Anda di halaman 1dari 12

Akuntansi Perpajakan

KULIAH KE : 6

AKUNTANSI
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

BAGIAN PERTAMA

Oleh : Indaryono
ISTILAH-ISTILAH YANG BERKAITAN DGN AKUNTANSI PPN

1) Perolehan & Penyerahan Brg Kena Pjk &


Jasa Kena Pjk
2) Pengusaha Kena Pajak
3) Pajak Masukan (Pembelian)
4) Pajak Keluaran (Penjualan)
5) Kredit Pajak
6) Faktur Pajak
7) Lebih Bayar (PM > PK)
8) Kurang Bayar (PM < PK)
9) Surat Pemberitahuan Masa – PPN & PPnBM
I. PEROLEHAN & PENYERAHAN BKP & JKP
1) PPN = Pajak Pertambahan Nilai yaitu Pajak yg dikenakan atas
penyerahan Barang atau Jasa.

2) PPN dikenakan atas transaksi :


*) Penyerahan Brg & Jasa Kena Pajak di dalam daerah pabean
yang dilakukan oleh pengusaha.
*) Import Barang Kena Pajak
*) Eksport Barang Kena Pajak oleh PKP (saat ini masih 0%).
*) Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar daerah Pabean ke
dalam daerah Pabean.

3) Tarif PPN ada tiga yaitu :


a) Tarif PPN = 10%
b) Tarif PPN atas BKP = 0 (nol) %
c) Tarif PPN 10% dapat diubah serendah2nya 5% dan setinggi
– tingginya 15% - berdasarkan PP.
a

II) Pengusaha Kena Pajak = adalah Pengusaha dengan Omzet di


atas Rp 4.800.000.000.- per tahun atau Rp 400.000.000,-
per bulan.

III) Pajak Masukan adalah Faktur Pajak yang diterima oleh PKP
atas transaksi Pembelian. Istilah Pajak Masukan sering
disingkat : PM.

IV) Pajak Keluaran adalah Faktur Pajak yang dikeluarkan oleh


PKP atas transaksi Penjualan. Istilah Pajak Keluaran sering
disingkat : PK.

V) Kredit Pajak adalah kegiatan pengkreditan PM atas PK.


Mekanisme Pengkreditan PM atas PK hanya dapat dilakukan
melalui media Surat Pemberitahuan Masa PPN (SPT MASA
PPN) yang dibuat setiap bulan.
VI) Faktur Pajak adalah bukti pungutan Pajak o/ PKP atas
transaksi pembelian yg dilakukan di daerah Pabean.

VII) Posisi Lebih Bayar PPN yaitu PM > PK

VIII) Posisi Kurang Bayar PPN yaitu PM < PK

IX) Surat Pemberitahuan PPN yaitu Media pelaporan PM


vs PK oleh PKP setiap bulannya. Lebih Bayar
dikompensasikan ke bulan berikutnya dan Kurang
Bayar – segera dilunasi dgn cara menyetor
kekurangan tsb di Bank yg ditunjuk. Batas akhir
penyetoran dan pelaporan – maksimal akhir bulan
berikutnya /akhir bulan setelah masa pajak berakhir.
TRANSAKSI-TRANSAKSI DALAM PPN
1) Pencatatan Pembelian atau Impor
*) Contoh Pembelian Barang & PPN dapat dikreditkan :
PT Abadi membeli barang unt Persediaan pada 31 Agt 2008
sebesar Rp 100 Juta dari “PT Bersatu Kembali “– secara tunai.
PT. Abadi menerima PPN sebesar 10%.

Dr_ Persediaan Rp 100.000.000,-


Dr_ PPN – Masukan Rp 10.000.000,-
Cr_ Kas / Bank Rp 110.000.000,-

*) Buatlah Jurnal jika dibeli secara Kredit pada 31 Agt 2008 – dan
tgl 5 Sept 08 dibayar lewat Bank.
*) Buatlah Jurnal jika PPN yg diterima atas pembelian Barang
ternyata tidak dapat dikreditkan.
*) Buatlah Jurnal jika Barang yg dibeli adalah Barang Modal lewat
Import. Diketahui PPh Import Rp 2.5 Jt dan Bea Masuk sebesar
Rp 5 Juta (diakui sbg bagian dari harga mesin).
*) Buatlah jurnal2 utk “PT. Bersatu Kembali” sbg perbandingannya.
a

2) Pencatatan Retur Pembelian


*) Contoh : Barang yang dibeli PT Abadi ternyata kualitasnya
tidak sesuai dengan kesepakatan sehingga
dilakukan Retur Barang oleh PT. Abadi
kepada PT. Bersatu Kembali :

Dr Kas/Bank (Piut Usaha) Rp 1.100.000,-


Cr PPN – Keluaran ( atas retur brg) Rp 100.000,-
Cr Persediaan Rp 1.000.000,-

*) Buatlah jurnal retur barang apabila pihak pembeli (PT. Abadi)


BUKAN PKP sehingga TIDAK BERHAK
MENERBITKAN FAKTUR PAJAK / PPN?

*) Bagaimana Jurnal untuk PT. Bersatu Kembali ?


3) Pencatatan Penjualan atau Ekspor
a

*) Contoh :
PT Central menjual Barang secara tunai Rp 70.000.000,-
kepada “PT Delta Kembali “dgn memungut PPN 10%.
Harga Pokok Barang adalah Rp 50.000.000,-

Jurnal :
Dr Kas / Bank Rp 77.000.000,-
Cr PPN – Keluaran Rp 7.000.000,-
Cr Penjualan Rp 70.000.000,-

Dr Harga Pokok Penjualan Rp 50.000.000,-


Cr Persediaan Rp 50.000.000,-

*) Bagaimana jika PT Central adalah Bukan PKP ?


*) Bagaimana jika Penjualan tersebut adalah transaksi Ekspor ?
*) Buatlah Jurnal untuk PT. Delta Kembali sebagai perbandingan.
a

4) Pencatatan Retur Penjualan.

Contoh :
Bagaimana jika ternyata Barang yg dijual oleh PT Central
dikembalikan (diretur) oleh “PT Delta Kembali” karena ada
kerusakan saat dalam perjalanan.

Dr Penjualan (retur) Rp 70.000.000,-


Dr PPN – M Rp 7.000.000,-
Cr Kas / Bank Rp 77.000.000,-

Dr Persediaan Rp 50.000.000,-
Cr Harga Pokok Penj Rp 50.000.000,-

Bagaimana jurnal untuk “PT.Delta Kembali”


5) Penjualan dengan Uang Muka
a

Pada 12 Apr 2008, PT. CDK (PKP) membeli Barang Dag dari PT.ABC
(PKP) , oleh karena barang belum siap semuanya, maka PT. CDK baru
memberi uang muka sebesar Rp 10.000.000,- ditambah PPN = 10%.
Jurnal Saat terjadi Uang Muka di PT. CDK :
Dr Kas / Bank Rp 11.000.000,-
Cr Uang Muka Pelanggan Rp 10.000.000,-
Cr PPN – Keluaran 10% Rp 1.000.000,-

Bagaimana Jurnal di PT. ABC jika Harga Pokok Penj = 50% dari
Nilai Penjualan.
a

Tgl. 12 Mei 2008, PT. CDK melunasi seluruh sisa


pembayaran sebesar Rp 20.000.000,- (pelunasan harus
ditambah PPN 10%).

Bagaimana jurnal di PT. ABC atas penerimaan uang Rp 20 Jt


unt pembayaran sisa penjualan yang terjadi.
Diketahui Harga Pokok Penjualan adalah sebesar 50% dari
Harga Jual.

Jika PT. ABC tidak PKP, maka apakah jurnal yg sudah dibuat
harus diperbaiki atau tidak ???
Bagaimana jika PT. CDK bukan PKP, apakah jurnal yg sudah
dibuat harus diperbaiki atau tidak ???
TUGAS KULIAH
AKUNTANSI PERPAJAKAN
Tentang PPN

a) Apakah anda pernah melihat faktur


pajak ? Cari contoh faktur pajak dan
copy satu saja unt dikumpulkan.

b) Coba buat jurnal atas transaksi


tersebut – untuk pihak pembeli dan
pihak penjual.

Anda mungkin juga menyukai