Tombak dalam
Mendeteksi Dini
Pencegahan Stunting
Di Dukuh Krajan Desa Jragung
1. Eva Nora 25000318410003
2. Indah Iswati 25000318410009
3. Kukuh Ardhyanto Mi’rad 25000318410011
4. Abdul Haris Muslim 25000318410013
5. Tetra Falensia 25000318410014
Eva Nora
25000318410013
Peningkatan Gerakan
Penyuluhan kepada Melakukan Gerakan sadar
kader kelompok dasa
Meningkatan kesadaran masyarakat untuk kesehatan ibu dan anak
wisma dengan peningkatan pengetahuan
masyarakat melalui
pengerakan Iperan kader melakukan kunjungan dan kesadaran keluarga Mendukung Gerakan
rumah pentingnya kesehatan ibu masyarakat hidup berprilaku
dan anak bersih dan sehat
Fungsi utama kader PKK dalam
pencegahan stunting :
- Melakukan pendataan umum dan Langkah – langkah dasa wisma
pemetaan kelompok/keluarga dalam pencegahan stunting
sasaran stunting
Ikut dalam proses melakukan
- melakukan penyuluhan secara
intensif pada keluarga/kelompok perencanaan
sasaran stunting Ikut dalam pelaksanaan program
- melakukan pendampingan dan kegiatan
terhadap kelompok/keluarga
sasaran stunting Melakukan pemantauan dan
- mengerakkan peran serta atau pengendalian terhadap proses
partisipasi masyarakat agar mau, kegiatan
tahu dan mampu mengenai
pencegahan stunting Ikut dalam proses
Fungsi utama kader dalam
pencegahan stunting dan
penilaian/evaluasi hasil-hasil
langkah -langkahnya program kegiatan pencegahan
stunting
Melestarikan program/kegiatan
pencegahan stunting
Stunting
Pengertian :
STUNTING ADALAH KONDISI GAGAL TUMBUH PADA ANAK BALITA (BAYI DI BAWAH LIMA
TAHUN)
AKIBAT DARI KEKURANGAN GIZI KRONIS SEHINGGA ANAK TERLALU PENDEK UNTUK
USIANYA. KEKURANGAN GIZI TERJADI SEJAK BAYI DALAM KANDUNGAN DAN PADA MASA
AWAL SETELAH BAYI LAHIR AKAN TETAPI, KONDISI STUNTING BARU NAMPAK SETELAH
DI INDONESIA, SEKITAR 37% (HAMPIR 9 JUTA) ANAK BALITA MENGALAMI STUNTING (RISET
DIBAWAH USIA DUA TAHUN) YANG MENGALAMI STUNTING AKAN MEMILIKI TINGKAT
KETIMPANGAN.
PENYABAB STUNTING DISEBABKAN OLEH FAKTOR MULTI
DIMENSI DAN TIDAK HANYA DISEBABKAN OLEH FAKTOR
GIZI BURUK YANG DIALAMI OLEH IBU HAMIL MAUPUN
ANAK BALITA. INTERVENSI YANG PALING MENENTUKAN
UNTUK DAPAT MENGURANGI PERVALENSI STUNTING
OLEH KARENANYA PERLU DILAKUKAN PADA 1.000 HARI
PERTAMA KEHIDUPAN (HPK) DARI ANAK BALITA. SECARA
LEBIH DETIL, BEBERAPA FAKTOR YANG MENJADI
PENYEBAB STUNTING DAPAT DIGAMBARKAN SEBAGAI
BERIKUT :
Pembentukan dan Pelatihan dasa wisma,Pelatihan remaja peduli stunting (RA’ PENTING), demo
memasak, Penyuluhan STBM, Gerbek sungai dan Pelepah Pisang (Peduli lingkungan enyahkan
sampah pikiran senang.
Langkah selanjutnya setelah
pelatihan adalah:
a. melaksanakan pendataan
warga berdasarkan format dasa
wisma.
1. Catatan Data Keluarga
2. Catatan dan Kegiatan Warga
3. Data Rekap ibu hamil,
melahirkan, nifas, ibu
meninggal dan kelahiran bayi,
kematian bayi dan balita
4. Dan catatan kegiatan
kesehatan lainnya
b. Menyediakan papan data Dasa
Wisma
1. Papan struktur penggurus
Dasa Wisma
2. Papan data-data Dasa Wisma
3. Membuat papan plang/nama
Dasa Wisma
c. Monitoring dan evaluasi
kegiatan
d. Menyampaikan laporan dasa
wisma ke kelompok setingkat di
atasnya.
INDIKATOR PENGEMBANGAN DASA WISMA
Pembentukan Ds Komitent Dasa Wisma
Pengembangan DS pemerintah dengan pemetaan
Dasa Wisma Tingkat kesehatan
dengan profil pengembangan Dasa Wisma
Dasa Wisma Tingkat keaktifan dengan program
dengan sekretariat Tingkat Dasa PKK
wisma dengan Jumlah Presentase
MOU Dasa Wisma
Dasa Wisma Dasa Wisma
dengan program dengan AKI/AKB
PKK
Jumlah Presentase
Dasa Wisma
Dasa Wisma
dengan AKI/AKB
Kutipan Ahli
Desa yang penduduknya memiliki
kesiapan sumber daya dan kemampuan
serta kemauan untuk mencegah dan
mengatasi masalah kesehatan dan
bencana secara mandiri.