Anda di halaman 1dari 14

Tension Type Headache

Oleh:
Anggie Permata Ekwi
18360021

Pembimbing:
Dr. Filemon Tarigan Sp.S

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Saraf


RSUD RM Djoelham
Binjai, 2019
Primary
Headache

Cluster headache
Tension Other Primary
Migraine type
and other
trigeminal Headache
Headache autonomic
cephalalgias
Definisi

Tension type headache disebut juga nyeri kepala tegang,


nyeri kepala kontraksi otot, nyeri kepala psikomiogenik,
nyeri stres, nyeri kepalaesensial, nyeri kepala idiopatik,
nyeri kepala psikogenik. Tension type headache merupakan
suatu keadaan yang melibatkan sensasi nyeri atau rasa
tidak nyaman didaerah kepala, kulit kepala atau leher yang
biasanya berhubungan dengan ketegangan otot didaerah
ini.
Klasifikasi
 Tension Type Headache diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:
 1. Tension Type Headache Episodik
 a. Tension Type Headache Episodik yang infrequent
 b. Tension Type Headache Episodik yang frequent
 2. Tension Type Headache Kronik
Patofisiologi

Sensitisasi pd
Faktor perifer
nosiseptor perifer
Input nosiseptik dari
jaringan miofasial
perikarnial
Sensitisasi
Faktor sentral
nosiseptor sentral
Stress psikopatologi
Patofisiologi

Mengaktifkan nuclear
faktor k-light-chain

Teraktivasinya
inducible nitric oxyde
& cyclooxygenase-2

Memproduksi nitrit
oxyde

Vasidilatasi PD, Tension type


perubahan oksidatif headache
Penatalaksanaan
A.Tindakan umum
 Pembinaan hubungan empati awal yang hangat antara
dokter dan pasien. Penjelasan dokter yang meyakinkan
pasien bahwa tidak ditemukan kelainan fisik dalam rongga
kepala atau dalam otaknya dapat menghilangkan rasa takut
akan adanya tumor otak atau penyakit intrakranial lainnya.
 Penilaian adanya kecemasan atau depresi harus segera
dilakukan. Pengobatan harus ditujukan kepada penyakit
yang mendasari dengan obat anti cemas atau anti depresi
serta modifikasi pola hidup yang salah, di samping
pengobatan nyeri kepalanya. Bila depresi berat dengan
kemungkinan bunuh diri maka pasien harus dirujuk ke ahli
jiwa.
 B.Terapi farmakologik
1. Analgetik
 Asetamenofen. Merupakan pilihan utama untuk nyeri kepala ini
dengan dosis awal 650-1000 mg, dapat diulangi setelah enam
jam bila dirasa perlu.
 Asam asetilsalisilat 500 mg tablet dengan dosis 1500 mg / hari.
 Metampiron 500 mg tablet dengan dosis 1500 mg / hari
 Glafenin 200 mg tablet dengan dosis 600-1200 mg / hari
 Asam mefenamat 250-500 mg tablet dengan dosis 750-1500 mg
/hari
2. Penenang /anxiolitik, misalnya :
 Klordiazepoksid 5 mg tablet dengan dosis 15-30 mg / hari
 Klobazam 10 mg tablet dengan dosis 20-30 mg / hari
 Lorazepam 1-2 mg tablet dengan dosis 3-6 mg / hari.
3. Antidepresan
 Antidepresan trisiklik terbukti efektif mencegah berulangnya
nyeri kepala pada penderita.Yang banyak digunakan adalah
amitriptilin tablet 25 mg dengan dosis 50-100 mg / hari;
nortiptilin 25-100 mg / hari; Maprotiline 25,50, 75 mg tablet
dengan dosis 200 mg/hari.
 Golongan antidpepressan SSRI juga bisa digunakan, mislanya
fluoxetin, buspiron.
4. Anestesi/analgetika lokal, misalnya injeksi prokain,
prokain kafein kompleks, lidokain, dll.
Injeksi ini dapat menghilangkan nyeri, dapat dilakukan pada :
 Injeksi trigger point dengan 0,25-0,50 ml lidokain 1% dicampur
deksametason / triamsinolon dalam volume yang sama dapat
membantu mempercepat penyembuhan nyeri kepala tipe
tegang pada kasus-kasus tertentu.
 Blokade nervus oksipitalis minor dan mayor
 Blokade nervus aurikulotemporalis
 Blokade nervus supraorbitalis
 Injeksi toksin botulinum pada otot perikranial
5. Anti Ansietas
 golongan Benzodiazepine
 Butalbutal
 Pencegahan
 Cara untuk mencegah terjadinya tension type headache
adalah dengan menghindari faktor pencetus seperti
menghindari kafein dan nikotin, situasiyang menyebabkan
stres, kecemasan, kelelahan, rasa lapar, rasa marah, dan posisi
tubuh yang tidak baik. Perubahan gaya hidup yang diperlukan
untuk menghindari tension type headache kronis dapat
dilakukan dengan beristirahat dan berolahraga secara teratur,
berekreasi, atau merubah situasikerja.

Anda mungkin juga menyukai