YUSMANIAR
PERTUMBUHAN BAKTERI
• Binary fission
• Generation time
• Phases of growth
4-4
Principles of bacterial growth
4-5
Generation Time
4-6
Insert image
4-7
Kurva pertumbuhan
• Kurva pertumbuhan bakteri (Zinsser
(1980))
Dibagi dalam 4 katagori:
Fase lag
Fase stasioner
Fase eksponensial
Fase kematian
a. Fase lag
- fase adaptasi pada lingkungan yang baru
- tidak ada pertumbuhan dalam jumlah
yang besar (ada penambahan dalam
ukuran sel).
b. Fase eksponensial atau fase logaritmik
- Sel-sel pada tahap pertumbuhan seimbang
- masa dan volume sel meningkat
- rerata komposisi sel dan konsentrasi relatif
metabolit konstan
• Colony
• Streak-plate method
4-12
Obtaining pure culture
Culture media can be liquid or solid
– Liquid is broth media
• Used for growing large numbers of bacteria
– Solid media is broth media with addition of agar
• Agar marine algae extract
• Liquefies at temperatures above 95°C
• Solidifies at 45°C
– Remains solid at room temperature and body
temperature
– Bacteria grow in colonies on solid media surface
• All cells in colony descend from single cell
4-13
• Approximately 1 million cells produce 1 visible colony
Streak-plate method
Simplest and most commonly used in bacterial isolation
– Object is to reduce number of cells being spread
• Solid surface dilution
• Each successive spread decreases number of cells per streak
4-14
Kebutuhan untuk pertumbuhan
• Nutrisi
• Sumber energi metabolik
• Faktor lingkungan
pH
suhu
aerasi
kekuatan ionik & tekanan osmotik
Nutrisi
• Karbon
• Nitrogen
• Belerang
• fosfor
• Mineral lain
• Faktor pertumbuhan
Karbon
• Autotrof organisme yang tidak memerlukan
karbon organik untuk pertumbuhannya
– Fototrof menggunakan energi fotosintetik untuk
merubah karbondioksida menjadi karbon organik
– Kemolitotrof menggunakan senyawa anorganik
sebagai reduktan dan karbondioksida sebagai
sumber karbon
Fosfor
• Merupakan komponen dari ATP dan asam
nukleat
4-27
Effects of solute concentration on cells
4-28
Providing Appropriate Atmospheric Conditions
4-29
Capnophiles
– Require increased CO2
– Achieve higher CO2 concentrations via
• Candle jar
• CO2 incubator
4-30
Capnophiles
– Require increased CO2
– Achieve higher CO2 concentrations via
• Candle jar
• CO2 incubator
Microaerophiles
– Require higher CO2 than capnophile
– Incubated in gastight jar
• Chemical packet generates hydrogen and CO2
Anaerobes
4-31
Anaerobes
– Die in the presence of
oxygen
• Even if exposed for short
period of time
– Incubated in anaerobe jar
• Chemical reaction converts
atmospheric oxygen to water
• Organisms must be able to
tolerate oxygen for brief
period
– Reducing agents in media
achieve anaerobic
environment
• Agents react with oxygen to
eliminate it
• Sodium thyoglycolate
4-32
– Anaerobic chamber also
Metabolisme bakteri aerob
4-41
Direct Cell Count
– Useful in determining total number of cells
– Does not distinguish between living and dead
cells
– Methods include
• Direct microscopic count
• Use of cell counting instruments
4-42
Direct microscopic count
– One of the most rapid methods
– Number is measured in a
known volume
– Liquid dispensed in specialized
slide
• Counting chamber
– Viewed under microscope
– Cells counted
– Limitation
• Must have at least 10 million cells
per mL to gain accurate estimate
4-43
Cell counting instruments
– Count cells in suspension
– Cells pass counter in single
file
– Measure changes in
environment
• Coulter counter
– Detects changes in
electrical resistance
• Flow cytometer
– Measures laser light
4-44
Viable Cell Count
– Used to quantify living cells
• Cells able to multiply
– Valuable in monitoring bacterial growth
• Often used when cell counts are too low for other
methods
– Methods include
• Plate counts
• Membrane filtration
• Most probable numbers
4-45
Plate counts
– Measures viable cells growing on solid culture media
– Count based on assumption that one cell gives rise to
one colony
• Number of colonies = number of cells in sample
– Ideal number to count
• between 30 and 300 colonies
– Sample diluted in 10-fold increments
– Plate count methods
• pour-plates
• spread-plates methods
4-46
(4.18)
Most probable numbers (MPN)
– Statistical assay
– Series of dilution sets created
• Each set inoculated with 10x less sample than previous set
– Sets incubated and results noted
• Results compared to MPN table
4-48 – Table gives statistical estimation of cell concentration
Biomass Measurement
– Cell mass can be determined via
• Turbidity
• Total weight
• Amounts of cellular chemical constituents
4-49
Turbidity
– Measures with spectrophotometer
• Measures light transmitted through sample
– Measurement is inversely proportional to cell
concentration
» Must be used in conjunction with other test once to
determine cell numbers
– Limitation
• Must have high number of cells
4-50
Interaksi antar populasi
mikroba
Positive and
negative interaction
Interaksi mikroba
Sinergisme
Suatu hubungan dua populasi
mikroorganisme yang saling
menguntungkan tetapi tidak saling
bergantungan (masing-masing populasi
bisa bertahan tanpa kehadiran populasi
lainnya)
Mutualisme (simbiosis)
Hubungan yang saling menguntungkan
kedua belah pihak dan saling bergantungan
(obligatory relationship).Contoh:
Bacteroides spp. pada sistem pencernaan
sapi
cont`d
Parasitisme
Salah satu pihak mendapat keuntungan sedangkan pihak lain
dirugikan
Hospes organisme yang mengandung parasit
Carrier suatu kondisi dimana telah tercapai keseimbangan
biologik antara parasit dan hospes (gejala mereda tetapi parasit
masih ada)
Predatorisme
Salah satu pihak memangsa pihak lain sebagai
sumber energi
Kompetisi
Interaksi berupa persaingan sebagai akibat penggunaan sumber
energi yang sama dan terbatas, cont: oksigen, karbon, dll.
Amensalisme
Satu populasi mikroorganisme menghasilkan substansi yang
dapat menghambat pertumbuhan populasi lainnya (kompetitor)
Contoh beberapa interaksi
back
Symbiotic scheme
Types of interactions between microbial
populations
Effect of interaction
Name of interaction Population A Population B
Neutralism O O
Commensalism O +
Synergism + +
Mutualism + +
Competition - -
Amensalism O or + -
Predatism + -
Parasitism + -
O = no effect
+ = positive effect
- = negative effect
Flora Normal
Mikroba Udara, Air & Tanah
Mikroba TANAH
Komunitas organisme dapat mencapai 4000
spesies yang berbeda per gram tanah.
Tanah mempunyai beberapa lapisan
(horizon), yaitu:
- Topsoil (horizon A): kaya akan nutrien
- Subsoil (horizon B): akumulasi garam,
tanah gamping (clay), nutrien lain.
- Horizon C: partially weathered bedrock.
- Bedrock (horizon D): unweathered
Mikroorganisme di tanah
Jumlah dan komposisi flora tanah dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan.
Contoh:
- Tanah yang basah tidak cocok untuk bakteri aerob,
krn tanah penuh dg air shg O2 berkurang.
- Tanah yang kering aktivitas metabolisme dan
jumlah mikro organisme berkurang.
- Banyak organisme yang memproduksi endospora
dan kista yang resisten terhadap kekeringan untuk
mempertahankan hidup.
- Keadaan lingkungan lainnya yang mempengaruhi
adalah ph, suhu dan sumber makanan.
- Ph rendah menekan pertumbuhan bakteri, tetapi
meningkatkan pertumbuhan jamur,
• Bakteri gram+ lebih banyak ditanah daripada
bakteri gram- terutama genus Bacillus. Bakteri
ini membuat endospora untuk mempertahankan
diri shg tahan pada kekeringan.
• Streptomyces memproduksi antibiotik
• Bakteri lain yang berada di tanah adalah
spesies Clostridium, Azotobacter,
Agrobacterium dan Rhizobium.
• Jumlah jamur lebih banyak daripada jumlah
bakteri, dan terutama ditemukan 10cm pada
lapisan atas tanah.
• Selain bakteri dan jamur, terdapat juga alga
dan protozoa.
• Seluruh mikroorganisme saling bersimbiosis
Mikroba AIR
Terbagi dalam 3:
1. Lingkungan Air Laut (marine)
2. Lingkungan Air Tawar
3. Lingkungan Air yang khusus
Lingkungan Air laut
Laut meliputi 70% dari permukaan bumi.
Air laut mengandung 3.5% garam organisme
halofilik (organisme yang suka dg kadar garam
yang tinggi dan halo toleran.
Air laut oligotropik (faktor pertumbuhan
organisme fotosintetik dan autrotrof lainnya
terbatas karena kekurangan zat-zat inorganik
terutama fosfat, nitrat dan besi).
Keadaan di dekat pantai berbeda dg laut yang
dalam eutropik (kaya akan zat makanan)
banyak organisme fotosintetik spt alga dan
cyanobacteria.
Lingkungan air tawar
Lingkungan ini adalah: danau dan sungai.
Tipe dan jumlah mikroba tergantung:
- cahaya
- konsentrasi O2
- zat makanan
- suhu
Danau
Pada saat musim panas, suhu hangat
terbentuk 2 lapisan :
Epilimnion : kaya O2 meningkatkan
aktifitas mikroorganisme fotosintetik
Hipolimnion : lapisan dibawahnya
Sungai
Berbeda dg danau krn air mengalir ada
turbulensi ada sirkulasi O2
aerobik.
Cahaya mgk mencapai dasarnya shg
memungkinkan tjd fotosintesis.
Bakteri berkapsul spt Sphaerotilus dan
Leptotrix Sp menempel pd batuan dan
menetap.
Lingkungan Air yang khusus
• Pertanian
• Irigasi
• Pengolahan limbah
• Peternakan
• Pembangunan gedung
• Berbagai aktifitas lainnya
Sumber Mikroba Udara
Di dalam ruangan
• Jamur
Aspergillus fumigatus, Aspergillus versicolor, Penicillium
spp., actinomycetes termofilik
• Virus
Campak, varicella, virus enterik
• Amoeba
Naegleria fowleri, Acanthamoeba spp.
Rute Infeksi oleh Mikroba Udara
• Kontak Kulit
• Ingestion
• Inhalasi
– Udara terhirup 10 m3/hari
– Partikel besar tersangkut di saluran nafas
atas
– < 6 μm ke paru-paru, 1 – 2 tersangkut di
alveoli
Normal mikroba
flora normal pada host
Ada 2 jenis mikroba normal:
1. Resident Mikroba
Mikroba normal yang selalu ada
seumur hidup host.
Terdapat di kulit dan membran
mukosa pencernaan, pernafasan,
urethra dan vagina.
2. Transient Mikroba
Mikroba yang ada pada host hanya
selama beberapa jam / hari / bulan
sebelum akhirnya hilang.
Tempat transient mikroba sama
dengan residen mikroba.
Kulit
• Ekspose terbesar terhadap lingkungan
• pH, asam lemak, keringat, lysozim,
mandi,
• Resident predominan:
- basil diphteroid anaerob: corynobacterium
propionibacterium
- Nonhemolitik & anaerob staphylococci: S.
aureus, S. epidermidis
- G+, aerob, basil berspora: viridans
streptococci, enterococcus
- G-, basil coliform, acinetobacter
- Fungi & yheast
Mulut & Saluran Respirasi Atas
• Hidung: corynobacteria, S. aureus, S.
epidermidis, Streptococci
• Pada bayi kontaminasi dari jalan lahir &
dari saluran pernafasan atas ibu
• Mikroba:
- aerob-anaerob Staphylococci
- G- diplococci, diphteroid, lactobacilli
- spirochaeta, prevotella, fusobacterium,
rothia
- actinomyces
Traktus Digestiva
• Berubah bergantung pH
• Mikroba:
- streptococci
- prevotella
- clostridia
- Gardnella vaginalis
- Ureaplasma erealyticum
Conjunctiva
• Mikroba perdominan:
- Corynobacterium xerosis
- S. epidermidis , non hemolitik
streptococci
- Neisseriae, G- haemophili
• Lysozim
• SEE YOU NEXT WEEK!
Sistem kultur bakteri
I. Closed system
Bakteri ditumbuhkan dalam kultur bets di laboratorium
dengan kondisi cukup akurat.
Gas :
H2 :5-10%
CO2 :5-10%
N2 :80-90%
• Kondisi anaerob
secara mekanik vakum
secara kimia H2 + O2 H2O
secara biologi bakteri anaerob ditumbuhkan
bersama bakteri aerob bakteri aerob akan
menggunakan oksigen untuk tumbuh sehingga kondisi
petri menjadi bebas oksigen sehingga bakteri anaerob
dapat tumbuh