Anda di halaman 1dari 10

BOBOT JENIS

KELOMPOK 1
Anggota :
Ating Cicih
Fikri Murdiana
Syahdila Alwiyani
Tanti Sundari
Widi Mushizar
LATAR BELAKANG
• Bobot jenis adalah perbandingan bobot zat di udara pada suhu
yang telah ditetapkan terhadap bobot air dengan volume dan
suhu yang sama.
• Bila pada suhu 25° zat berbentuk padat, tetapkan bobot jenis
pada suhu yang telah tertera pada masing-masing monografi,
dan mengacu pada air pada suhu 25°. Ada beberapa metode,
diantaranya menggunakan piknometer dan Oscillating
transducer density meter.
• Cara penentuan bobot jenis ini sangat penting diketahui oleh
seorang calon farmasis, karena dengan mengetahui bobot jenis
kita dapat mengetahui kemurnian dari suatu sediaan
khususnya yang berbentuk larutan. (Kementerian Kesehatan
RI, 2014).
PRINSIP PIKNOMETER

Didasarkan atas penentuan massa cairan dan penentuan ruangan


yang ditempati cairan. Menurut peraturan apotek, harus digunakan
piknometer yang sudah ditera, dengan isi ruang dalam ml dan suhu
tetentu (20oC). Ketelitian metode piknometer akan bertambah sampai
suatu optimum tertentu dengan bertambahnya volume piknometer.
Optimum ini terletak sekitar isi ruang 30 ml. Ada dua tipe piknometer,
yaitu tipe botol dengan tipe pipet . ( Roth dkk, 1994)
PIKNOMETER
Bagian-bagian Piknometer :

 Tutup pikno, berfungsi untuk


mempertahankan suhu di dalam
piknometer.
 Tabung atau gelas ukur, untuk
mengukur volume cairan yang
dimasukkan dalam piknometer.
 Lubang
MEKANISME KERJA ALAT
1) Gunakan piknometer bersih, kering dan telah dikalibrasi dengan
menetapkan bobot piknometer dan bobot air yang baru
dididihkan, dinginkan hingga suhu 25°.
2) Atur suhu zat uji hingga lebih kurang 20° , masukkan cairan ke
dalam piknometer.
3) Atur suhu piknometer yang telah diisi hingga suhu 25°, buang
kelebihan zat uji dan timbang.
4) Kurangkan bobot piknometer kosong dari bobot piknometer yang
telah diisi.
5) Bobot jenis suatu zat adalah hasil yang diperoleh dengan
membagi bobot zat dengan bobot air, dalam piknometer. Kecuali
dinyatakan lain dalam monografi, keduanya ditetapkan pada
suhu 25° . (Kementerian Kesehatan RI, 2014).
INTERPRETASI CONTOH HASIL
PENGUJIAN
“FORMULASI DAN EVALUASI STABILITAS FISIK SUSPENSI
IBUPROFEN MENGGUNAKAN KOMBINASI POLIMER SERBUK
GOM ARAB DAN NATRIUM KARBOKSIMETILSELULOSA”
PEMBAHASAN
• Berdasarkan data Diketahui bahwa keempat formula suspensi
ibuprofen telah memenuhi syarat bobot jenis suspensi yaitu >1,00
g/mL karena pada sediaan suspensi ibuprofen ini pembawa yang
digunakan berupa air.
• Pada evaluasi bobot jenis, jika pembawa yang digunakan adalah
air, maka bobot jenis yang dihasilkan umumnya lebih besar
daripada bobot jenis pembawanya pada Tabel III. Diketahui
bahwa keempat formula suspensi ibuprofen telah memenuhi
syarat bobot jenis suspensi yaitu >1,00 g/mL karena pada sediaan
suspensi ibuprofen ini pembawa yang digunakan berupa air.
KESIMPULAN

Hasil Evaluasi bobot jenis dengan piknometer pada keempat formula


suspensi ibuprofen telah memenuhi syarat bobot jenis suspensi yaitu
>1,00 g/mL karena pada sediaan suspensi ibuprofen ini pembawa
yang digunakan berupa air.
DAFTAR PUSTAKA

• Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Farmakope


Indonesia Edisi V. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. hal 1553
• Rowe, R.C., Sheskey, P.J., & Quinn, M.E. (2009). Handbook of
pharmaceutical excipients, (6th ed). Washington D.C :
Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association.
• Ansel, H.C. (2008). Pengantar bentuk sediaan farmasi. (Edisi
IV).Penerjemah: Parida ibrahim. Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia (UI-Press).

Anda mungkin juga menyukai