Anda di halaman 1dari 24

Dasa Wisma Ujung

Tombak dalam
Mendeteksi Dini
Pencegahan Stunting
Di Dukuh Krajan Desa Jragung
1. Eva Nora 25000318410003
2. Indah Iswati 25000318410009
3. Kukuh Ardhyanto Mi’rad 25000318410011
4. Abdul Haris Muslim 25000318410013
5. Tetra Falensia 25000318410014

PROGRAM STUDI MAGISTER PROMKES


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
Materi

Dasa Wisma Ujung Tombak


dalam Mendeteksi Dini
Pencegahan Stunting
di Dukuh Krajan Desa Jragung

Eva Nora
25000318410013

PROGRAM STUDI MAGISTER PROMOSI KESEHATAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


Daftar Isi
BAB I BAB II
Pendahuluan Langkah langkah
Pengembangan Dasa
Wisma

BAB III BAB IV


Indikator Kesimpulan
Pengembangan Dasa
Wisma
01 BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
Peraturan Presiden Nomor 99 tahun 2017
tentang Gerakan pemberdayaan kesejahteraan
keluarga (PKK), pengorganisasian kader PKK
harus diperkuat kedalam wadah kelembagaan
kelompok Dasa Wisma
Berdasarkan Peraturan Menteri No 1 Tahun
2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat
Melalui Gerakan Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga bahwa "Kelompok
Dasa Wisma adalah kelompok yang berada
dibawah Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan
yang dapat dibentuk berdasarkan kewilayahan
Pengertian
Gerakan PKK adalah Gerakan Nasional dalam
pembangunan masyarakat yang tumbuh dari
bawah, pengelolaannya dari, oleh dan untuk
masyarakat menuju terwujudnya keluarga yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat
sejahtera, lahir dan batin
Pengertian
Kelompok Dasa Wisma adalah kelompok yang terdiri
dari 10 – 20 Rumah dalam satu RT. Setelah terbentuk
kelompok, maka diangkatlah satu orang yang memiliki
tanggung jawab sebagai ketua. Prinsip dasawisma
adalah pengawasan dan pemberdayaan hingga
menyentuh unit masyarakat terkecil, yakni keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang
terdiri atas suami istri, atau suami istri dan anaknya
atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
Tujuan Kegiatan Dasa Wisma
Adalah membantu kelancaran tugas-tugas pokok program PKK
kelurahan. Kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan
keluarga. Bentuk kegiatannya seperti arisan, pembuatan jamban,
sumur, kembangkan dana sehat (PMT, pengobatan ringan,
membangun sarana pembuangan sampah, dll
Secara umum tujuan dari kegiatan Dawa Wisma yang berbasis
masyarakat adalah terciptanya sistem kewaspadaan dan
kesiapsiagaan dini di masyarakat terhadap kemungkinan
terjadinya penyakit dan masalah-masalah kesehatan yang akan
mengancam dan merugikan masyarakat yang bersangkutan.
Dasa Wisma sebagai salah satu wadah kegiatan masyarakat
memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan
program-program kegiatan gerakan PKK di tingkat desa terutama
mengenai kesehatan
Kelompok-kelompok
berbagai tingkatan

Untuk lebih mendekatkan jangkauan dan membantu


Dasa wisma sebagai kelompok terkecil dari
TP PKK Desa/Kelurahan dalam pembinaan dan penggerakkan masyarakat
secara langsung dibentuk kelompok-kelompok PKK sebagai berikut: kelompok-kelompok PKK memiliki peran
- Kelompok PKK Dusun/Lingkungan, disetiap wilayah Dusun/Lingkungan. strategis mewujudkan keluarga sejahtera. Untuk
- Kelompok PKK RW di wilayah RW itu, di harapkan agar Dasawisma menjadi ujung
- Kelompok PKK RT di wilayah RT
tombak pelaksanaan 10 program pokok PKK dan
- Kelompok Dasa Wisma
program pemerintah karena sebagai mitra
Program-program di Dasa Wisma

Pemanfaatan lahan tidur melalui


Pola Asuh Anak dan Remaja Bina Keluarga Balita(BKB), Bina Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Program Halaman Asri Teratur
dengan penuh cinta dan kasih Keluarga Remaja (BKR), Bina melaui usaha peningkatan Indah dan Nyaman (Hatinya) PKK
sayang dalam Keluarga. Keluarga Lansia (BKL) pendapatan keluarga (UP2K) dengan tanaman sayuran dan
toga dan penyuluhan rumah sehat
layak huni

(cek kesehatan secara teratur,


Mendekteksi secara dini masalah- Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
enyahkan asap rokok, rajin
masalah kesehatan di dalam dalam Keluarga dan Lingkungan
olahraga, diet seimbang, istirahat
keanggotaan dasa wisma dengan PHBS dan perilaku Cerdik
cukup, dan kelola stress).
Peran Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Melalui Dasa
Wisma dalam Pencegahan Stunting

Peningkatan Gerakan
Penyuluhan kepada Melakukan Gerakan sadar
kader kelompok dasa
Meningkatan kesadaran masyarakat untuk kesehatan ibu dan anak
wisma dengan peningkatan pengetahuan
masyarakat melalui
pengerakan Iperan kader melakukan kunjungan dan kesadaran keluarga Mendukung Gerakan
rumah pentingnya kesehatan ibu masyarakat hidup berprilaku
dan anak bersih dan sehat
Fungsi utama kader PKK dalam
pencegahan stunting :
- Melakukan pendataan umum dan Langkah – langkah dasa wisma
pemetaan kelompok/keluarga dalam pencegahan stunting
sasaran stunting
Ikut dalam proses melakukan
- melakukan penyuluhan secara
intensif pada keluarga/kelompok perencanaan
sasaran stunting Ikut dalam pelaksanaan program
- melakukan pendampingan dan kegiatan
terhadap kelompok/keluarga
sasaran stunting Melakukan pemantauan dan
- mengerakkan peran serta atau pengendalian terhadap proses
partisipasi masyarakat agar mau, kegiatan
tahu dan mampu mengenai
pencegahan stunting Ikut dalam proses
Fungsi utama kader dalam
pencegahan stunting dan
penilaian/evaluasi hasil-hasil
langkah -langkahnya program kegiatan pencegahan
stunting
Melestarikan program/kegiatan
pencegahan stunting
Stunting
Pengertian :
STUNTING ADALAH KONDISI GAGAL TUMBUH PADA ANAK BALITA (BAYI DI BAWAH LIMA
TAHUN)
AKIBAT DARI KEKURANGAN GIZI KRONIS SEHINGGA ANAK TERLALU PENDEK UNTUK

USIANYA. KEKURANGAN GIZI TERJADI SEJAK BAYI DALAM KANDUNGAN DAN PADA MASA

AWAL SETELAH BAYI LAHIR AKAN TETAPI, KONDISI STUNTING BARU NAMPAK SETELAH

BAYI BERUSIA 2 TAHUN.

DI INDONESIA, SEKITAR 37% (HAMPIR 9 JUTA) ANAK BALITA MENGALAMI STUNTING (RISET

KESEHATAN DASAR/RISKESDAS 2013) DAN DI SELURUH DUNIA, INDONESIA ADALAH

NEGARA DENGAN PREVALENSI STUNTING KELIMA TERBESAR. BALITA/BADUTA (BAYI

DIBAWAH USIA DUA TAHUN) YANG MENGALAMI STUNTING AKAN MEMILIKI TINGKAT

KECERDASAN TIDAK MAKSIMAL, MENJADIKAN ANAK MENJADI LEBIH RENTAN TERHADAP

PENYAKIT DAN DI MASA DEPAN DAPAT BERESIKO PADA MENURUNNYA TINGKAT

PRODUKTIVITAS. PADA AKHIRNYA SECARA LUAS STUNTING AKAN DAPAT MENGHAMBAT

PERTUMBUHAN EKONOMI, MENINGKATKAN KEMISKINAN DAN MEMPERLEBAR

KETIMPANGAN.
PENYABAB STUNTING DISEBABKAN OLEH FAKTOR MULTI
DIMENSI DAN TIDAK HANYA DISEBABKAN OLEH FAKTOR
GIZI BURUK YANG DIALAMI OLEH IBU HAMIL MAUPUN
ANAK BALITA. INTERVENSI YANG PALING MENENTUKAN
UNTUK DAPAT MENGURANGI PERVALENSI STUNTING
OLEH KARENANYA PERLU DILAKUKAN PADA 1.000 HARI
PERTAMA KEHIDUPAN (HPK) DARI ANAK BALITA. SECARA
LEBIH DETIL, BEBERAPA FAKTOR YANG MENJADI
PENYEBAB STUNTING DAPAT DIGAMBARKAN SEBAGAI
BERIKUT :

1. Praktek Pengasuhan Yang Kurang Baik


2. Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan
ANC-Ante Natal Care (pelayanan kesehatan untuk ibu
selama masa kehamilan) Post Natal Care dan
pembelajaran dini yang berkualitas.
3. Masih kurangnya akses rumah tangga / keluarga ke
makanan bergizi
4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi
Kegiatan yang dilakukan
selama Residensi

Pembentukan dan Pelatihan dasa wisma,Pelatihan remaja peduli stunting (RA’ PENTING), demo
memasak, Penyuluhan STBM, Gerbek sungai dan Pelepah Pisang (Peduli lingkungan enyahkan
sampah pikiran senang.
Langkah selanjutnya setelah
pelatihan adalah:
a. melaksanakan pendataan
warga berdasarkan format dasa
wisma.
1. Catatan Data Keluarga
2. Catatan dan Kegiatan Warga
3. Data Rekap ibu hamil,
melahirkan, nifas, ibu
meninggal dan kelahiran bayi,
kematian bayi dan balita
4. Dan catatan kegiatan
kesehatan lainnya
b. Menyediakan papan data Dasa
Wisma
1. Papan struktur penggurus
Dasa Wisma
2. Papan data-data Dasa Wisma
3. Membuat papan plang/nama
Dasa Wisma
c. Monitoring dan evaluasi
kegiatan
d. Menyampaikan laporan dasa
wisma ke kelompok setingkat di
atasnya.
INDIKATOR PENGEMBANGAN DASA WISMA
 Pembentukan Ds  Komitent  Dasa Wisma
 Pengembangan DS pemerintah dengan pemetaan
 Dasa Wisma  Tingkat kesehatan
dengan profil pengembangan  Dasa Wisma
 Dasa Wisma  Tingkat keaktifan dengan program
dengan sekretariat  Tingkat Dasa PKK
wisma dengan  Jumlah Presentase
MOU Dasa Wisma
 Dasa Wisma  Dasa Wisma
dengan program dengan AKI/AKB
PKK
 Jumlah Presentase
Dasa Wisma
 Dasa Wisma
dengan AKI/AKB
Kutipan Ahli
Desa yang penduduknya memiliki
kesiapan sumber daya dan kemampuan
serta kemauan untuk mencegah dan
mengatasi masalah kesehatan dan
bencana secara mandiri.

Prof. Helga Dinata


MATUR NUWUN

Anda mungkin juga menyukai