas, kasar, berpigmen, dan mengenai
wajah dan dada.
 Timbul pada orang-orang setengah baya atau yang berusia lebih tua.

KERATOSIS PILARIS
KERATOSIS SEBOROIK

KERATOSIS ACTINIC
KLASIFIKASI
(Imam Budi Putra, 2008)

a. Keratosis Pilaris

• Kondisi dimana permukaan kulit menjadi


kasar dan muncul bentol-bentol kecil
mirip jerawat.

• Umumnya tidak menimbulkan


rasa nyeri atau gatal.

• Tanda dan gejala umum keratosis pilaris


yaitu adanya bentol-bentol kecil berwarna
merah atau putih, bisanya di lengan atas,
kaki, bokong, atau pipi. Kulit disekitar
benjolan terasa kering, kasar, dan
terkadang terasa gatal.
KERATOSIS PILARIS
KLASIFIKASI
(Imam Budi Putra, 2008)

b. Keratosis Actinic

• Area yang terkena keratosis actinic


menjadi kasar dan bersisik, terutama di
wajah, tangan, lengan, dan leher (pada
area yang sering terpapar sinar matahari).

• Tanda dan gejala dari keratosis actinic


yaitu area kulit yang kasar, kering atau
bersisik biasanya diamternya <2.5cm.
Bentuknya datar atau sedikit menonjol
pada lapisan atas kulit. Dalam beberapa
kasus, permukaannya keras seperti kutil.
Warnanya bervariasi seperti merah muda,
KERATOSIS ACTINIC merah, atau coklat. Terasa gatal atau
panas di area yang bermasalah.
KLASIFIKASI
(Imam Budi Putra, 2008)

c. Keratosis Seboroik
• Sering dijumpai pada orang tua. Bentuk
tumor ini ini kecil atau makula hitam yang
menonjol di atas permukaan kulit.

• Benjolan keratosis seroboik dapat tumbuh


dimana saja. Bagian tubuh yang sering
menjadi lokasi kemunculan benjolan ini
adalah wajah, dada, bahu, serta
punggung.

• Ciri benjolan keratosis seroboik yaitu


berjumlah lebih dari satu, penampakannya
bisa satu-satu atau berkelompok.
KERATOSIS SEBOROIK Berbentuk bulat atau lonjong. Berwarna
coklat muda, coklat tua, atau hitam.
Ukuran bisa sangat kecil, biasanya
berdiameter <2.5cm. Memiliki permukaan
yang licin, rata, atau benjolan bersisik.
KLASIFIKASI
(Imam Budi Putra, 2008)
4. Veruka
 Biasa disebut sebagai kutil atau mata ikan yang disebabkan oleh infeksi HPV
yang membuat lapisan kulit menjadi menebal.
 Umumnya ada peninggian permukaan kulit berbentuk bulat atau oval yang
kasar, berwarna lebih terang atau bahkan lebih gelap dibandingkan daerah
sekitarnya.
KLASIFIKASI
(Imam Budi Putra, 2008)

5. Angioma
 Merupakan malformasi unsur dari cabang-cabang vaskular (pembuluh
darah atau pembuluh getah bening).
 Biasanya ditemukan di dalam dan di bawah kulit dan menyebabkan warna
merah atau ungu di kulit.
 Yang membedakan dengan ptekie yaitu bila ditekan kaca obyek angioma
akan mencuat.
KLASIFIKASI
(Imam Budi Putra, 2008)

6. Nevus
 Nevus berasal dari melanosit yaitu sel yang memproduksi pigmen.
 Permukaan dari nevus bisa halus ataupun berbenjol-benjol tergantung
pada jumlah keratin yang dikandungnya.
 Warna dari nevus bervariasi mulai dari sewarna kulit hingga coklat dan
hitam, tergantung pada jumlah dan lokasi dari melanin dan pigmen di
dalam tumor.
KLASIFIKASI
(Imam Budi Putra, 2008)

7. Keloid
 Jaringan parut yang luas karena hiperaktif proses penyembuhan.
 Penimbunan kolagen maupun lisis kolagen meningkat.
 Hipertrofi jaringan parut dapat dikurangi dengan melepas tegangan bila
jaringan parut melewati lipatan fleksi.
MANIFESTASI KLINIS
(Imam Budi Putra, 2008)

Manifestasi klinis dari tumor jinak pada kulit antara lain:


 Tekanan atau desakan tumor menyebabkan sakit atau disfungsi.
 Gatal.
 Obstruksi saluran tubuh.
 Kompresi dari pembuluh darah atau organ vital.

Keadaan umum dan penampilan penderita tumor jinak kulit pada umumnya baik.
Ciri-ciri fisik tumor jinak pada kulit secara umum menunjukkan gambaran sebagai
berikut:
 Bentuk lentur, meliputi; bulat, oval, dan polipoid.
 Batas tegas.
 Tidak ada infiltrasi atau melekat dengan organ atau jaringan sekitarnya.
 Tumbuh terbatas lokal saja, tidak menyebar.
 Vaskularisasi normal.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
(Imam Budi Putra, 2008)
1. Biopsi
 Untuk memastikan diagnosis tumor.
 Spesimen biospis yang diperoleh dengan cara eksisi akan mengungkapkan
informasi histologik mengenai tipe, taraf invasi, dan ketebalan lesi.
 Spesimen biopsi mencakup jaringan normal sebesar 1 cm dari bagian
tepinya dan bagian jaringan lemak subkutan yang ada dibawahnya sudah
cukup untuk menentukan stadium tumor.

2. Pemeriksaan Sinar Thorax


 Dilakukan jika ada indikasi bahwa sel-sel tumor telah berubah menjadi
kanker (mengalami kegansan) dan dicurigai bermetastase ke organ-organ
yang ada di rongga thorax.

3. Tes Faal Hepar


 Dilakukan jika ada indikasi bahwa sel-sel tumor berubah menjadi kanker
(mengalami keganasan) dan dicurigai bermetastase ke hepar.
PENATALAKSANAAN
(Graham-Brown, Robin dan Tony Burns, 2005)

1. Operasi Pengangkatan Tumor atau Biopsi


 Pengangkatan tumor kulit yang kecil dan bersifat cepat, sederhana, dan
ekonomis.
 Bila tumor terlalu besar untuk eksisi primer, maka lakukan biopsi insisi
yang kecil, dan untuk memotong melintang bagian tepi mulai dari jaringan
yang abnormal.

2. Kuretase dan/ atau Keuterisasi


 Tumor-tumor yang bertangkai dapat diangkat dengan melakukan
pemotongan sepanjang bagian dasarnya dengan kauter. Langkah-
langkahnya sebagai berikut:
a. Gunakan kuret (volkmen spoon) untuk mengorek lesi.
b. Tutuplah kauter beberapa kali untuk mengatasi pendarahan.
c. Tutup luka dan/ atau beri antiseptik.
PENATALAKSANAAN
(Graham-Brown, Robin dan Tony Burns, 2005)

3. Krioterapi
 Untuk tumor kulit superfisial karena dapat dilakukan dengan cepat dan
relatif hanya sedikit meninggalkan bekas.
 Hanya digunakan jika tumor sudah jelas jinak atau biopsi insisi telah
dilakukan dan tidak boleh dilakukan pada melanoma.

4. Terapi Laser atau Fotodinamik


 Terapi ini merupakan tindakan dengan menggunakan porfirin dan
penyinaran yang akan merusak lesi superfisial seperti penyakit bowen dan
karsinoma sel basal superfisial.

5. Radioterapi
 Tindakan ini sering menjadi pilihan paling praktis untuk tumor yang sangat
besar karena dapat mengendalikan deposit tumor sekunder.
KOMPLIKASI

Pada nevus junctional dan nevus compound harus mendapat perhatian karena ada
kemungkinan berubah menjadi ganas. Pada kista epidermal jika tidak diobati
kadang-kadang dapat mengalami transformasi granumaltosa dan mengalami
resolusi dengan meninggalkan parut dermal fokal yang kecil.
ASKEP KASUS
Ny. R berusia 45 tahun datang ke RSUA pada tanggal 20 Mei 2018 dengan
keluhan adanya lesi berwarna coklat tua pada wajahnya dan lesi mengelupas
berulang kali. Klien mengatakan lesi muncul sekitar 1 minggu yang lalu.
Awalnya lesi datar dengan diameter sekitar 5 mm tapi lama kelamaan
diameter membesar hingga 3 cm. Ny. R tinggal di Jalan Nias, Surabaya dan
pekerjaan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga. Saat dilakukan pemeriksaan
TTV, didapatkan hasil TD: 120/90 mmHg, N: 85 x/menit, CRT >2detik, akral
hangat dan kering, RR: 20 x/menit, ekspansi dada kanan dan kiri sama, dan
tidak ada suara tambahan, dan S: 37oC, kesadaran klien komposmentis, dan
GCS: 4-5-6. Hasil pengkajian menunjukkan adanya lesi yang menebal
berkembang penuh dan mengalami pigmentasi gelap dan tertutup oleh
skuama berminyak. Saat ditanya oleh perawat Ny. R tidak mengetahui
penyebab dari penyakit yang diderita dan ekspresi Ny. R terlihat cemas dan
gelisah. Ny. R juga mengatakan jika ia malu dengan kondisinya saat ini dan
jarang keluar rumah. Dari pemeriksaan histopatologis didapatkan hasil bahwa
epidermis mengalami hiperkeratosis, akantosis, dan papilomatosis dengan
batas bawah tumor terletak segaris dengan epidermis normal. Ny. R
didiagnosis mengalami keratosis seboroik. Ibu Ny. R pernah mengalami
penyakit yang sama dengan Ny. R.
PENGKAJIAN
1. Identitas
• Nama : Ny. R
• Umur : 45 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
• Agama : Islam
• Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
• Alamat : Jalan Nias, Surabaya
• Tanggal MRS : 20 Mei 2018
• No. Register : 041820xxx
• Diagnosa Medis : Keratosis Seboroik

2. Keluhan Utama
Adanya lesi berwarna coklat tua pada wajah dan mengelupas berulang kali.
PENGKAJIAN
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Sekitar 1 minggu yang lalu muncul lesi pada wajah klien. Awalnya lesi datar
dengan diameter sekitar 5 mm tapi lama-kelamaan diameter membesar
hingga 3 cm, dan lesi ini sering mengelupas.

4. Riwayat Penyakit Dahulu


Tidak ada riwayat penyakit dahulu.

5. Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu klien pernah mengalami penyakit serupa dengan klien.
PEMERIKSAAN FISIK
1. B1 (Breathing)
RR: 20 x/menit, ekspansi dada kanan dan kiri sama, dan tidak ada suara tambahan.

2. B2 (Blood)
TD: 120/90 mmHg, N: 85 x/menit, CRT >2detik, akral hangat dan kering.

3. B3 (Brain)
Kesadaran klien komposmentis, GCS: 4-5-6.

4. B4 (Bladder)
Tidak ada masalah.

5. B5 (Bowel)
Tidak ada masalah.

6. B6 (Bone)
Tidak ada masalah.

7. Sistem Integumen
Ada lesi pada wajah berwarna coklat tua dengan diameter 3 cm dan lesi mengelupas
berulang kali.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan Histopatologis
Pemeriksaan histopatologis menunjukkan bahwa epidermis mengalami
hiperkeratosis, akantosis, dan papilomatosis dengan batas bawah tumor
terletak segaris dengan epidermis normal.
ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
DS : Keratosis Seboroika Kerusakan Integritas
Ny. R mengeluh adanya Kulit
bercak berwarna coklat tua
yang terus meluas sejak 1 Neoplasma mirip kutil, berwarna
minggu yang lalu. coklat

DO :
Adanya lesi yang menebal Kulit seing mengelupas
berkembang penuh dan
mengalami pigmentasi gelap
dan tertutup oleh skuama Kerusakan integritas kulit
berminyak diameter 3 cm.
ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
DS : Keratosis Seboroika Ansietas
Ny. R tidak mengetahui
penyebab dan akibat
penyakit yang diderita. Neoplasma mirip kutil, berwarna
coklat
DO :
Klien tampak cemas dan
gelisah. Kulit seing mengelupas

Kurang informasi mengenai


penyebab, dampak, dan
penatalaksanaan

Ansietas
ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
DS : Keratosis Seboroika Gangguan Citra
Ny. R mengatakan malu Tubuh
dengan kondisi wajahnya
dan jarang untuk keluar Neoplasma mirip kutil, berwarna
rumah. coklat

DO :
Klien tampak murung. Wajah yang abnormal

Hilangnya percaya diri

Gangguan citra tubuh

Anda mungkin juga menyukai