Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN

JIWA PADA TN.B DENGAN


GSP: HALUSINASI
PENDENGARAN
KELOMPOK :
CATUR NIARA DEWI
DEDE WIJAYA
EKA DEWI
HESTI TRIANA
JULIANI PRATIWI
LATAR BELAKANG
• Kesehatan jiwa menurut UU No 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa di
definisikan sebagai kondisi dimana seorang individu dapat berkembang
secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut
menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja
secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.
• Dalam perkembangan dan pembangunan dunia akhir – akhir ini membawa
banyak perubahan dalam kehidupan yang bisa menimbulkan stressor bagi
seseorang, dengan tingginya stressor itu diperkirakan gangguan jiwa akan
semakin meningkat, hal ini akan menimbulkan masalah karena penderitanya
akan menjadi tidak produktif dan akan bergantung pada orang lain
• Berdasarkan Riset Dasar Kesehatan Nasional Tahun 2013,
menyebutkan bahwa prevalensi penduduk yang mengalami
gangguan jiwa mental emosional secara nasional yaitu 6,0%
(37,728 jiwa dari subyek yang di analisis).
• Salah satu gejala psikosis yang dialami penderita gangguan jiwa
adalah halusinasi yang merupakan suatu bentuk perilaku yang
bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik, maupun psikologis
• Berdasarkan data yang didapatkan di Ruang Merak RSJ Dr.
Soeharto Heerdjan bahwa pada bulan Maret 2018 terdapat 96,15%
menderita halusinasi dengan jumlah pasien 73 orang, dan 3,84%
menderita isolasi sosial dengan jumlah pasien 3 orang.
• Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa untuk kasus
halusinasi menempati urutan pertama dimana halusinasi ini
dapat mengakibatkan resiko perilaku kekerasan. Oleh karena
itu kelompok tertarik untuk membahas halusinasi sebagai
bahan untuk seminar.
DEFINISI HALUSINASI
Halusinasi adalah ketidakmampuan klien menilai dan
merespons pada realitas klien tidak dapat membedakan
raangsangan internal dan eksternal, tidak dapat membedakan
lamunan dan kenyataan, klien tidak mampu memberi respon
secara akurat sehingga tampak berlaku yang sukar dimengerti
dan mungkin menakutkan.
Halusinasi adalah persepsi yang berasal dari lima panca indra
yaitu pendengaran, penglihatan, peraba, pengecap, penghidu.
FAKTOR PENYBEBAN

• Predisposisi
Pada klien faktor predisposisinya adalah kehidupan yang terisolasi
disertai dengan stress. Klien mengatakan 4 tahun yang lalu ayahnya
meninggal dunia dan sampai sekarang klien merasakan kehilangan
sosok seorang ayah karena dulu klien sangat dekat dengan ayahnya.
Klien juga mengatakan sudah mempunyai istri dan satu orang anak.
Namun 3 tahun yang lalu klien cerai dengan istrinya karena istrinya
tidak bisa memahami dirinya dan anak klien dibawa oleh istrinya.
Klien mengatakan merasa sedih karena ditinggalkan oleh orang-
orang yang dia sayangi. 
• Prespitiasi
• Faktor presipitasi pada Tn. B ada pada suasana yang sepi.
Klien mengatakan dulu mempunyai teman dekat. Namun jika
klien ada masalah, klien lebih memilih untuk bercerita
kepada ayahnya. Tapi karena ayahnya sudah tiada, klien
lebih suka memendam dan menyelesaikannya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai