Anda di halaman 1dari 19

KERAJAAN KEDIRI

Nama Kelompok 6 :
I ketut Agus Jaya Putra
Astuti Meitiani
A.A. Bayu Artana
Hal hal yang harus dipahami
A. Sejarah kerajaan kediri
B. Letak kerajaan kediri
C. Wilayah kekuasaan kerajaan kediri
D. Sislsilah raja kerajaan kediri
E. Masa kejayaan dan keruntuhan kerajaan kediri
F.bukti keberadaan kerajaan kediri
A. Sejarah berdirinya kerajaan kediri

Kerajaan Kediri merupakan salah satu dari beberapa kerajaan besar dan
berpengaruh di nusantara. Kerajaan Kediri atau juga sering disebut Kerajaan
Kadiri hadir di nusantara pada tahun 1045 M sampai tahun 1222 M.
Selama 177 tahun kekuasaannya, Kerajaan Kediri banyak memberikan warna
peradaban di nusantara yang kemudian bernama Indonesia ini. Pada masa
keemasannya, Kerajaan Kediri memiliki wilayah kekuasaan yang cukup luas.
Pada masa pemerintahan Sri Jayabhaya, Kerajaan ini meliputi seluruh Jawa
dan beberapa pulau di Nusantara, bahkan sampai mengalahkan pengaruh
Kerajaan Sriwijaya di Sumatera.
Awal-awal masa Kerajaan Panjalu atau Kadiri tidak banyak diketahui. Tidak
banyak cerita yang tersurat pada masa itu, hanya dari Prasasti Turun Hyang
II (1044 M) yang diterbitkan kerajaan Janggala hanya menyebutkan adanya
perang saudara antara dua kerajaan sepeninggal raja Airlangga
Airlangga merupakan raja Medang Kamulan yang memindahkan pusat
pemerintahannya ke Kahuripan. Pada tahun 1041, Airlangga membagi
kerajaannya menjadi dua kerajaan, yakni kerajaan Jenggala (Kahuripan) dan
Panjalu (Kediri). Kedua kerajaan ini dipisahkan oleh Gunung Kawi dan
sungai Brantas. Pembagian dua kerajaan ini dikisahkan dalam prasasti
Mahasukbya, serat Calon Arang, dan kitab Negarakertagama. Kerajaan
Jenggala meliputi daerah Malang dan delta sungai Brantas dengan
pelabuhannya Surabaya, Rembang, dan Pasuruhan dan ibukotanya
Kahuripan. Sementara Panjalu yang kemudian dikenal dengan nama Kediri
meliputi Kediri, Madiun, dan ibu kotanya Daha. Dari catatan beberapa
prasasti-prasasti yang ditemukan masing-masing kerajaan saling merasa
berhak atas seluruh tahta Airlangga sehingga terjadilah peperangan Selama
60 tahun peperangan antara Panjalu dan Jenggala terus terjadi, hingga
munculnya nama Raja Bameswara (1116-1135) dari Kediri. Pada masa Raja
Bameswara inilah ibukota Panjalu dipindahkan dari Daha ke Kediri, sehingga
Panjalu lebih dikenal dengan nama Kediri. Pada awal perang saudara antara
Jenggala dan Panjalu, dimenangkan oleh Jenggala, namun pada
perkembangannya Panjalu atau Kedirilah yang bisa menguasai seluruh tahta
Airlangga.Sejarah Kerajaan Panjalu mulai diketahui dengan adanya prasasti
Sirah Keting tahun 1104 atas nama Sri Jayawarsa. Raja-raja sebelum Sri
Jayawarsa tidak diketahui, sedangkan urutan raja-raja sesudah Sri Jayawarsa
dapat diketahui dengan jelas berdasarkan prasasti-prasasti yang
ditemukan.Kerajaan Panjalu di bawah pemerintahan Sri Jayabhaya berhasil
menaklukkan Kerajaan Janggala dengan semboyannya yang terkenal dalam
prasasti Ngantang (1135), yaitu Panjalu Jayati, atau Panjalu Menang.
B. letak kerajaan kediri

kerajaan Kadiri atau Kediri atau Panjalu,


adalah sebuah kerajaan yang terdapat di jawa
timur antara tahun 1042-1222. Kerajaan ini
berpusat di kota Daha, yang terletak di
sekitar Kota Kedir sekarang.
C. Wilayah kekuasaan kerajaan kediri

Pada akhir pemerintahan raja Airlangga, wilayah kekuasaan


dibagi menjadi dua, untuk menghindari terjadinya perang
saudara. Maka munculah kerajaan kediri (panjulu) dengan
ibukota daha (dahanapura) diperintsh oleh jayawarsa dan
kerajaan jenggaldengan ibukota kahuripan, yang diperintah
oleh jayengrana. Tetapidalam perkembangan selanjutnya
kerajaan kediri mencapai kelajuan dengan pesat dari kerajaan
jenggala.pada awalnya wilayah kekuasan kerajaan keduri
hanya meliputi medium dan daerah bagian barat kerajaan
medang kemulan. Ibukota kerajaan kediri, yaitu daha terletak
di tepi sungai brantas. Melalui pelabuhan canggu,aktivitas
perekonomian rakyat sanagat lancar sehingga mendatangkan
kemakmuran. Wilayah pengaruh kerajaan kediri kemudian
berkembang mencakup indonesia timur. Wilayah
pemerintahan ini sama seperti pada masa pemerintahan raja
Dharmawangsa
D. Silsilah para raja kerajaan kediri

1.sri Samarawijaya

Sri Samarawijaya adalah raja pertama dari


Kerajaan Kadiri yang pemerintahannya sejak
tahun 1042. Denga Gelar lengkapnya ialah Sri
Samarawijaya Dharmasuparnawahana Teguh
Uttunggadewa.
2.Sri Jayawarsa
Sri Jayawarsa adalah Silsilah Kerajaan Kediri yang
pemerintahannya sekitar abad 1104. Dengan nama gelar
adalah Sri Maharaja Jayawarsa Digjaya Sastraprabhu.
Tidak diketahui kapan pastinya Raja Jayawarsa naik
takhta sebagai Raja Kerajaan Kadiri. Peninggalan sejarah
tentang Raja Jayawarsa tercatat dalam prasasti Sirah
Keting abad 1104, yang berisi tentang pengesahan desa
Marjaya sebagai tanah perdikan atau sima swatantraTidak
diketahui secara pasti kapan Raja Jayawarsa turun takhta.
Prasasti Panumbangan (tahun 1120) hanya menyebut
tentang makamnya di daerah Gajapada. Raja selanjutnya
yang berkuasa di Kerajaan Kadiri berdasarkan dari isi
prasasti Pikatan abad 1117 adalah Raja Sri Bameswa
3.Sri Bameswara
Sri Bameswara adalah raja dari Kerajaan Kadiri yang berkuasa
sekitar tahun 1117-1130. Dengan nama gelar abhisekanya
adalah Sri Maharaja Rakai Sirikan Sri Bameswara
Sakalabhuwana Tustikarana Sarwaniwariwirya Parakrama
Digjaya Uttunggadewa.Tidak diketahui secara pasti kapan Raja
Sri Bameswara naik takhta. Peninggalan dari Raja Sri
Bameswara adalah Prasasti Pikatan atau Padlegan I, tanggal 11
Januari 1117, di mana ia menyebut diri sendiri sebagai Sang Juru
Panjalu. Isi prasasti tersebut adalah penetapan desa Padlegan
sebagai sima swatantra (yang artinya daerah bebas pajak)
karena kesetiaan dari penduduknya dalam membantu
perjuangan dari raja Kadiri.Tidak diketahui secara pasti kapan
Raja Sri Bameswara turun takhta. Raja selanjutnya yang
berkuasa atas Kerajaan Kadiri berdasarkan dari isi prasasti
Ngantang tahun 1135 adalah Raja Sri Jayabhaya
4.Maharaja Jayabhaya
Maharaja Jayabhaya adalah Silsilah Kerajaan Kediri yang
berkuasa sekitar tahun 1135-1157. Dengan nama gelar
lengkapnya adalah Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya
Sri Warmeswara Madhusudana Awataranindita
Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa. Pemerintahan dari
Raja Jayabhaya dianggap sebagai masa keemasan dari
Kerajaan Kediri. Peninggalan dari Raja Jayabhaya berupa
prasasti Hantang (tahun 1135), prasasti Talan (tahun 1136),
dan prasasti Jepun (tahun 1144), serta Kakawin
Bharatayuddha (tahun 1157). Dalam isi sebuah prasasti
dapat diketahui bahwa Raja Jayabhaya adalah raja yang
berhasil menaklukkan Kerajaan Janggala dan
mempersatukannya kembali wilayah Kediri.
5. Sri Sarweswara

Sri Sarweswara adalah raja dari


Kerajaan Kadiri yang pemerintahn sekitar abad
1159- 1161. Dengan nama gelar adalah Sri
Maharaja Rakai Sirikan Sri Sarweswara
Janardanawatara Wijaya Agrajasama
Singhadani Waryawirya Parakrama Digjaya
Uttunggadewa.
6. Sri Aryeswara

sri Aryeswara adalah Silsilah Kerajaan Kediri yang


berkuasa sekitar abad 1171. Dengan nama gelarnya
ialah Sri Maharaja Rake Hino Sri Aryeswara
Madhusudanawatara Arijamuka. Tidak diketahui
secara pasti kapan Raja Sri Aryeswara naik takhta
sebagai Raja Dari Kerajaan Kadiri. Peninggalan dari
raja itu berupa prasasti Angin, tanggal 23 maret
1171. Lambang dari kerajaan Kadiri pada masa itu
adalah Ganesha. Tidak diketahui secara pasti kapan
ia kekuasaan berakhir. Raja dari
Kerajaan Kadiri selanjutnya berdasarkan isi prasasti
Jaring adalah Raja Sri Gandra
7. Sri Gandra

Sri Gandra adalah raja Kadiri yang pemerintahannya


sekitar abad 1181. Dengan diberi gelar abhisekanya
adalah Sri Maharaja Koncaryadipa
Handabhuwanapadalaka Parakrama Anindita
Digjaya Uttunggadewa Sri Gandra. Tidak diketahui
kapan pastinya Raja Sri Gandra naik takhta.
Peninggalan dari raja ini berupa prasasti Jaring,
tanggal 19 November 1181. Isi prasastinya berupa
pengabulan atas permohonan dari penduduk desa
Jaring melalui Senapati Sarwajala tentang anugerah
dari raja sebelumnya yang belum diwujudkan
E. Masa kejayaan dan masa keruntuhan kerajaan kediri

Masa Kejayaan Kerajaan Kediri

Dalam perjalanannya, Kerajaan Kediri pernah mencapai masa kejayaannya


yaitu pada masa Raja Jayabaya. Daerah kekuasaan Kerajaan Kediri pada
masa kekuasaan Jayabaya ini sangat luas bahkan mencapai Jawa Tengah.
Bukan saja Jawa Tengah, kekuasaan Raja Jayabaya ini hampir menguasai
seluruh Pulau Jawa. Pengaruh kerajaan Kediri ini tidak saja menguasai
Pulau Jawa, namunKejayaan Kerajaan Kediri pada masa itu kemudian
semakin kuat ketika ditemukan catatan dari kronik China yang bernama
Chou Ku-fei pada tahun 1178 M yang menyebutkan tentang Negeri paling
kaya di masa Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Raja Sri Jayabaya. Bukan
saja dilihat dari daerah kekuasaan yang begitu luas, namun peradaban
yang sudah sangat maju juga merupakan bukti kejayaan Kerajaan Kediri.
Ditambah lagi dengan perkembangan seni sastra yng juga sangat maju
pesat juga tak luput dari perhatian pada masa itu. Dengan fakta seperti itu,
terbuktilah bahwa Kerajaan Kediri merupakan Kerajaan yang sangat
disegani pada masa itu.
Masa Keruntuhan Kerajaan Kediri

Sebesar apapun kejayaan sebuah kerajaan di nusantara, pada akhirnya juga akan
mengalami keruntuhan. Demikian halnya yang terjadi pada Kerajaan Kediri, meski
pernah mengalami masa keemasan, akhirnya juga mengalami keruntuhan.
Keruntuhan kerajaan kediri ini mulai terjadi pada masa Raja Kertajaya yang kala itu
banyak terjadi perpecahan di kalangan Brahmana. Pada masa itu, mereka para
Brahmana ini menganggap bahwa Kertajaya melanggar agama dan memaksa mereka
untuk menyembahnya sebagai dewa. Kemudian para Brahmana ini kemudian
meminta perlindungan kepada Ken Arok, seorang akuwu Tumapel. Pada puncakknya
adalah ketika terjadi pertempuran di desa Ganter pada tahun 1222 M. Pada saat itu
Ken Arok bida mengalhkan Kertajaya yang sekaligus juga merupakan penanda
akhirnya kerajaan Kediri.Setelah Kerajaan Kediri dikalahakn oleh Ken Arok, Kediri
kemudian bisa bangkit lagi setelah pada masa pemerintahan Jayakatwang. Namun
dalam peperangan tersebut, salah satu pemimpin pasukan Singasari ada yang berhasil
lolos yaitu Raden Wijaya, yang kemudian tinggal di Madura. Karena memiliki perilaku
yang baik, maka Jayakatwang mengijinkan Raden Wijaya untuk membuka Hutan
Tarik sebagai daerah tempat tinggalnya. Cerita berlanjut pada tahun 1293 yang pada
saat itu tentara Mongol yang dikirim oleh Kubilai Khan datang ke Jawa untuk
membalas dendam terhadap Kertanegara.Di sinilah kemudian kecerdasan Raden
Wijaya, ia memanfaatkan situasi ini untuk menyerang Jayakatwang. Raden Wijaya
bekerjasama dengan tentara Mongol dan pasukan Madura di bawah pimpinan Arya
Wiraraja untuk menggempur Kediri. Dari peperangan tersebut, pasukan Jayakatwang
sangat mudah dikalahkan dan sejak kekalahan itu, tidak ada lagi berita tentang
F. Bukti keberadaan kerajaan kediri

1. Candi Tondowongso

Candi Tondowongso berada di Desa Gayam,


Kecamatan Gurah, Kediri, Jawa Timur yang
ditemukan belum lama ini yakni pada tahun
2007. Arsitektur dari arca dan bentuk
bangunan yang ditemukan disekitar candi
memperlihatkan jika bangunan ini dibangun
pada abad ke-9 yakni disaat pusat politik
dipindahkan dari Jawa Tengah menuju
wilayah Jawa Timur.
2. Candi Panataran
Candi Panataran terletak di lereng Gunung
Kelud Barat Daya di Utara Kota Blitar pada
ketinggian 450 meter dari permukaan laut dan
menjadi candi paling indah dan besar di Jawa
Timur. Dari beberapa prasasti yang juga
ditemukan di sekitar candi, maka diketahui jika
candi ini dibangun sekitar abad ke-12 sampai 14
Masehi pada masa pemerintahan Raja Srengga
sampai Raja Wikramawardhana. Sistem Candi
Panataran dan terasnya berundak memakai
susunan batu andesity yang saling mengunci.
3. Candi Gurah

Peninggalan Kerajaan Kediri selanjutnya adalah Candi Gurah.


Candi Gurah berada di Kecamatan Gurah, Kediri, Jawa Timur yang
ditemukan pada tahun 1957 dan letaknya berada di 2 km dari situs
Candi Tondowongso. Candi Gurah ini berukuran 9 x 9 meter. Ada
persamaan dari Candi Gurah dan Candi Tondowongso yakni Arca
Brahma, Surya, Candra, Yoni dan Nandi. Selain itu, penempatan
arca dikedua candi tersebut juga sama meskipun pada bangunan
tempat arca Candra, Surya dan juga Nandi dari Candi
Tondowongso belum terlihat jelas bentuknya.Profesor Soekmono
menduga jika Candi Gurah ada dalam satu kompleks yang sama
dengan Candi Tondowongso sebab mempunyai ciri khas yang
adalah gaya peralihan antara candi Jawa Tengah dengan candi Jawa
Timur. Karena itu, penelitian menyeluruh untuk Candi
Tondowongso sangat penting untuk dilakukan sebab sampai saat
ini belum ada wujud nyata dari bentuk bangunan gaya peralihan
tersebu
4. Prasasti Jaring

Prasasti Jaring dibuat pada 19 November 1181


dengan isi yang menerangkan tentang
pengabulan permohonan penduduk dukuh
jaring lewat senapati Sarwajala yakni
keinginan yang tidak sempat diwujudkan oleh
raja sebelumnya. Prasasti Jaring ini
menyebutkan jika pejabat Kediri mempunyai
gelar atau sebutan dengan menggunakan nama
hewan seperti Menjangan Puguh, Lembu Agra
serta Macan Kuning.

Anda mungkin juga menyukai