Anda di halaman 1dari 37

AKUNTANSI

PP N
OBJEK PPN
Pasal 4, Pasal 16C dan Pasal 16D

Wilayah
Pabean
Ps. 4(1) hrf a.
Penyerahan BKP
oleh pengusaha

Ps. 4(1) hrf c.


Penyerahan JKP
oleh pengusaha Ps. 4 (1)
Ps. 4 (1) hrf g.
hrf d. Ps. 16C
Pemanfaatan Ekspor BKP
Membangun sendiri tidak Tdk Berwujut
BKP tidak dlm kegiatan usaha/
berwujut IN oleh PKP
pekerjaan

Ps. 16D
Penyerahan aktiva yg
menurut tujuan semula
tidak untuk diperjual
Masa PPN = 1Oleh
belikan bulan
PKPtakwim
Mekanisme PPN

P Keluaran
Rp120.000
Masa Pajak
P Masukan
Rp100.000
Kantor Kas Negara

SPT Masa PPN


PK = 120.000
PM = 100.000
Kurang
Bayar = 20.000 Setor

Masa PPN = 1 bulan takwim


Saat Pembuatan Faktur Pajak
Berdasarkan PER No 13/PJ/2010 tentang bentuk, ukuran, prosedur …
dan tata cara pembatalan faktur pajak, Pasal 2 menyatakan:

(1) Faktur Pajak harus dibuat pada:


a. Saat penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak,
b. Saat penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan
pembayaran terjadi sebelum penyerahann Barang Kena Pajak
dan/atau sebelum penyerahan Jasa Kena Pajak,
c. Saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan
sebagian tahap pekerjaan; atau
Saat Pembuatan
d. Saat Pengusaha KenaFaktur
PajakPajak
rekanan menyampaikan tagihan
kepada Bendahara Pemerintah sebagai pemungut Pajak
Pertambahan Nilai

(2) Faktur Pajak Gabungan harus dibuat paling lama akhir bulan
penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak
Akuntansi PPN
Pemungut Yang Dipungut
(Yg menyerahkan BKP/JKP) (Yg menerima BKP/JKP)

PPN dapat Dicatat sebagai kewajiban Dicatat sebagai Piutang


dikreditkan (Pajak Keluaran) (Pajak Masukan)

PPN Dibebankan sebagai biaya


tidak Dapat Dicatat sebagai kewajiban Atau
dikreditkan (Pajak Keluaran) Dikapitalisir ke nilai Aset

Mengurangi/debet Mengurangi/kredit
Retur
Kewajiban (Pajak Keluaran) Piutang (Pajak Masukan)

Masa PPN = 1 bulan takwim


Akuntansi PPN
1. Pembelian dan Penjualan Tunai
PT XYZ distributor bahan kimia
14-01-08 Membeli barang dagangan secara kas
Kuantitas pembelian = 10.000 kg
Harga BKP = Rp 20.000/kg
Potongan Tunai = 10 %

Unit Harga /unit Total


Pembelian 10,000 kg 20,000 200,000,000
Discount 10% 2,000 20,000,000
DPP 18,000 180,000,000
PPN 18.000.000
B a y a r 198.000.000
Jurnal :
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
14-01-08 Persediaan 180.000.000
Pajak Masukan 18.000.000
Kas 198.000.000
22-01-08 Menjual secara kas

Kuantitas = 950 kg
Harga Jual = Rp 24.000/kg
Tambahan Bonus = 50 kg
Potongan tunai = 5%
HPP 75%

Jurnal ?
22-01-08 Menjual secara kas
Kuantitas = 950 kg
Harga Jual = Rp 24.000/kg
Bonus = 50 kg
Potongan tunai = 5%

Penjualan Tgl 22-01-08


Kuantitas Harga/kg Total Harga
Harga Jual 950 24,000 22,800,000
Potongan Tunai 5% 1,140,000
DPP 21,660,000
PPN 10% 2,166,000
Bonus (cuma-cuma) 50 18,000 900,000
PPN atas Bonus 90,000
Kas diterima 23,916,000
H P P 950 18,000 17,100,000
Jurnal
Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
22-01-08 Kas 23,916,000
Penjualan
Pajak Keluaran 21,660,000
2,256,000
HPP 17,100,000
B. Promosi 900,000
Persediaan 18,000,000
2. Penjualan secara kredit

PT XYZ menjual kepada PT ABC


24-01-08 Kuantitas penjualan = 2.000 kg
Harga BKP = Rp 24.000/kg
Barang dikirim beserta invoice
& Faktur Pajak
21-02-08 Diterima pembayaran dari PT ABC
HPP 75 %
Jurnal ?
2. Penjualan secara kredit
PT XYZ menjual kepada PT ABC
24-01-08 Kuantitas penjualan = 2.000 kg
Harga BKP = Rp 24.000/kg
Barang dikirim beserta invoice & Faktur Pajak
21-02-08 Diterima pembayaran dari PT ABC

Harga jual = 2.000 kg X Rp 24.000 = Rp 48.000.000


PPN = 10% X Rp 48.000.000 = Rp 4.800.000
Jumlah pembayaran = Rp 52.800.000

Jurnal PT XYZ
Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
24-01-08 Piutang usaha 52,800,000
Penjualan
Pajak Keluaran 48,000,000
4,800,000
HPP 36,000,000
Persediaan - 36,000,000

21-02-08 Kas 52,800,000


Piutang Usaha 52,800,000
4. Penjualan dengan uang muka.
PT XYZ menjual kepada PT DEF 2000 kg @ Rp 24.000 = Rp 48.000.0000
25-04-10 = Diterima uang muka Rp 11.000.000 (termasuk PPN)
30-04-10 = Barang dikirim beserta invoice
12-05-10 = Diterima sisa pelunasan

Diterima Penyerahan Pelunasan


uang muka BKP
4. Penjualan dengan uang muka.
PT XYZ menjual kepada PT DEF 2000 kg @ Rp 24.000 = Rp 48.000.0000
25-04-10 = Diterima uang muka Rp 11.000.000 (termasuk PPN)
30-04-10 = Barang dikirim beserta invoice
12-05-10 = Diterima sisa pelunasan

Diterima Penyerahan Pelunasan


uang muka BKP

25/04 30/04 12/05

Faktur pajak Faktur pajak Faktur pajak


Tgl = 25-04-10 Tgl = 30-04-10 tidak
DPP = 10 jt DPP = 38 jt diterbitkan lagi
PPN = 1 jt PPN = 3,8 jt
Saat menerima uang muka
Tgl 25-04-10 PT XYZ harus menerbitkan FP untuk uang muka
Uang diterima = Rp 11.000.000
DPP = 100/110 X Rp 11.000.000 = Rp 10.000.000
PPN = 10% X 10.000.000 = Rp 1.000.000

Jurnal PT XYZ
Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
25-04-10 Kas 11.000.000
Pajak Keluaran 1.000.000
Uang muka penjualan 10.000.000
Jurnal PT DEF
Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
25-04-10 Uang muka pembelian 10.000.000
Pajak masukan 1.000.000
Kas/Bank 11.000.000
Saat pengiriman barang, Faktur Pajak diterbitkan atas sisa harga jual – uang muka

DPP PPN Total


Harga Jual 48,000,000 4,800,000 52,800,000
Uang muka 10,000,000 1,000,000 11,000,000
Piutang 38,000,000 3,800,000 41,800,000

Jurnal PT XYZ
Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
30-04-10 Piutang usaha 41.800.000
Uang muka penjualan 10.000.000
Penjualan 48.000.000
Pajak Keluaran 3.800.000
HPP 36.000.000
Persediaan 36.000.000
Jurnal PT DEF
Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
30-04-10 Persediaan 48.000.000
Pajak Masukan 3.800.000
Uang muka pembelian 10.000.000
Hutang usaha 41.800.000
Saat diterima pelunasan

Jurnal PT XYZ

Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


12-05-10 Kas 41.800.000

Piutang usaha
41.800.000

Jurnal PT DEF
Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
12-05-10 Utang usaha 41.800.000

Kas/Bank
41.800.000
Nota Retur

15-06-10 PT XYZ menerima kembali 200 kg barang (@Rp.


24.000/kg) yang telah telah dijual ke PT Ceger 20-06-10
Nota Retur diterima dari PT Ceger . HPP 75%
Nota Retur
15-06-10 PT XYZ
Saat barang menerima kembali 200 kg barang (@Rp. 24.000/kg) yang telah telah dijual
diterima
ke PT Ceger 20-06-10 Nota Retur diterima dari PT Ceger . HPP 75%
Tanggal Uraian Debit (Rp) Kredit (Rp)
15-06-10 Retur Penjualan 4.800.000
Kas/Bank 4.800.000
Persediaan 3.600.000
HPP 3.600.000

Saat Nota Retur diterima

Tanggal Uraian Debit (Rp) Kredit (Rp)


20-06-10 Pajak Keluaran 480.000
Kas/Bank
480.000
PM tidak dapat dikreditkan
01-04-10 Dibeli kendaraan sedan untuk fasilitas
keluarga Direktur
Harga mobil = Rp 200.000.000
PPN = Rp 20.000.000
Bea Balik Nama = Rp 40.000.000
Kas dibayar = Rp 260.000.000

10-04-10 Dibayar b. perbaikan rumah direksi Rp


50.000.000,- PPN Rp 5.000.000
PM tidak dapat dikreditkan
01-04-10 Dibeli kendaraan sedan untuk direktur
Harga mobil = Rp 200.000.000
PPN = Rp 20.000.000
Bea Balik Nama = Rp 40.000.000
Kas dibayar = Rp 260.000.000
10-04-10 Dibayar b. perbaikan rumah direksi Rp 50.000.000,- PPN Rp 5.000.000

Tanggal Uraian Debit (Rp) Kredit (Rp)


01-04-10 Aset Tetap-sedan 260.000.000
Kas/Bank 260.000.000

10-04-10 B. Perbaikan 55.000.000


Kas/Bank 55.000.000
5. Jurnal Akhir Masa
SPT Masa PPN Kurang Bayar

Uraiaan Jan

PPN Keluaran 20.000,000

Kredit pajak :

- PPN-Masukan 18,000,000

- Kompensasi masa sebelumnya -

Kurang (Lebih) bayar 2.000.000


5. Jurnal Akhir Masa

SPT Masa PPN Kurang Bayar


Uraiaan Jan
PPN Keluaran 20.000,000
Kredit pajak :
- PPN-Masukan 18,000,000
- Kompensasi masa sebelumnya -
Kurang (Lebih) bayar 2.000.000

Tanggal Uraian Debit (Rp) Kredit (Rp)


31-01-10 Pajak Keluaran 20.000.000
Pajak Masukan 18.000.000
Hutang PPN 2.000.000

Pelunasan PPN
Tanggal Uraian Debit (Rp) Kredit (Rp)
28-02-10 Hutang PPN 2.000.000
Kas/Bank
2.000.000
SPT Masa Lebih Bayar

Uraiaan Nov Des


PPN Keluaran 5,422,000 11,000,000
Kredit pajak :
- PPN-Masukan 18,000,000 -
- Kompensasi masa sebelumnya - 12,578,000
Kurang (Lebih) bayar (12,578,000) (1,578,000)
Dikompensasi ke masa berikutnya 12,578,000
Direstitusi 1,578,000
SPT Masa Lebih Bayar

Uraiaan Nov Des


PPN Keluaran 5,422,000 11,000,000
Kredit pajak :
- PPN-Masukan 18,000,000 -
- Kompensasi masa sebelumnya - 12,578,000
Kurang (Lebih) bayar (12,578,000) (1,578,000)
Dikompensasi ke masa berikutnya 12,578,000
Direstitusi 1,578,000

November: dikompensasi
Tanggal Uraian Debit (Rp) Kredit (Rp)
30-11-10 Pajak Keluaran 5.422.000
Pajak Masukan 5.422.000

Desember: diminta restitusi


Tanggal Uraian Debit (Rp) Kredit (Rp)
31-12-10 Pajak Keluaran 11.000.000
Piutang restitusi 1.578.000
Pajak Masukan 12.578.000
Penyerahan Terhutang PPn BM
Daerah Luar Daerah Pabean
Pabean
Importir Non
pabrikan

Brg mewah
Distributor Pengecer Konsumen
Impor BM BM BM
Tidak
Terutang
Terutang PPn BM
PPn BM
Importir
Brg mewah pabrikan BM Tidak Tidak
Terutang Terutang
PPn BM PPn BM

Impor Terutang
PPn BM
Penyerahan Terhutang PPn BM

PT Permata adalah pabrikan yang memproduksi BKP tergolong mewah


Untuk memproduksi, PT Permata memerlukan impor bahan baku yang
tergolong mewah.
20-03-08 PT Permata mengimpor bahan baku :
Nilai Cost Insurance & Freight = US$ 30.000
Kurs BI = Rp 9.500
Kurs Menteri Keuangan = Rp 9.400
Tarif Bea Masuk = 2,5%
PPnBM = 20%
PPN impor = 10%
PPh Ps.22 = 2,5%
WP mencatat pembukuan valas dengan kurs tengah BI
Ket US$ Kurs Rp
CIF 30.000
Bea Masuk (2,5%) 750 9.400 7.050.000
DPP 30.750 9.400 289.050.000
PPn Bm (20% x DPP) 6.150 9.400 57.810.000
N. B baku 36.900 -
PPn Impor (10% x DPP) 3.075 9.400 28.905.000
PPh Ps. 22 (2,5% x DPP) 769 9.400 7.226.250
Nilai Bahan Baku :
CIF 30.000 9.500 285.000.000
Bea Masuk (2,5%) 750 9.400 7.050.000
PPn Bm (20% x DPP) 6.150 9.400 57.810.000
Nilai Bahan Baku 36.900 349.860.000

Jurnal PT Permata
Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
20-03-08 Persediaan 349,860,000
PM - impor 28,905,000
Piutang pajak- PPh Ps. 22 7,226,250
Kas 100,991,250
Hutang usaha 285,000,000
25-03-08 PT Permata menjual hasil produknya kepada PT Berlian
Harga jual/DPP = Rp 150.000.000
PPnBM = 20%

Harga jual (DPP) = Rp 150.000.000


PPnBM = 20% X 150.000.000 = Rp 30.000.000
PPN = 10% X 150.000.000 = Rp
15.000.00
Jumlah yang ditagih = Rp 195.000.000
25-03-08 PT Permata menjual hasil produknya kepada PT Berlian
Harga jual/DPP = Rp 150.000.000
PPnBM = 20%

Harga jual (DPP) = Rp 150.000.000


PPnBM = 20% X 150.000.000 = Rp 30.000.000
PPN = 10% X 150.000.000 = Rp 15.000.000
Jumlah yang ditagih = Rp 195.000.000
Jurnal PT Permata
Tanggal Uraian Debit (Rp) Kredit (Rp)
25-03-08 Piutang Usaha 195.000.000
Penjualan 150.000.000
Pajak Keluaran 15.000.000
Hutang PPnBM 30.000.000
Jurnal PT Berlian
Tanggal Uraian Debit (Rp) Kredit (Rp)
25-03-08 Persediaan 180.000.000
Pajak Masukan 15.000.000
Hutang Usaha 195.000.000
30-03-08 PT Berlian menjual barang yang dibeli dari PT Permata kepada para
pengecer Rp 200.000.000
Harga jual/DPP = Rp 200.000.000
PPN 10% = Rp 20.000.000

Jurnal PT Berlian

Tanggal Uraian Debit (Rp) Kredit (Rp)


30-03-08 Piutang Usaha 220.000.000
Penjualan 200.000.000
Pajak Keluaran 20.000.000
HPP 180.000.000
Persediaan 180.000.000
PPN Pemakaian Sendiri
KEP-87/PJ/2002
Pemakaian sendiri BKP adalah :
Pemakaian untuk kepentingan Pengusaha sendiri, Pengurus, atau diberikan kepada anggota
keluarganya atau karyawannya, baik barang produksi sendiri maupun bukan produksi sendiri,
selain pemakaian Barang Kena Pajak untuk tujuan produktif.

Pemakaian sendiri JKP adalah :


Pemanfaatan Jasa Kena Pajak untuk kepentingan Pengusaha sendiri, pengurus, anggota
keluarganya atau karyawannya ,selain pemanfaatan Jasa Kena Pajak untuk tujuan produktif.

Pemakaian sendiri BKPdan atau Pemanfaatan JKP untuk tujuan produktif adalah :
Pemakaian BKP dan atau JKP yang nyata-nyata digunakan untuk kegiatan produksi selanjutnya
atau untuk kegiatan yang mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha Pengusaha yang
bersangkutan.

Pemakaian BKP dan atau pemanfaatan JKP untuk tujuan produktif belum merupakan penyerahan
Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak sehingga tidak terutang PPN dan PPnBM

Kesimpulan :
Hanya pemakaian sendiri BKP/JKP untuk tujuan konsumtif yang terutang PPN
Pemakian Sendiri untuk tujuan produktif
PT Top Gun produsen oli sintetis menggunakan oli produksi nya sendiri untuk mesin pabriknya
senilai (HPP) Rp 10.000.000

Pemakian Sendiri untuk tujuan konsumtif


PT Top Gun menggunakan oli produksi nya sendiri untuk kendaraan dinas direksi dan karyawan
senilai (HPP) Rp 5.000.000
Pemakian Sendiri untuk tujuan produktif
PT Top Gun produsen oli sintetis menggunakan oli produksi nya sendiri untuk mesin pabriknya
senilai (HPP) Rp 10.000.000

Jurnal PT Top Gun


B. Overhead pabrik - Beban Oli Rp 10.000.000
Persediaan barang jadi Rp 10.000.000

Pemakian Sendiri untuk tujuan konsumtif


PT Top Gun menggunakan oli produksi nya sendiri untuk kendaraan dinas direksi dan karyawan
senilai (HPP) Rp 5.000.000

Jurnal PT Top Gun


B. Kendaraan- Oli Rp 5.500.000
Persediaan barang jadi Rp 5.000.000
Pajak Keluaran Rp 500.000
Pedoman Pengkreditan PM Bagi PKP Yang Melakukan Penyerahan Yang Terhutang PPN Dan
Yang Tidak Terhutang PPN
(Kepmenkeu No 78/PMK.03/2010)

PM yang dibayar atas perolehan BKP dan atau JKP yang :


1. Nyata-nyata digunakan untuk unit/ kegiatan yang atas penyerahannya tidak terutang PPN atau
dibebaskan dari pengenaan PPN, tidak dapat dikreditkan;
2. Nyata-nyata digunakan untuk unit/kegiatan yang atas penyerahannya terutang PPN, dapat
dikreditkan.
3. Digunakan oleh keduannya, dapat dikreditkan sebanding dengan jumlah peredaran yang
terutang PPN terhadap peredaran seluruhnya;

Rumus PM yang tidak dapat dikreditkan :


Barang Modal :
Penyerahan tidak terhutang PPN X PM .
Peredaran seluruhnya Masa manfaat
Masa manfaat : - Bangunan = 10 tahun
- Barang Modal Lainnya = 4 Tahun
Bukan Barang Modal :
Penyerahan tidak terhutang PPN X PM
Peredaran seluruhnya
Prosedur Pengkreditkan :
1. PM dikreditkan pada masa perolehan barang
2. Akhir tahun buku dilakukan penghitungan kembali PM yang tidak dapat dikreditkan
3. Diperhitungkan dengan PM yang dapat dikreditkan paling lambat pada bulan ketiga
setelah berakhirnya tahun buku
PT N berusaha dibidang penggalian pasir dan produsen paving block
1. Jan 08 membeli Truk yang digunakan baik untuk pengangkutan pasir maupun paving block
seharga Rp 250.000.000, PPN Rp 25.000.000
2. Penjualan pasir sepanjang th. 2008 = Rp 4.000.000.000
Penjualan paving block sepanjang th. 2008 = Rp 8.000.000.000
Total Penjualan = Rp 12.000.000.000
3. PM biaya yang digunakan oleh unit usaha penggalian pasir dan paving block Rp
15.000.000
PT N berusaha dibidang penggalian pasir dan produsen paving block
1. Jan 08 membeli Truk yang digunakan baik untuk pengangkutan pasir maupun paving block
seharga Rp 250.000.000, PPN Rp 25.000.000
2. Penjualan pasir sepanjang th. 2008 = Rp 4.000.000.000
Penjualan paving block sepanjang th. 2008 = Rp 8.000.000.000
Total Penjualan = Rp 12.000.000.000
3. PM biaya yang digunakan oleh unit usaha penggalian pasir dan paving block Rp
15.000.000

Penghitungan kembali PPN yang tidak dapat dikreditkan :


PPN atas Truk = Rp 4.000.000.000 X Rp 25.000.000
Rp 12.000.000.000 4
= Rp. 2.083.000
PPN atas biaya bersama = Rp 4.000.000.000 X Rp 15.000.000
Rp 12.000.000.000
= Rp 5.000.000

Biaya Pajak Rp 7.083.333


Pajak Masukan Rp 7.083.333

Anda mungkin juga menyukai