Anda di halaman 1dari 10

Mengabstraksi Cerpen

Abstraksi atau ringkasan cerpen diperlukan agar


dapat memahami isi cerpen itu dengan cepat. Melalui
ringkasannya, kita dapat mengetahui tema dan
konflik-konflik utama yang ada di dalamnya.
Abstraksi juga diperlukan ketika akan menulis
resensinya.
Mengabstraksi cerpen tentu saja harus diawali dengan
:
(1) membacanya dengan cermat,
(2) mencatat bagian-bagian penting dari cerpen
tersebut, dan
(3) menuliskan kembali ringkasan cerpen dengan kata-
kata sendiri, namun tema atau alur utama cerita
aslinya harus tetap terpelihara dengan baik.
Bacalah cerpen “Meraih Impian” di
buku paket wajib halaman 62!
Berdasarkan cuplikan tersebut, kita dapat membuat catatan sebagai
berikut.
a. Terusik lamunanku saat terngiang sebaris kata ayah yang selalu
berulang menelusup ke telingaku, “Nanda, kamu pasti bisa!” kata-kata
ayahku laksana dentuman meriam di rongga dadaku.
b. Tidak mudah bagiku untuk menjadi sulung dari lima bersaudara.
c. Selain sebagai PNS, ayah terlibat aktif di dunia jurnalistik dan
organisasi.
d. Bunda terpaksa turun tangan untuk menopang keuangan keluarga
dengan membuka sebuah warung kecil-kecilan.
e. Kerja keras seakan menjadi menu wajib bagiku.
f. Ada hal yang menjadi titik lemahku yaitu ketika cita-citaku tak
tersampaikan.
g. Pertama, ketika gagal masuk fakultas kedokteran karena faktor biaya.
h. Kedua, ketika gagal mendaftar ke STPDN karena tinggi badan kurang.
i. Ayah dan bunda tidak putus-putusnya membangkitkan diriku.
j. Aku memutuskan untuk membantu bunda menjaga warung dan sedikit
demi sedikit belajar dari ketegaran bunda dalam menghadapi kesulitan
hidup.
k. Tiada pernah putus doaku kepada Sang Khalik agar bunda senantiasa
dikaruniai kesehatan lahir dan batin.
l. Salah satu doaku terkabul.
m. Ayah mulai melirik dunia usaha dengan melahap buku-buku sederet profil
pengusaha sukses.
n. Benih pohon bisnis tumbuh pesat dalam diriku setelah aku menyerap isi
beberapa buku yang menyampaikan motivasi.
o. Aku diterima di jurusan bahasa Inggris.
p. Kendala finansial mendorongku untuk merambah dunia kerja di samping
kuliah.
q. Kak Ica datang kepadaku, ia mengajak berpatungan untuk membeli sebuah
kios.
r. Aku berhasil mempertahankan bisnis dan prestasi akademis dengan hasil
yang memukau.
s. Jaringan bisnisku meluas.
t. Aku berkiprah dalam dunia event organizer dan membuka usaha penjualan
tiket pesawat di beberapa kantor cabang di berbagai kota di Indonesia.
u. Hanya karena ridha-Nya aku dapat meraih semuanya.
v. Motivasi dari kedua orang tuaku membuatku tegar dalam berbagai
kesulitan.
Catatan itu, merupakan peristiwa penting atau fokus ceritanya. Catatan tersebut
dapat kita ceritakan kembali secara ringkas sehingga menjadi sebuah cerita
seperti berikut.
Meraih Impian
Terusik lamunanku saat terngiang sebaris kata ayah yang selalu berulang
menelusup ke telingaku, “Nanda, kamu pasti bisa!” kata-kata ayahku laksana
dentuman meriam di rongga dadaku. Tidak mudah bagiku untuk menjadi sulung
dari lima bersaudara terlebih karena beban yang kurasakan. Selain sebagai PNS,
ayahku terlibat aktif di dunia jurnalistik dan organisasi. Bunda juga ikut
menopang keuangan keluarga dengan membuka sebuah warung kecil-kecilan.
Kerja keras seakan menjadi menu wajib bagiku. Namun, ada hal yang
menjadi titik lemahku, yaitu ketika cita-citaku tak tersampaikan. Pertama, ketika
gagal masuk fakultas kedokteran karena faktor biaya. Kedua, ketika gagal
mendaftar ke STPDN karena tinggi badan kurang. Ayah dan bunda tidak putus-
putusnya membangkitkan diriku.
Untuk menghilangkan sakit hatiku, aku memutuskan untuk membantu
bunda menjaga warung dan sedikit demi sedikit belajar dari ketegaran bunda
dalam menghadapi kesulitan hidup. Tiada pernah putus doaku kepada Sang
Khalik agar bunda senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan batin.
Salah satu doaku terkabul. Ayah mulai melirik dunia usaha
dengan melahap buku-buku sederet profil pengusaha sukses
hingga benih pohon bisnis tumbuh pesat dalam diriku setelah
aku menyerap isi beberapa buku yang menyampaikan motivasi.
Dua kegagalanku telah berakhir, aku diterima di jurusan
bahasa Inggris. Kendala finansial mendorongku untuk
merambah dunia kerja di samping kuliah. Kak Ica datang
kepadaku, ia mengajak berpatungan untuk membeli sebuah kios
tempat menjual pakaian. Tidak kusangka, usaha itu menuai
kesuksesan yang gemilang.
Aku berhasil mempertahankan bisnis dan prestasi akademis
dengan hasil yang memukau. Jaringan bisnisku meluas, hingga
aku berkiprah dalam dunia event organizer dan membuka usaha
penjualan tiket pesawat di beberapa kantor cabang di berbagai
kota di Indonesia.
Semua kesuksesanku tidak membuatku angkuh dan
sombong. Hanya karena ridha-Nya aku dapat meraih semuanya
dan motivasi dari kedua orang tuaku yang membuat aku tegar
dalam berbagai kesulitan.
Unsur intrinsik yang terdapat pada cerpen “Meraih Impian”
1. Tema: Kesuksesan menjadi pengusaha muda yang diawali dengan keterpurukan.
2. Tokoh/penokohan/karakterisasi tokoh:
Nanda => pekerja keras, penyabar, senang membantu, solehah, tekun,
tegas, cerdas, ulet, rajin, tidak sombong, tegar dan baik.
Ayah => pekerja keras, penyayang,baik dan cerdas.
Ibu => baik, penyayang, penyabar, suka menasehati dan tegar.
Kak Ica
3. Latar (setting)
- Latar tempat : warung dan toko (kios).
- Latar suasana : sedih, mengharukan dan bahagia.
- Latar sosial :
Nanda => Mahasiswa dan pengusaha muda yang sukses
Ayah => Pegawai Negeri Sipil dan seorang motivator
Ibu => Ibu rumah tangga dari lima anaknya
Kak Ica => Saudara sepupu dan rekan bisnis Nanda
4. Sudut pandang : orang pertama.
5. Alur (plot) : maju
6. Amanat
Apabila kita mengalami kegagalan atau keterpurukan jangan terus diam di bawah,
bangkit dan hadapilah dengan tabah dan kesabaran serta percayalah bahwa kita
akan berhasil dan sukses dikemudian hari dengan kerja keras, ikhtiar, dan doa.
Jenis kata yang terdapat pada hasil mengabstraksi cerpen “Meraih Impian”
1. Konjungsi (kata penghubung)
Untuk, karena, selain, juga, dan, dengan, namun, yaitu, agar, hingga, setelah.
2. Kata kerja
Menelusup, menopang, membuka, mendaftar, membangkitkan,
menghilangkan, memutuskan, membantu, menjaga, menghadapi,melirik,
melahap, menyerap, menyampaikan, mendorong, merambah, mengajak,
membeli, menjual, mempertahankan, meluas, membuat, dan meraih.
3. Kata ulang (reduplikasi)
Kata-kata (kata ulang dasar), kecil-kecilan (kata ulang berimbuhan), putus-
putus (kata ualang dasar), buku-buku (kata ulang dasar).

Jenis kalimat yang terdapat pada hasil mengabstraksi cerpen “Meraih Impian”
1. Kalimat langsung
“Nanda, kamu pasti bisa!” kata-kata ayahku laksana dentuman meriam di
rongga dadaku.

Anda mungkin juga menyukai