ANGGOTA :
1. M. BINTANG
2. NUR IKSAL
3. RARA ANANDA R
4. ERLIN
LOKASI KERAJAAN KEDIRI
KEADAAN POLITIK KERAJAAN KEDIRI
Raja Bameswara pertama adalah Sri Maharaja Rakai Sirikan Sri Bameswara Sakalabhuwana
Sarwwaniwaryya Wiryya Parakrama Digjayattunggadewa. Hal itu disebutkan pada Prasasti Pandlegan I
yang berangka tahun 1038 Saka (1116 Masehi).
Prasasti lainnya adalah Prasasti Karang Reja berangka tahun 1056 Saka (1136 Masehi), tetapi tidak jelas si
yang mengeluarkannya. Apakah dikeluarkan oleh Bameswara atau Jayabaya?
Lencana kerajaan yang digunakan adalah tengkorak bertaring di atas bulan sabit yang disebut Candrakapa
Bameswara diperkirakan memerintah hingga tahun 1134 M.
2. Raja Jayabaya
4. Sri Aryyeswara
6. Kameswara
Pada masa itu, mata uang yang terbuat dari emas dan campuran antara
perak, timah, dan tembaga sudah digunakan. Hubungan antara daerah
pedalaman dan daerah pesisir sudah berjalan cukup lancar. Sungai
Brantas banyak digunakan untuk lalu lintas perdagangan antara daerah
pedalaman dan daerah pesisir.
Kehidupan Sosial Budaya
Perhatian raja terhadap rakyatnya sangat tinggi. Hal itu dibuktikan pada kitab
Lubdaka yang berisi tentang kehidupan sosial masyarakat pada saat itu. Tinggi
rendahnya martabat seseorang bukan berdasarkan pangkat dan harta
bendanya, tetapi berdasarkan moral dan tingkah lakunya. Raja juga sangat
menghargai dan menghormati hak-hak rakyatnya. Akibatnya, rakyat dapat
leluasa menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari.
Pada zaman Kediri karya sastra berkembang pesat. Banyak karya sastra yang
dihasilkan. Pada masa pemerintahan Jayabaya, raja pernah memerintahkan
kepada Empu Sedah untuk mengubah kitab Bharatayuda ke dalam bahasa Jawa
Kuno. Karena tidak selesai, pekerjaan itu dilanjutkan oleh Empu Panuluh. Dalam
kitab itu, nama Jayabaya disebut beberapa kali sebagai sanjungan kepada
rajanya. Kitab itu berangka tahun dalam bentuk candrasangkala, sangakuda
Peninggalan Kerajaan Kediri
4. Candi Mirigambar
5. Prasasti Kamulan 7. Prasasti Padelegan
6. Prasasti Ngantang
TERIMAKASIH