Anda di halaman 1dari 21

KETADULAKOAN

(JATI DIRI, KARAKTER, KEPEMIMPINAN


DAN PERAN MAHASISWA)

OLEH:
TIM IMPLEMENTASI SPIRIT TADULAKO
KETADULAKOAN
(JATI DIRI MAHASISWA
i
UNIVERSITAS TADULAKO)
OLEH
MUHAMMAD MARZUKI
SEJARAH SINGKAT UNIVERSITAS TADULAKO

Universitas Tadulako ditandai dengan 3


(tiga) tahapan perjalanan sejarah:

 periode Universitas Tadulako status swasta (1963–1966)


 periode status cabang (1966–1981) dan
 status negeri yang berdiri sendiri dengan nama
Universitas Tadulako sejak tahun 1981- sekarang
SWASTA (1963—1966)

Pada tanggal 8 Mei 1963, Universitas Tadulako berdiri


dengan status Swasta, dan rektor pertamanya
adalah Nasri Gayo. Pada tanggal 12 September 1964,
UNTAD statusnya ditingkatkan menjadi "terdaftar" sesuai
dengan surat keputusan Menteri Pendidikan Tinggi dan
Ilmu Pengetahuan dengan 5 (lima) fakultas yaitu:
Fakultas Sosial Politik
Fakultas Ekonomi
Fakultas Peternakan, dan
Fakultas Hukum
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
• Jurusan Ilmu Hayat dan Ilmu Pendidikan
Cabang (1966—1981)
Pada tanggal 1 Januari 1966, UNTAD meraih predikat perguruan
tinggi negeri dengan status cabang, yaitu Universitas Tadulako
Cabang Universitas Hasabuddin dan Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (IKIP) Makassar Cabang Palu.
 Universitas Tadulako Cabang Universitas Hasanuddin
(UNTAD Cabang UNHAS) terdiri dari empat fakultas, yaitu:
 Fakultas Peternakan
 Fakultas Ekonomi
 Fakultas Hukum
 Fakultas Sosial dan Politik
 IKIP Makassar Cabang Palu terdiri atas tiga fakultas, yaitu:
 Fakultas Ilmu Pendidikan
 Fakultas Keguruan Sastera
 Fakultas Seni dan Keguruan Ilmu Eksakta
PTN (1981—sekarang)
Pada tahun 1978, untuk lebih mengefektifkan upaya mewujudkan sebuah universitas negeri
yang berdiri sendiri, Direktorat Jenderal Pndidikan Tinggi dan Pemerintah daerah Sulawesi
Tengah membentuk koordinatorium Perguruan Tinggi Sulawesi Tengah (PTST) yang
diketuai oleh Gubernur Sulawesi Tengah, dengan enam orang wakil ketua yang berasal dari
UNTAD Cabang UNHAS (3 orang) dan IKIP Makassar Cabang Palu (3 orang). Pada tanggal
14 Agustus 1981, akhirnya status cabang kedua lembaga pendidikan tinggi tersebut di atas
ditingkatkan menjadi perguruan tinggi negeri, dengan nama Universitas Tadulako (UNTAD)
sesuai dengan Keputusan Presiden. Berdasarkan keputusan tersebut, UNTAD sampai saat
ini telah memiliki 11 Fakulatas yaitu:

1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


2. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
3. Fakultas Ekonomi
4. Fakultas Hukum
5. Fakultas Pertanian
6. Fakultas Teknik
7. Fakultas MIPA
8. Fakultas Peternakan dan Perikanan
9. Fakultas Kehutanan
10. Fakultas Kedokteran
11. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lambang Universitas Tadulako

 Universitas Tadulako memiliki lambang berupa logo berbentuk


segi 5 (lima) berwarna Merah darah. Lambang UNTAD
mengandung makna keutuhan untuk mencapai keluhuran dan
martabat kehidupan yang mengabdi kepada Tuhan Yang Maha
Esa, kebenaran, dan kemanusiaan sesuai dengan falsafah
bangsa Indonesia, yakni Pancasila.
 Lambang UNTAD memiliki makna sebagai berikut:
 Sebuah pigura berwarna kuning emas dibatasi garis berwarna hitam dengan dua tanduk
menopang dengan tajam ke atas (kearah) puncak (langit).
 Pada bagian atas terdapat gerigi berjumlah 18 (delapan belas) dan di bagian bawah terdapat
gerigi berjumlah 8 (delapan).
 Di tengah-tengah pigura terdapat belah ketupat, yang didalamnya terdapat lingkaran.
 Pada bagian bawah terdapat dua buah lilitan roda (kaki bertumpuk) yang ditopang oleh bumi.
 Pigura berwarna kuning emas dibatasi garis berwarna hitam bermakna berbudaya dan berbudi
luhur.
 Dua tanduk menopang dengan tajam ke atas (kearah) puncak (langit) bermakna keutamaan.
 Belah ketupat dan didalamnya terdapat bulatan bermakna empat arah angin dengan berintikan
ilmu pengetahuan.
 Dua buah lilitan roda (kaki bertumpuk) yang ditopang oleh bumi bermakna kaki bersimpuh
Pemilihan Nama Tadulako
1. Nama Tadulako yang dipilih oleh para The Foundings
Father Universitas Tadulako tentu bukan sesuatu yang
tanpa sebab dan alasan serta tujuan
2. Seringkali pertanyaan sederhana tentang nama Tadulako
mengemuka dalam berbagai pertemuan tentang apa
sesungguhnya makna dari Tadulako. Ada 2 pertanyaan
penting yang selalu mengemuka yakni: (1) apakah
tadulako itu nama pahlawan; (2) Bagaimana nilai historis
dari Tadulako sehingga dipilih menjadi nama Universitas
dan beberapa nama lainnya seperti Korem 132 Tadulako.
3. Apa sesungguhnya Tadulako itu, dan bagaimana kita
memaknai Tadulako dalam konteks sekarang dan yang
akan datang.
Apa dan Siapa
Tadulako

1. Tadulako tidak bermakna tunggal karena Tadulako


mengandung nilai yang teramat luas dan filosofis karena
Tadulako bukan menunjukkan siapa dalam bentuk benda atau
raga, tetapi merupakan suatu nilai yang melekat pada siapa nilai
itu dilekatkan
2. Tadulako dalam konteks To-Kaili (Orang Kaili) bermakna suatu
personifikasi atau julukan bagi seseorang yang berhasil dalam
suatu peperangan (Bandingkan dengan Syamsuddin H. Chalid,
2012)
3. Tadulako mengandung nilai filosofis yang
teramat tinggi karena terkait dengan
karakter dari seseorang yang memperoleh
gelar Tadulako
4. Mattulada (1987) mendefenisikan
Tadulako dengan makna “Sifat Utama”
yang berarti orang-orang yang
memperoleh gelar Tadulako adalah
mereka yang memiliki “keutamaan”.
Siapa saja yang boleh mendapat gelar Tadulako

(Dalam Perspektif Sejarah)


•Pernah dan selalu berhasil dalam
memenangkan perang baik dalam
Pertama
posisi menyerang maupun saat
diserang oleh musuh
•Mereka yang memiliki sifat-sifat
kepemimpinan yang diakui oleh
Kedua
Raja dan masyarakat kebanyakan
(Syamsuddin H. Chalid, 2012)
Sifat-sifat kepemimpinan dalam
perspektif To Kaili
Natoma • Perkasa dan Pemberani, tidak
mengenal kalah atau menyerah
Langgai
• Memiliki kemampuan super natural
Nakarama seperti dapat menghilang dan mampu
menyerang musuh secara tiba-tiba

• Kebal dengan senjata ketika ditebas


Nakaba dengan parang atau pedang, atau oleh
senjata api
Nabaraka
Memiliki keistimewaan yang diberikan oleh Tuhan
seperti dapat melumpuhkan musuh dengan kekuatan
gaibnya
Nompangila
sikap kehati-hatian, cermat dan penuh dengan
pertimbangan sebelum mengambil suatu keputusan
atau tindakan;
Natuvu Nosangata
Patuh dan setia kepada Raja dengan Prinsip selama
Raja mampu menjalankan amanat rakyatnya

Nonjaliku Ntodea;
Mengayomi dan melindungi kepentingan masyarakat
dari ancaman yang datang dari luar (musuh)
Bagaimana Konsepsi Tadulako
dalam konteks kekinian

 Tadulako tidak terkait dengan gelar


kebangsawanan tetapi lebih kepada nilai keutamaan
yang dimiliki oleh seseorang yakni karakter
kepemimpinan sebagaimana syarat Tadulako;
 Tadulako sebagai suatu nilai karakter keutamaan
tidak terkait dengan persoalan gender (jenis
kelamin), sebab nilai-nilai keutamaan dapat dimiliki
oleh siapa saja baik laki-laki atau perempuan, dan
juga tidak lagi terkait dengan soal-soal kesukuan
tetapi lebih kepada apa yang ditunjukkan oleh
seseorang dalam komunitasnya.
Implementasi syarat-syarat Tadulako
dalam konteks kekinian

1.

Nilai keberanian (Natona Nalanggai); adalah seseorang yang
mampu membela dan memperjuangkan keadilan dan
penindasan serta mampu mewujudkan kedamaian
dilingkungannya
2. Nilai Kesaktian (nakarama); adalah seseorang yang mampu
menunjukkan prestasi melalui kecerdasan intelektual dan
kecerdasan moralnya, sehingga menimbulkan kebanggaan
dan tauladan bagi lingkungan dimana dia berada
3. Nilai Kekebalan (Nakaba); adalah seseorang yang memiliki
daya juang tinggi, pantang menyerah dan memiliki ketahanan
mental, optimis, ulet, pekerja keras dan memiliki motivasi
yang tinggi dalam meraih kesuksesan
4. Nilai Keistimewaan (Nabaraka); adalah seseorang yang
memiliki kemampuan kreatif (kreator) sehingga dapat
menciptkan sesuatu yang dapat mempermudah kehidupan
manusia;
DALAM KONTEKS KEPEMIMPINAN NILAI-NILAI
KETADULAKOAN YANG PATUT DIMILIKI

A. Nompangile suatu sikap kehati-hatian,


cermat dan penuh dengan
pertimbangan sebelum mengambil
suatu keputusan atau tindakan;
B. Manjaliku Ntodea suatu sikap dan
karakter pemimpin yang selalu berbuat
mengayomi, melindungi, membela
kepentingan orang banyak
lanjutan

C. Natuvu Mosangata suatu sikap dan karakter


pemimpin yang setia kepada janji dan sumpahnya
serta negerinya, selalu mengutamakan
kepentingan orang banyak dan selalu bersama
dengan rakyatnya atau orang-orang yang berada
dalam tanggung jawabnya.
D. No-epe/mongepe todea mau mendengar orang
lain/orang banyak, artinya dalam kehidupan suara
orang banyak menjadi pertimbangan utama.
Catatan Akhir
Nama Tadulako yang disandang oleh
almamater kita dimaksudkan agar catur
garba Universitas Tadulako menjadi
manusia-manusia yang memiliki keutamaan
sehingga mampu menjadi penerang dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini
dan masa yang akan datang;
 Seorang pemimpin yang memiliki nilai
ketadulakoan tidak akan pernah
menghianati amanah dan selalu berjuang
untuk menegakkan kebenaran dan
keadilan
 Ketadulakoan karakter atau ciri watak yang
harus diupayakan dan diperjuangkan bukan
pemberian atau bawaan lahir.
Jadilah Tadulako muda yang
memiliki keutamaan untuk
Indonesia yang lebih Adil
dan Makmur

Anda mungkin juga menyukai