Anda di halaman 1dari 27

Review Film Invictus;

Strategi Kepemimpinan Nelson Mandela

• EGI NISURA

• FARA ZAQIAH

• RAIHANDI

• RENDI DEVA ANDRA

• C.SITI HANIFAH

• TALSI TRANSINO

• MUHAR RANDI

• REGINA VERISKA

• ARIZKI NUZULARDI
PEMBAHASAN

• Nelson Rolihlahlah
Mandela
• (Afrika Selatan, 19 Juli
1918)
• ANC (African National
Congress)
• Melakukan perlawanan • 1994: Memenangkan
dalam menentang pemilu multiras dari
pemerintah yang partai ANC
menerapkan kebijakan • Dilantik menjadi
apartheid presiden kulit hitam
• Penjara, 27 tahun, pertama di Afrika
bebas pada Februari Selatan
1990
“Takkan, takakan pernah lagi terjadi di
daratan yang indah ini, penindasan dari
satu golongan ke golongan lainnya, dan
menderita akibat penghinaan”
(Mandela,1990)
Pendekatan kepemimpinan“leadership”
menjadi beralih “partnership”.
• Nelson Mandela • Mandela tetap dengan
merupakan seorang keyakinannya yang
pemimpin yang tinggi, keteguhan, dan
memiliki banyak kerja kerasnya tetap
karismatik yang mencari berbagai solusi
menginspiratif orang- yang dapat
orang disekitarnya. menyelesaikan
permasalahan tersebut
sampai ke akar-akarnya.
• Mencari langkah-langkah strategis untuk
mengakomodir antara aspirasi warga kulit hitam
dengan warga kulit putih meskipun terkadang
langkah-langkahnya dan kemampuannya
tersebut masih diragukan oleh pihak-pihak
tertentu.
GAYA KEPEMIMPINAN KARISMATIK

Max Weber  karisma : bentuk pengaruh berdasarkan persepsi pengikut


bahwa seorang pemimpin dikaruniai kemampuan yang luar biasa

Krisis sosial  seorang pemimpin muncul dengan pemecahan masalah 


menarik perhatian pengikut dan merasa bahwa pemimpin mereka luar biasa

Mandela  sosok berkarisma


House : pemimpin karismatik  memiliki dampak mendalam dan tidak
biasa pada pengikutnya

keyakinan pemimpin tersebut  benar


menerima pemimpin tanpa mempertanyakannya lagi
tunduk dengan senang hati
sayang terhadap pemimpin
terlibat secara emosional dalam misi kelompok atau organisasi
percaya bahwa mereka dapat memberi kontribusi terhadap keberhasilan
misi
Komponen Kepemimpinan Transformasional
(Teori Bass)

intellectual Individualized
stimulation (Stimulasi consideration
Intelektual) (perhatian yang
• proses dimana pemimpin diinduvidualisasi)
Karisma meningkatkan kesadaran • sikap memberikan
terhadap masalah dan dukungan, membesarkan
mempengaruhi hati dan memberikan
pengikutnya untuk pengalaman tentang
memandang masalah dari pengembangan kepada
perspektif yang lain para pengikut
MANDELA

Stimulasi Perhatian yang


Karisma
intelektual diindividualisasi

Mandela memberikan stimulasi


intelektualnya kepada orang-orang yang memberikan pengalaman dan
bekerja dengannya dan asosiasi Proteas motivasi serta mendukung tim
yang menginginkan tim nasional nasional Springbooks untuk
Springbooks untuk bubar meraih kemenangan dalam
kejuaraan dunia dalam upaya
mempersatukan seluruh rakyat
Afrika Selatan
Gaya Kepemimpinan kontemporer
Servant Leadership

Robert K. Greenleaf dalam buku The


Servant as Leader

Kepemimpinan sejati motivasi utamanya


adalah keinginan menolong orang lain
Kepemimpinan > < pelayan

Para pemimpin-pelayan (Servant Leader) cenderung lebih mengutamakan


kebutuhan, kepentingan dan aspirasi orang-orang yang dipimpinnya di atas
dirinya

Orientasinya adalah untuk melayani, cara pandangnya holistik dan


beroperasi dengan standar moral spiritual
Kepemimpinan Pelayan
• Kepemimpinan pelayan adalah suatu
kepemimpinan yang berawal dari perasaan
tulus yang timbul dari dalam hati untuk
melayani, menempatkan kebutuhan pengikut
sebagai prioritas, menyelesaikan sesuatu
bersama orang lain dan membantu orang lain
dalam mencapai suatu tujuan bersama.

Prioritas Utama
Dalam buku The Servant as Leader Greenleaf
menulis : “ Ini dimulai dengan perasaan alami
bahwa orang ingin melayani, melayani lebih
dulu”
Seni dari kepemimpinan bersandar pada
kemampuan memfasilitasi, memberi
kesempatan dan memaksimalkan setiap bakat
yang berbeda dari setiap individu.
Sepuluh Karakeristik Kepemimpinan
Pelayan
1
• Mendengarkan (Listening).

2
• Mendengarkan (Listening)

3
• Penyembuhan (Healing)

4
• Kesadaran (Awareness)
• Persuasi (Persuasion)
4

• Konseptualisasi (Conceptualization)
5

• Kejelian (Foresight)
6

• Kesadaran (Awareness)
7

• Keterbukaan (Stewardship)
8

• Komitmen untuk Pertumbuhan (Commitment to the Growth of People)


9

• Membangun Komunitas (Building Community)


10
10 ciri kepemimpinan pelayan
• Mendengarkan (listen receptively to what other have
to say)
• Menerima orang lain dan empati
• Memiliki komitmen pada pertumbuhan manusia
• Membangun komunitas ditempat kerja
• Mampu meramalkan (foresight and intuition)
• Kesadaran (awarness and perception)
• Kemampuan melayani

• Membangun kekuatan persuasif


• Konseptualisasi (having ability to conseptualize)
• Kemampuan menyembuhkan (ability to exert a healing influance)
Olahraga Membangun Nasionalisme
• Olahraga merupakan kegiatan fisik yang dilakukan
oleh sejumlah orang atau masyarakat kesehatan,
pendidikan, rekreasi, dan prestasi.
• nasionalisme adalah paham yang berpendapat
bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan
kepada negara kebangsaan.
Nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau
karakter yang timbul karena perasaan senasib.

“olahraga membawa keharuman bangsa”


• Pada cakupan kecil, ia menjadi usaha manusia
untuk menjaga kesehatan dan cara ampuh
melawan penyakit serta memaksimalkan raga dan
pikiran.
• Pada cakupan yang lebih luas, ia mengandung
makna yang selalu dikaitkan dengan kemanusiaan,
persaudaraan, dan semangat hidup
• Semangat yang ada dalam olah raga
memperkuat rasa kebanggaan dan
nasionalisme mengangkat derajat, harkat,
dan martabat suatu bangsa.

“olahraga mempunyai potensi yang sangat


besar dalam menjaga semangat nasionalisme.
Euforia tak boleh berhenti menjadi
kesenangan sesaat belaka”.
KESIMPULAN
• Intisari film : menggambarkan sosok Nelson
Mandela yang kharismatis dan seorang pemimpin
besar yang penuh inspirasi.
– menjadikan olahraga sebagai salah satu alat untuk
menghapus perbedaan
– menjadi seorang pemimpin yang sukses menciptakan
sebuah kemenangan
• Komunikasi merupakan hal yang sangat penting
dalam kepemimpinan
– Gaya persuasi yang berwibawa tetapi lembut
– Mau mendengarkan orang lain, ingin mengenal setiap hal
lebih dekat
Dalam kepemimpinan tidaklah hanya pendapat sendiri
atau mayoritas yang menjadi suara utama, melainkan
setiap pandangan adalah berarti.

Seorang pemimpin harus dapat mengidentifikasi


potensi-potensi yang dimiliki yang dapat dimanfaatkan
dalam menyelesaikan permasalahan dalam
kepemimpinannya, serta menemukan cara-cara untuk
dapat memberikan inspirasi kepada orang lain, baik
oleh dirinya sendiri atau melalui agent of change yang
telah ia temu kenali.
SARAN

Kondisi pada film ini tercermin bukan hanya di Afrika


Selatan melainkan juga terjadi di repubik ini. Indonesia
perlu melakukan kembali penataan pembangunan yang
berbasis kebutuhan sehingga pemerataan dari ujung
barat hingga timur Indonesia menjadi sesuatu hal yang
perlu menjadi perhatian serius bangsa ini. Oleh anak
bangsa harapan itu semoga akan terwujud di bawah
kepemimpinan baru selama lima tahun kedepan.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai