Anda di halaman 1dari 38

PERBEDAAN ASI PADA BAYI PRETERM DAN TERM

Disusun oleh:
Dinda Carissa G99172060 / H-14 Erlyn Tusara Putri H G991903014 / I-08
Fathia Sri Mulyani G991902020 / H-16 Cha Jin Hee G991905015 / I-12
Dinannisya Fajri S G991903013 / I-07 Felina Joza Savitri G991903017 / I-18

Pembimbing
dr. Sandi Nugraha, Sp.A
Pendahuluan
ASI eksklusif merupakan asupan terbaik untuk nutrisi bayi baru lahir

ASI eksklusif diberikan selama 6 bulan pertama kehidupan bayi

ASI dapat diberikan hingga 2 tahun disertai dengan pemberian makanan


pendamping ASI (MPASI) (mulai usia 6 bulan)

Pada bayi prematur pemberian ASI berdampak posituf terhadap


neurodevelopment
Air Susu Ibu
Menyusui memberikan perlindungan bagi kesehatan bayi selama minggu-
minggu pertama kehidupan

Efek ASI eksklusif sangat protektif -> menurunkan risiko kematian hingga
12%

Kandungan protein pada ASI prematur lebih tinggi dari kandungan protein
pada ASI aterm

Pada minggu ke-5 hingga ke-6, kandungan ASI preterm sama dengan
kandungan ASI aterm
Air Susu Ibu
Kandungan dan kuantitas ASI yang diproduksi oleh ibu dengan persalinan
preterm dipengaruhi oleh kondisi psikologis dari sang ibu

Oleh karena banyak faktor yang tidak bisa dikontrol mengenai ASI pada
bayi preterm sehingga prognosis dapat berbeda-beda pada tiap anak

Pada bayi preterm, beberapa sistem organ masih belum matur sehingga
bayi preterm rentan terhadap penyakit

Pemberian ASI dapat mengurangi risiko bayi preterm terkena penyakit


dan dapat membantu merangsang pematangan sistem organ
• Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disek
resi oleh kelenjar payudara yang merupakan cairan d
engan viskositas kental, lengket, dan berwarna kekun
ingan.
• Kolostrum dikeluarkan saat hari 2-4 setelah laktasi di
mulai.
• Kolostrum mengandung
– Nutrisi (energi, protein, laktosa dan lemak)
– Faktor imun (laktoferin, immunoglobulin)
– Growth factor (EGF, TGFa, TGFb, IGF, VEGF, GH)
TGF-β2
Transformation Growth Factor pada ASI

30-37 minggu
Konsentrasi TGF-β2
lebih tinggi daripada
aterm dan sangat
preterm

BERKAITAN
Aktivasi
Sekretori TGF-β2
Terlambat pada ibu Sitokin anti inflamasi
dengan bayi prematur yang menekan
endotoksin
Protein Imun
Pada ASI

Ibu Prematur
Konsentrasi protein
imun lebih tinggi

BERKAITAN
Persalinan sCD4
prematur Reseptor untuk sinyal
proinflamasi termasuk
Rilis sinyal peradangan ke lipopolisakarida bakteri
sirkulasi sistemik ibu meningkat
Faktor Imun
Level TNF-a, IL-6 dan IL-10 Protein Imun
Signifikan lebih tinggi pada preterm Konsentrasi paling tinggi pada
dibandingkan dengan kolostrum ibu kolostrum dan paling rendah
yang sangat prematur pada susu matur

Level sIgA AMP, PRR, TGF-β2


Dalam kolostrum signifikan Lebih tinggi di dalam kolostrum dan
lebih rendah pada usia susu transisi pada preterm, relatif
kehamilan <30 minggu terhadap laktasi, volume ASI, paritas
dan prematuritas pada multivariat
Konsentrasi faktor Fungsi PRR yang larut
imun menurun lebih dalam susu menjadi
cepat saat masa penghalang steril
laktasi meningkat terhadap bakteri yang
berkoloni

Sehingga dapat
Peningkatan mRNA menghindari kontak
yang berlimpah dengan epitel usus
untuk pembentukan neonatal dan
protein imun dalam mencegah translokasi
kolostrum bakteri ke dalam
darah
AMP dapat mengatur
mikrobiota usus in Kelompok prematur
vivo dan menghalang menunjukkan volume
pertumbuhan bakteri susu yang lebih besar
penyebab sepsis daripada ibu yang
neonatal secara in tidak prematur
vitro

Peningkatan Penanda inflamasi


konsentrasi faktor imun dapat dideteksi dalam
dalam kolostrum jaringan plasenta dan
menunjukan respons sirkulasi sistemik,
epitel kelenjar susu lebih tinggi pada
terhadap sinyal imun persalinan preterm
sistemik atau lokal
Rangkuman Kandungan ASI Preterm dibanding Aterm

Energi, Oligosakarida,
Perbedaan Mineral, Kalsium, Fosfat
=

Hari pertama >


Protein Akan sama pada minggu ke-10 hingga
12

Lemak >23% pada hari pertama hingga ketiga

Laktosa Lebih sedikit pada 3 hari pertama,

Faktor Imun (TGF-β2,


sCD4, TNF-a, IL-6, IL-10, Meningkat
sIgA, AMP, PRR)

Penanda inflamasi Lebih tinggi

Volume susu Lebih besar


Kesimpulan

Perbedaan antara ASI pada ibu dengan bayi


preterm dan ASI pada ibu dengan bayi adalah
sebagai mekanisme kompensasi, untuk
melindungi bayi baru lahir yang masih imatur.
Thank you
Asam Lemak Esensial Asam Lemak Non Esensial
Asam lemak yang tidak dapat Asam lemak yang dapat
diproduksi tubuh tetapi sangat diproduksi tubuh, yaitu:
dibutuhkan tubuh. Terkandung  butirat
dalam ASI, yaitu:  asam Stearat
 asam linoleat 8-17%  asam palmitat (juga
 asam alfa-linolenat 0,5-1.0% terkandung dalam ASI)
 asam arakidonat (AA)
0,5-0,7%
 asam dokosaheksanoat
(DHA) 0,2-0,5%.
 Bening, diproduksi pada awal
Foremilk penyusuan
 Laktosa dan protein

 Putih pekat, diproduksi pada akhir


penyusuan
Hindmilk  Lemak  sumber tenaga dan
pembentukan otak
Perbandingan
Nilai Gizi Sufor
Bayi Preterm
dan Term

Kandungan Kandungan
susu formula susu formula
untuk bayi untuk bayi
prematur cukup bulan
Cara Menilai Kecukupan ASI
Produksi ASI akan berlimpah pada hari ke-2 sampai ke-4
setelah melahirkan

Bayi menyusu 8 - 12 kali sehari, dengan pelekatan yang


benar pada setiap payudara

Frekuensi buang air kecil 6-8 kali sehari dengan warna urine
yang tidak pekat dan bau tidak menyengat

Frekuensi buang air besar (BAB) > 4 kali sehari dengan


volume paling tidak 1 sendok makan
Cara Menilai Kecukupan ASI
Berat badan naik lebih dari 500 gram dalam sebulan dan telah
melebihi berat lahir pada usia 2 minggu

Durasi menyusu 10-30 menit untuk satu payudara

Bayi akan relaks dan puas setelah menyusu dan melepas


sendiri dari payudara ibu
Pola Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil Bayi (BAK)

Bayi normal akan BAK dalam 24 jam pertama dan BAB paling
lambat dalam 48 jam pertama

Bayi akan BAK 5-6 kali per hari dan BAB 3-4 kali per hari

Warna BAK yang baik adalah jernih tidak berwarna pekat

Warna BAB akan berubah dari warna hitam pekat, menjadi hijau
dan akhirnya berwarna kekuningan pada sekitar usia 5 hari
Komposisi ASI
• ASI merupakan larutan kompleks yang mengandung karbohidrat, lemak, dan protein

• Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa. Di dalam usus halus laktosa akan dipecah

menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim lactase

• Kurang lebih 50% energi yang terkandung pada ASI berasal dari lemak. ASI sangat kaya
asam lemak esensial yaitu asam lemak yang tidak bisa diproduksi tubuh tetapi sanga

diperlukan untuk pertumbuhan otak

• Kandungan protein dalam ASI dalam bentuk whey 70% dan kasein 30%, dengan variasi

komposisi whey : kasein adalah 90:10 pada hari ke-4 sampai 10 setelah melahirkan, 60:4
0 pada ASI matur (hari ke-11 sampai 240) dan 50:50 setelah hari ke-240

• Kandungan zat aktif lain dalam ASI yang terutama bekerja untuk fungsi kekebalan tubuh
Kandungan ASI setiap 100 ml

Energi Protein Lemak Kalsium Fosfor Laktosa


(kkal) (g) (g) (mg) (mg) (g)
Minggu Prematur 60 2,2 2,6 26 11 5,04
1 Aterm 60 1,8 2,2 26 12 5,14
Minggu Prematur 71 1,5 3,5 25 15 5,55
2 Aterm 67 1,3 3,0 28 17 5,98
Minggu Prematur 77 1,4 3,5 25 14 5,63
3 Aterm 66 1,2 3,3 27 16 6,00
Minggu Prematur 66 1,0 3,7 29 12 5,97
4 Aterm 65 0,9 3,4 26 16 6,51
Memerah ASI (Kapan?)

• ASI diperah secara rutin setiap 2-3 jam dan tidak


menunggu hingga payudara penuh agar saat memerah ASI
Ibu tidak merasa sakit.
• Biasanya memerah Asi dilakukan sesuai jam bayi minum
(jika ibu dan bayi terpisah)
Memerah ASI (Bagaimana?)
• Persiapan sebelum memerah
• Asi bisa diperah secara
manual dengan tangan Siapkan wadah penampung ASI
perah
maupun mengunakan alat
Sterilisasi botol penyimpan ASI
pompa pemerah ASI. perah
Cara Memerah ASI Siapkan lap atau tissue
o Persiapan sebelum Siapkan keadaan ibu  tenang
memerah dan rileks
o Cara memerah yang benar Lakukan pijatan ringan di sekita
payudara.
Memerah ASI (Bagaimana?)
• Cara memerah ASI (dengan tangan) Tekan jari-jari kebelakang (arah dada)
kemudia pencet dan tekan payudara
Siapkan wadah penampung diantara jari-jari anda lalu lepaskann
Cuci tangan (Gerakan ini seperti gerakan menghisap
bayi)
Pijat lembut payudara dari dasar
payudara kearah puting. Lakukan berulang-ulang
Rangsa putting susu dengan ibu jari dan Hindari menarik atau memerah terlalu
telunjuk keras
Ibu jari diletakkan di jam 12 sedangkan Ketika ASI mengalir lambat gerakkan jari
telunjuk diletakkan di jam 6. anda di sekitar areola
Lakukan pemerahan ASI higga payudara
terasa lembek
Menyimpan ASI Perah
• Dapat menggunakan wadah kaca • Jika dirumah dapat segera
atau plastik dengan segel yang dimasukkan ke lemari
kuat
pendingin maupun freezer
• Sterilisasi wadah dengan (sesuai kebutuhan)
dicelupka ke air panas selama
beberapa menit dan dikeringkan • Simpan ASI di freezer jika ASI
• Masukkan ASI yang sudah diperah tidak akan dikonsumsi dalam
kedalam wadah penyimpanan waktu 72 jam setelah diperah
kemudian tutup dengan rapat
• Simpan ASI perah dalam
• Jika melakukan pompa ditempat lemari pendingin jika ASI akan
kerja, disarankan bawa cooler box
untuk menyimpan ASI dikonsumsi sebelum 24 jam
Menyajikan ASI Perah
• Jangan gunakan microwave • Kocok ASI yang sudah
untuk menghangatkan ASI mencair perlahan sebelum
• Jika ASI beku, 24 jam sebelum diberikan ke bayi.
dikonsumsi ASI dipindahkan dari
freezer ke lemari pendingin • ASI dapat diberikan
• ASI yang di konsumsi adalah ASI
menggunakan sendok kecil
yang diperah dengan jam paling (disuapi) atau dengan botol
awal (first in first out rule) susu (dot).
• ASI kemudian dihangatkan • Cairkan ASI perah sesuai
dengan merendam botol ASI di kebutuhan bayi, jika ASI
air bersuhu ruang kemudian perah yang diberikan tidak
dilanjutkan dengan air hangat habis maka harus dibuang.
Reflex Primitif Pada Bayi
Jenis Refleks Usia Mulai Usia Menghilang

Refleks MORO Sejak lahir 6 bulan


Refleks Memegang (GRASP)
· PALMAR Sejak lahir 6 bulan
· PLANTAR Sejak lahir 9 – 10 bulan
Refleks SNOUT Sejak lahir 3 bulan
Refleks TONIC NECK Sejak lahir 5 – 6 bulan
Refleks Berjalan (STEPPING) Sejak lahir 12 bulan
Reaksi Penempatan Taktil 5 bulan -
(PLACING RESPONSE)
Refleks Terjun (PARACHUTE) 8 – 9 bulan Seterusnya ada
Refleks LANDAU 3 bulan 21 bulan
Reflex Moro

Refleks MORO timbul akibat dari rangsangan yang mendadak.


Caranya: Bayi dibaringkan terlentang, kemudian diposisikan setengah
duduk dan disanggah oleh kedua telapak tangan pemeriksa, secara
tiba-tiba tapi hati-hati kepala bayi dijatuhkan 30–45 derajat (merubah
posisi badan anak secara mendadak).
Refleks MORO dikatakan positif bila terjadi abduksi-esktensi ke-empat
ekstremitas dan pengembangan jari-jari, kecuali pada falangs distal
jari telunjuk dan ibu jari yang dalam keadaan fleksi
Refleks PALMAR GRASP
Caranya: Bayi atau anak ditidurkan dalam posisi
supinasi,kepala menghadap ke depan dan tangan
Dalam keadaan setengah fleks.Dengan memakai jari
telunjuk pemeriksa menyentuh sisi luar tangan
Menuju bagian tengah telapak tangan secara cepat
dan hati-hati,sambil menekan permukaan telapak
tangan.
Refleks PALMAR GRASP dikatakan positif apabila didapatkan fleksi s
eluruh jari (memegang tangan pemeriksa). Refleks PALMAR GRASP
asimetris menunjukkan adanya kelemahan otot-otot fleksor jari
tangan yang dapat disebabkan akibat adanya palsi pleksus brakhialis
inferior atau disebut “Klumpke’s Paralyse”.
Refleks PLANTAR GRASP
Caranya: Bayi atau anak ditidurkan dalam posisi supinasi kemudian ibu jari
tangan pemeriksa menekan pangkal ibu jari bayi atau anak di daerah
plantar.

Refleks PLANTAR GRASP dikatakan positif apabila didapatkan fleksi plantar


seluruh jari kaki. Refleks PLANTAR GRASP negatif dijumpai pada bayi atau
anak dengan kelainan pada medula spinalis bagian bawah.
Refleks SNOUT
Caranya: Dilakukan perkusi pada daerah bibir atas. Refleks SNOUT dikat
akan positif apabila didapatkan respon berupa bibir atas dan bawah
menyengir atau kontraksi otot-otot di sekitar bibir dan di bawah hidung.
Refleks Tonic Neck
Caranya: Bayi atau anak ditidurkan dalam posisi supinasi,kemudian
kepalanya diarahkan menoleh ke salah satu sisi.
Refleks TONIC NECK dikatakan positif apabila lengan dan
tungkai yang dihadapi/sesisi menjadi hipertoni dan ekstensi,
sedangkan lengan dan tungkai sisi lainnya/dibelakangi menjadi
hipertoni dan fleksi Refleks
Refleks Berjalan (Stepping)
Caranya: Bayi dipegang pada daerah thoraks dengan kedua tangan
pemeriksa. Kemudian pemeriksa mendaratkan bayi dalam posisi
berdiri di atas tempat periksa. Pada bayi berusia kurang dari 3 bulan,
salah satu kaki yang menyentuh alas tampat periksa akan berjingkat
sedangkan pada yang berusia lebih dari 3 bulan akan menapakkan
kakinya. Kemudian diikuti oleh kaki lainnya dan kaki yang sudah men
yentuh alas periksa akan berekstensi seolah-olah melangkah untuk
melakukan gerakan berjalan secara otomatis.

Refleks berjalan tidak dijumpai atau negatif pada penderita cerebral


palsy, mental retardasi, hipotoni, hipertoni dan keadaan dimana
fungsi SSP tertekan.
Stepping Reflex
Refleks menghisap (Sucking)

Cara:
Memberikan stimulus sentuhan pada bibir

Respons Positive :
Gerakan bibir, lidah dan rahang bawah seolah-olah menyusui

Negative:
Umumnya refleks ini muncul pada orang dewasa dengan
kelainan neurologis

Anda mungkin juga menyukai