Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS PASIEN

RESTORASI RK KELAS III dan


V
Precented by
Ardiyan Cakra P I 21102100013
Preceptor by
drg. Arlina Nurhapsari, Sp.KG
GV BLACK

Karies Kelas III (GV Black) adalah kavitas yang Karies Kelas V (GV Black) adalah kavitas yang dimulai dengan
dimulai dengan kerusakan pada bagian proksimal kerusakan pada bagian 1/3 permukaan bukal/labial (facial),
gigi anterior , tanpa mengenai incisal edge. lingual gigi anterior dan posterior. 
 
PENDAHULUAN
• Resin komposit adalah salah satu jenis bahan tumpatan gigi anterior yang populer karena memiliki
kelebihan dalam bidang estetik dan sewarna gigi
• Indikasi Resin Komposit:
o Restorasi kelas I, II, III, IV, dan V
o Sebagai basis lining dan core
o Sebagai sealant pada restorasi resin preventif
o Restorasi estetis seperti veneer, penutupan diastema
o Splinting
• Kontraindikasi Resin Komposit:
o OH pasien buruk
o Pasien rampan karies
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien:
•No. RM : 02XXX
•Nama Pribadi : Z
•Jenis Kelamin : Laki Laki
•Suku : Jawa
•Usia : 40 Tahun
KASUS
S : Seorang pasien Laki - laki berusia 37 tahun datang ke RSIGM SA dengan
keluhan gigi depan rahang atas berlubang dan tampak bercak cokelat. Pasien
terkadang merasakan sedikit ngilu saat minum dingin. Pasien tidak memiliki
riwayat penyakit sistemik dan tidak memiliki alergi obat-obatan maupun
makanan.
O:
EO : Wajah simetris dan tidak terdapat pembengkakan
Inspeksi : Terdapat karies pada distoproksimal gigi 21 kedalaman media dan
karies kelas V pada facial gigi 21 kedalaman media
Perkusi : (-)
Palpasi : (-)
Mobilitas : (-)
Vitalitas : (+)

A : Pulpa Normal
P : Tumpatan Resin Komposit Kelas III dan V
Alat dan Bahan
ALAT BAHAN
Contra angle hand piece Etsa
Kaca mulut Bonding
Sonde halfmoon Bahan tambal Resin Komposit
Pinset Microbrush
Excavator Handscoon dan masker
Plastic filling instrument
Kondensor
Diamond bur high speed
Diamond bur finishing pita kuning
Polishing bur
PENATALAKSANAAN
PROSEDUR
• Preparasi Kavitas
- Gigi dipreparasi dengan menggunakan round diamond bur. kemudian hilangkan jaringan karies, dan email yang tidak didukung dentin dengan
tapered bur
- Jaringan karies pada dasar kavitas dibersihkan dengan menggunakan ekskavator secara perlahan sampai semua jaringan karies terangkat .
- Kemudian bevel dibuat dengan bentuk starbrush
• Isolasi area kerja dengan Cotton Roll
• Aplikasi Seluloid Strip
• Aplikasikan Etsa
- Aplikasi Etsa selama 15 detik pada enamel dan 10 detik pada dentin kemudian bilas dengan air
lalu dikeringkan sampai moist
• Aplikasikan Bonding
- Aplikasi bonding menggunakan microbrush selama 10 detik, lalu diangin- anginkan
kemudian di light cured selama 10 detik

Aplikasi adhesive agent Curing setelah bonding


•Aplikasi resin komposit. Bentuk sesuai dengan anatomi gigi
•Light cured selama 20 detik
•Finishing dan Polishing
Setelah penambalan selesai, tambalan diperiksa menggunakan sonde dan apabila terdapat tambalan yang
overfilled dilakukan pengurangan menggunakan bur diamond superfine.

Curing Resin Komposit Tambalan Sebelum Finishing dan Polishing


BEFORE & AFTER
DISKUSI
• Pasien laki-laki berusia 40 tahun mengeluhkan bahan tambalannya giginya tidak sama
dengan warna gigi aslinya. Pasien merasa gigi yang sudah ditambal tidak merata dan
tidak sewarna dengan gigi aslinya.
Teknik Incremental / Layering

Teknik incremental / layering ini digunakan untuk restorasi


komposit ukuran sedang – besar. Peletakkan komposit perlapis
disesuaikan pada perluasan kavitas gigi tersebut (Summit,2018).
Perubahan warna pada resin komposit dapat terjadi melalui berbagai hal. Salah satunya yaitu factor
ekstrinsik (akumulasi plak dan stain, intensitas dan durasi polimerisasi, paparan factor lingkungan,
termasuk radiasi UV, panas, pewarna makanan serta minuman. Atau juga dari kesalahan pemilihan
warna resin komposit.
DIMENSI WARNA
• Berdasarkan Atlas of Munsell Color System oleh Albert
Henri Munsell, terdapat fenomena tiga dimensi warna,
yaitu Hue, Value, Chroma
DIMENSI WARNA
• Dimensi value didefinisikan sebagai tingkatan atau urutan kecerahan suatu warna. Nilai tersebut akan
membedakan kualiras tingkat kecerahan warna, misalnya ia akan membedakan warna merah murni dengan
warna merah tua (gelap) atau dengan warna merah muda (terang). Tingkatan nilai tersebut mulai dari
tingkatan tercerah, yaitu putih, melalui deretan abu-abu, sampai pada tingkatan tergelap, yaitu hitam
DIMENSI WARNA
• Dimensi Hue atau yang disebut sebagai Rona warna atau corak warna merupakan karakteristik atau ciri khas
yang digunakan untuk membedakan antara warna satu dengan lainnya.
DIMENSI WARNA
• Chroma adalah kualitas warna yang dapat membedakan antara warna yang kuat dan lemah.
Semakin tebal material, maka efek warna akan semakin intens
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
PENENTUAN WARNA

1. Kebersihan permukaan gigi Jika terdapat banyak calculus harus dipersihkan

2. Kondisi dari gigi

3. Hilangkan terlebih dahulu pewarna atau lipstick pada bibir pasien

4. Tutupi area baju dengan warna netral

5. Gunakan sumber cahaya alami yaitu matahari bukan dengan cahaya lampu dari
dental unit.
FAKTOR KEBERHASILAN

1. Teknik isolasi yang benar

2. Pemilihan bahan restorasi yang tepat

3. Restorasi sewarna dengan gigi asli

4. Restorasi sesuai dengan bentuk anatomi gigi

5. Teknik finishing dan polishing yang tepat.


DAFTAR PUSTAKA
Soeprapto, Andrianto. 2021. Buku Pedoman dan Tatalaksana Praktik Kedokteran Gigi.
Anusavice, K.J. et al. 2013. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Jkt: EGC.
Triwardhani, L., Mozharta, M., Trisnawaty. Klinis Restorasi Resin Komposit pada Kavitas
Kelas I pasca Tumpatan tiga tahun.

Anda mungkin juga menyukai