Anda di halaman 1dari 123

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 1

Penyaji
 Ir. Imam Subari
 Ir. Amri AK
 Ganjar Budiarto ST

Subdit Konst. Bangunan Inst. Listrik


& Penanggulangan Kebakaran

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 2


K3
KONSTRUKSI
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 3

previous next
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

 Kegiatan Konstruksi merupakan


unsur penting dalam pembangunan
 Kegiatan konstruksi menimbulkan
berbagai dampak yang tidak
diinginkan antara lain yang
menyangkut aspek keselamatan
kerja dan lingkungan.
 Kegiatan konstruksi harus dikelola
dengan memperhatikan standar dan
ketentuan K3 & L yang berlaku
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 4
Karakteristik Kegiatan Proyek
Konstruksi
 Memiliki masa kerja terbatas
 Melibatkan jumlah tenaga kerja besar
 Melibatkan banyak tenaga kerja kasar
berpendidikan relatif rendah
 Memiliki intensitas kerja yang tinggi
 Bersifat multidisiplin dan multi crafts
 Menggunakan peralatan kerja
beragam, jenis, teknologi, kapasitas
dan kondisinya
 Memerlukan mobilisasi yang tinggi
(peralatan, material dan tenaga kerja)

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 5


Data kecelakaan

- konstruksi : 31,9%
- Insdustri : 31,6 %
- Tranport : 9,3%
- Pertambangan : 2,6%
- Kehutanan : 3,8%
- Lain-lain : 20 %

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 6

previous next
Data penyebab kecelakaan Sektor konstruksi
Ref. ILO

- Jatuh : 26%
- Terbentur : 12 %
- Tertimpa : 9%
- Mesin dan alat : 8%
- Alat tangan : 7%
- Transport : 7%
- Lain-lain : 6%

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 7

previous next
Dasar Hukum
 UU No. 13/2003 : Ketenagakerjaan
 UU No. 1/1970 : Keselamatan Kerja
 Permenaker 01/80 : K3 Konstruksi

 UU No. 18/1999 : Jasa Konstruksi


 UU No. 28/2002 : Bangunan Gedung

SKB Menaker & PU


No.174/104/86-K3 Konstruksi
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 8
Keterkaitan K3 Konstruksi dg :
 U U No 18 Th 1999 ttg
JASA KONSTRUKSI
 P P No 28, 29, 30 Th
2000 ttg Juklak Jakon
 UU 28/2003 ttg
Bangunan Gedung
 Peraturan Pelaksana ttg
K3 Konst. Dari
Depnakertras &
Kimpraswil

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 9


UNDANG UNDANG NO. 1/TAHUN 1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA

Ruan lingkup K3 Konstruksi


Bab II Psl 2 (1) K3 disegala tempat kerja didarat, didalam tanah,
permukaan air, didalam air, maupun diudara
dalam wil RI
Ket. Psl 2 (2) a. ………. Dst
c. dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan,
pembersihan atau pembongkaran rumah, gedung
atau bangunan lainnya termasuk bangunan2
pengairan, saluran atau persiapan
…… dst …….
I. Dilakukan pekerjaan dalam ketinggian, diatas
permukaan tanah atau perairan.
…… dst …….
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 10
UNDANG UNDANG NO. 1/TAHUN 1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA

Ruang lingkup K3 Konstruksi (lanjutan)


k. Dilakukan pek. Yg mengandung bahaya
tertimbun tanah, kejatuhan, terkena
pelantingan benda, terjatuh, atau terperosok,
hanyut atau terpelanting
…… dst …….
m. Terdapat atau menyebar suhu, kelembaban,
debu, , kotoran, api, uam, gas, hembusan
angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau
getaran

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 11


UNDANG UNDANG NO. 1/TAHUN 1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA

Syarat-syarat K3 (Konstruksi)
Psl 3 (1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-
syarat K3 untuk:
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
…… dst …….
S/d
r.

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 12


U U No 18 Th 1999 ttg JASA KONSTRUKSI
Ketentuan umum
“Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi
ketentuan tentang keteknikan, keamanan, keselamatan
dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja dan
lingkungan, untuk mewujudkan terib penyelenggaraan
pekerjaan konstruksi”

Tentang Kontrak kerja


“Perlindungan tenaga kerja yang memuat ketentuan
tentang kewajiban para pihak dalam pelaksanaan K3
serta Jamsostek”
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 13
U U No 28 Th 2002 ttg BANGUNAN GEDUNG

Ketentuan umum
“Mengatur tentang kehandalan, keselamatan dan
kesehatan serta kenyamanan gedung ”

PELAKSANAAN TEKNIS K3
- Kewajiban dibidang penanggulangan kebakatran
- Kewajiban pemasangan sistem proteksi pasif & aktif
- Kelengkapan sarana evakuasi dan daerah aman
- Kelengkapan sarana pengolahan limbah
- Kelengkapan sarana kenyamanan gedung

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 14


KETERKAITAN PERATURAN DAN PER- UNDANG 2 AN

K3 DI KONTRUKSI

1. PP RI No.30 Tahun 2000 tentang


Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Kontruksi
2. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan
Menteri Pekerjaan Umum
No.Kep.174/MEN/1986, No.104/KPTS/1986
tentang Keselamatan Kerja pada tempat
kegiatan kontruksi

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 15

previous next
KEBIJAKAN K3

 VISI
 MISI
 PROGRAM

K3  TERCERMIN DARI HOUSE KEEPING


12/28/2019 Created by ganjar budiarto 16

previous next
TARGET HOUSEKEEPING

Lokasi Kerja Bersih Lokasi Kerja Bersih Setelah Cor Bersih Tangga Kerja Rapi

Lokasi Kerja Bersih Lokasi Kerja Bersih Lokasi Kerja Bersih Material ditumpuk Rapi

Lokasi Kerja Bersih Tersedia Toilet Berjalan Desain Toilet Berjalan Horry Beam Rapi

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 17

previous next
SAFETY SUPERVISOR
Wajib Helm dan Sepatu

Petugas Safety Supervisor mengawasi K3 pekerjaan Galian Pile


Cap, Pasangan Bekisting Batako
12/28/2019
dan Erection TC
Created by ganjar budiarto 18

previous next
SAFETY TALK & TRAINING

Kegiatan Safety Talk untuk Tukang Besi dan Cara Pemakaian Fire Extinguisher

Kegiatan Safety Talk untuk Tukang Kayu di Los Kerja Kayu Proyek

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 19

previous next
SAFETY INDUCTION & TOOLBOX MEETING
Safety Induction :
Program
Pendekatan K3 dan
Housekeeping bagi
orang baru di
Proyek (termasuk
Karyawan dan
Pekerja).

ToolBox Meeting :
Pengarahan tentang
K3 & Housekeeping
yang ditujukan
kepada para Pekerja
dan Karyawan yang
akan berada di Area
Kerja

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 20

previous next
Pembinaan
“Pembinaan dilakukan oleh pemerintah dan
pelaksanaannya melibatkan secara aktif peran
masyarakat jasa konstruksi (LPJK, A2K4, PJK3, dll)

Sangsi
Bentuk sangsi sbb:
- Tegoran tertulis
- Penghentian sementara
- Pembatasan kegiatan
- Pembatasan kegiatan
- Pembekuan ijin
- Pencabutan ijin
Pidana --> oleh Depnakertrans
Administratif --> oleh Dep Kimpraswil
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 21
PENYELENGGARAAN K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI

- Dimulai pada tahap perncanaan


- Unsur yang terlibat
- Komitmen manajemen
- Pembentukan organisasi P2K3
- Kerangka dan penjabaran tugas
- Pembinaan/sosialisasi, awal, rutin, dan khusus
- Aktifitas kegiatan
- Pengawasan internal dan eksternal
- Reward & Punishment

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 22


OBYEK-OBYEK SPESIFIK PADA PROYEK KONSTRUKSI

- Kondisi umum
- Tempat dan lingkungan kerja
- Alat, mesin, instalasi
- Perancah
- Tangga
- Alat angkat
- Alat konstruksi/alat berat
- Konstruksi bawah tanah
- Penggalian
- Pemancangan
- Pekerjaan beton
- Pekerjaan peledakan
12/28/2019
- Pekerjaan penunjang/finishing
Created by ganjar budiarto 23
SERTIFIKASI

Alat
- Persyaratan administrafif
- Pemeriksaan visual
- Pengujian beban
- Rekomendasi/Ijin

Kompetensi personel
- Persyaratan peserta
- Pelatihan
- Evaluasi
- Sertifikasi
- Lisensi
12/28/2019
- PenunjukanCreated by ganjar budiarto 24
Kep . Dirjen PPK No Kep 20/DJPKK/2004
Tentang
Sertifikasi Kompetensi K3 Bid Konst Bangunan

Jenis Kompetensi personel


- Ahli K3 Utama,
- Ahli K3 Madya
- Ahli K3 Muda
- Teknisi Scaffolding

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 25


Kep . Dirjen PPK No Kep 20/DJPKK/2004
Tentang
Sertifikasi Kompetensi K3 Bid Konst Bangunan

PELATIHAN SERTIFIKASI K3 KONSTRUKSI


Persyaratan pelaksana
- SLTA Teknik berpengalaman 4 tahun
- SARMUD Teknik berpengalaman 2 tahun
- SARJANA Teknik berpengalaman 1 tahun
- Jumlah jam pelajaran 40 jam

Persyaratan Ahli K3 Konstruksi


- SARMUD Teknik berpengalaman 4 tahun
- SARJANA Teknik berpengalaman 2 tahun
- Jumlah jam pelajaran 40 jam
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 26
SERTIFIKASI

Kep . Dirjen PPK No Kep 20/DJPKK/2004

A. Proyek > 6 bulan atau TK > 100 org.


- Min . 1 org Ahli Utama
- Min . 1 org Ahli Madya
- Min . 1 org Ahli Muda
B. Proyek < 6 bulan atau TK < 100 org.
- Min . 1 org Ahli Madya
- Min . 1 org Ahli Muda
C Proyek < 3 bulan atau TK < 25 org.
- Min . 1 org Ahli Muda
D. Teknisi perancah harus memiliki SIO

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 27


12/28/2019 Created by ganjar budiarto 28

previous next
N
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 29
Bahaya kejut listrik
• Langsung
• Tidak langsung

N
t (detik) 1,0 0,8 0,6 0,4 0,3 0,2
E (Volt) 90 100 110 125 140 200
I (mA) 180 200 250 280 330 400
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 30
Puslabfor Mabes Polri
- Api terbuka : 415 (37,19 %)
- Listrik : 297 (26,6 %)

- Pembakaran : 80 (7,17 %)
- Peralatan panas : 35 (3,14 %)

- Lain lain : 46 (3,4 %)


- Tidak dpt ditentukan : 243 (19.73 %)

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 31


Data kec. listrik (PLN) 95-99.
Jumlah kasus 1.458 kasus kecelakaan
N Korban tewas 818 orang
N karyawan 183 orang &
N masyarakat 635 orang
 Luka serius 476 orang
$ Kasus kebakaran 741 kasus
$ Gangguan teknis 2720 kasus
$ Kerugian Rp. 25.5 milyar

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 32


 Pembebanan lebih
 Sambungan tidak sempurna
 Perlengkapan tidak standar
 Pembatas arus tidak sesuai
 Kebocoran isolasi
 Listrik statik
 Sambaran petir
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 33
KASUS KEBAKARAN
Puslabfor Mabes Polri 1990-2001
1990-1996 : 2033 kasus
80% kasus ditempat kerja
20% kasus bukan tempat kerja
1997-2001 : 1121 kasus
76,1 % terjadi di tempat kerja
23,9 % bukan tempat kerja

20% kasus habis total


12/28/2019 Created by ganjar budiarto 34
Ketenagalistrikan
G Pusat Pembangkitan
TT/

TET

Jaringan
Transmisi & Distribusi
TM/

TR

M
PELANGGAN

Pelanggan Pelanggan
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 35
UNDANG UNDANG NO 20 TH 2002
G TENTANG
KETENAGALISTRIKAN
TT/

PENGUSAHAAN TENAGA LISTRIK


- Untuk Komersial
TET

- Untuk Sendiri

Aspek teknis menyangkut hal :


TM/

ANDAL, AMAN, AKRAP


LINGKUNGAN
TR

Pelanggan Pelanggan
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 36
G

TT/
Kebijakan nasional Kebijakan nasional
dalam hal upaya dalam hal penyediaan

TET
menjamin tenaga listrik
tempat kerja (pengusahaan)
yang Aman dan TM/ yang Andal, Aman dan
lingkungan yang Sehat Akrap lingkungan

TR
M

Tempat kerja Bukan tempat kerja


12/28/2019 Created by ganjar budiarto 37
Tujuan K3 Listrik
1. Menjamin kehandalan instalasi listrik
sesuai tujuan penggunaannya.
2. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik
N bahaya sentuhan langsung
N bahaya sentuhan tidak langsung
N bahaya kebakaran

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 38


Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970

Pasal 3 ayat (1) huruf q


(Objective)
Keselamatan Kerja

Dengan peraturan perundangan


ditetapkan syarat-syarat keselamatan
kerja untuk:
q. mencegah terkena aliran listrik
berbahaya

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 39


Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970
Keselamatan Kerja

Pasal 2 ayat (1) huruf q


(Ruang lingkup)
Setiap tempat dimana listrik
dibangkitkan, ditransmisikan,
dibagi-bagikan, disalurkan dan
digunakan

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 40


Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970
Keselamatan Kerja
Keputusan
Menteri Tenaga Kerja RI

No Kep 75/Men/2002

Pemberlakuan wajib
PUIL 2000

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 41


RUANG LINGKUP

Tegangan sentuh yang berbahaya:


 > 50 V a.b. di ruang normal,
 > 25 V a.b. di ruangan lembab
Daya > 100 Watt

RESIATANS ISOLASI
Diruang normal  1000 Ohm /Volt
Diruang lembab  100 Ohm / Volt

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 42


12/28/2019 Created by ganjar budiarto 43
SISTEM PROTEKSI UNTUK
KESELAMATAN
(BAB III)

 Proteksi dari kejut listrik


 Proteksi dari efek thermal
 Proteksi dari arus lebih
 Proteksi dari tegangan lebih akibat petir
 Proteksi dari tegangan kurang
 Pemisahan dan penyakelaran
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 44
Bagian 3. SISTEM PROTEKSI

Proteksi sentuhan langsung

Metoda :
- Proteksi isolasi bagian aktif
- Proteksi penghalang atau selungkup
- Proteksi penempatan di luar jangkauan
- Proteksi isolasi lantai kerja

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 45


Bagian 3. SISTEM PROTEKSI (Lanjutan)

Proteksi sentuhan tidak langsung


Prinsip : Pemutusan secara otomatik
Metoda :
- Sistem Pembumian
- Sistem Hantaran pengaman
- Sistem Hantaran Netral Pengaman

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 46


SYARAT K3
Bag. 9.

Bagian 9.5.3.2 : Orang yang mengawasi pemasangan


instalasi listrik
Bagian 9.5.3.1 : Orang yang diberi tanggung jawab,
perancangan, pemasangan,
pemeriksaan, dan pengujian inst.
Listrik, harus memahami K3 dan
memiliki ijin kerja.
Bagian 9.10.4. : Pengusahaan listrik > 200 kVA harus
memiliki organisasi yang
12/28/2019
bertanggjawab
Created by ganjar budiarto
secara khusus 47
KOMPETENSI SDM
BIDANG K3 LISTRIK
AHLI K3 LISTRIK : PERANCANGAN;
RIKSA UJI

PENYELIA K3 LISTRI : PENGAWAS PEKERJAAN


PEMASANGAN,
PEMELIHARAAN,
PERBAIKAN

TEKNISI LISTRIK : PELAKSANA PELAYANAN,


PEMELIHARAAN
Kep. Dirjen Binawas Kep 311/BW/2002
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 48
Proses pengesahan gambar ins. listrik
Dokumen perencanaan listrik
1. Peta lokasi Berkas Commissioning.
2 Gambar instalasi perencanaan. Rekomendasi.
- Lay out perlengkapan dan
peralatan listrik Analisis:
- Rangkaian peralatan dan Berdasarkan SNI 04-225-2000
oleh pegawai pengawas
pengendalinya
3. Diagram garis tunggal
4. Gambar rinci Tidak
Memenuhi syarat
5. Perhitungan beban
6. Tabel bahan Ya
7. Ukuran teknis
PENGESAHAN GAMBAR
- Sepesifikasi & cara pasang Setuju dipasang.
- Cara menguji Rekomendasi.
- Jadwal waktu
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 49
AWAN KE AWAN

Arus : 5.000 ~ 200.000 A


Panas: 30.000 oC

AWAN KE BUMI
KERUSAKAN
• THERMIS,
• ELEKTRIS Sasaran
,
• MEKANIS, OBYEK YANG TERTINGGI

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 50


Ref
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989
tentang instalasi penyalur petir
Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi
bahaya sambaran langsung

2. SNI 04- 0225 2000 (PUIL 2000)


Sebagai rujukan untuk sistem proteksi internal / proteksi
bahaya sambaran tidak langsunglangsung

Instalasi penyalur petir yang tidak


memenuhi syarat dapat mengundang
bahaya
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 51
Pengawasan K3 +++++++
+++++++++
Instalasi Penyalur Petir +++++++
- - - - - - -
- - - - - -
PERMENAKER
- - - - -
No. PER 02/MEN/1989
Tentang
Instalasi Penyalur Petir

Ruang lingkup :
Sistem eksternal

Jenis :
konvensi onal &
elektrostatik

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 52


Instalasi penyalur petir
yang tidak
memenuhi syarat dapat
mengundang bahaya

Grounding tidak sempurna

Berbahaya

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 53


BAHAYA SAMBARAN PETIR

 SAMBARAN
LANGSUNG

 SAMBARAN TIDAK
LANGSUNG

KERUSAKAN
PADA ALAT ELEKTRONIK

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 54


++++++++
++++++++
++++++++
------------
-------------
------------

MENYAMBAR
JARINGAN LISTRIK

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 55


PERTIMBANGAN PEMASANGAN
INSTALASI PENYALUR PETIR

INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR


A : Peruntukan bangunan (-10 0 1 2 3 5 15)
B : Struktur konstruksi (0 1 2 3)
C : Tinggi bangunan (0 2 3 4 5 - 10)
D : Lokasi bangunan (0 1 2)
E : Hari guruh (0 1 2 3 4 - 7)

R =A+B+C+D+E
< 11 ABAIKAN
= 11 KECIL
= 12 SEDANG
= 13 AGAK BESAR
= 14 BESAR
> 14 SANGAT BESAR
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 56
KONSEPSI PROTEKSI BAHAYA
SAMBARAN PETIR
 PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNG
Dengan memasang instalasi penyalur petir pada
bangunan
Jenis instalasi :
- Sistem Franklin
- Sistem Sangkar Faraday
- Sistem Elektro statik

 PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNG


Dengan melengkapi peralatan penyama tegangan
pada jaringan instalasi listrik (Arrester)
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 57
INSTALASI PENYALUR PETIR
PERMENAKER PER-02 MEN/1989
SISTEM FRANKLIN
BAGIAN BAGIAN PENTING
PENERIMA
Sudut perlindungan (AIR TERMINAL)
112 o

 HANTARAN PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)

 HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)

Resistan pembumian
mak 5 ohm

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 58


Sistem Faraday

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 59


PROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNAL
Semua bagian konduktif dibonding
Semua fasa jaringan RSTNG dipasang Arrester
Bila terjadi sambaran petir pada jaringan instalasi listrik semua
kawat RSTN
tegangannya sama tidak ada beda potensial

RSTN RSTN

ARRESTER

GROUNDING

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 60


LIFT
Pesawat lift sebagai sarana transportasi
vertikal yang dirancang dengan perangkat
pengendali otomatik dari dalam kereta dan
pada setiap lantai pemberhentian.

Pengguna/penumpang lift hanya dengan


tekan tombol dapat mengendalikannya
menuju lantai yang dikehendaki;

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 61


JUMLAH LIFT
Th.1979 SD AGUSTUS 2003

DKI JAKARTA 6707 KALIMANTAN TENGAN 2


BANTEN 28
JAWA BARAT 316 KALIMANTAN TIMUR 86
JAWA TENGAH 179 KALIMANTAN BARAT 20
YOGYAKARTA 113 KALIMANTAN SELATAN 21
JAWA TIMUR 621 SULAWESI UTARA 44
B A LI 192
SULAWESI SELATAN 125
A C EH 15
SUMATERA UTARA 260 SULAWESI TENGGARA 1
SAMATERA BARAT 30 SULAWESI TENGAH -
SUMATERA SELATAN 59 A M B O N 19
R I A U 72 IRIAN JAYA 19
J A M BI 18
BENGKULU 9 NUSA TENGGARA BARAT 3
LAMPUNG 26 NUSA TENGGARA TIMUR 2

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 62


LIFT
Apabila terjadi sesuatu hal yang
membahayakan, penumpang tidak
dapat berbuat apa apa,

Aspek kehandalan dan keselamatan


penumpang merupakan faktor
dasar dalam pertimbangan
perancangan pesawat lift.

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 63


Bank Indonesia

15 ORANG MENINGGAL
TERJEBAK DALAM LIFT

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 64


K3 LIFT
Untuk menjamin kehandalan dan
keamanan pesawat lift, telah ditetapkan
syarat-syarat K3,

Dasar :
Undang undang No 1 th 1970;
Peraturan Menaker No Per. 03/Men/1999
Kepmenaker No. : Kep 407/M/BW/1999

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 65


PENGENDALIAN K3 LIFT
PERMENAKER NO : PER 03/MEN/1999

Dasar pertimbangan
Pertimbangan teknis penetapan Peraturan K3 Lift (Perat.
Menteri Tenaga Kerja No Per 03/Men/1999) adalah bahwa
Pesawat lift dinilai mempunyai potensi bahaya tinggi,

Pasal 25

Pengurus yang membuat, memasang, memakai pesawat lift


dan perubahan teknis maupun administrasi harus

mendapat ijin dari Menteri atau pejabat yang ditunjuknya.


12/28/2019 Created by ganjar budiarto 66
GAMBAR
RENCANA MEKANISME PENGAWASAN K3

EVALUAS
I
OK
IJIN RIKSA UJI
PEMASANGAN BERKALA

PEMASANGAN RIKSA UJI

OK

IJIN
PEMAKAIAN
PEMAKAIAN
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 67
IJIN PEMBUATAN (PABRIKASI) LIFT

Pasal 24
DESAIN PEMBUATAN
Ayat (1)
Pembuatan dan atau pemasangan
lift harus sesuai dengan gambar Engineering design :
rencana yang disahkan oleh Menteri • Konsep desain
atau pejabat yang ditunjuk • Standar desain
• Checking perhitungan konstruksi

Ayat 2
Dokumen perencanaan
-Gambar konstruksi lengkap Memenuhi
-Perhitungan konstruksi syarat
-Spesifikasi dan sertifikasi material
IJIN K3
Ayat 3
Proses pembuatannya harus
memenuhi SNI atau Standar PABRIKASI LIFT
internasional yang diakui
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 68
IJIN PEMASANGAN LIFT
Pasal 24 Ayat (4)
Perencanaan pemasangan lift
Gambar rencana pemasangan lift
terdiri :
-Denah ruang mesin dan
peralatannya
-Konstruksi mesin dan Doc.Lengka
penguatannya p
-Diagram instalasi listrik Analisis :
-Diagram pengendali Evaluasi gambar dan sertifikat
Checking perhitungan kekuatan konstruksi
-Rem pengaman
-Bangunan ruang luncur dan
pintu-pintunya Memenuhi
-Rel pemandu dan penguatannya syarat
-Konstruksi kereta
-Governor dan peralatannya
-Kapasitas angkut, kecepatan, IJIN K3
tinggi vertikal
-Perhitungan tali baja LAIK
KONSTRUKSI LIFT
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 69
IJIN PEMAKAIAN LIFT (PERMENAKER : PER 03/MEN/1999)

Pasal 30 AS BUILT DRAWING LIFT


Ayat (1)
Setiap lift sebelum dipakai harus
diperiksa dan diuji sesuai standar TEST & COMMISSIONING
uji yang ditentukan -PEMERIKSAAN VISUAL/VERIFIKASI DATA
-PENGUJIAN PEMBEBANAN
-PENGUJIAN REM & SAFETY DEVISES

Standar uji K3 lift :


Memenuhi
SNI 1718 – 1989 – E
syarat
Bentuk laporan :
-38 - L
-39 - L IJIN K3

LIFT LAIK
OPEPASI
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 1 tahun 70
KLASIFIKASI & KOMPETENSI TEKNISI LIFT
KEPUTUSAN MENTERI
No KEP-407/M/BW/99

PENYELIA PEMASANGAN
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
Proyek pemasangan

TEKNISI (Ajustment)
Melaksanakan Comissioning,

TEKNISI PEMELIHARAAN
Merawat dan memperbaiki lift

PENYELIA OPERASI LIFT


Mengawasi kelaikan operasi lift
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 71
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 72
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 73
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 74
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 75
Source
Energy

Kebakaran = Energi yang tidak terkendali

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 76


Latar Belakang Permasalahan

 Kebakaran berpeluang dapat terjadi di setiap tempat


 Kebakaran mengancam kehidupan dan harta benda
DI TEMPAT KERJA ANDA
 Apakah ada peluang utk terjadi
kebakaran
 Apa konsekuensinya bila terjadi
kebakaran
 Upaya apa yang telah dilakukan

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 77


Data KERUGIAN Kebakaran

20% HABIS TOTAL

Faktor-faktor kegagalan/kendala :
Sistem proteksi;
Kesiapan personel;
Manajemen
Akses bantuan

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 78


INTENSITAS Phenomena kebakaran

Flashover
3 - 10 menit

STEDY
Fully development fires
(600-1000 o C)

TIME
Source
Energy
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 79
Effect of Fire on Outcome
People, Property  Rate of heat release
and  Flame spread
Environment  Smoke obscuration
 Toxicity
 Ignitibility by heat
transfer

Fire Hazard volume


(Flammability & Quantity Materials)

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 80


Pasal 3 ayat (1).
DASAR HUKUM Dengan peraturan perundangan
ditetapkan syarat syarat

K3
keselamatan kerja untuk:
• mencegah, mengurangi, dan
memadamkan kebakaran,

PENANGGULANGAN • mencegah, mengurangi peledakan

KEBAKARAN • memberikan kesempatan


jalan menyelamatkan diri
dalam bahaya kebakaran
• pengendalian penyebaran
asap, gas dan suhu

UU NO 1 TH 1970
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 81
PERATURAN PENGENDALIAN
ENERGI

K3
PENANGGULANGAN SARANA
PROTEKSI
KEBAKARAN KEBAKARAN

MANAJEMEN
K3
UU NO 1 TH 1970
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 82
PERATURAN DAN STANDAR TEKNIS
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
•KEPMENAKER 75/2002 K3 LISTRIK
Pengendalian •PERMENAKER 02/89 Prot. Petir
ENERGI •KEP. MENAKER KEP. 187/MEN/1999 (B3)
•PER. KHUSUS “EE” (BH. MUDAH TERBAKAR)
•PER. KHUSUS “K” (BH. MUDAH MELEDAK)

SARANA •PERMENAKER 04/80 APAR


PROTEKSI
•PERMENAKER 02/83 ALARM
KEBAKARAN
•INST. MENAKER INS. 11/MEN/1997

• PERMENAKER 04/87 P2K3


MANAJEMEN • PERMENAKER 05/96 SMK3
K3 • KEP. MENAKER KEP. 186/MEN/1999
UNIT PENANGG. KEB. DI TEMPAT KERJA
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 83
 DETEKSI

AKTIF  ALARM Fire safety


 APAR management
 SPRINKLER
 HYDRAN

 MEANS OF ESCAPE
PASSIF

 KOMPARTEMEN
 SMOKE CONTROL
 FIRE DAMPER
 FIRE RETARDANT/TREATMENT
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 84
 Kebijakan (Fire Safety Policy)
 Identifikasi & Pengendalian (Pre-fire
Fire safety planning)
 Permit to work system
management  Pengorganisasian (Fire Teams)
 Pembinaan dan latihan
 Rencana Tanggap darurat (F E P)
 Gladi terpadu (Fire drill)
 Riksa-Uji (Inspection & Testing)
 Pemeliharaan (Preventive
MANAJEMEN maintenance)
PENANGGULANGAN  System informasi & komunikasi
KEBAKARAN  POSKO Pengendalian darurat
 Audit (Fire safety Audit)

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 85


Kepmenaker No. 186/Men/1999,

Unit Penanggulangan Kebakaran di


Pasal 2 (1) dan (2) mewajibkan kepada
pengurus/ pengusaha untuk mencegah,
mengurangi dan memadamkan kebakaran,
No Kep 186/Men/1999

melalui :
a) Pengendalian setiap bentuk energi
KEPMENAKER

Tempat Kerja
b) Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam
kebakaran dan sarana evakuasi
Tentang

c) Pengendalian penyebaran asap, panas dan


gas
d) Pembentukan unit penanggulangan
kebakaran di tempat kerja
e) Penyelenggaraan latihan dan gladi
penanggulangan kebakaran secara berkala
f) Memiliki buku rencana penanggulangan
keadaan darurat kebakaran bagi tempat kerja
yang mempekerjakan lebih dari 50 (lima
puluh )orang tenaga kerja dan atau tempat
kerja yang berpotensi bahaya kebakaran
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 86
sedang dan berat.
Ref. Kepmennaker No 186/1999

Tk. Ahli
Tk. Ahli Madya
Pratama
Tk. Dasar II
Tk. Dasar I

PET. PERAN REGU KOORD. PEN. JAWAB


KEBAKARAN PENANGG. UNIT TEKNIK K3
KEBAKARAN PENANGG. PENANGG.
KEBAKARAN KEBAKARAN
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 87
PENANGGUNG JAWAB UMUM
(PENGURUS)

DEPARTEMEN DEPARTEMEN DEPARTEMEN


……………….. K3 ………………..

DEVISI FIRE 1/300


FIRE MENS
Koordinator
SUB UNIT ………..
1/100

PERAN
KEBAKARAN
12/28/2019
……….2/25
Created by ganjar budiarto 88

Ref. Kepmennaker No 186/1999


INSTALASI ALARM KEBAKARAN
OTOMATIK

TUJUAN
AGAR KEBAKARAN DAPAT TERDETEKSI SEAWAL
MUNGKIN, SEHINGGA TINDAKAN YANG
DIPERLUKAN DAPAT SEGERA DILAKUKAN.

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 89


PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. PER-02/MEN/1983
TENTANG
INSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIK

Ruang lingkup
- Perencanaan
- Pemasangan,
- Pemeriksaan
- Pengujian
- Pemeliharaan
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 90
INSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIK
Ref : Permenaker 02/83

Signa
Detektor
l
alarm

+
TPM FIRE FOULT
FAULT

NORMAL
MCFA

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 91


TP
M

DETEKTOR AUDIBLE ALARM

INPUT
Nyala

Panas VISIBLE ALARM

Asap

OUTPUT

HYDRANT
ANN
MCFA

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 92


INTERCONECTION

DETEKTOR FIRE ALARM SYSTEM


KEBAKARAN AC
Off

SPRINKLER LIFT
(FS) Off

PRESS FAN
POMPA On
HYDRANT
MCFA
supply daya

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 93


SMOKE HEAT
Media pemadam Halon
CONTROL FIRE (F, Cl, Br)
INDIKATOR

BUZER !!!!!!!!!!!!
Mengandung potensi bahaya
keracunan
ALARM

DISCHART

HARUS MEMILIKI IJIN K3


CONTROL
VALVE
PANEL

INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN


AUTOMATIC TOTAL FLOODING SYSTEM
MEDIA PEMADAM CLEAN AGENT
(Dikutip dari NFPA 2001)

FC-3-1-10 Perfluorobutane C4F10


HBFC-22B-1 Bromodifluoromethane CHF2Br
HCFC Blend A Dichlorotrifluoroethane HCFC-123 (4. 75 %) CHCl2CF2
Chlorodifluoromethane HCFC-22 (82%) CHClF2
Chlorotetrafluoroethane HCFC-124 ( 9. 5%) CHClFCF3
Isopropenyl-1-methylcyclohexene (3. 75 %)
HCFC-124 Chlorotetrafluoroethane CHClFCF3
HFC-125 Pentafluoroethane CHF2CF3
HFC-227 ea Heptafluoropropane CF3CHFCF3
HFC-23 Triflouromethane CHF3
IG-541 Nitrogen (52%) N2
Argon (40%) Ar
Carbondioxide (8%) CO2

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 95


ALAT PEMADAM API
RINGAN
Portable Fire Extinguisher

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 96


ALAT PEMADAM API RINGAN
Ref :
Pert. Menaker No Per-04/Men/1980

HARUS SIAP PAKAI PADA WAKTUNYA

• JENIS DAN UKURANNYA SESUAI


• MUDAH DILIHAT DAN MUDAH DIAMBIL
• KONDISI BAIK
• SETIAP ORANG DAPAT
MENGOPERASIKAN DENGAN BENAR,
TIDAK MEMBAHAYAKAN DIRINYA.

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 97


JENIS MEDIA PEMADAM

JENIS BASAH JENIS KERING


- AIR - DRY POWDER
- CO2
- BUSA
- CLEANT AGENT
WATER

POWDER
FOAM

HALON
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 98
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 99
JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN DAN APLIKASINYA

Jenis media pemadam


Jenis kebakaran Tipe basah Tipe kering
Clean
Air Busa Powder Agent
Bahan spt (kayu, kertas, kain dsb. VVV V VV V*)
Klas A
Bahan berharga XX XX VV**) VVV
Bahan cair XXX VVV VV V*)
Klas B
Bahan gas X X VV V *)

Klas C Panel listrik, XXX XXX VV VVV

Klas D Kalium, litium, magnesium XXX XXX Khusus XXX

Keterangan :

VVV : Sangat efektif X : Tidak tepat


VV : Dapat digunakan XX : Merusak
V : Kurang tepat / tidak dianjurkan XXX : Berbahaya
*) : Tidak efisien **) : Kotor / korosif
KLASIFIKASI Rating : Nilai angka

A 1A
2A
1B
2B
3A 5B
B 4A 10B
6A 20B
C 10A
20A
30B
40B
D 40A 80B
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 101
TANDA PEMASANGAN

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 102


Refilling & Testing
Ref. : Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No. Per 04/Men/1980
Jenis Refilling Testing
Water 5 th 5 th

Mechanical Foam 3 th 5 th

Chemical Foam 2 th 5 th

Dry powder 5 th 5 th
Halogen 5 th 5 th

CO2 5-10 th 10-5-5 th

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 103


STANDAR RANCANGAN APAR

APAR
Dirancang dengan tekanan > 14kg/cm2
dapat mendorong seluruh medianya
(sisa mak 15%) dalam waktu min. 8 detik

Syarat :
- Angka keamanan min 4,13 x WP (65 oC)
- Test pressure 1,5 x WP(65 oC)
- Pengujian ulang tiap 5 tahun

APAR
Sebagai sarana K3 (Safety Equipment)
Pengandung Potensi Bahaya
HAND PRESS PUMP

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 105


Test sampai pecah 1/200

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 106


HYDROSTATIC TEST

> 4.13 WP

Pressure
> 20- kg/cm2
1.5 WP

Expansion

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 107


KARAKTERISTIK TEKANAN HYDRANT

Standar tekanan pada


1 nozle teringgi & terjauh :
2
2 mak. (H1) = 7.0 kg/cm
3 2
min. (H3) = 4.5 kg/cm

Diuji dengan membuka


3 titik nozle :
1. Nozle terjauh
Q = US GPM 2. Nozle pertengahan
3. Nozleterdekat
4,5 Bar
7 Bar

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 109


Data input :
Klasifikasi hunian : Ringan
Sedang I, II, III,
Berat
Khusus

Variabel : Peruntukan bangunan


Jumlah dan sifat penghuni
Konstruksi bangunan
Flammability dan Quantity Material
(Fire loads)

Standard klasifikasi sistem : Ukuran kepala sprinkler


Kepadatan pancaran

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 110


Low zone
High zone
Medium Zone

RESERVOAR
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 111
Ukuran kepala sprinkler
Klas hunian :
• Ringan : 10 mm - 3/8 in
• Sedang : 15 mm - ½ in
• Berat : 20 mm - 17/32 in

Kapasitas aliran
Tekanan
Q Kapasitas,gpm
Psi 3/8 in 1/2 in 17/32 in
10 9 18 25
15 11 22 32
20 13 25,5 36
25 14,5 28,5 40
35 17 34 47
50 20 40 56,5
75 25 49,5 69
100 28,5 57 80
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 112
53o C
141o C

68o C
182o C

79o C

201o C
260o C
93o C

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 113


Jumlah kepala springkler

Ukuran
Jumlah kepala springkler
pipa Ringan Sedang Berat
1 2 1 2
1¼ 3 2 3
1½ 5 5 5
2 10 8 10
2½ 20* 15 30
3 40* 27 60
3½ 65* 40 100
4 100 55 275
5 160 120
6 275 200*
8 400

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 114


Q = A x V (l/men)

Debit air yang dipancarkan oleh empat kepala sprinkler


dirancang mampu menyerap energi kalor (beban api)
yang ada dalam area yang dibatasi oleh empat kepala sprinkler

Tingkat curah springkler = Kepadatan pancaran


4 x Q (liter/men)
= mm/men
4 x A (m2)
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 115
PERENCANAAN SPRINGKLER
Kepadatan pancaran

Resiko Ringan 2,25 mm/men


Luas mak. 84 m2

Resiko Sedang 5 mm/men


I 72 m2
II 144 m2
III 360 m2

Resiko Berat 7,5 - 12,5 mm/men


Luas mak. 260 m2

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 116


G 1 HYDRANT
2 SPRINGKLER
3 LIFT
4 PRESSURIZED FAN
5 EMERGENCY
6 MDB

MDB

1
2
3
4
5
6. Spare

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 117


KELENGKAPAN SIRKIT MOTOR • JENIS KABEL FRC
POMPA KEBAKARAN • DARI SISI IN COMING
• SEBELUM SAKELAR UTAMA

BILA SUPLAI LISTRIK KARAKTERISTIK PENGAMAN


TERPUTUS HARUS ADA HUBUNG PENDEK, TERBUKA
INDIKASI ALARM BILA MERASAKAN 600% In
DALAM WAKTU 20 - 50 DETIK

KENDALI

TIDAK PERLU
PENGAMAN BEBAN LEBIH

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 118


1. Sarana evakuasi
• Bagian dari konstruksi bangunan yang dirancang
aman untuk digunakan pada waktu keadaan
darurat

2. Evakuasi
Tindakan menyelamatkan diri sendiri masing masing
tanpa dibantu orang lain

TEMPAT TEMPAT
JALUR AMAN AMAN
BERBAHAYA
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 119
Syarat sarana Evakuasi
 Aman sementara, terjamin kedap asap dan
panas;
 Tidak dikunci;
 Tidak terhalang oleh benda apapun;
 Memiliki lampu darurat;
 Bukaan pintu kearah pelarian;
 Mudah dijangkau (pajang jarak tempuh
sependek mungkin)
 Ada petunjuk arah yang dapat dilihat dalam
keadaan gelap.
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 120
PASAL 5 (1) UU No 1/170

PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI


KESELAMATAN KERJA DITUGASKAN
MENJALANKAN PENGAWASAN LANGSUNG
TERHADAP DITAATINYA UNDANG UNDANG
INI DAN MEMBANTU PELAKSANAANYA
1. Pegawai pengawas K3 adalah pegawai teknis berkeahlian
khusus dari Depnakertrans, sebagai Pejabat Fungsional dan
sebagai PPNS

2. Ahli K3
Adalah Tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Depnakertrans
ditunjuk oleh MENAKERTRANS

12/28/2019
-> Professional <-
Created by ganjar budiarto 121
Pola Pengawasan K3
Test & Test
Commissioning Commissioning Berkala

Gambar Pasang Pemakaian


rencana

Pengesahan Pengesahan
gambar rencana Pemakaian

12/28/2019 Created by ganjar budiarto 122


Sekian
&
TERIMA KASIH
12/28/2019 Created by ganjar budiarto 123

Anda mungkin juga menyukai