Anda di halaman 1dari 18

TINJA

Pelatihan Teknis Tenaga


Laboratorium PKM di

PEMERIKSAAN
Bapelkes banjarbaru

1. Makroskopik
2. Mikroskopik
3. Darah Samar

Ahmad Ripani, S.Si, M.Pd


ANALISA FAECES
• Pemeriksaan faeces penting ==> adanya parasit, telur cacing,
darah samar dan juga benda sisa pencernaan.
• Spesimen berupa defekasi spontan, jika diperlukan usap bagian
rektum dengan bantuan sarung tangan.
• Faeces sebaiknya diperiksa keadaan segar & pilihlah untuk
menemukan kelainan ==> bagian bercampur darah, nanah atau
lendir
• Unsur-unsur Patologik dalam faeces tidak merata, pelaporan,
==> neg (-), (1+), (2+) atau (3+).
KETENTUAN UMUM
• Kewaspadaan Universal (Universal precaution)
• Wadah penampung faeces harus bersih dan kering
• Hindari kontaminasi urine atau cairan tubuh lain
terutama darah menstruasi wanita.
• Wadah penampung sebaiknya dilengkapi tutup ulir dan
menutup dengan rapat dan dilengkapi label.
• Spesimen diambil tidak terlalu banyak, cukup seukuran
jempol dewasa
• Segera dibawa ke laboratorium setelah dikumpulkan.
PARAMETER ANALISIS FAECES

n
Makroskopik Mikroskopik
Mikroskopik Kimiawi
Kimiawi
Warna Bau Preparat basah Langsung Darah Samar

Konsistensi Lendir Floatasi dan Sedimentasi Sterkobilin


Blood Gross Pus Sisa Pencernaan

Cacing Dewasa Larva Cacing


Sisa Makanan Proglottid
MAKROSKOPIK
TUJUAN: CARA PEMERIKSAAN:
Mengetahui kelainan pada Mengamati dan menilai warna, bau, konsistensi dan
tinja secara makroskopik kelainan lain seperti lendir dan darah pada tinja

PRINSIP: PELAPORAN:
Pengamatan langsung Warna = Ditulis warna yang diamati
Bau = Ditulis seperti yang dibaui
METODE: Makroskopik Konsistensi = Ditulis yang diamati
Lendir = Ditulis ada atau tidak ada
BAHAN PEMERIKSAAN: Darah = Ditulis ada atau tidak ada, tercampur, hanya
Tinja segar bagian luar tinja, warna merah atau hitam

ALAT: Pot Tinja dan Lidi SUMBER KESALAHAN: Tinja tidak segar
Variabel Interpretasi Normal
MAKROSKOPIK Konsistensi Padat, encer, lembek Padat, berbentuk
FAECES Warna Merah, kuning, hijau, kuning Kuning kecoklatan
kecoklatan, hitam, putih seperti lem
• Diamati spesimen Bau Busuk, Skatol, Indol Skatol, Indol dan
faeces meliputi: Asam butirat
konsistensi, warna,
Sisa Berminyak lemak, serat, kasar Ada serat
bau, sisa makanan, makanan berbiji dan tidak tercerna
lendir, darah, pus,
Lendir Lendir banyak, lendir sedikit, lendir Jumlah sedikit
parasit bercampur rata dengan darah,
• Makroskopik lendir putih, lendir merah
merupakan uji awal Darah Ada darah, ada bercampur merata, Tidak ada
untuk uji mikroskopik ada terpisah
dan kimiawi Pus Ada pus, banyak pus Tidak ada

Parasit Cacing dewasa, larva cacing, skolek, Tidak ada


proglotid
WARNA BAU KONSISTENSI
Kuning Normal Indol, Staol Normal bau Agak lunak dan Normal
Kecoklatan dan asam faeces punya bentuk
Butirat
Kuning Susu, Jagung, Satonin, bilirubin Sangat Lunak Diare
Busuk Protein tidak atau Cair
Hijau Sayur mayur atau biliverdin dicerna dan
dirombak Keras & padat Konstipasi
Abu-abu Tidak ada urobilin (ikterus obstruksi
bakteri
= Tinja Acholik), Kontras Barium pada Lunak Fermentasi
Radiologi, Makanan banyak lemak Tengik Perombakan bercampur gas karbohidrat
tidak tercerna (Defisiensi enzim) lemak di usus
menjadi
asam lemak
Merah Perdarahan segar dibagian distal
rantai pendek
atau bit atau Rifampisin
Bau Asam Peragian
Coklat Perdarahan bagian proksimal cerna,
karbohidrat
makanan coklat, kopi
tidak dicerna
Hitam Carbo medicinalis, obat-obat pada diare
mengandung besi, Melena, Bismuth
LENDIR DARAH PARASIT
Jumlah Normal Tidak ada Normal Tidak Normal
sedikit sekali ditemukan
Bercampur Proksimal
Bagian luar Iritasi pada usus besar faeces perdarahan Larva Ascaris lumbricoides,
faeces cacing Necator americanus,
Banyak Ulcus, Varices Acylostoma doudenale,
Bercampur Iritasi pada usus kecil oesophagus, Trichuris trichiura dan
dengan carcinoma, jenis cacing lainnya
faeces Hemorrhoid
Cacing Ascaris lumbricoides,
Hanya Disentri, intususepsi, Dewasa Necator americanus,
lendir saja ileocolitis Acylostoma doudenale,
Trichuris trichiura,
Lendir Terjadi pus (nanah) Fasciolopsis buski dan
banyak jenis cacing lainnya

Skolek Taenia, Hymenolepis


MAKROSKOPIK

Padat dan ada darah sedikit Padat dan kuning coklat Padat dan coklat Padat dan coklat Semipadat dan kuning
terpisah kuning

Cair dan kuning coklat Berdarah Cair dan coklat tua Berlendir dan pus Berlendir dan hijau
MAKROSKOPIK

Cacing Taenia Skolex Ascaris l Proglottid Taenia Cacing Ascaris l


saginata

Cacing Cacing Trichuris Cacing Fasciolopsis Proglottid Taenia Cacing Hymenolepis


Necator/Ancylostoma trichiura buski solium
MIKROSKOPIK
TUJUAN: METODE:
Menemukan adanya telur cacing, Pemeriksaan mikroskopik dengan eosin,
larva cacing, amoeba, sel eritrosit, sel lugol dan sudan III.
leukosit, sel epitel serta sisa makanan
BAHAN PEMERIKSAAN: Tinja Segar
PRINSIP:
Penambahan eosin, parasit akan ALAT DAN REAGEN:
terlihat lebih jelas secara Mikroskop, objek gelas, kaca penutup, lidi.
mikroskopik. Penambahan lugol Larutan NaCl 0.9%, larutan Eosin 2%, larutan
memperjelas adanya amilum. lugol, larutan Sudan III.
Penambahan sudan III memperjelas
globul lemak
CARA PEMERIKSAAN

 Objek gelas diberi identitas.


 Teteskan 1 tetes NaCl 0.9% sebelah kiri dan 1 tetes
eosin atau lugol pada sebelah kanan.
 1 bagian tinja dicampur dengan tetesan tadi. Aduk
 Tutup dengan kaca penutup, periksa dengan
mikroskop lensa objektif 10x dan 40x
 Sudan III bila untuk periksa globul lemak.
MIKROSKOPIK Variabel Interpretasi Normal
Sisa pencernaan Ada berupa warna merah orange Tidak ada atau
FAECES lemak sedikit
Sisa pencernaan Terbentuk warna ungu atau biru Sedikit ada
• Pilihlah bagian yang karbohidrat atau merah
dicurigai abnormal
seperti berlendir, Sisa pencernaan Terbentuk gumpalan putih Tidak ada
protein
berdarah.
Eritrosit Tidak ada, 1+, 2+, 3+ Tidak ada
• Mikroskopik dengan:
tanpa pewarnaan, Leukosit Tidak ada, 1+, 2+, 3+ Sedikit sekali
pewarnaan latar Amoeba Entamoeba histolytica, Tidak ada
belakang, konsentrasi Entamoeba coli & Amoeba lainya
telur cacing, Sisa Telur cacing Telur cacing nematoda, cestoda, Tidak ada
pencernaan dengan dan caing lainnya
pewarnaan. Yeast Cell Ditemukan, tidak ditemukan Tidak ada
Makrofag Ditemukan, tidak ditemukan Kadang ada
SEL EPITEL MAKROFAG LEUKOSIT ERITROSIT
Sedikit/ Normal Tidak ada Normal Ada Normal Tidak Normal
beberapa atau beberapa ditemukan
dari kadang ada
dinding Jumlah Disentri Ditemukan Lesi Colon,
usus distal Ditemukan Infeksi dan banyak basiler, sedikit rectum atau
banyak radang Colitis sedang anus yang
Epitel dari Peradangan ulseratif, dan menyebabkan
proksimal dinding peradangan banyak perdarahan
usus usus dan
umumnya
rusak
KRISTAL SISA PENCERNAAN SEL RAGI TELUR DAN AMOEBA

Tidak Normal Tidak ada Normal Tidak ada Normal Tidak Normal
banyak arti atau sedikit ditemukan
diagnosis, Blastocyc Abnormal
ditemukan Lemak Steatorrhoe stis Ditemukan Infeksi cacing
tripel telur cacing
Protein Gangguan
fosfat, pencernaan Ditemukan Infeksi Amoeba
calcium protein Amoeba
oxalat dan
asam lemak Karbohidrat Gangguan
pencernaan
Charcoat- Kelainan karbohidrat, diare
Leyden dan
Hematoidin

Lemak
CL

H
DARAH SAMAR
TUJUAN:
Mendeteksi adanya perdarahan ALAT DAN REAGEN:
saluran cerna Lidi bersih dan Pad Test berisi reagen indikator

PRINSIP: CARA PEMERIKSAAN:


Adanya darah akan menguraikan 1. Amati makroskopik tinja dan catat
H2O2 dengan enzim peroksidase, 2. Teteskan kontrol pada pad reagen bagian kontrol
dan indikator akan mengalami 3. Ambil tinja dengan lidi (sesuai kit) dan oleskan
oksidasi menjadi warna hijau. pada pad reagen
4. Amati perubahan warna yang timbul.
METODE:
Pseudoperoksidase-peroksidase HASIL:
Positif = warna hijau kebiruan
SPESIMEN: Tinja segar Negatif = Tidak terjadi perubahan warna
CONTOH BLANKO
PELAPORAN HASIL FAECES
RUTIN
SELESAI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai