Anda di halaman 1dari 123

09/24/19 Created by ganjar budiarto 1

Penyaji
 Ir. Imam Subari
 Ir. Amri AK
 Ganjar Budiarto ST

Subdit Konst. Bangunan Inst. Listrik


& Penanggulangan Kebakaran

09/24/19 Created by ganjar budiarto 2


K3
KONSTRUKSI
09/24/19 Created by ganjar budiarto 3
previous next
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
 Kegiatan Konstruksi merupakan
unsur penting dalam pembangunan
 Kegiatan konstruksi menimbulkan
berbagai dampak yang tidak
diinginkan antara lain yang
menyangkut aspek keselamatan
kerja dan lingkungan.
 Kegiatan konstruksi harus dikelola
dengan memperhatikan standar dan
ketentuan K3 & L yang berlaku

09/24/19 Created by ganjar budiarto 4


Karakteristik Kegiatan Proyek
Konstruksi
 Melibatkan banyak tenaga kerja
kasar berpendidikan relatif
rendah
 Masa kerja terbatas
 Intensitas kerja yang tinggi
 Bersifat multi disiplin dan multi
crafts
 Menggunakan peralatan kerja
beragam, jenis, teknologi,
kapasitas dan kondisinya
09/24/19 Created by ganjar budiarto 5
Data kecelakaan

- konstruksi : 31,9%
- Insdustri : 31,6 %
- Tranport : 9,3%
- Pertambangan : 2,6%
- Kehutanan : 3,8%
- Lain-lain : 20 %

09/24/19 Created by ganjar budiarto 6


previous next
Data penyebab kecelakaan
Sektor konstruksi

Jatuh : 26%
Terbentur : 12 %
Tertimpa : 9%
Mesin & alat : 8%
Alat tangan : 7%
Transport : 7%
Lain-lain : 6%

09/24/19 Created by ganjar budiarto 7


previous next
Dasar Hukum
 UU No. 13/2003 : Ketenagakerjaan
 UU No. 1/1970 : Keselamatan Kerja
 Permenaker 01/80 : K3 Konstruksi

 UU No. 18/1999 : Jasa Konstruksi


 UU No. 28/2002 : Bangunan Gedung

SKB
SKB Menaker
Menaker &
& PU
PU
No.174/104/86-K3
No.174/104/86-K3 Konstruksi
Konstruksi
09/24/19 Created by ganjar budiarto 8
Keterkaitan K3 Konstruksi dg :
 U U No 18 Th 1999 ttg
JASA KONSTRUKSI
 P P No 28, 29, 30 Th
2000 ttg Juklak Jakon
 UU 28/2003 ttg
Bangunan Gedung
 Peraturan Pelaksana ttg
K3 Konst. Dari
Depnakertras &
Kimpraswil

09/24/19 Created by ganjar budiarto 9


UNDANG UNDANG NO. 1/TAHUN 1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA

Ruan lingkup K3 Konstruksi


Bab II Psl 2 (1) K3 disegala tempat kerja didarat, didalam tanah,
permukaan air, didalam air, maupun diudara
dalam wil RI
Ket. Psl 2 (2) a. ………. Dst
c. dikerjakan pembangunan, perbaikan,
perawatan, pembersihan atau pembongkaran
rumah, gedung atau bangunan lainnya termasuk
bangunan2 pengairan, saluran atau persiapan
…… dst …….
I. Dilakukan pekerjaan dalam ketinggian, diatas
permukaan tanah atau perairan.

09/24/19 ……Created
dst by…….
ganjar budiarto 10
UNDANG UNDANG NO. 1/TAHUN 1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA

Ruang lingkup K3 Konstruksi (lanjutan)


k. Dilakukan pek. Yg mengandung
bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena
pelantingan benda, terjatuh, atau terperosok,
hanyut atau terpelanting
…… dst …….
m. Terdapat atau menyebar suhu,
kelembaban, debu, , kotoran, api, uam,
gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi,
suara atau getaran

09/24/19 Created by ganjar budiarto 11


UNDANG UNDANG NO. 1/TAHUN 1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA

Syarat-syarat K3 (Konstruksi)
Psl 3 (1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-
syarat K3 untuk:
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
…… dst …….
S/d
r.

09/24/19 Created by ganjar budiarto 12


U
UUU No
No 18
18 Th
Th 1999
1999 ttg
ttg JASA
JASA KONSTRUKSI
KONSTRUKSI
Ketentuan umum
“Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi
ketentuan tentang keteknikan, keamanan, keselamatan
dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja dan
lingkungan, untuk mewujudkan terib penyelenggaraan
pekerjaan konstruksi”

Tentang Kontrak kerja


“Perlindungan tenaga kerja yang memuat ketentuan
tentang kewajiban para pihak dalam pelaksanaan K3
serta Jamsostek”
09/24/19 Created by ganjar budiarto 13
U
UUU No
No 28
28 Th
Th 2002
2002 ttg
ttg BANGUNAN
BANGUNAN GEDUNG
GEDUNG

Ketentuan umum
“Mengatur tentang kehandalan, keselamatan dan
kesehatan serta kenyamanan gedung ”

PELAKSANAAN TEKNIS K3
- Kewajiban dibidang penanggulangan kebakatran
- Kewajiban pemasangan sistem proteksi pasif & aktif
- Kelengkapan sarana evakuasi dan daerah aman
- Kelengkapan sarana pengolahan limbah
- Kelengkapan sarana kenyamanan gedung

09/24/19 Created by ganjar budiarto 14


KETERKAITAN PERATURAN DAN PER- UNDANG 2 AN

K3 DI KONTRUKSI

1. PP RI No.30 Tahun 2000 tentang


Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Kontruksi
2. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan
Menteri Pekerjaan Umum
No.Kep.174/MEN/1986, No.104/KPTS/1986
tentang Keselamatan Kerja pada tempat
kegiatan kontruksi

09/24/19 Created by ganjar budiarto 15


previous next
KEBIJAKAN K3

 VISI
 MISI
 PROGRAM

K3  TERCERMIN DARI HOUSE KEEPING


09/24/19 Created by ganjar budiarto 16
previous next
TARGET HOUSEKEEPING

Lokasi Kerja Bersih Lokasi Kerja Bersih Setelah Cor Bersih Tangga Kerja Rapi

Lokasi Kerja Bersih Lokasi Kerja Bersih Lokasi Kerja Bersih Material ditumpuk Rapi

Lokasi Kerja Bersih Tersedia Toilet Berjalan Desain Toilet Berjalan Horry Beam Rapi

09/24/19 Created by ganjar budiarto 17


previous next
SAFETY SUPERVISOR
Wajib Helm dan Sepatu

Petugas Safety Supervisor mengawasi K3 pekerjaan Galian Pile


09/24/19 Created
Cap, Pasangan Bekisting by ganjar
Batako budiarto TC 18
dan Erection
previous next
SAFETY TALK & TRAINING

Kegiatan Safety Talk untuk Tukang Besi dan Cara Pemakaian Fire Extinguisher

Kegiatan Safety Talk untuk Tukang Kayu di Los Kerja Kayu Proyek

09/24/19 Created by ganjar budiarto 19


previous next
SAFETY INDUCTION & TOOLBOX MEETING
Safety Induction :
Program
Pendekatan K3 dan
Housekeeping bagi
orang baru di
Proyek (termasuk
Karyawan dan
Pekerja).

ToolBox Meeting :
Pengarahan tentang
K3 & Housekeeping
yang ditujukan
kepada para Pekerja
dan Karyawan yang
akan berada di Area
Kerja

09/24/19 Created by ganjar budiarto 20


previous next
Pembinaan
Pembinaan
“Pembinaan
“Pembinaan dilakukan
dilakukan oleh
oleh pemerintah
pemerintah dan dan
pelaksanaannya
pelaksanaannya melibatkan
melibatkan secara
secara aktif
aktif peran
peran
masyarakat
masyarakatjasa
jasakonstruksi
konstruksi(LPJK,
(LPJK,A2K4,
A2K4,PJK3,
PJK3,dll)
dll)

Sangsi
Sangsi
Bentuk
Bentuksangsi
sangsisbb:
sbb:
-- Tegoran
Tegorantertulis
tertulis
-- Penghentian
Penghentiansementara
sementara
-- Pembatasan
Pembatasankegiatan
kegiatan
-- Pembatasan
Pembatasankegiatan
kegiatan
-- Pembekuan
Pembekuanijin
ijin
-- Pencabutan
Pencabutanijin
ijin
Pidana
Pidana -->
-->oleh
olehDepnakertrans
Depnakertrans
Administratif
Administratif-->
-->oleh
olehDep
DepKimpraswil
Kimpraswil
09/24/19 Created by ganjar budiarto 21
PENYELENGGARAAN
PENYELENGGARAANK3
K3PADA
PADAPROYEK
PROYEKKONSTRUKSI
KONSTRUKSI

-- Dimulai
Dimulaipada
padatahap
tahapperncanaan
perncanaan
-- Unsur
Unsuryang
yangterlibat
terlibat
-- Komitmen
Komitmenmanajemen
manajemen
-- Pembentukan
Pembentukanorganisasi
organisasiP2K3
P2K3
-- Kerangka
Kerangkadandanpenjabaran
penjabarantugas
tugas
-- Pembinaan/sosialisasi,
Pembinaan/sosialisasi,awal,
awal,rutin,
rutin,dan
dankhusus
khusus
-- Aktifitas
Aktifitaskegiatan
kegiatan
-- Pengawasan
Pengawasaninternal
internaldan
daneksternal
eksternal
-- Reward
Reward&&Punishment
Punishment

09/24/19 Created by ganjar budiarto 22


OBYEK-OBYEK
OBYEK-OBYEKSPESIFIK
SPESIFIKPADA
PADAPROYEK
PROYEKKONSTRUKSI
KONSTRUKSI

-- Kondisi
Kondisiumum
umum
-- Tempat
Tempatdan
danlingkungan
lingkungankerja
kerja
-- Alat,
Alat,mesin,
mesin,instalasi
instalasi
-- Perancah
Perancah
-- Tangga
Tangga
-- Alat
Alatangkat
angkat
-- Alat
Alatkonstruksi/alat
konstruksi/alatberat
berat
-- Konstruksi
Konstruksibawah
bawahtanah
tanah
-- Penggalian
Penggalian
-- Pemancangan
Pemancangan
-- Pekerjaan
Pekerjaanbeton
beton
-- Pekerjaan
Pekerjaanpeledakan
peledakan
-- Pekerjaan
Pekerjaanpenunjang/finishing
penunjang/finishing
09/24/19 Created by ganjar budiarto 23
SERTIFIKASI
SERTIFIKASI

Alat
Alat
-- Persyaratan
Persyaratanadministrafif
administrafif
-- Pemeriksaan
Pemeriksaanvisual
visual
-- Pengujian
Pengujianbeban
beban
-- Rekomendasi/Ijin
Rekomendasi/Ijin

Kompetensi
Kompetensipersonel
personel
-- Persyaratan
Persyaratanpeserta
peserta
-- Pelatihan
Pelatihan
-- Evaluasi
Evaluasi
-- Sertifikasi
Sertifikasi
-- Lisensi
Lisensi
-- Penunjukan
Penunjukan
09/24/19 Created by ganjar budiarto 24
Kep
Kep..Dirjen
DirjenPPK
PPKNo
NoKep
Kep20/DJPKK/2004
20/DJPKK/2004
Tentang
Tentang
Sertifikasi
SertifikasiKompetensi
KompetensiK3
K3Bid
BidKonst
KonstBangunan
Bangunan

Jenis
JenisKompetensi
Kompetensipersonel
personel
--Ahli
AhliK3
K3Utama,
Utama,
-- Ahli
AhliK3
K3 Madya
Madya
-- Ahli
AhliK3
K3 Muda
Muda
--Teknisi
TeknisiScaffolding
Scaffolding

09/24/19 Created by ganjar budiarto 25


Kep
Kep. .Dirjen
DirjenPPK
PPKNo
NoKep
Kep20/DJPKK/2004
20/DJPKK/2004
Tentang
Tentang
Sertifikasi
SertifikasiKompetensi
KompetensiK3
K3Bid
BidKonst
KonstBangunan
Bangunan
PELATIHAN
PELATIHANSERTIFIKASI
SERTIFIKASIK3
K3KONSTRUKSI
KONSTRUKSI
Persyaratan
Persyaratanpelaksana
pelaksana
-- SLTA
SLTATeknik
Teknikberpengalaman
berpengalaman44tahun
tahun
-- SARMUD
SARMUDTeknik
Teknikberpengalaman
berpengalaman22tahun
tahun
-- SARJANA
SARJANATeknik
Teknikberpengalaman
berpengalaman11tahun
tahun
-- Jumlah
Jumlahjam
jampelajaran
pelajaran40
40jam
jam
Persyaratan
PersyaratanAhli
AhliK3
K3Konstruksi
Konstruksi
-- SARMUD
SARMUDTeknik
Teknikberpengalaman
berpengalaman44tahun
tahun
-- SARJANA
SARJANATeknik
Teknikberpengalaman
berpengalaman22tahun
tahun
-- Jumlah
Jumlahjam
jampelajaran
pelajaran40
40jam
jam
09/24/19 Created by ganjar budiarto 26
SERTIFIKASI
SERTIFIKASI

Kep
Kep..Dirjen
DirjenPPK
PPKNo
NoKep
Kep20/DJPKK/2004
20/DJPKK/2004
A.
A. Proyek
Proyek>>66bulan
bulanatau
atauTK
TK>>100
100org.
org.
--Min
Min. .11org
orgAhli
AhliUtama
Utama
--Min
Min. .11org
orgAhli
AhliMadya
Madya
--Min
Min. .11org
orgAhli
AhliMuda
Muda
B.
B. Proyek
Proyek<<66bulan
bulanatau
atauTK
TK<<100
100org.
org.
--Min
Min. .11org
orgAhli
AhliMadya
Madya
--Min
Min. .11org
orgAhli
AhliMuda
Muda
CC Proyek
Proyek<<33bulan
bulanatau
atauTK
TK<<25
25org.
org.
--Min
Min. .11org
orgAhli
AhliMuda
Muda
D.
D. Teknisi
Teknisiperancah
perancahharus
harusmemiliki
memilikiSIO
SIO

09/24/19 Created by ganjar budiarto 27


09/24/19 Created by ganjar budiarto 28
previous next

09/24/19 Created by ganjar budiarto 29
Bahaya kejut
Bahaya kejut listrik
listrik
•• Langsung
Langsung
•• Tidak
Tidak langsung
langsung

t (detik)
0,4 0,3 0,2
1,0
 0,8 0,6

E (Volt) 90 100 110


125 140 200
09/24/19 Created by ganjar budiarto 30
Puslabfor
PuslabforMabes
MabesPolri
Polri
-Api terbuka : 415 (37,19 %)
-Listrik : 297 (26,6 %)

-Pembakaran : 80 (7,17 %)
-Peralatan panas : 35 (3,14 %)

-Lain lain : 46 (3,4 %)


-Tidak dpt ditentukan : 243 (19.73
%)

09/24/19 Created by ganjar budiarto 31


Data kec. listrik (PLN) 95-99.
Jumlah kasus 1.458 kasus kecelakaan
 Korban tewas 818 orang
 karyawan 183 orang &
 masyarakat 635 orang
 Luka serius 476 orang
$ Kasus kebakaran 741 kasus
$ Gangguan teknis 2720 kasus
$ Kerugian Rp. 25.5 milyar

09/24/19 Created by ganjar budiarto 32


 Pembebanan lebih
 Sambungan tidak sempurna
 Perlengkapan tidak standar
 Pembatas arus tidak sesuai
 Kebocoran isolasi
 Listrik statik
 Sambaran petir

09/24/19 Created by ganjar budiarto 33


KASUS KEBAKARAN
Puslabfor Mabes Polri 1990-2001
1990-1996 : 2033 kasus
80% kasus ditempat kerja
20% kasus bukan tempat kerja

1997-2001 : 1121 kasus


76,1 % terjadi di tempat kerja
23,9 % bukan tempat kerja

20% kasus habis total


09/24/19 Created by ganjar budiarto 34
Ketenagalistrikan
Ketenagalistrikan
G Pusat
Pusat Pembangkitan
Pembangkitan
TT/

TET

Jaringan
Jaringan
Transmisi
Transmisi && Distribusi
Distribusi
TM/

TR

M
PELANGGAN

Pelanggan Pelanggan
09/24/19 Created by ganjar budiarto 35
UNDANG UNDANG NO 20 TH 2002
G TENTANG
KETENAGALISTRIKAN
PENGUSAHAAN TENAGA LISTRIK
TT/

- Untuk Komersial
TET

- Untuk Sendiri

Aspek teknis menyangkut hal :


TM/

ANDAL, AMAN, AKRAP


LINGKUNGAN
TR

Pelanggan Pelanggan
09/24/19 Created by ganjar budiarto 36
G

Kebijakan nasional

TT/
Kebijakan nasional
dalam hal upaya dalam hal penyediaan

TET
menjamin tenaga listrik
tempat kerja (pengusahaan)
yang Aman dan TM/ yang Andal, Aman dan
lingkungan yang Sehat Akrap lingkungan

TR
M

Tempat kerja Bukan tempat kerja


09/24/19 Created by ganjar budiarto 37
Tujuan K3 Listrik
1. Menjamin kehandalan instalasi listrik
sesuai tujuan penggunaannya.
2. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik
 bahaya sentuhan langsung
 bahaya sentuhan tidak langsung
 bahaya kebakaran

09/24/19 Created by ganjar budiarto 38


Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970

Pasal 3 ayat (1) huruf q


(Objective)
Keselamatan Kerja

Dengan peraturan perundangan


ditetapkan syarat-syarat keselamatan
kerja untuk:
q. mencegah terkena aliran listrik
berbahaya

09/24/19 Created by ganjar budiarto 39


Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970
Keselamatan Kerja

Pasal 2 ayat (1) huruf q


(Ruang lingkup)
Setiap tempat dimana listrik
dibangkitkan, ditransmisikan,
dibagi-bagikan, disalurkan dan
digunakan

09/24/19 Created by ganjar budiarto 40


Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970

Keputusan
Keselamatan Kerja
Keputusan
Menteri Tenaga Kerja RI
Menteri Tenaga Kerja RI
No Kep 75/Men/2002
No Kep 75/Men/2002

Pemberlakuan
Pemberlakuan wajib
PUIL 2000
PUIL 2000

09/24/19 Created by ganjar budiarto 41


RUANG
RUANG LINGKUP
LINGKUP

Tegangan sentuh yang berbahaya:


 > 50 V a.b. di ruang normal,
 > 25 V a.b. di ruangan lembab
Daya > 100 Watt

RESIATANS ISOLASI
Diruang normal  1000 Ohm /Volt
Diruang lembab  100 Ohm / Volt

09/24/19 Created by ganjar budiarto 42


09/24/19 Created by ganjar budiarto 43
SISTEM
SISTEM PROTEKSI
PROTEKSI UNTUK
UNTUK
KESELAMATAN
KESELAMATAN
(BAB
(BAB III)
III)

 Proteksi dari kejut listrik


 Proteksi dari efek thermal
 Proteksi dari arus lebih
 Proteksi dari tegangan lebih akibat petir
 Proteksi dari tegangan kurang
 Pemisahan dan penyakelaran

09/24/19 Created by ganjar budiarto 44


Bagian 3. SISTEM PROTEKSI

Proteksi sentuhan langsung

Metoda :
- Proteksi isolasi bagian aktif
- Proteksi penghalang atau selungkup
- Proteksi penempatan di luar jangkauan
- Proteksi isolasi lantai kerja

09/24/19 Created by ganjar budiarto 45


Bagian 3. SISTEM PROTEKSI (Lanjutan)

Proteksi sentuhan tidak langsung


Prinsip : Pemutusan secara otomatik
Metoda :
- Sistem Pembumian
- Sistem Hantaran pengaman
- Sistem Hantaran Netral Pengaman

09/24/19 Created by ganjar budiarto 46


SYARAT K3
Bag. 9.

Bagian 9.5.3.2 : Orang yang mengawasi pemasangan


instalasi listrik
Bagian 9.5.3.1 : Orang yang diberi tanggung jawab,
perancangan, pemasangan,
pemeriksaan, dan pengujian inst.
Listrik, harus memahami K3 dan
memiliki ijin kerja.
Bagian 9.10.4. : Pengusahaan listrik > 200 kVA harus
memiliki organisasi yang
bertanggjawab secara khusus
09/24/19 Created by ganjar budiarto 47
KOMPETENSI SDM
BIDANG K3 LISTRIK
AHLI K3 LISTRIK : PERANCANGAN;
RIKSA UJI

PENYELIA K3 LISTRI : PENGAWAS PEKERJAAN


PEMASANGAN,
PEMELIHARAAN,
PERBAIKAN

TEKNISI LISTRIK : PELAKSANA PELAYANAN,


PEMELIHARAAN
Kep. Dirjen Binawas Kep 311/BW/2002
09/24/19 Created by ganjar budiarto 48
Proses pengesahan gambar ins. listrik
Dokumen perencanaan listrik
1. Peta lokasi Berkas Commissioning.
2 Gambar instalasi perencanaan.
Rekomendasi.
- Lay out perlengkapan dan
peralatan listrik Analisis:
- Rangkaian peralatan dan Berdasarkan SNI 04-225-2000
oleh pegawai pengawas
pengendalinya
3. Diagram garis tunggal
4. Gambar rinci Tidak
Memenuhi syarat
5. Perhitungan beban
6. Tabel bahan Ya
7. Ukuran teknis
PENGESAHAN GAMBAR
- Sepesifikasi & cara pasang Setuju dipasang.
- Cara menguji Rekomendasi.
- Jadwal waktu
09/24/19 Created by ganjar budiarto 49
AWAN KE AWAN

Arus : 5.000 ~ 200.000 A


Panas: 30.000 oC

AWAN KE BUMI

Sasaran
KERUSAKA
KERUSAKA OBYEK YANG TERTINGGI
NN
•• THERMI
THERMI
09/24/19 S,
Created by ganjar budiarto
S, 50
•• ELEKTRI
Ref
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989
tentang instalasi penyalur petir
Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi
bahaya sambaran langsung

2. SNI 04- 0225 2000 (PUIL 2000)


Sebagai rujukan untuk sistem proteksi internal / proteksi
bahaya sambaran tidak langsunglangsung

Instalasi penyalur petir yang


tidak
memenuhi syarat dapat
09/24/19 mengundang bahaya
Created by ganjar budiarto 51
Pengawasan
Pengawasan K3K3 +++++++
+++++++++
Instalasi
Instalasi Penyalur
Penyalur Petir
Petir +++++++
- - - - - - -
PERMENAKER - - - - - -
PERMENAKER - - - - -
No.
No.PER
PER02/MEN/1989
02/MEN/1989
Tentang
Tentang
Instalasi
InstalasiPenyalur
PenyalurPetir
Petir

Ruang
Ruanglingkup
lingkup::
Sistem
Sistemeksternal
eksternal

Jenis
Jenis::
konvensi
konvensional
onal&
&
elektrostatik
elektrostatik

09/24/19 Created by ganjar budiarto 52


Instalasi penyalur
petir yang tidak
memenuhi syarat
dapat mengundang
bahaya

Grounding tidak sempurna

Berbahaya

09/24/19 Created by ganjar budiarto 53


BAHAYA
BAHAYA SAMBARAN
SAMBARAN PETIR
PETIR

 SAMBARAN
LANGSUNG

 SAMBARAN TIDAK
LANGSUNG

KERUSAKAN
PADA ALAT ELEKTRONIK

09/24/19 Created by ganjar budiarto 54


++++++++
++++++++
++++++++
------------
-------------
------------

MENYAMBAR
JARINGAN LISTRIK

09/24/19 Created by ganjar budiarto 55


PERTIMBANGAN PEMASANGAN
INSTALASI PENYALUR PETIR

INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR


A : Peruntukan bangunan (-10 0 1 2 3 5 15)
B : Struktur konstruksi (0 1 2 3)
C : Tinggi bangunan (0 2 3 4 5 - 10)
D : Lokasi bangunan (0 1 2)
E : Hari guruh (0 1 2 3 4 - 7)

R =A+B+C+D+E
< 11 ABAIKAN
= 11 KECIL
= 12 SEDANG
= 13 AGAK BESAR
= 14 BESAR
> 14 SANGAT BESAR
09/24/19 Created by ganjar budiarto 56
KONSEPSI PROTEKSI BAHAYA
SAMBARAN PETIR

 PERLINDUNGAN
PERLINDUNGANSAMBARAN
SAMBARANLANGSUNG
LANGSUNG
Dengan
Denganmemasang
memasanginstalasi
instalasipenyalur
penyalurpetir
petirpada
pada
bangunan
bangunan
Jenis
Jenisinstalasi
instalasi::
-- Sistem
SistemFranklin
Franklin
-- Sistem
SistemSangkar
SangkarFaraday
Faraday
-- Sistem
SistemElektro
Elektrostatik
statik


 PERLINDUNGAN
PERLINDUNGANSAMBARAN
SAMBARANTIDAK TIDAKLANGSUNG
LANGSUNG
Dengan
Denganmelengkapi
melengkapiperalatan
peralatanpenyama
penyamategangan
tegangan
pada
padajaringan
jaringaninstalasi
instalasilistrik
listrik(Arrester)
(Arrester)
09/24/19 Created by ganjar budiarto 57
INSTALASI PENYALUR PETIR
PERMENAKER PER-02 MEN/1989
SISTEM FRANKLIN
BAGIAN BAGIAN PENTING
PENERIMA
PENERIMA
Sudut perlindungan (AIR
112 o (AIRTERMINAL)
TERMINAL)

 HANTARAN
HANTARANPENURUNAN
(DOWN
PENURUNAN
(DOWNCONDUCTOR)
CONDUCTOR)

 HANTARAN
HANTARANPEMBUMIAN
PEMBUMIAN
(GROUNDING)
(GROUNDING)

Resistan pembumian
mak 5 ohm

09/24/19 Created by ganjar budiarto 58


Sistem
Sistem Faraday
Faraday

09/24/19 Created by ganjar budiarto 59


PROTEKSI
PROTEKSI PETIRPETIR SYSTEMSYSTEM
Semua INTERNAL
INTERNAL
bagian konduktif dibonding
Semua fasa jaringan RSTNG dipasang Arrester
Bila terjadi sambaran petir pada jaringan instalasi listrik semua
kawat RSTN
tegangannya sama tidak ada beda potensial

RSTN RSTN

ARRESTER

GROUNDING

09/24/19 Created by ganjar budiarto 60


LIFT
Pesawat lift sebagai sarana transportasi
vertikal yang dirancang dengan perangkat
pengendali otomatik dari dalam kereta dan
pada setiap lantai pemberhentian.

Pengguna/penumpang lift hanya dengan


tekan tombol dapat mengendalikannya
menuju lantai yang dikehendaki;

09/24/19 Created by ganjar budiarto 61


JUMLAH LIFT
Th.1979 SD AGUSTUS 2003

DKI JAKARTA 6707 KALIMANTAN TENGAN 2


BANTEN 28
JAWA BARAT 316
KALIMANTAN TIMUR 86
JAWA TENGAH 179 KALIMANTAN BARAT 20
YOGYAKARTA 113 KALIMANTAN SELATAN 21
JAWA TIMUR 621 SULAWESI UTARA 44
B A LI 192 SULAWESI SELATAN 125
A C EH 15
SUMATERA UTARA 260 SULAWESI TENGGARA 1
SAMATERA BARAT 30 SULAWESI TENGAH -
SUMATERA SELATAN 59 A M B O N 19
R I A U 72 IRIAN JAYA 19
J A M BI 18
BENGKULU 9 NUSA TENGGARA BARAT 3
LAMPUNG 26 NUSA TENGGARA TIMUR 2

09/24/19 Created by ganjar budiarto 62


LIFT
Apabila terjadi sesuatu hal yang
membahayakan, penumpang tidak
dapat berbuat apa apa,

Aspek kehandalan dan keselamatan


penumpang merupakan faktor
dasar dalam pertimbangan
perancangan pesawat lift.

09/24/19 Created by ganjar budiarto 63


Bank Indonesia

15 ORANG MENINGGAL
TERJEBAK DALAM LIFT

09/24/19 Created by ganjar budiarto 64


K3 LIFT
Untuk menjamin kehandalan dan
keamanan pesawat lift, telah ditetapkan
syarat-syarat K3,

Dasar :
Undang undang No 1 th 1970;
Peraturan Menaker No Per. 03/Men/1999
Kepmenaker No. : Kep 407/M/BW/1999

09/24/19 Created by ganjar budiarto 65


PENGENDALIAN K3 LIFT
PERMENAKER NO : PER 03/MEN/1999

Dasar pertimbangan
Pertimbangan teknis penetapan Peraturan K3 Lift (Perat.
Menteri Tenaga Kerja No Per 03/Men/1999) adalah bahwa
Pesawat lift dinilai mempunyai potensi bahaya tinggi,

Pasal 25

Pengurus yang membuat, memasang, memakai pesawat lift


dan perubahan teknis maupun administrasi harus

mendapat ijin dari Menteri atau pejabat yang ditunjuknya.


09/24/19 Created by ganjar budiarto 66
GAMBAR
RENCANA
MEKANISME PENGAWASAN K3

EVALUAS
I OK
IJIN RIKSA UJI
PEMASANGAN BERKALA

PEMASANGAN RIKSA UJI

OK

IJIN PEMAKAIAN
PEMAKAIAN
09/24/19 Created by ganjar budiarto 67
IJIN PEMBUATAN (PABRIKASI) LIFT

Pasal 24
DESAIN PEMBUATAN
Ayat (1)
Pembuatan dan atau pemasangan
lift harus sesuai dengan gambar Engineering design :
rencana yang disahkan oleh Menteri • Konsep desain
atau pejabat yang ditunjuk • Standar desain
• Checking perhitungan konstruksi

Ayat 2
Dokumen perencanaan
-Gambar konstruksi lengkap Memenuhi
-Perhitungan konstruksi syarat
-Spesifikasi dan sertifikasi material
IJIN K3
Ayat 3
Proses pembuatannya harus
memenuhi SNI atau Standar PABRIKASI LIFT
internasional yang diakui
09/24/19 Created by ganjar budiarto 68
IJIN PEMASANGAN LIFT
Pasal 24 Ayat (4)
Perencanaan pemasangan lift
Gambar rencana pemasangan lift
terdiri :
-Denah ruang mesin dan
peralatannya
-Konstruksi mesin dan Doc.Lengka
penguatannya p
-Diagram instalasi listrik Analisis
Analisis: :
-Diagram pengendali Evaluasi
Evaluasigambar
gambardan
dansertifikat
sertifikat
Checking
Checking perhitungankekuatan
perhitungan kekuatankonstruksi
-Rem pengaman konstruksi
-Bangunan ruang luncur dan
pintu-pintunya Memenuhi
-Rel pemandu dan penguatannya syarat
-Konstruksi kereta
-Governor dan peralatannya
-Kapasitas angkut, kecepatan, IJIN K3
tinggi vertikal
-Perhitungan tali baja LAIK
KONSTRUKSI LIFT
09/24/19 Created by ganjar budiarto 69
IJIN PEMAKAIAN LIFT (PERMENAKER : PER 03/MEN/1999)

Pasal 30 AS BUILT DRAWING LIFT


Ayat (1)
Setiap lift sebelum dipakai harus
diperiksa dan diuji sesuai standar TEST & COMMISSIONING
uji yang ditentukan -PEMERIKSAAN VISUAL/VERIFIKASI DATA
-PENGUJIAN PEMBEBANAN
-PENGUJIAN REM & SAFETY DEVISES

Standar uji K3 lift :


Memenuhi
SNI 1718 – 1989 – E
syarat
Bentuk laporan :
-38 - L
-39 - L IJIN K3

LIFT LAIK
OPEPASI
09/24/19 Created by ganjar budiarto 70
1 tahun
KLASIFIKASI & KOMPETENSI TEKNISI LIFT
KEPUTUSAN MENTERI
No KEP-407/M/BW/99

PENYELIA PEMASANGAN
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
Proyek pemasangan

TEKNISI (Ajustment)
Melaksanakan Comissioning,

TEKNISI PEMELIHARAAN
Merawat dan memperbaiki lift

PENYELIA OPERASI LIFT


Mengawasi kelaikan operasi lift

09/24/19 Created by ganjar budiarto 71


09/24/19 Created by ganjar budiarto 72
09/24/19 Created by ganjar budiarto 73
09/24/19 Created by ganjar budiarto 74
09/24/19 Created by ganjar budiarto 75
Source
Energy

Kebakaran = Energi yang tidak terkendali

09/24/19 Created by ganjar budiarto 76


Latar Belakang Permasalahan
 Kebakaran berpeluang dapat terjadi di setiap tempat
 Kebakaran mengancam kehidupan dan harta benda

DI TEMPAT KERJA ANDA


 Apakah ada peluang utk terjadi
kebakaran
 Apa konsekuensinya bila terjadi
kebakaran
 Upaya apa yang telah dilakukan

09/24/19 Created by ganjar budiarto 77


Data KERUGIAN Kebakaran

20% HABIS TOTAL

Faktor-faktor kegagalan/kendala :
Sistem proteksi;
Kesiapan personel;
Manajemen
Akses bantuan

09/24/19 Created by ganjar budiarto 78


INTENSITAS Phenomena kebakaran

Flashover
3 - 10 menit

STEDY
TH Fully development fires
W

DE
O

(600-1000 o C)
GR

CA
Initiation

Y
TIME

Source
Energy
09/24/19 Created by ganjar budiarto 79
Effect of Fire on Outcome
People, Property  Rate of heat release
and  Flame spread
Environment  Smoke obscuration
 Toxicity
 Ignitibility by heat
transfer

Fire Hazard volume


(Flammability & Quantity Materials)

09/24/19 Created by ganjar budiarto 80


Pasal 3 ayat (1).
DASAR HUKUM Dengan peraturan perundangan

K3
ditetapkan syarat syarat
keselamatan kerja untuk:
• mencegah, mengurangi, dan
memadamkan kebakaran,

PENANGGULANGA • mencegah, mengurangi


peledakan
N KEBAKARAN
• memberikan kesempatan
jalan menyelamatkan diri
dalam bahaya kebakaran
• pengendalian penyebaran
asap, gas dan suhu
UU NO 1 TH
1970
09/24/19 Created by ganjar budiarto 81
PENGENDALIAN
PERATURAN ENERGI

K3
PENANGGULANGA SARANA
PROTEKSI
N KEBAKARAN KEBAKARAN

MANAJEMEN
UU NO 1 TH K3

1970
09/24/19 Created by ganjar budiarto 82
PERATURAN DAN STANDAR TEKNIS
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
•KEPMENAKER 75/2002 K3 LISTRIK
Pengendalian •PERMENAKER 02/89 Prot. Petir
ENERGI •KEP. MENAKER KEP. 187/MEN/1999 (B3)
•PER. KHUSUS “EE” (BH. MUDAH TERBAKAR)
•PER. KHUSUS “K” (BH. MUDAH MELEDAK)

SARANA •PERMENAKER 04/80 APAR


PROTEKSI
•PERMENAKER 02/83 ALARM
KEBAKARAN
•INST. MENAKER INS. 11/MEN/1997

• PERMENAKER 04/87 P2K3


MANAJEMEN • PERMENAKER 05/96 SMK3
K3 • KEP. MENAKER KEP. 186/MEN/1999
UNIT PENANGG. KEB. DI TEMPAT KERJA

09/24/19 Created by ganjar budiarto 83


 DETEKSI

AKTIF  ALARM Fire safety


 APAR management
 SPRINKLER
 HYDRAN

 MEANS OF ESCAPE
PASSIF

 KOMPARTEMEN
 SMOKE CONTROL
 FIRE DAMPER
 FIRE RETARDANT/TREATMENT
09/24/19 Created by ganjar budiarto 84
 Kebijakan (Fire Safety Policy)
 Identifikasi & Pengendalian (Pre-fire
Fire safety planning)
 Permit to work system
management  Pengorganisasian (Fire Teams)
 Pembinaan dan latihan
 Rencana Tanggap darurat (F E P)
 Gladi terpadu (Fire drill)
 Riksa-Uji (Inspection & Testing)
 Pemeliharaan (Preventive
MANAJEMEN maintenance)
PENANGGULANGAN  System informasi & komunikasi
KEBAKARAN  POSKO Pengendalian darurat
 Audit (Fire safety Audit)

09/24/19 Created by ganjar budiarto 85


Kepmenaker No. 186/Men/1999,

Kebakaran di Tempat Kerja


Pasal 2 (1) dan (2) mewajibkan kepada
pengurus/ pengusaha untuk mencegah,
Unit Penanggulangan
No Kep 186/Men/1999

mengurangi dan memadamkan kebakaran,


melalui :
a) Pengendalian setiap bentuk energi
KEPMENAKER

b) Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam


kebakaran dan sarana evakuasi
Tentang

c) Pengendalian penyebaran asap, panas dan


gas
d) Pembentukan unit penanggulangan
kebakaran di tempat kerja
e) Penyelenggaraan latihan dan gladi
penanggulangan kebakaran secara berkala
f) Memiliki buku rencana penanggulangan
keadaan darurat kebakaran bagi tempat kerja
yang mempekerjakan lebih dari 50 (lima
puluh )orang tenaga kerja dan atau tempat
kerja yang berpotensi bahaya kebakaran
09/24/19 Created by ganjar budiarto 86
sedang dan berat.
Ref. Kepmennaker No 186/1999

Tk. Ahli
Tk. Ahli Madya
Pratama
Tk. Dasar II
Tk. Dasar I

PET. PERAN REGU KOORD. PEN. JAWAB


KEBAKARAN PENANGG. UNIT TEKNIK K3
KEBAKARAN PENANGG. PENANGG.
KEBAKARAN KEBAKARAN
09/24/19 Created by ganjar budiarto 87
PENANGGUNG JAWAB UMUM
(PENGURUS)

DEPARTEMEN DEPARTEMEN DEPARTEMEN


……………….. K3 ………………..

DEVISI FIRE 1/300


FIRE MENS
Koordinator
SUB UNIT ………..
1/100

PERAN
PERAN
KEBAKARAN
KEBAKARAN
……….2/25
……….2/25
09/24/19 Created by ganjar budiarto 88
Ref. Kepmennaker No 186/1999
INSTALASI ALARM KEBAKARAN
OTOMATIK

TUJUAN
AGAR KEBAKARAN DAPAT TERDETEKSI SEAWAL
MUNGKIN, SEHINGGA TINDAKAN YANG
DIPERLUKAN DAPAT SEGERA DILAKUKAN.

09/24/19 Created by ganjar budiarto 89


PERATURAN
PERATURAN MENTERI
MENTERI TENAGA
TENAGA KERJA
KERJA RI
RI
NO.
NO. PER-02/MEN/1983
PER-02/MEN/1983
TENTANG
TENTANG
INSTALASI
INSTALASI ALARM
ALARM KEBAKARAN
KEBAKARAN OTOMATIK
OTOMATIK

Ruang lingkup
- Perencanaan
- Pemasangan,
- Pemeriksaan
- Pengujian
- Pemeliharaan
09/24/19 Created by ganjar budiarto 90
INSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIK
Ref : Permenaker 02/83

Signa
Detektor
l
alarm

FIRE FOULT
FAULT
TP
+
M

NORMAL
MCFA

09/24/19 Created by ganjar budiarto 91


TP
M

DETEKTOR AUDIBLE ALARM

INPUT
Nyala

Panas VISIBLE ALARM

Asap
OUTPUT

HYDRANT
HYDRANT
ANN
MCFA

09/24/19 Created by ganjar budiarto 92


INTERCONECTION
INTERCONECTION

DETEKTOR FIRE
FIREALARM
ALARM SYSTEM
SYSTEM
KEBAKARAN AC
Off

SPRINKLER LIFT
(FS) Off

PRESS FAN
POMPA On
HYDRANT
MCFA
supply daya

09/24/19 Created by ganjar budiarto 93


SMOKE HEAT
Media pemadam Halon
CONTROL
CONTROL FIRE
FIRE (F, Cl, Br)
INDIKATOR
INDIKATOR

BUZER !!!!!!!!!!!!
Mengandung potensi bahaya
ALARM
keracunan
DISCHART
DISCHART
CONTROL
CONTROL
HARUS MEMILIKI IJIN K3
VALVE
PANEL
PANEL

INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN


AUTOMATIC TOTAL FLOODING SYSTEM
MEDIA PEMADAM CLEAN AGENT
(Dikutip dari NFPA 2001)

FC-3-1-10 Perfluorobutane C4F10


HBFC-22B-1 Bromodifluoromethane CHF2Br
HCFC Blend A Dichlorotrifluoroethane HCFC-123 (4. 75 %) CHCl2CF2
Chlorodifluoromethane HCFC-22 (82%) CHClF2
Chlorotetrafluoroethane HCFC-124 ( 9. 5%) CHClFCF3
Isopropenyl-1-methylcyclohexene (3. 75 %)
HCFC-124 Chlorotetrafluoroethane CHClFCF3
HFC-125 Pentafluoroethane CHF2CF3
HFC-227 ea Heptafluoropropane CF3CHFCF3
HFC-23 Triflouromethane CHF3
IG-541 Nitrogen (52%) N2
Argon (40%) Ar
Carbondioxide (8%) CO2
09/24/19 Created by ganjar budiarto 95
ALAT PEMADAM API
RINGAN

Portable Fire Extinguisher

09/24/19 Created by ganjar budiarto 96


ALAT PEMADAM API RINGAN
Ref :
Pert. Menaker No Per-04/Men/1980

HARUS SIAP PAKAI PADA WAKTUNYA

• JENIS DAN UKURANNYA SESUAI


• MUDAH DILIHAT DAN MUDAH DIAMBIL
• KONDISI BAIK
• SETIAP ORANG DAPAT
MENGOPERASIKAN DENGAN BENAR,
TIDAK MEMBAHAYAKAN DIRINYA.

09/24/19 Created by ganjar budiarto 97


JENIS
JENISMEDIA
MEDIAPEMADAM
PEMADAM

JENIS JENIS
JENISKERING
JENISBASAH
BASAH KERING
-- AIR -- DRY
DRYPOWDER
POWDER
AIR
-- BUSA -- CO2
CO2
BUSA
-- CLEANT
CLEANTAGENT
AGENT
WATER

POWDER
FOAM

HALON

09/24/19 Created by ganjar budiarto 98


09/24/19 Created by ganjar budiarto 99
JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN DAN APLIKASINYA

Jenis media pemadam

si
ka Jenis kebakaran Tipe basah Tipe kering
if i
as

Clean
Air Busa Powder
Kl

Agent
Bahan spt (kayu, kertas, kain dsb. VVV V VV V*)
Klas A
Bahan berharga XX XX VV**) VVV
Bahan cair XXX VVV VV V*)
Klas B
Bahan gas X X VV V *)

Klas C Panel listrik, XXX XXX VV VVV

Klas D Kalium, litium, magnesium XXX XXX Khusus XXX

Keterangan :

VVV : Sangat efektif X : Tidak tepat


VV : Dapat digunakan XX : Merusak
V : Kurang tepat / tidak dianjurkan XXX : Berbahaya
*) : Tidak efisien **) : Kotor / korosif
KLASIFIKASI Rating
KLASIFIKASI Rating :: Nilai
Nilai angka
angka

A
A 1A
2A
1B
2B
B
B 3A
4A
5B
10B
6A 20B
C
C 10A 30B
20A 40B
D
D 40A 80B
09/24/19 Created by ganjar budiarto 101
TANDA PEMASANGAN

09/24/19 Created by ganjar budiarto 102


Refilling & Testing
Ref. : Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No. Per 04/Men/1980
Jenis Refilling Testing
Water 5 th 5 th

Mechanical Foam 3 th 5 th

Chemical Foam 2 th 5 th

Dry powder 5 th 5 th
Halogen 5 th 5 th

CO2 5-10 th 10-5-5 th

09/24/19 Created by ganjar budiarto 103


STANDAR RANCANGAN APAR

APAR
Dirancang dengan tekanan > 14kg/cm2
dapat mendorong seluruh medianya
(sisa mak 15%) dalam waktu min. 8 detik

Syarat :
- Angka keamanan min 4,13 x WP (65 oC)
- Test pressure 1,5 x WP(65 oC)
- Pengujian ulang tiap 5 tahun

APAR
Sebagai sarana K3 (Safety Equipment)
Pengandung Potensi Bahaya
HAND PRESS PUMP

09/24/19 Created by ganjar budiarto 105


Test sampai pecah 1/200

09/24/19 Created by ganjar budiarto 106


HYDROSTATIC TEST

> 4.13 WP

Pressure
> 20- kg/cm2
1.5 WP

Expansion

09/24/19 Created by ganjar budiarto 107


KARAKTERISTIK TEKANAN HYDRANT

Standar tekanan pada


m

1 nozle teringgi & terjauh :


2 mak. (H1) = 7.0 kg/cm 2
H=

3
2
min. (H3) = 4.5 kg/cm

Diuji dengan membuka


3 titik nozle :
Q = US GPM 1. Nozle terjauh
2. Nozle pertengahan
3. Nozleterdekat
4,5 Bar
7 Bar

09/24/19 Created by ganjar budiarto 109


Data input :
Klasifikasi hunian : Ringan
Sedang I, II, III,
Berat
Khusus

Variabel : Peruntukan bangunan


Jumlah dan sifat penghuni
Konstruksi bangunan
Flammability dan Quantity Material
(Fire loads)

Standard klasifikasi sistem : Ukuran kepala sprinkler


Kepadatan pancaran

09/24/19 Created by ganjar budiarto 110


Low zone
Medium Zone
High zone

RESERVOAR
09/24/19 Created by ganjar budiarto 111
Ukuran kepala sprinkler
Klas hunian :
• Ringan : 10 mm - 3/8 in
• Sedang : 15 mm - ½ in
• Berat : 20 mm - 17/32 in

Kapasitas aliran
Q Kapasitas,gpm
Tekanan
Psi 3/8 in 1/2 in 17/32 in
10 9 18 25
15 11 22 32
20 13 25,5 36
25 14,5 28,5 40
35 17 34 47
50 20 40 56,5
75 25 49,5 69
100 28,5 57 80
09/24/19 Created by ganjar budiarto 112
53o C
141o C

68o C
182o C

79o C

201o C
260o C
93o C

09/24/19 Created by ganjar budiarto 113


Jumlah kepala springkler

Jumlah kepala springkler


Ukuran
pipa Ringan Sedang Berat
1 2 1 2
1¼ 3 2 3
1½ 5 5 5
2 10 8 10
2½ 20* 15 30
3 40* 27 60
3½ 65* 40 100
4 100 55 275
5 160 120
6 275 200*
8 400

09/24/19 Created by ganjar budiarto 114


Q = A x V (l/men)

Debit air yang dipancarkan oleh empat kepala sprinkler


dirancang mampu menyerap energi kalor (beban api)
yang ada dalam area yang dibatasi oleh empat kepala sprinkler

Tingkat curah springkler = Kepadatan pancaran


4 x Q (liter/men)
= mm/men
4 x A (m2)
09/24/19 Created by ganjar budiarto 115
PERENCANAAN SPRINGKLER

Kepadatan pancaran

Resiko Ringan 2,25 mm/men


Luas mak. 84 m2

Resiko Sedang 5 mm/men


I 72 m2
II 144 m2
III 360 m2

Resiko Berat 7,5 - 12,5 mm/men


Luas mak. 260 m2

09/24/19 Created by ganjar budiarto 116


G 1 HYDRANT
2 SPRINGKLER
3 LIFT
4 PRESSURIZED FAN
5 EMERGENCY
6 MDB

MDB

1
2
3
4
5
6. Spare

09/24/19 Created by ganjar budiarto 117


KELENGKAPAN
KELENGKAPAN SIRKIT
SIRKIT MOTOR
MOTOR • JENIS KABEL FRC
POMPA
POMPA KEBAKARAN
KEBAKARAN • DARI SISI IN COMING
• SEBELUM SAKELAR UTAMA

BILA SUPLAI LISTRIK KARAKTERISTIK PENGAMAN


TERPUTUS HARUS ADA HUBUNG PENDEK, TERBUKA
INDIKASI ALARM BILA MERASAKAN 600% In
DALAM WAKTU 20 - 50 DETIK

KENDALI

TIDAK PERLU
PENGAMAN BEBAN LEBIH

09/24/19 Created by ganjar budiarto 118


1. Sarana evakuasi
• Bagian dari konstruksi bangunan yang dirancang
aman untuk digunakan pada waktu keadaan
darurat

2. Evakuasi
Tindakan menyelamatkan diri sendiri masing masing
tanpa dibantu orang lain

TEMPAT TEMPAT
JALUR AMAN AMAN
BERBAHAYA

09/24/19 Created by ganjar budiarto 119


Syarat sarana Evakuasi
 Aman sementara, terjamin kedap asap dan
panas;
 Tidak dikunci;
 Tidak terhalang oleh benda apapun;
 Memiliki lampu darurat;
 Bukaan pintu kearah pelarian;
 Mudah dijangkau (pajang jarak tempuh
sependek mungkin)
 Ada petunjuk arah yang dapat dilihat dalam
keadaan gelap.
09/24/19 Created by ganjar budiarto 120
PASAL 5 (1) UU No 1/170

PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI


KESELAMATAN KERJA DITUGASKAN
MENJALANKAN PENGAWASAN LANGSUNG
TERHADAP DITAATINYA UNDANG UNDANG
INI DAN MEMBANTU PELAKSANAANYA
1. Pegawai pengawas K3 adalah pegawai teknis berkeahlian
khusus dari Depnakertrans, sebagai Pejabat Fungsional dan
sebagai PPNS

2. Ahli K3
Adalah Tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Depnakertrans
ditunjuk oleh MENAKERTRANS
-> Professional <-
09/24/19 Created by ganjar budiarto 121
Pola Pengawasan K3
Test & Test
Commissioning Commissioning Berkala

Gambar
rencana Pasang Pemakaian

Pengesahan Pengesahan
gambar rencana Pemakaian

09/24/19 Created by ganjar budiarto 122


Sekian
&
TERIMA KASIH
09/24/19 Created by ganjar budiarto 123

Anda mungkin juga menyukai