Anda di halaman 1dari 18

RESTORASI GIGI ANTERIOR

Yuliana R Kumala
• Pilihan restorasi untuk karies klas IV :
1. Resin komposit

2. Mahkota logam-keramik
RESTORASI KLAS IV
• Retensi :
- Bevel
- Etsa asam  stabilitas lebih tinggi dari pin
- Pin  banyak ditinggalkan setelah ada etsa asam
pin emas sekalipun akan diskolorasi pd komposit
resiko tinggi tembus ke pulpa

Bonding hidrolisis dan mengkerut ok polimerisasi


mengatasinya
Tekhnik SANDWICH dgn GIC  GIC retentif thd dentin
dpt dibuat retentif dgn etsa asam
• Desain Preparasi Kavitas :
1. konvensional butt joint (sudut 90’), undercut pada dentin

2. konvensional dengan bevel  butt joint + bevel  membuka


enamel rods, sehingga
permukaan enamel yg dietsa
lebih luas

3. modifikasi  hanya membuang jaringan yg rusak

bentuk & kedalaman tidak spesifik


• Kegunaan Bevel :

1. Agar ujung emanel rods terbuka sehingga lebih efektif untuk dietsa. Daerah
permukaan enamel yg dietsa lebih luas dan terbentuk resin tag sehingga
ikatan enamel dan resin bertambah kuat. Meningkatkan retensi dari restorasi
dan mengurangi kebocoran marginal dan diskolorasi marginal.

2. Agar hubungan antara restorasi dan struktur gigi dapat berbaur sehingga
estetik menjadi lebih baik.
RESTORASI KOMPOSIT
• Indikasi :
1. lesi interproksimal (klas III) pada gigi anterior
2. lesi pada permukaan fasial gigi anterior (klas v)
3. lesi pada permukaan fasial gigi premolar
4. hilangnya sudut incisal gigi
5. fraktur gigi anterior
6. membentuk kembali gigi untuk mendukung restorasi tuang
7. lesi oklusal dan interproksimal gigi posterior (klas I dan II) dgn keterbatasan

• Kontraindikasi :
1. Lesi distal dari kaninus
2. Tambalan rutin utk posterior
3. Pasien dgn insidens karies tinggi serta OH buruk
ETSA ASAM
• Demineralisasi email antara permukaan restorasi
• Asam fosfat 37-50%, cairan atau gel

• Fungsi :
1. Melarutkan struktur inorganik enamel dan secara mikroskopis terlihat permukaan
berlubang-lubang (mikroporositas)
2. Prosedur etsa akan menimbulkan hilangnya tegangan permukaan pd enamel
sehingga resin dapat membasahi permukaan dengan baik
3. Membersihkan permukaan enamel sehingga resin mudah masuk ke dalam
mikroporositas sehingga membentuk tonjolan-tonjolan (resin tag)
BONDING SYSTEM

• Matriks resin BIS-GMA tanpa/sedikit pasi


• Diaktifkan secara kimia atau sinar

• Tujuan pemberian bonding :


1. Meningkatkan perlekatan bahan restorasi resin
2. Mengurangi kebocoran
• Sistem adhesi :
 Bonding to enamel
 Adesi semen polyakenoate
 Perlekatan polimer melalui teknik etsa pada enamel
(micro mehanical interlocking)
 Bonding to dentin
 Adesi semen polyalkenoate
 Perlekatan polimer melalu chemical coupling agent
• Perkembangan bonding :
o Generasi I
o Generasi II
o Generasi III TOTAL ETCH
o Generasi IV
o Generasi V

o Generasi VI SELF ETCH


o Generasi VII
PEMILIHAN WARNA
• Estetis memegang peranan yang sangat penting terutama bahan tambal untuk
gigi depan
• Untuk mendapatkan warna yang sesuai baik bahan tambal maupun gigi tiruan
harus diberi pigmen
• Bahan-bahan estetis harus mempunyai warna yang permanen, tidak
menunjukkan perubahan warna karena faktor kimia penyusun bahan
• Untuk mendapat estetis yang baik, bahan hendaknya bersifat Translucent
DIMENSI WARNA
1. Hue (corak) : nama warna dominan dari suatu objek. Merah, kuning,
jingga, hijau, biru, nila dan ungu. Dengan panjang gelombang 380-760 nm.

2. Value (nilai) : ukuran terang atau gelapnya suatu warna.

value tinggi  terang

value rendah  gelap

3. Chroma (kroma) : ukuran intensitas (kekuatan) warna.

Makin tinggi kroma, warna semakin tajam


PADU WARNA UNTUK MENGGAMBARKAN 3
DIMENSI WARNA

• Nilai meningkat dari hitam pada


bagian tengah bawah sampai
putih pada bagian tengah atas
• Kroma meningkat dari bagian
tengah keluar
• Corak berubah dalam arah
berputar
PENCOCOKAN WARNA DI KEDOKTERAN
GIGI
• Menggunakan PETUNJUK WARNA (SHADE GUIDE)
• Diurut dari nilai terang menuju gelap (dari kiri ke kanan), nilai tinggi menuju rendah
• Teknik ini didasarkan pada persepsi bahwa pencocokan warna gigi akan menjadi lebih
mudah bila pengaturan contoh warna dilakukan berdasarkan nilai.
PASIEN LEBIH MENYUKAI NILAI YANG
LEBIH TINGGI DARI NILAI GIGI ASLI
• Cara menentukan warna pada penderita :
 Dudukkan pasien pada posisi tegak
 Gigi dibersihkan dengan pumice + air
 Cocokkan warna dengan shade guide basah
 Jangan gunakan sinar langsung dari lampu dental unit
 Max 5 detik  menghindari sensitifitas hue
 Tentukan warna dominan (hue)
 Saturasi kemudian value
 Evaluasi
 Bandingkan shade guide dengan gigi basah dan kering

Anda mungkin juga menyukai